Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN AKUNTAN 1

“Perbandingan Standar Auditing ISA, SSA, dan SPAP”

Dosen: Dr. Antonius Herusetya MM., Ak., CA

Kelompok 2 (dua):

Stephanie Darmawan 01012190055


Claracia M. Haribae 01012190060
Jessica Trianda 01012190070
Jesslyn Hudianto 01012190081

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
KARAWACI, BANTEN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kinerja perusahaan didukung oleh akuntan publik yang berpengalaman dalam
melakukan proses akuntansi berdasarkan standar yang berlaku dan melakukan prosesnya
secara benar. Bukan hanya perusahaan go-public saja yang harus dilakukan proses audit saat
ini melainkan perusahaan negara juga memakai auditor eksternal dari Kantor Akuntan Publik.
Seorang auditor akan melakukan auditing yang berarti proses dalam pengumpulan dan
evaluasi bahan bukti dari informasi yang diterima yang kemudian akan diukur mengenai
entitas ekonominya serta nantinya akan dilaporkan sesuai inftomasi dengan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan. Pemeriksaan yang dilaksanakan secara sistematis dan kritis ini
membutuhkan standar untuk menjadi suatu dasar penting sekaligus batas dalam kinerja
auditor.
Auditing Standar merupakan suatu pedoman secara umum yang membantu para
auditor dalam melakukan dan memenuhi tanggung jawab profesional auditor ketika
mengaudit laporang keuangan berbasis historis. Standar ini tersusun atas standar umum,
standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Sehingga, kualitas
dari hasil pemeriksaan dapat diukur secara jelas karena sudah memiliki standar baku.
Kualitas yang dimaksudkan bukanlah suatu kualifikasi opini melainkan kualitas dari proses
auditing-nya.
Standar audit ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian tergantung dari negara masing-
masing ingin menganut standar mana yang sesuai dengan kondisi negaranya. Diantaranya
merupakan hal yang ingin dibahas pada paper kali ini yaitu; International Standar of Auditing
(ISA), Singapore Standards on Auditing (SSA), dan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP). Paper ini dibuat dengan tujuan agar dapat lebih mengerti dan dapat membandingkan
apa saja perbedaan dari setiap standar-standar auditing yang berlaku di beberapa negara.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

1. Isi
A. International Standar on Auditing (ISA)
International Standards on Auditing atau biasa disingkat dengan ISA adalah standar
profesional untuk mengaudit informasi mengenai keuangan. Stardard dari auditing sendiri
adalah prinsip dimana seorang auditor harus mengikuti prosedur tersebut ketika meng-review
laporan keuangan dari perusahaan. Pada awalnya, ISA ini diterbitkan karena ada munculnya
masalah - masalah akuntansi dimana ada terjadi manipulasi atas laporan keuagan yang ada di
pasar uang dunia dan pasar modal. Seorang auditor dapat dianggap gagal dan melakukan
kejahatan sehingga, The International Federation of Accountant (IFAC) menerbitkan ISA
secara proaktif sebagai solusi untuk mengatasi kecurangan yang terjadi.
Ada 36 standar auditing yang berbeda beda. Standar audit ini sudah banyak diadopsi
oleh beberapa negara anggota IFAC bahkan ada yang sudah melakukan penadopsian secara
penuh namun, tidak sedikit juga negara yang masih half addoption. Ditegaskan bahwa ISA
saat melakukan kewajiban auditornya menjalankan konsep berbasis resiko didalam setiap
tahapnya (menilai, menanggapi, dan mengevaluasi setiap resiko).

200-299 Prinsip yang umum dan 300 -450 Menilai resiko dan responnya
tanggung jawab.
ISA 200 Auditor yang sangat mandiri atau ISA 300 Merencanakan Audit Laporan
independen biasa memiliki tujuan Keuangan
untuk melaksanakan audit yang
sesuai dengan standar audit
internasional.
ISA 210 menyetujui persyaratan perikatan ISA 315 Bertujuan untuk mengidentifikasi
audit
dan juga menilai resiko - resiko
kesalahan yang disajikan
menurut pemahaman entitas
lingkungannya.
ISA 220 pengelolaan kualitas untuk audit ISA 320 perencanaan dan pelaksanaan
laporan keuangan audit yang bersifat materialitas.

