Anda di halaman 1dari 10

FORMULASI SEDIAAN KRIM

WAJAH UNTUK MENCEGAH


SINAR UV

BERTHA TIARA HANDAYANI (18330724)


MAGHFIRAH NOVI ZINDRIANY (18330725)
EMIRENSIANA V. RADE (17330109)
MAHARANI RAIHAN ANDINI (17330058)
VALMAWATI NATHALIA (17330094)
Pendahuluan

Latar Belakang
Rumusan Masalah

1. Apa saja komponen sediaan krim wajah Tujuan


untuk mencegah sinar UV?
2. Bagaimana karakteristik sediaan krim 1. Mengetahui dan memahami komponen
wajah untuk mencegah sinar UV yang yang digunakan dalam formulasi sediaan
baik? krim wajah untuk mencegah sinar UV.
3. Metode apa saja yang dapat digunakan 2. Mengetahui dan memahami
untuk membuat formulasi sediaan krim karakteristik formulasi sediaan krim
wajah untuk mencegah sinar UV? wajah untuk mencegah sinar UV.
4. Evaluasi apa saja yang harus dilakukan 3. Mengetahui dan memahami metode
pada sediaan krim wajah untuk yang digunakan dalam pembuatan
mencegah sinar? formulasi sediaan wajah untuk
mencegah sinar UV.
4. Mengetahui dan memahami evaluasi
yang digunakan dalam pembuatan
formulasi sediaan wajah untuk
mencegah sinar UV.
Karakteristik Krim B. Evaluasi Efektivitas Sediaan
Sensori Krim Uji Iritasi
Fisiko Kimia Persentase Transmisi Pigmentasi
Mikrobiologi
Sun Protection Factors (SPF)
Metode Pembuatan
 Peleburan
 Emulsifikasi

Evaluasi Praformulasi Sediaan

A. Evaluasi Sediaan Secara Umum Ekstrak Daun Teh Hijau ( Camelia


Pengamatan Organoleptis Sinensis l)
Uji sentrifugasi Setil Alkohol
Uji freeze – Thaw Lanolin
Homogenitas Trietanolamin
Uji pH Metilparaben
Viskositas Propilparaben
Uji Tipe Krim Aquadest
Uji Daya Menyebar Krim
Pembahasan
Formulasi Sediaan
Pembahasan

Pembahasan Formula 1 (Jurnal 1)

Pada formulasi 1, digunakan Ekstrak Biji Wali sebagai zat aktif dalam tabir surya tersebut.
Metode pembuatan cream tabir surya pada formulasi ini adalah metode peleburan. Cara
pembuatan formula ini dengan campuran dari fase minyak terdiri atas bahan larut lemak yaitu
setil alkohol, lanolin, dan asam stearat dileburkan di atas penangas air hingga mencapai suhu
70°C. laluditambahkan propil paraben. Lalu campuran fase air terdiri dari bahan larut air, yaitu
gliserin dan trietanolamin, kedua bahan tsb dileburkan pada sebagian aquades panas hingga
mencapai suhu 70°C kemudian ditambahkan metil paraben. Kemudian dilakukan evaluasi
yaitu :
Evaluasi organoleptis meliputi bau dan warna serta homogenitas dari basis dan krim ekstrak
etanol biji Wali 1 %.
Evaluasi stabilitas dari basis dan krim ekstrak biji Wali 1 % dengan cara disimpan pada suhu
berbeda yaitu suhu 40 ± 2 ºC dan suhu 4 ± 2 ºC selama 24 jam (satu siklus).
Evaluasi pH.
Evaluasi uji efektivitas krim ekstrak etanol biji Wali secara in vivo.
Apabila dihitung secara matematis, pengolesan krim ekstrak biji Wali 1 % mampu
menghambat munculnya eritema sebesar 93 %.

