Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Maharani Raihan Andini Andries

NIM : 17330058

KELAS : Kimia Medisinal - B

DIURETIKA

Adalah senyawa yang dapat meningkatkan volume urin. Dieuretika memiliki mekanisme kerja dengan
cara menaikkan ekskresi Na+, dengan menekan reabsorbsi sepanjang Tubula sel Nefron.

Macam-macam Diuretika

1. Berdasarkan efek yang dihasilkan:


a. Ekskresi air (kadar elektrolit tak dipengaruhi)
b. Meningkatkan ekskresi Na+ (NatriUretik)
c. Meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- (Saluran Uretik)

2. Berdasarkan tempat kerja tubula :


a. Site-1 DIURETICS (pada Tubula Proksimal)  Penghambat Karbonat Anhidrase
b. Site-2 DIURETICS (pada Henle Loop) = Diuretik Kuat = Diuretik Loop\Site-3
c. DIURETICS (pada Tubula Distal) = Diuretik Tiazida dan Seny
d. Site-4 DIURETICS (pada CollectingTube) = Diuretik Hemat kalium
e. Diuretik lain-lain

Kegunaan

Dieuretika memiliki beberapa kegunaan, diantaranya:

a. Udema oleh beberapa penyakit


b. Pelengkap Obat Hipertensi

Umumnya digunakan untuk pasien diabetes, gagal ginjal, dan gagal jantung pada kasus pasien
hipertensi.

Efek samping

Ada beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh diuretik, yaitu:

a. Hipokalaemia (paling umum ditemukan)


b. Hiperglikemia
c. Hiperureima

SITE-1 DIURETICS

(Penghambat Karbonat Anhidrase)

- Saluretik
- Tempat kerja : tubula proksimal
- Mekanisme Kerja : menghambat kerja enzim karbonat andidrase.

Pada tubulus Proksimal terjadi rx. H2O dan CO2 meghasilkan H+ yg dipertukarkan dengan Na+
(Reabsorbsi Na+).

H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO3-

---------
K+ Na+
Bila enzim dihambat diuretik, kadar H+ berkurang, reabsorbsi Na+ berkurang, dan ekskresi Na+
bertambah.

Mekanisme Tingkat Molekul (interaksi dengan enzim)

1. Kompetisi ggs Sulfanil bebas dengan As. Karbonat


2. Atom Nitrogen ggs Sulfonamid (bbs) sgt Nukleofil  ber-x. dengan enzim  Kerja enzim
dihambat

Struktur :

- Heterosiklis sulfonamid sederhana

- Turunan meta disulfamoil benzene

SAR : Gugus sulfonamid harus masih bebas. Mono dan disubstitusi menghilangkan efek diuretik
(pengikatan obat reseptor lemah).

Penggunaan lama, tubuh beradaptasi menghasilkan H+, hingga diuretik tak efektif lagi ( hanya
sebagai antigloukoma).

(III) TURUNAN ASAM FENOKSI ASETAT

Hubungan Struktur Aktivitas/SAR

a. Gugus Oksiasetat pada posisi 1 cincin Benzen.


b. Gugus keton tak jenuh yg reaktif pada posisi para terhadap oksiasetat (reduksi keton tak jenuh
 menghilangkan aktivitas, tidak dapat berinteraksi dengan SH-Enzim).
c. Posisi 3 ada subtitusi/gugus aktivasi (CH3 atau Cl). Disubtitusi pada 2 dan 3 menaikkan
aktivitas.
d. Aktivitas maks. Bila C β keton tak jenuh tanpa subtitusi dan C  bersubtitusi alkil 2-4 atom
(jika lebih aktivitas turun).

Contoh turunan asam fenoksi asetat & reaksi dengan enzim

Gugus alfa,beta pada ikatan rangkap dari Asam etakrinat dapat berinteraksi dengan gugus sulfhidril
enzim yang mempengaruhi absorpsi Na+ di tubulus renalis.

