Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERMESINAN KAPAL II
TURBIN UAP DAN INSTALASI PADA KAPAL CARGO

Oleh :

Andika Saputra ; D091191001

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Makassar
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas


rahmat, karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya
uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Permesinan Kapal II.

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak


terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi
pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian,
inilah usaha maksimal saya selaku penulis usahakan. Semoga dalam
makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Makassar, 21 April 2021

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di seluruh dunia, industri-pembangkit listrik bergantung terutama pada turbin


uap untuk produksi energi listrik. Di Amerika Serikat, sekitar 77% dari kapasitas
terpasang pembangkit listrik adalah turbin uap-driven. Dari sisa 23%, tenaga
air instalasi berkontribusi 13%, akun turbin gas untuk 9%, dan
sisanya 1% merupakan dibagi di antara sumber daya panas
bumi, diesel, dan solar.

Akibatnya, lebih dari 99% dari listrik daya yang dihasilkan di Amerika
Serikat dikembangkan oleh turbomachinery satu desain atau lain, dengan turbin
uap tercatat sejauh ini bagian terbesar dari beban. Turbin uap memiliki hidup yang
panjang dan penting setelah dilakukan pengembangan yang
praktis pada akhir abad ke-19 disebabkan upaya yang dipimpin oleh CA Parsons
dan G. DELAVAL. Perkembangan yang signifikan datang cukup cepat pada hari-
hari awal di bidang propulsi kapal dan kemudian di industri pembangkit listrik.
Kondisi uap pada klep penutup (throttle) progresif naik, memberikan kontribusi
untuk meningkatkan produksi daya dan efisiensi termal. Hal Itu
munculnya energi nuklir baru sebagai sumber panas untuk produksi listrik
memiliki efek sebaliknya di akhir 1950-an. Kondisi uap jatuh untuk
mengakomodasi desain reaktor, dan harga satuan panas mengalami langkah
kenaikan perubahan.

Banyak inovasi telah dilakukan oleh para pembuat turbin selama seperempat
abad terakhir seperti: exhaust multi-aliran, rotor solid, bantalan putaran tinggi,
diameter sudu gerak yang semakin besar, dan berbagai sistem kontrol yang
canggih. Pembuat turbin uap besar yang dikenal saat ini tersebar di tiga benua;
dari Eropa adalah: ALSTOM Power yang merupakan merger dari ABB
Kraftwerke dan GEC Alsthom, Siemen Power Generation dan cabangnya Siemen
Westinghouse Power Corporation; dari Jepang adalah: Hitachi, Mitsubishi Heavy
Industries, dan Toshiba; dari AS adalah General Electric; dari Rusia adalah
Leningrad Metallic Works; Turboatom (Kharkov Turbine Works) dari Ukraina;
dari China adalah Shanghai and Dongfang Turbine Works; dari Korea adalah
Doosan Heavy Industries and Construction.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan turbin ?
2. Jelaskan jenis-jenis turbin yang umum dipakai pada kapal ?
3. Jelaskan mengenai turbin uap ?
4. Bagaimana keuntungan dan kerugian turbin uap ?
5. Bagaimana fungsi kerja turbin uap pada kapal ?
6. Jelaskan kerja turbin uap dan gambarkan instalasinya pada kapal ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. JENIS-JENIS TURBIN