ISA 230 Audit documentation ISA 330 Tanggapan seorang auditor


terhadap penilaian resiko

ISA 240 seorang auditor bertanggung ISA 402 audit yang dipertimbangkan yang
jawab apabila ada terjadi berhubungan dengan materi yang
penipuan dan kesalahan audit memakai jasa organisasi.
pada laporan keuangan

ISA 250 evaluasi terhadap peraturan ISA 450 pertimbangan atas kesahalan cara
undang - undang audit penyajian yang diidentifikasikan
berdasarkan laporan keuangan selama proses pengecekan audit.

ISA 260 berkomunikasi dengan mereka


yang berhubungan dengan
pemerintah
ISA 265 Bertujuan untuk menyampaikan
segala kekurangan dalam
pengaturan audit internal kepada
pihak yang berwajib atas
manajemen dan tata kelola.
500-580 Bukti Audit ISA 530 Audit sampling
ISA 500 Bukti audit ISA 540 Estimasi Audit, yang termasuk
nilai wajar dari estimasi
akuntansi dan juga
pengungkapan terkait.
ISA 501 Pertimbangan khusus bukti audit 700 -720 Kesimpulan audit dan
untuk item yang terpilih pelaporannya
ISA 505 Konfirmasi eksternal ISA 700 Pembentukan opini dan
informasi untuk laporan
keuangan
ISA 510 perikatan audit awal – saldo ISA 705 Memodifikasi opini untuk
pembukaan kelengkapan laporan auditor
yang dilakukan secara
independen.
ISA 520 Analytical Procedures ISA 706 Penekanan pada Paragraf Hal
lain laporan auditor yang
independen dan juga paragraf
hal.
ISA 550 Related parties ISA 710 Laporan keungangan yang
komparatif dan informasi yang
diberikan komparatif angka yang
sesuai.
ISA 560 Subsequent Events ISA 720 Tanggung Jawab seorang
Auditor yang Berkaitan dengan
dokumen yang berisi Informasi
Lain yang berhubungan dengan
Laporan Keuangan yang telah
diaudit
ISA 570 Going concern 800-810 Area khusus
ISA 580 Written Representations ISA 800 Ada sebuah pertimbangan yang
khusus untuk laporan keuangan
yang telah disusun menurut
kerangka yang memiliki tujuan
khusus.
600-620 Pengunaan pekerjaan pihak ISA 805 Laporan keuangan yang bersifat
luar tunggal dan memiliki akun,
elemen dan juga item khusus dari
laporan keuangan yang
dipertimbangkan khusus audit.
ISA 600 Laporan keuangan kelompok ISA 810 Ikatan yang bisa melaporkan
yang termasuk sebagai pekerjaan ikhtisar sebuah laporan keuangan
auditor komponen yang
membutuhkan pertimbangan
khusus audit.
ISA 610 Memperlukan dan menggunakan
jasa seorang auditor internal
ISA 620 Membutuhkan dan menggunakan
auditor karya pakar

B. Singapore Standard on Auditing (SSA)


Singapore Standards on Auditing (SSA) merupakan rangkaian praktik yang
dikeluarkan oleh Institute of Singapore Chartered Accountants (ISCA) dalam menjelaskan
standar bagi auditor untuk beradaptasi ke dalam alur kerja audit mereka dan untuk
memastikan pemeliharaan kualitas audit yang tinggi. Audit tunduk pada regulasi di Singapura
dan Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) berfungsi sebagai badan
pengatur utama yang memantau kualitas audit di Singapura. Inspeksi dilakukan dari waktu ke
waktu oleh otoritas regulasi yang merupakan akuntan dan auditor berpengalaman di bidang
dan industrinya masing-masing.Setiap auditor atau firma audit memiliki alur kerja internal
mereka sendiri juga, selain SSA. Rincian lebih lanjut tentang prosedur audit dapat ditemukan
di Prosedur Audit Perusahaan di Singapura. SSA memiliki 7 seri utama mulai dari seri 200
hingga seri 800. Beberapa SSA inti meliputi:

Dokumentasi Audit. Proses ini dilakukan untuk melancarkan proses


perencanaan dan perlakuan audit. Dokumentasi Audit ini harus dilakukan
SSA – 230 berbasis waktu yang diharapkan bisa meningkatkan dan juga memfasilitasi
kualitas audit untuk mengumpulkan bukti dan menyimpulkan barang bukti.
Perencanaan Audit Laporan Keuangan. Sebelum mendalami teknis
audit, diperlukan perencanaan yang tepat dan standar ini berfungsi sebagai
SSA-300 panduan untuk menyiapkan audit dalam hal alokasi staf, jadwal dan
kiriman utama, menetapkan strategi audit berdasarkan keadaan industri dan
dokumentasi dari semua pekerjaan perencanaan yang dilakukan.
Bukti Audit. SSA 500 ini adalah bukti efektif audit yang berlaku per
tanggal 15 Desember 2020. Dengan adanya SSA 500 ini diharapkan auditor
SSA – 500 dapat menyimpulkan sesuatu secara bijak dan dapat menyajikan opini diri
sendiri dengan kualitas bukti yang sesuai. Yang terpenting saat
melaksanakan proses auditing menggunakan informasi yang terpercaya dan
diperoleh dengan mematuhi proses audit yang seharusnya.
Perikatan audit awal. Pembukaan Saldo. Perusahaan Singapura mungkin
menunjuk auditor baru untuk pertama kalinya untuk mengaudit laporan
SSA-510 keuangan mereka untuk FY2019. Auditor baru kemudian harus
mengadopsi SSA510 dalam audit mereka untuk saldo awal laporan
keuangan FY2018. Panduan tersebut menjelaskan prosedur audit utama
yang harus dilakukan untuk mencapai kesimpulan atas kewajaran laporan
keuangan.

Peristiwa Kemudian. Ada kalanya peristiwa material yang terjadi dapat


memerlukan perhatian terhadap dampak laporan keuangan perusahaan
setelah penutupan periode. Contohnya dalam kasus akuisisi properti pada
Februari 2020. Peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa susulan jika
SSA - 560 terjadi antara penutupan periode keuangan pada Desember 2019 dan
sebelum tanggal laporan audit ditandatangani. Standar ini menetapkan
prosedur yang harus diikuti untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat
untuk mendukung pengungkapan peristiwa berikutnya.

Penggunaan Jasa Internal Auditor. Hal ini bertujuan untuk membantu


memutuskan sejauh apa bantuan dari internal auditor yang dapat digunakan
SSA – 610 untuk halnya tujuan audit yang bisa mempermudah pengawasan hasil
pekerjaan yang dapat meningkatkan sistem kerja suatu perusahaan dan
mengurangi terjadinya kebohongan dan hal - hal lainnya yang tidak
diinginkan.
Penggunaan Jasa Auditor’s Expert. Hal ini dilakukan untuk mencari
bukti audit yang benar yang nantinya akan sedikit banyak membantu
SSA - 620 membangun opini audit yang merupakan tanggung jawab auditor. Namun
diwajibkan untuk melakukan background check terlebit dahulu untuk
memastikan auditor itu memiki kredibilitas yang tinggi dan dapat
melakukan tugasnya dengan baik.
Pembentukan Opini dan Pelaporan Laporan Keuangan. Standar ini
memandu auditor dalam menyusun kata-kata dalam opini audit mereka.
SSA - 700 Opini audit akhir harus terdiri dari prosedur umum yang dilaksanakan,
standar akuntansi yang diterapkan, dan kewajaran laporan keuangan.
Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan
Auditor Independen. Sebuah laporan audit diterbitkan yang menjelaskan
opini akhir dan kesimpulan auditor atas audit atas laporan keuangan
SSA – 706 perusahaan. Penekanan Suatu Hal dan Hal Lain adalah paragraf tambahan
yang ditambahkan di atas opini audit standar. Beberapa peristiwa penting
termasuk kekhawatiran tentang keuangan perusahaan selama 12 bulan ke
depan atau ketidakmampuan auditor untuk memperoleh bukti audit atas
saldo utama.

Pertimbangan Khusus — Audit Laporan Keuangan Disusun Sesuai


Dengan Kerangka Bertujuan Khusus. Layanan audit dapat disesuaikan
dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan mencakup segmen kecil
keuangan untuk pihak tertentu, bukan audit skala penuh pada semua item
SSA - 800 laporan keuangan. Contoh yang baik adalah pelaporan keuangan pada
perjanjian obligasi untuk pemberi pinjaman eksternal. Audit hanya akan
difokuskan pada item baris pinjaman saja. SSA ini menjelaskan praktik
terbaik untuk perusahaan, dari menerima perikatan hingga mengeluarkan
opini audit.

C. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)


SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) merupakan suatu kodifikasi dari berbagai
pernyataan perihal standar teknis yang merupakan suatu panduan dalam meberikan suatu
bentuk jasa bagi seorang Akuntan Publik yang ada di Indonesia. SPAP ini sendiri
dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP
IAPI).
Pada tahun 1972, IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menerbitkan NPA (Norma Pemeriksaan
Akuntan) yang diantaranya terdiri dari tanggung jawab dari seorang akuntan publik dan
Unsur-unsurnya merupakan pengkajian dan penilian pengendalian yang bersifat intern, bahan
pembuktian, dan pembahasan tentang peristiwa kemudian, berkas pemeriksaan juga berkas
dari pemeriksaan, serta penjelasan yang informatif. Selanjutnya pada tahun 1982, Komite
NPA dengan beberapa suplemen, kemudian pada tahun 1992 Komite NPA menambahkan
supleen Nomor 1 hingga 12 serta Interpretasi No 1 sampai 2, hingga pada akhirnya tepatnya
pada tanggal 1 janurai 2002 di terbitkan Standar Profesional Akuntan Publik atau yang
dikenal dengan sebutkan SPAP.
SPAP ini sendiri terdiri dari enam standar yaitu: Standar Auditing, Atestasi,Jasa
AKuntansi dan Review, Jasa Konsultasi, Pengendalian Mutu, dan Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik. SPAP ini memiliki isi dengan kode SA, yang mana isi dari
SPAP ini terdiri dari SA200 – SA 801, dan beberapa SPR, SPA, SJT, SPM. Berikut isi dari
beberapa bagian penting dari SPAP :

SA 100 Pernyataan pengantar auditing


110 Fungsi dan tanggung jawab dari seorang pelaku audit (auditor) yang bersifat
independent/mandiri.
150 Standar (dasar/patokan) dari proses audit
161 Hubungan antara dasar/patokan) pengendalian mutu dengan dasar/patokan
auditing.
SA 200 Dasar umum ( Di dalam IAPI Tujuan dari keseluruhan Auditor
Independen beserta Pelaksanaan Audit yang di dasarkan pada Standar
Audit ).
201 Sifat dari standar umum.
210 Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit (Di dalam IAPI Pelatihan dan
keahlian dari auditor independent).
220 Independensi (Di dalam IAPI Pengendalian mutu kepada Audit atas Laporan
Keuangan).
230 Dengan cermat dan seksama terhadap penggunaan dari kemahiran
professional untuk melaksanakan pekerjaan dari seorang auditor (DI dalam
IAPI Dokumentasi Audit)
240 Di dalam IAPI berisi Tanggung jawab dari seorang Auditor yang berkaitan
dengan kecurangan dalam suatu proses audit atas laporan keuangan.
250 Di dalam IAPI berisi Pertimbangan atas Peraturan perundang-undangan
dalam audit yang di lakukan ats laporan keuangan.
260 Di dalam IAPI berisi komunikasi yang terjadi dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
265 Dalam IAPI berisi pengkomunikasian Defisiensi di dlam pegendalian yang
bersifat internal yang mana pihak bertanggung jawab atas semua manajemen
dan tata kelola.
SA 300 Standar pekerjaan lapangan (Di dalam IAPI Perencanaan Dari Suatu
Audit atas Laporan Keuangan).
312 Material di dalam proses melakukan audit dan bahaya dari audit.
313 Sebelum tanggal neraca dilakukan proses pemantapan.
314 Pemutusan serta pengontrolan dalam dari pemikiran dan keunikan khas dari
infromasi yang berasal dari sistem komputer.
315 Auditor sebelumnya (senior) melakukan perbincangan dengan auditor baru.
(Di dalam IAPI Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Dalam
Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya).

316 Pertimbangan ats kecurangan yang terjadi di dalam melakukan audit laporan
keuangan.
317 Hal yang menunjukan/menyangkut perilaku klien yang melanggar hukum.
318 Memahami bisnis dari klien.
319 Melakukan pemikiran kembali mengenai proses kendali oleh pihak dalam,
dalam melakukan audit atas laporan keuangan.
320 Audit berupa surat yang mengikat.(Di dalam IAPI Materialitas dalam Tahap
Perencanaan dan dalam Pelaksaan audit).
322 Pertimbangan dari seorang pelaku audit mengenai fungsi audit dalam, dalam
mengaudit keuangan yang sudah dalam bentuk laporan.
323 Audit yang mengikat pada tahun awal – saldo pertama.
324 Melaporkan olah transaksi yang dilakukan organisasi jasa.
325 Perbincangan mengenai masalah yang memiliki hubungan dengan pihak
dalam yang melakukan kendali dan ditemukan dalam melakukan suatau
proses pengujian.
326 Bukti dari hasil Pengujian .
327 Melakukan pengujian (proses audit) dengan berbantuan (menggunakan
bantuan) teknologi komputerisasi.
329 Cara (langkah-langkah) analitis.
330 Pemastian (Di dalam IAPI Respons dari auditor terhadap Risiko yang telah
dinilai)
331 Berkaitan dengan persediaan
333 Perwakilan dari pihak tata usaha atau kita kenal dengan manajemen.
334 Orang yang saling mempunyai ikatan yang special.
335 Proses audit yang bersal dari lingkungan yang bedasarkan pada
komputerisasi.
336 Pekerjaan yang penggunaanya bersifat spesialis
337 Permintaan berupa keterangan dari penasehat hukum klien.
339 Kertas kerja.
341 Pertimbangan dari seorang auditor terhadap kemampuan sebuah entitas
(perusahaan) dalam mempertahankan keberlanagsungan hidupnya.
342 Audit yang didasarkan atas estimasi akuntansi.
343 Lingkungan sistem informasi Komputer Mikro yang beridri sendiri.
344 Lingkungan sistem informasi Komputer yaitu on-line computer system.
345 Lingkungan sistem informasi Komputer berupa database system.
350 Sampling dari proses audit.
360 Pengkomunikasian yang dilakukan bersama manajemen
380 Pengkomunikasian yang dilakukan bersama komite audit
390 Komunikasi antara auditor utama bersama auditor lainnya
SA 400 Standar pelaporan pertama, kedua, dan ketiga
402 Pertimbangan Audit yang berkaitan (tekait) dengan Entitas (perusahaan)
yang menggunakan Suatu Organisasi Jasa.
410 Menuruti standar akuntan keuangan yang digunakan di negara Indonesia.
412 Penggunaan kalimat “standar akuntansi keuangan entitas (perusahaan) tanpa
akuntabilitas publik”
413 Makna frasa standar akuntansi keuangan yang ada di NKRI.
420 Kestabilan dari pemberlakuan standar akuntansi keuangan di NKRI.
431 Pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan
435 seorang yang melakukan audit melaporkan informasi segmen yang
diperoleh..
450 Pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama
melakukan proses audit.
SA 500 Standar Pelaporan Keempat (Bukti Audit Menurut IAPI)
501 Bukti Audit – Pertimbangan yang Spesifik atas Unsur Pilihan.
504 Pengaitan antara nama dari auditor dengan laporan laporan keuangan.
505 Konfirmasi yang bersal dari luar (Eksternal).
508 Laporan dari seorang auditor atas laporan keuangan auditan.
510 Perikatan Audit Tahun Pertama-saldo awal.
520 Prosedur Analitis
530 Sampling audit (Di dalam IAPI memberikan waktu yang tepat dari laporan
seorang auditor mandiri).
534 Melaporkan keuangan dalam bentuk laporan yang disiapkan dengan tujuan
negara lain akan menggunakannya.
540 Pemeriksaan atas estimasi akuntansi, dimana termasuk estimasi (perkiraan)
Akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan (berhubungan).
543 Bagian audit dilaksanakan oleh seorang auditor independen lainnya.
544 Hal yang terkait Ketidaksesuaian dengan standar akuntansi keuangan NKRI..

550 Berita lain terdapat di dalam keuangan dalam bentuk laporan yang telah di
lakukan proses pemeriksaaan. (Di dalam IAPI Pihak yang Berelasi).
551 Pelaporan mengenai informasi yang melampiri laoran keuangan pokok di
dalam dokumen yang diserahkan oleh seorang auditor.
552 Pelaporan atas laporan keuangan ringkasan dan data keuangan pilihan.
558 Informasi tambahan yang telah diharuskan/diwajibkan.
560 Peristiwa kemudian.
561 Penemuan kemudian beruapa fakta yang ada pada tanggal laporan auditor.
570 Kelangsungan proses Usaha.
580 Representasi yang bersifat tertulis.
SA 600 Tipe-tipe lain laporan (Di dalam IAPI berisi pertimbangan khusus audit
atas laporan keuangan group dimana hal ini termasuk pekerjaan
auditor komponen)
610 Penggunaan dari Pekerjaan Seorang Auditor Internal.
620 Penggunaan dari Pekerjaan Seorang Pakar auditor.
622 Perikatan yang digunakan dalam memberlakukan syrat/langkah yang telah
disetujui atas akun, pos atau unsur tertentu di dalam keuangan berbentuk
laporan..
623 Berisi hal khusus dalam bentuk laporan..
625 Menerapkan dasar dari akuntansi dalam bentuk laporan
634 Hal beruapa kertas yang digunakan sebagai penjamin emis serta orang lain
namun orang tertentu yang meinginkan.
SA 700 Tema yang special (Di IAPI berisi Perumusan dari suatu opini dan
pelaporan atas laporan keuangan).
705 Di dalam IAPI berisi Modifikasi terhadap Opini di dalam laporan Auditor
Independen.
706 Di dalam IAPI berisi Paragraf atas penekanan suatu hal dan paragraph hal
lain di dalam laporan auditor independen.
710 Pertimbangan yang bersifat khusus di dalam melakukan audit bisnis yang
tergolong kecil (Di dalam IAPI berisi Informasi komparatif angka
koresponsing dan juga laporan keuangan komparatif).
720 Di dalam IAPI berisi tanggung jawab seorang auditor atas informasi lain di
dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan.
722 Berisi Informasi keuangan yang sifantnya Interim.
SA 800 Audit kepatuhan (Di dalam IAPI berisi Pertimbangan khusus di dalam
audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka yang
mana kerangka ini bertujuan khusus.
801 Audit kepatuhan yang diterapkan atas entitas (perusahaan) pemerintahan dan
penerrima lain atas bentuan keuangan pemerintah.
810 Di dalam IAPI berisi Perikatan yang digunakan untuk Melaporkan ikhtisar
laporan keuangan.

2. Pembahasan (Perbandingan ISA, SPAP, dan SSA)

PERBANDINGAN ISA SSA SPAP

1. Prosedur audit ISA menekankan pada SSA lebih menekankan SPAP sendiri mene
professional judgment yaitu dokumentasi auditnya seperti prosedur untuk rete
secara spesifik terdapat dalam ISA 230 yaitu dalam SSA dokumentasi paling
ISA 230 yaitu mengenai 230 yang diatur dalam SSQC 7 tahun. Dalam SP
dokumen audit harus 1 tidak boleh lebih dari 5 juga menjelaskan m
menetapkan kebijakan dan tahun dari tanggal pelaporan. kemahiran profesio
prosedur yang berlaku untuk dalam pelaksanaan
retensi dokumentasi auditingnya.
penugasanya yang kurang dari 5
tahun sejak tanggal pelaporan
audit. (ISA lebih menekankan
dalam hal proses melakukan
pekerjaan audit yang di mulai
dari penyusunan perikatan, isi
perikatan sampai pada
penyelesaian proses yang telah
dintandai dengan proses
pembuatan)
2. Pertimbangan ISA dalam mempertimbangkan SSA yang juga SPAP membatasi m
dari hal ini tidak membatasi secara mempertimbangkan untuk 12 bulan setelah pe
kelangsungan spesifik atau minimal 12 bulan. tidak membatasi secara akhir pelaporan.
usaha (going spesifik. yaitu minimal 12
concern) bulan.

3. Penilaian dan Efektifitas pengendalian internal SSA tidak menjadikan SPAP memiliki
pelaporan dari klien yang diauit tidak ada efektifitas sebagai penilaian keterbalikan konse
terhadap kaitannya dengan penilaian dan dan pelaporannya. dengan yang dimil
pengendalian pelaporan pengendalian internal, dan ISA yaitu
internal laporan dimana lebih di tekankan dalam mengaitkannya den
keuangan relevansinya yang termuat dalam efektifitasnya.
laporan auditornya.