SITE-3 DIURETICS

Diuretik TIAZIDA dan senyawa sejenis. Bekerja ditubula DISTAL, saluran uretik

Pengembangan:

Kloramino Fenamid (site-1 Diuretics) direaksikan dengan zat Asilasi (Asam) dan mengalami siklisasi
terbentuk cincin Benzotiadiazin (Tiazida). Jika zat Asilasi diganti dengan Aldehid/Keton, terbentuk
senyawa Dihidro (Hidrotiazida). Tiazida dan Hidrotiazid merupakan struktur dasar diuretik per-oral
pertama.

Pengembangan:

Sintesa Umum menghasilkan :

a. Senyawa Tiazida
b. Senyawa Hidrotiazida
c. Senyawa Tiazida dengan 3-subtitusi
d. Senyawa Tiazida dengan 2-subtitusi

HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS

1. Posisi-1 (Heterosiklik) ada gugus Sulfanil (SO2).

2. Bila posisi-2 ada subtitusi Alkil rendah (metil)  Naikkan absorbsi.

3. Bila posisi-3 ada subtitusi Lipofil (Alkil terhalogen, Benzil)  naikkan potensi dan lama
kerja.

4. Jika ikatan rangkap posisi 3-4 menjadi jenuh  naikkan aktivitas 10x.

5. Pada posisi 6 harus ada subtitusi penarik elektron (Cl, CF3, NO2) yg disebut gugus aktivasi.
Bila subtitusi ini hilang, aktivitas hilang, penggantian Cl dg CF3 menaikkan sifat (Iipofil)
hingga masa kerja lebih lama.

6. Posisi -7 cincin Aromatik harus ada sulfanil bebas (mono/disubtitusi  tak aktif). Gugus ini
menentukan sifat diuretic.

7. Gugus sulfanil posisi-1 (para terhadap gugus aktivasi) dapat diganti dengan gugus
elektronegatif lain, misal karbonil (CO). Senyawa yang bersangkutan disebut senyawa sejenis
TIAZIDA.

CONTOH PRODUK SITE-3 DIURETIK

1. Turunan Klorotiazida
Klorotiazid (Diuril), Benztiazid(Exna)

2. Turunan hidroklorotiazid

a. Hidroklorotiazid(HCT)
b. Hidroflumetiazid
c. Bendroflumetiazid
d. Triklormetiazid
e. Metiklotiazid
f. Politiazid
3. Sejenis Tiazida
Turunan Tetrahidrokuinazolinon
a. Kuintazon(Hidromax)
b. Metolazon

4. Seny, tanpa cincin Heterosiklis

a. Turunan m-Disulfanoil Benzen


Merfusid (Baycaron)
b. Turunan Salisilanilid
Xipamid(Diurexan)
c. Turunan Benzhidrazid
Klopamid
Indapamid
d. Okso iso Indol
Kloreksolon
e. Turunan Ftalimidin
Klortalidon(Hygroton)

SITE-4 DIURETICS

Diuretik Hemat Kalium

a. Tempat kerja Collecting Tube (Diuretik lemah)


b. Natriuretik (menurunkan ekskresi H+ dan K+)
c. Menghambat penukaran Na+ dg H+ dan K+  tingkatkan ekskresi Na+, dan retensi K+

Atas dasar sifat kerja :

a. Diuretik dg efek langsung


Amilorid (turunan Pirazin)
Triamteren (turunan Aril Pteridin)
b. Antagonis Aldosteron
Spironolakton (struktur steroin)
Menghambat kerja Aldosteron (hormon adrenal korteks bekerja menahan garam dan air)
Contoh Dieuretik Hemat Kalium:

DIURETIK LAIN

Diuretik Osmotik

a. Bekerja atas dasar Hukum OSMOSE


b. Zat dapat memekatkan cairan dlm tubula, hingga reabsorbsi air dihambat (ekskresi naik)

Syarat:

- Dapat difiltrasi bebas pd Glomerolus ginjal


- Sedikit direabsorbsi dlm tubula
- Bersifat Inert
c. Contoh :Glukosa, sukrosa, manitol, Urea.

d. Digunakan Parenteral (Infusi)

Turunan Santin

a. Dari alam : Kofein, Teobromin, Teofillin


b. Memiliki efek farmakologi lain (relaksan otot Bronchial). Tidak digunakan sebagai diuretik
tunggal.

Anda mungkin juga menyukai