 
Pembahasan Formula 2 (Jurnal 2) Pembahasan Formula Kelompok

Pada formulasi ke-2, daun Teh Hijau. Formula Pada Formula ini, digunakan ekstrak daun Teh Hijau
ini menggunakan beberapa bahan untuk sebagai zat aktif untuk krim tabir surya, Daun teh hijau
pembuatan cream tabir surya tersebut, bahan sendiri diketahui mengandung senyawa katekin. Senyawa
tersebut diantaranya: asam stearat, setil alkohol, katekin diketahui merupakan antioksidan sebagai bahan
paraffin cair, cera alba, gliserin, span 80, tween aktif sediaan tabir surya.
80, metil paraben, propil paraben, parfum, dan Pada formulasi ini, ekstrak daun teh hijau yang
dapar fosfat dengan pH 7,4. digunakan adalah 2%. Pembuatan formulasi krim tabir
Pembuatan basis krim dengan cara surya dengan teh hijau ini dengan cara mencampur seluruh
meleburkan fase minyak (etilheksil bahan pada fase minyak, setelah tercampur, fase tersebut
metoksisinamat, paraffin cair, setil alkohol, cera diletakkan di atas penangas air yang kemudian dipanaskan
alba, span 80, gliserin) diatas penangas air hingga hingga mencapai suhu 70˚C. Setelah pemanasan selesai,
suhu mencapai75ºC dan meleburkan fase air ditambahkan propil paraben sebagai pengawet untuk
(ekstrak daun teh hijau , metil paraben, tween sediaan tabir surya. Yang kedua adalah fase air, sama
80) yang dilarutkan dalam dapar posfat pH 7,4 seperti fase minyak, semua bahan yang ada di dalam fase
diatas penangas air hingga suhu mencapai 75ºC, air dicampur menjadi satu. Setelah semua bahan
lalu dicampurkan kedua fase yang telah melebur tercampur, semua bahan dileburkan di atas penangas air
tersebut kedalam mortir yang hangat, lalu diaduk dan ditambahkan sebagian aquadest. Peleburan tersebut
secara konstan hingga diperoleh sediaan yang dilakukan hingga mencapai suhu 70˚C.
homogen dan membentuk sediaan krim yang Karakteristik krim tabir surya yang diinginkan yaitu
baik. dapat memberikan perlindungan kulit dari sinar UVA dan
Kemudian dilalukan evaluasi pengujian UVB, memberikan perlindungan kulit terhadap
secara organoleptis, pH, viskositas sediaan krim terbentuknya eritema, tidak menimbulkan efek alergi,
antioksidan yang baru dibuat dan yang telah hipersensitivitas, dan terhambatnya sintetis vitamin
didiamkan selama 7, 14, 21 dan 28 hari D.Evaluasi yang dilakukan untuk formulasi sedian krim tabir
penyimpanan surya kelompok 5 ini yaitu uji organolepstis, uji
homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar dan uji
stabilitas.
Kesimpulan

1. Komponen yang digunakan untuk pembuatan krim wajah mencegah sinar UV


terdiri atas Ekstrak Daun Teh Hijau sebagai zat aktif, yang diketahui mengandung
senyawa katekin.Untuk komponen atau bahan tambahan lainnya digunakan setil
alkohol, lanolin, asam stearat, trietanolamin, gliserin, metil paraben, propil
paraben dan aquadest.
2. Karakteristik sediaan tabir surya yang baik adalah tidak menyebabkan iritasi pada
kulit saat penggunaannya, dapat menghambat sinar UV ke dalam kulit, tidak
menimbulkan efek alergi, hipersensitivitas, terhambatnya sintetis vitamin D, dan
nilai SPF yang digunakan untuk sediaan tabir surya harus tinggi karena semakin
tinggi nilai SPF maka tingkat perlindungan tabir surya terhadap sinar UV akan
tinggi. Sediaan tabir surya mempunyai pesentasi eritema yaitu <1%.Untuk
stabilitas sediaan, sediaan tabir surya diharuskan memiliki stabilitas yang tinggi.
3. Metode yang umumnya digunakan dalam pembuatan krim yaitu proses peleburan
dan emulsifikasi. Contoh proses dari metode pembuatan krim yaitu saat fase
minyak dilebur di atas penangas air, dan fase air dipanaskan hingga suhu yang
telah ditetapkan.
4. Evalasi yang dilakukan pada sediaan krim wajah mencegah sinar UV yaitu Uji
Organoleptis, Uji Fisika, Uji Sentrifugasi, Uji Freeze-Thaw, Uji Tipe Krim, Uji
Iritasi, Uji Daya Sebar, Uji Presentase Transmisi, dan yang terakhir Uji SPF.
Masing-masing uji tersebut memiliki metoode yang berbeda untuk pengujiannya
Saran

1. Perlu dilakukan uji safety pada sediaa krim tabir surya


ekstrak the hijau.

2. Pada evaluasi homogenitas dan stabilitas lebih diperhatikan


agar sediaan yang dihasilkan bermutu baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai