Anda di halaman 1dari 3

Jadi, gereja itu adalah semua orang percaya (di sini tentunya percaya kepada Yesus

dan menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya secara pribadi) di segala tempat
(dimanapun) dan di segala jaman (kapanpun: dulu, sekarang, dan akan datang). Ini
definisi yang paling ringkas.

Lalu bisa timbul pertanyaan: Bukankah ada orang yang pergi ke gereja (ke gedung
gereja untuk beribadah maksudnya), namun tidak/belum percaya kepada Yesus dan
tidak/belum menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya secara pribadi. Apakah mereka
termasuk gereja seperti yang dimaksudkan di atas. Jawabannya: Pada
hakekat/esensinya tidak, meski pada fenomena yang kelihatannya seperti iya. Paham
maksudnya?😲🙄Silakan berespons jika belum paham atau jika ingin berkomentar
lebih lanjut.

Selanjutnya, gereja itu diibaratkan, dikiaskan, atau digambarkan sebagai:

1) Tubuh Kristus, dimana Kristus adalah Kepalanya. Paling tidak, ini untuk
menggambarkan bahwa Yesus itu berkuasa atas gereja dan mengatur gereja. Karena
disebut tubuh Kristus, maka gereja itu merupakan satu kesatuan. Siapa yang
mempersatukan gereja? Roh Kuduslah yang mempersatukan gereja (semua orang
percaya seperti definisi tadi) ke dalam satu tubuh Kristus. Persatuan semacam ini
disebut persatuan mistis (Inggrisnya: Mystical Union). Gereja yang satu ini (seperti
definisi di atas), yang mencakup orang-orang percaya dimanapun dan kapanpun.
disebut gereja yang universal dan gereja yang tidak kelihatan (karena tidak bisa dilihat
oleh mata jasmaniah kita). Karena gambarannya adalah tubuh Kristus, maka gereja
bersifat organisme.

Mungkin muncul dalam benak anda: Adakah gereja yang tidak universal? Adakah
gereja yang kelihatan? Adakah gereja yang bukan organisme? Jawabannya ada, yakni
gereja lokal (ini menunjuk kepada semua orang percaya yang bersekutu/beribadah di
gedung gereja mereka masing2 atau dalam denominasi mereka masing2). Gereja lokal
ini juga gereja yang kelihatan (yakni semua orang percaya yang tentunya bisa dilihat
oleh mata jasmaniah kita). Gereja lokal ketika dikelola, pengelolaannya secara
organisasi (ada pemimpinnya, misalnya rohaniwan, penatua, atau majelis, & ada yang
dipimpin misalnya jemaat). Dengan demikian sifat dari gereja lokal adalah
organisasional atau institusional. Jadi paham bedanyanya gereja universal dengan
gereja lokal, bukan?👌

2) Bait Roh /Bait Allah. Ini menggambarkan bahwa dalam diri setiap orang percaya,
tinggallah Roh Kudus. Untuk apa Roh Kudus tinggal dalam diri orang percaya? Ini
akan dibahas pada pertemuan2 berikutnya. Tunggu dengan sabar ya.

Gereja juga disebut sebagai bagian dari Umat Allah. Lihat di PPT saja penjelasannya.