1. Marine (Steam) Turbines


Mesin penggerak kapal yang pertama diinstal oleh Sir Charles Parsons
ke kapal Turbinia pada tahun 1894, dengan kecepatan mencapai 34
knots.Kemudian turbines mengalami kemajuan pesat hingga pada tahun 1906,
yang mana diaplikasikan sebagai tenaga penggerak untuk kapal perang HMS.
Dreadnought dan kapal Atlantic Liner – Mauretania. Kebutuhan bahan bakar
(fuel consumption) secara rata-rata untuk suatu Large Turbine adalah 0.30 kg
per kWh. Namun demikian, keunggulan segi ekonomis tersebut mengalami
suatu tantangan dari sisi Non-reversible dan Rotational Speed, yang mana
memerlukan pertimbangan teknis lebih lanjut. Untuk kepentingan reverse
diperlukan adanya reversing turbines yang secara terpisah diinstal ke sistem.
Sementara itu untuk mengatasi rotational speed-nya yang relatif tinggi, maka
diperlukan adanya mechanical geared untuk menurunkan putaran output
turbines khususnya untuk alat gerak kapal berjenis screw propeller, sehingga
hal itu menyebabkan terjadinya power loss berkisar 2 hingga 4 persen.
Penurunan putaran turbines (rpm) ke propeller shaft (poros propeller), dapat
juga diatasi dengan merancang electric driven, yaitu dengan meng-couple
secara langsung antara turbine dengan generator yang mana keduanya sama-
sama memiliki operasional yang lebih efisien bila dalam kondisi putaran
tinggi.

Kemudian, generator men-supply listrik ke electric motor yang


dihubungkan dengan poros propeller. Hal ini memberikan kelonggaran
pada masalah lay-out engine room yang mana pengaruh hubungan poros
secara langsung dari turbine ke propulsor dapat dieleminasi. Turbo-electric
Drive juga memberikan keuntungan terhadap pengurangan untuk reversed
gear mechanism serta fleksibilitas dalam operasinya. Namun demikian,
power loss akibat transmisi tenaga serta investment perlu
dipertimbangkan.

2. Gas Turbine
Mesin penggerak kapal ini juga telah dikembangkan dalam dunia ship
propulsion yangmana bahan bakar (fuel) dibakar melalui proses udara yang
dikompresikan, dan gas panas hasil pembakaran tersebut digunakan untuk
memutar turbine. Gas turbine umumnya diaplikasikan pada dunia
kedirgantaraan, dan perkembangannya sangat tergantung pada teknologi metal
yang mampu menahan terhadap tekanan dan temperatur yang tinggi.
Keunggulan dari gas turbine ini terletak pada ukuran dan kapasitas power
yang dihasilkan dibandingkan dengan tenaga penggerak lainnya.

Selain itu, kesiapannya untuk beroperasi pada kondisi full load sangat
cepat, yaitu berkisar 15 menit untuk warming-up period. Marine Gas Turbine
sangat jarang dijumpai pada kapal-kapal niaga, hal ini disebabkan karena
operasi dan investasinya yang relatif mahal. Sehingga paling banyak dijumpai
pada kapal-kapal perang jenis, frigates; destroyers; patrol crafts; dsb.
Instalasinya pun kadang merupakan kombinasi dengan tipe permesinan yang
lainnya, yakni : Diesel engines.

Beragam macam dari tipe marine engines, tidak semuanya di-rate pada basis
yang sama. Sebagai misal, Steam Reciprocating Engines selalu di-rate dalam
bentuk Indicated Power (PI ); Internal Combustion Engines dalam bentuk
Indicated Power, atau juga, Brake Power (PB ); dan Turbine dalam bentuk Shaft
Power (PS ). Bentuk Horse Power masih tetap digunakan sampai saat ini, dimana
untuk 1 HP = 0.7457 kW, sedangkan dalam English units 1 HP = 550 ft-lb per
sec. Indicated Power diukur di dalam cylinders, yang artinya, ada suatu
instruments yang bertugas merekam secara kontinu tekanan uap atau gas.
B. TURBIN UAP

Turbin uap termasuk mesin tenaga atau mesin konversi energi dimana hasil
konversi energinya dimanfaatkan mesin lain untuk menghasilkan daya. Di dalam
turbin terjadi perubahan dari energi potensial uap menjadi energi kinetik yang
kemudian diubah lagi menjadi energi mekanik pada poros turbin, selanjutnya
energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada generator.Energi mekanis yang
dihasilkan dalam bentuk putaran poros turbin dapat secara langsung atau dengan
bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.

