Latar Belakang
Rumusan Masalah
Pada formulasi 1, digunakan Ekstrak Biji Wali sebagai zat aktif dalam tabir surya tersebut.
Metode pembuatan cream tabir surya pada formulasi ini adalah metode peleburan. Cara
pembuatan formula ini dengan campuran dari fase minyak terdiri atas bahan larut lemak yaitu
setil alkohol, lanolin, dan asam stearat dileburkan di atas penangas air hingga mencapai suhu
70°C. laluditambahkan propil paraben. Lalu campuran fase air terdiri dari bahan larut air, yaitu
gliserin dan trietanolamin, kedua bahan tsb dileburkan pada sebagian aquades panas hingga
mencapai suhu 70°C kemudian ditambahkan metil paraben. Kemudian dilakukan evaluasi
yaitu :
Evaluasi organoleptis meliputi bau dan warna serta homogenitas dari basis dan krim ekstrak
etanol biji Wali 1 %.
Evaluasi stabilitas dari basis dan krim ekstrak biji Wali 1 % dengan cara disimpan pada suhu
berbeda yaitu suhu 40 ± 2 ºC dan suhu 4 ± 2 ºC selama 24 jam (satu siklus).
Evaluasi pH.
Evaluasi uji efektivitas krim ekstrak etanol biji Wali secara in vivo.
Apabila dihitung secara matematis, pengolesan krim ekstrak biji Wali 1 % mampu
menghambat munculnya eritema sebesar 93 %.
Pembahasan Formula 2 (Jurnal 2) Pembahasan Formula Kelompok
Pada formulasi ke-2, daun Teh Hijau. Formula Pada Formula ini, digunakan ekstrak daun Teh Hijau
ini menggunakan beberapa bahan untuk sebagai zat aktif untuk krim tabir surya, Daun teh hijau
pembuatan cream tabir surya tersebut, bahan sendiri diketahui mengandung senyawa katekin. Senyawa
tersebut diantaranya: asam stearat, setil alkohol, katekin diketahui merupakan antioksidan sebagai bahan
paraffin cair, cera alba, gliserin, span 80, tween aktif sediaan tabir surya.
80, metil paraben, propil paraben, parfum, dan Pada formulasi ini, ekstrak daun teh hijau yang
dapar fosfat dengan pH 7,4. digunakan adalah 2%. Pembuatan formulasi krim tabir
Pembuatan basis krim dengan cara surya dengan teh hijau ini dengan cara mencampur seluruh
meleburkan fase minyak (etilheksil bahan pada fase minyak, setelah tercampur, fase tersebut
metoksisinamat, paraffin cair, setil alkohol, cera diletakkan di atas penangas air yang kemudian dipanaskan
alba, span 80, gliserin) diatas penangas air hingga hingga mencapai suhu 70˚C. Setelah pemanasan selesai,
suhu mencapai75ºC dan meleburkan fase air ditambahkan propil paraben sebagai pengawet untuk
(ekstrak daun teh hijau , metil paraben, tween sediaan tabir surya. Yang kedua adalah fase air, sama
80) yang dilarutkan dalam dapar posfat pH 7,4 seperti fase minyak, semua bahan yang ada di dalam fase
diatas penangas air hingga suhu mencapai 75ºC, air dicampur menjadi satu. Setelah semua bahan
lalu dicampurkan kedua fase yang telah melebur tercampur, semua bahan dileburkan di atas penangas air
tersebut kedalam mortir yang hangat, lalu diaduk dan ditambahkan sebagian aquadest. Peleburan tersebut
secara konstan hingga diperoleh sediaan yang dilakukan hingga mencapai suhu 70˚C.
homogen dan membentuk sediaan krim yang Karakteristik krim tabir surya yang diinginkan yaitu
baik. dapat memberikan perlindungan kulit dari sinar UVA dan
Kemudian dilalukan evaluasi pengujian UVB, memberikan perlindungan kulit terhadap
secara organoleptis, pH, viskositas sediaan krim terbentuknya eritema, tidak menimbulkan efek alergi,
antioksidan yang baru dibuat dan yang telah hipersensitivitas, dan terhambatnya sintetis vitamin
didiamkan selama 7, 14, 21 dan 28 hari D.Evaluasi yang dilakukan untuk formulasi sedian krim tabir
penyimpanan surya kelompok 5 ini yaitu uji organolepstis, uji
homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar dan uji
stabilitas.
Kesimpulan