Ada 2 kiasan lain yang tidak perlu dibahas panjang lebar di sini. Anda bisa
mencarinya di buku2 referensi (lihat RPS).
Apa tujuan gereja ini ada di dunia ini, atau untuk apa sih gereja itu ada? Kalau anda
lihat PPT hari ini, paling tidak tujuan keberadaan gereja bisa dipilah menjadi 2 bagian:
1. Tujuan ke dalam, meliputi: Liturgia (gereja menjalankan peribadatan setiap
minggunya di gedung gereja), Kerygma (memberitakan firman Tuhan atau kabar baik
dari Tuhan melalui khotbah maupun melalui penginjilan, yang terakhir ini bisa tujuan
keluar), Koinonia (gereja menjalankan persekutuan, misalnya persekutuan di antara
remaja dan pemuda, di kalangan pengusaha, persekutuan keluarga, dsb. Persekutuan
ini menjadi sarana untuk belajar melayani orang lain. Jadi melatih jiwa altruis, bukan
egois). Gereja (sebagai organisme/institusi) juga seharusnya memperlengkapi orang-
orang percaya tentang bagaimana seharusnya bertumbuh secara rohani (spiritual
growth). Sibuk pelayanan tidak menandakan bahwa rohaninya bertumbuh. Nah bagian
ini akan kita bahas tersendiri, ya? Anda boleh mengumpulkan peluru2 pertanyaan
yang nantinya bisa anda tembakkan ke dosen pengampu anda di kelas.😀
2. Tujuan ke luar, meliputi: Kesaksian. Kesaksian ini sebetulnya bisa ke dalam
dan keluar. Ke dalam berarti menjadi saksi bagi sesama orang percaya tentang
bagaimana seorang percaya seharusnya hidup, melayani, studi, bekerja, dsb. Ke luar
berarti menjadi saksi bagi orang2 yang belum percaya, supaya mereka bisa melihat
bagaimana murid2 Kristus hidup dengan baik dan benar. Diakonia. Ini juga bisa ke
dalam dan keluar. Ke dalam berarti menolong orang2 percaya dalam gereja yang
mengalami kesulitan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dsb. Sedang keluar bisa berupa
aksi sosial. Coba anda beri contoh aksi sosial yang dilakukan oleh gereja anda seperti
apa? Keprihatinan sosial. Jika gereja melihat satu lingkungan tidak memiliki tempat
sampah sehingga sampah berserakan kemana-mana, gereja menyumbangkan tempat
sampah. Bagaimana dengan masalah kesehatan, pendidikan, orang-orang terlantar dan
kaum terpinggirkan, bisakah Anda mencontohkan apa yang bisa dilakukan gereja
(sebagai organisasi) untuk menolong mereka?

Suatu perkumpulan Kristian sudah seharusnya menunjukkan adanya kesatuan dengan


Kristian lainnya, tetapi bukan berarti bahwa mereka dapat beranggapan bahwa
gerejanya merupakan satu-satunya gereja yang sejati. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa kesatuan tersebut hanya bisa diperoleh dari Kristus sebagai kepala
semua gereja meskipun terdapat perbedaan tata cara ibadah, dedominasi, organisasi,
dan sebagainya. Jadi, apapun itu gerejanya yang sudah sesuai dengan fondasi
kebenaran Firman Tuhan disatukan oleh Kristus untuk menggenapi tujuan gereja ada
di dunia ini. Namun, pertanyaan mengenai apakah perukumpulan Kristian sudah
menunjukkan kesatuan dengan Kristian lainnya di zaman ini belum dapat dipastikan
seutuhnya.
Menurut kelompok kami, sampai saat ini masih sering kami temui gereja-
gereja yang tidak sepenuhnya menjalankan perintah “kesatuan” gereja tersebut karena
ingin lebih unggul atau dikenal dari gereja lainnya. Hal tersebut bisa menjadi pemicu
gereja palsu yang berkembang dimana gereja-gereja hanya berlomba-lomba
menjangkau jiwa, tetapi melupakan keberadaan gereja merupakan suatu sarana untuk
mempermuliakan Allah. Untuk itu, kembali diingatkan bahwa perkumpulan Kristian
dengan Kristian lainnya harus bersatu dalam Kristus sebagai kepala gereja dan
menerapkan kebenaran sebagai gereja yang sejati.
Berbicara soal kekudusan atau kesucian dari orang Kristen dalam
persekutuannya merupakan milik kepunyaan Allah sepenuhnya. Perkumpulan orang
Kristen tentu saja harus mencerminkan kekudusan karena Kristus yang rela mati untuk
menyatakan kemenangan atas umat dan juga gereja-Nya atas dosa, maut, dan iblis
yang seharusnya kita terima.

Sehingga, gereja sendiri diartikan sebagai suatu perkumpulan orang-orang Kudus


seperti yang disampaikan oleh Paulus pada suratnya.

zxvDGgsBbsbsbb

Anda mungkin juga menyukai