Turbin uap dikenal sebagai pembangkit daya yang dapat diandalkan dan serba
guna, bagi industri dan pembangkit listrik. Bersama dengan boiler, turbin uap
dapat beroperasi dengan berbagai bahan bakar, mulai dari sampah, limbah
pertanian, biomassa, batubara, sampai nuklir. Uap keluarannya bisa diambil pada
berbagai temperatur dan tekanan, untuk dimanfaatkan. Dengan berkembangnya
teknologi manufaktur, material, kontrol, dll.; kapasitas daya yang dihasilkan
semakin tinggi, tekanan dan temperatur operasi semakin tinggi, jarak waktu antar
overhaul semakin panjang, keandalan semakin tinggi.

Banyak inovasi telah dilakukan oleh para pembuat turbin selama seperempat
abad terakhir seperti: exhaust multi-aliran, rotor solid, bantalan putaran tinggi,
diameter sudu gerak yang semakin besar, dan berbagai sistem kontrol yang
canggih. Pembuat turbin uap besar yang dikenal saat ini tersebar di tiga benua;
dari Eropa adalah: ALSTOM Power yang merupakan merger dari ABB
Kraftwerke dan GEC Alsthom, Siemen Power Generation dan cabangnya Siemen
Westinghouse Power Corporation; dari Jepang adalah: Hitachi, Mitsubishi Heavy
Industries, dan Toshiba; dari AS adalah General Electric; dari Rusia adalah
Leningrad Metallic Works; Turboatom (Kharkov Turbine Works) dari Ukraina;
dari China adalah Shanghai and Dongfang Turbine Works; dari Korea adalah
Doosan Heavy Industries and Construction.
BAB III PEMBAHASAN

A. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TURBIN UAP


Secara umum, turbin uap memiliki keuntungan dan kerugian, diantaranya :

1. Keuntungan

a) Karena turbin uap adalah mesin pemanas berputar, maka turbin ini
sangat cocok digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
b) Efisiensi termal turbin uap biasanya lebih tinggi daripada mesin
bolak-balik.
c) Rasio power-to-weight yang sangat tinggi, dibandingkan dengan
mesin reciprocating.
d) Bagian yang bergerak lebih sedikit daripada mesin bolak-
balik.· Turbin uap cocok untuk pembangkit listrik termal yang
besar. Mereka dibuat dalam berbagai ukuran turbin hingga 1,5 GW
(2.000.000 hp) yang digunakan untuk menghasilkan listrik.
e) Pada umumnya steam mengandung entalpi yang tinggi (terutama
berupa panas penguapan). Ini berarti laju aliran massa yang lebih
rendah dibandingkan dengan turbin gas.
f) Secara umum, turbin hanya bergerak ke satu arah, dengan getaran
yang jauh lebih sedikit daripada mesin bolak-balik.
g) Turbin uap memiliki keandalan yang lebih tinggi, terutama dalam
aplikasi yang memerlukan keluaran daya tinggi yang berkelanjutan.

2. Kekurangan

a) Biaya menginap yang relatif tinggi.


b) Turbin uap kurang efisien dibandingkan mesin bolak-balik pada
operasi beban sebagian.
c) Mereka memiliki startup yang lebih lama dari turbin gas dan tentunya
dari mesin reciprocating
d) Kurang responsif terhadap perubahan permintaan daya dibandingkan
dengan turbin gas dan dengan mesin bolak-balik.

B. JENIS TURBIN UAP DAN FUNGSINYA PADA KAPAL

Dalam jenis komponen di kapal, fungsi dari instalasi turbin di kapal yaitu :

1. Turbin de Laval sebagai penggerak pesawat-pesawat bantu.


2. Turbin Zoelly sebagai penggerak generator-generator listrik dan kapal
pada unit unit kecil.
3. Turbin Curtis sebagai Roda muka pada turbin gabungan atau sebagai
turbin mundur.
4. Turbin Parson sebagai penggerak baling-baling kapal

C. APLIKASI BENTUK INSTALASI TURBIN PADA KAPAL

Uap masuk ke dalam turbin melalui nosel. Di dalam nosel energi panas dari
uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan. Tekanan
uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk dalam nosel , akan
tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar daripada saat masuk ke
dalam nosel. Uap yang memancar keluardari nosel diarahkan ke suduturbin yang
berbentuk lengkungandan di pasang di sekeliling roda turbin. Uap yang mengalir
melalui celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari
sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan
kemudian memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan sudu turbin berarti
hanya sebagianenergi kinetis dariuap yang diambil oleh sudu turbin yang
berjalan.Agar energi kinetis yang tersisa dapat meninggalkan sudu turbin maka
pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris
kedua sudu gerak, maka antara baris pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang
satu baris sudu tetap (stasionaryblade) yang berguna untuk mengubah arah
kecepatan uap, agar uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang
tepat. Kecepatan uap saatmeninggalakan sudu gerak yang terakhir harus dapat
dibuat sekecil mungkin, agar energikinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan
sebanyak mungkin. Dengan demikian efisiensi turbin menjadi semakin tinggi
karenakehilangan energi relatif kecil.
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.
Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar.Sebuah turbin
gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi
sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator. Turbin dapat memiliki
kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding dengan volume
dan beratnya).Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan sangat
tinggi.

Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang


terdiri dari sebuah pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk
memberikan propellant (oksigen cair dan hidrogen cair) ke ruang pembakaran
mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil dan
memproduksi 70.000 hp (52,2MW). Turbin Uap Termasuk Mesin- mesin
Konversi energi yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetis pada
nozel dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis pada sudu-sudu turbin yang
dipasang pada poros turbin. Energi mekanis yang dihasilkan dalam bentuk putaran
poros turbin dapat secara langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi
dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Untuk menghasilkan energi
listrik, mekanisme yang digerakkan adalah poros generator.

Di kapal sendiri, Sistem transmisi turbin uap kebanyakan dikerjakan jika


kalau dihubungkan dengan propeller melalui perantara poros, dan kita bisa lihat
pada kapal- kapal kapal zaman dahulu sangat banyak yang menggunakan tenaga
uap ini untuk sistem transmisi kapalnya sendiri. Pada sistem transmisi turbin uap
ini sendiri banyak kita jumpai dengan menggunakan reduction gear, karena pada
sistem transmisi ini putaran yang dihasilkan sangat besar, oleh sebab itu
digunakan reduction gear agar komponen-komponen lain tidak cepat rusak dan
bisa mengimbanginya.

Selain itu juga untuk mengurangi kavitasi pada propeller akibat


perputaran yang sangat cepat. Seiring dengan perubahan waktu, teknologi yang
digunakan semakin canggih dan tidak heran jika industri maritim ini dalam
penggunaan turbin uap semakin canggih pula. Pada industri maritim yang
sekarang ini banyak dari kapal yang menggunakan prinsip yang sama dengan
pembangkit tenaga uap di darat karena pada dasarnya sama, hanya memiliki
perbedaan dalam ruang lingkupnya.
DAFTAR PUSTAKA

Haryadi. 2019. BOILER DAN TURBIN. Bandung : Politeknik Negeri Bandung

http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/02/pengenalan-mesin-penggerak-kapal.html

http://repository.pip-semarang.ac.id/678/5/15.%20BAB%20II%20ACC%206-
26.PDF

http://repository.unimar-amni.ac.id/2413/2/BAB%20II.pdf

http://widyaolga.bm.uma.ac.id/2021/03/01/apa-keuntungan-dan-kerugian-turbin-
uap/

https://glomeep.imo.org/technology/cargo-handling-systems-cargo-discharge-
operation/

https://inameq.com/engine-system/aplikasi-turbin-uap-marine/

https://inameq.com/engine-system/machinery/ad-2/

https://pdfcookie.com/documents/sistem-tenaga-turbin-uap-pada-kapal-
5lq3xo4500v7

Anda mungkin juga menyukai