4. Resiko yang di ISA melakukan beberapa SSA menerapkan hal yang Begitu juga dengan
nilai dan repson prosedur yang sistematis mulai serupa dengan ISA tetapi yang menerapkan h
terhadapnya dari pemahaman yang mendalam menekankan sejauh mana tersebut, namun tid
mengenai entitasnya, auditor meresponinya sesitematis dan
menetapkan cara klienya terhadap resiko yang ada komprehensif ISA
meresponinya dan juga sehingga lebih mudah untuk SSA.
mendapatkan semua infromasi mengarahkan dan
yang terkait dengan hal itu. mengawasi penilaian dari
resikonya.
5. Penggunaan Auditor utama tidak External auditor dalam SSA SPAP mengizinkan
eksternal auditor mengijinkan untuk memakai berperan sebagai tolak ukur audtornya untuk m
untuk mengaudit referensi hasil audit dari auditor jasa dari internal auditor dalam penerbitan l
eksternal. yang dapat digunakan audit yakni “divisio
dengan mempertimbangkan responsibility” , se
peraturan dan prosedur yang bisa menggunakan
ada, tetapi tidak untuk referensi dari audit
memakai referensi auditor
utama.

6. Pihak Penerbit The International Federation of Institute of Singapore IAI (Ikatan Akunta
Accountant (IFAC) Chartered Accountants Indonesia)
(ISCA)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Untuk melakukan tugasnya, seorang akuntan publik atau auditor membutuhkan suatu
dasar yang dijadikan standar yakni standar auditing yang berarti suatu panduan
pemeriksaan atas laporan keuangan yang bersifat historis. Standar audit yang dianut
setiap negara berbeda berdasarkan kondisi dan basis negara yang dianut.
2. International Standards on Accounting (ISA) merupakan standar audit yang
bertujuan untuk mencapai kualitas yang maksimal dalam tatanan global terhadap
pelaporan keuangannya. ISA juga telah banyak diadopsi di berbagai negara salah
satunya termasuk Indonesia dan Singapore meskipun belum fully addpoted. ISA
terdiri dari 36 standar yang secara umum mendasarinya (200-810)
3. Singapore Standards on Accounting (SSA) ialah standar audit yang dianut oleh
Singapore dan dipengaruhi akibat mengadopsi ISA sebagai hasilnya standar-standar
yang ada berkaitan erat pada kebijakan ISA yang ada.
4. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yaitu suatu kumpulan dari panduan
berisikan pernyataan standar teknis dalam memberikan jasa terhadap Akuntan Publik
di Indonesia yang menjadikan ISA juga sebagai pedomannya.
5. Perbandingan ketiga standar audit tersebut di simpulkan menjadi enam (6) bagian
yaitu dalam prosedur auditnya, pertimbangan dan kelangsungan usaha, penilaian dan
pelaporannya, resiko yang dihadapi, dan eksternal audit sebagai penggunaannya.
Kelima perbedaan tersebut membandingkan bahwa setiap negara memiliki
ketentuannya masing-masing meskipun mengadopsi dasar yang sama yaitu ISA.

B. Saran
1. Khususnya untuk Indonesia yang menkonvergensi IFRS (International Financial
Reporting Standard) dan ISA pada tahun 2013 di Indonesia menjadi Standar Audit
(SA), diharapkan seluruh auditor untuk menggunakan pengaruh atas diterbitkannya
ISA atas SA dalam menerima akseptasi dengan tujuan yang mengarah kepada laporan
audit yang transparan.
2. Begitu juga dengan Singapore yang mengadopsi ISA dipertimbangkan untuk
menjadikan SSA sebagai standar audit yang sah dan diikuti ketentuan serta
kebijakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Angel Lesmana. (-). Perbedaan SPAP dan ISA. Available:


https://www.academia.edu/15042500/Perbedaan_SPAP_dan_ISA. Last accessed 29th
January 2021.

Anonymous . (-). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Available:


https://iapi.or.id/Iapi/detail/362. Last accessed 29th January 2021.

Anonymous. (2010). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Available:


https://akuntansiterapan.com/2010/06/15/standar-profesional-akuntan-publik/. Last accessed
29th January 2021.

Caecilia Mesian Anggit Sari dan Rustiana Rustiana. (2016). Pemetaan Penerapan Standar
Audit Berbasis ISA Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Available:
https://www.researchgate.net/publication/313825636_Pemetaan_Penerapan_Standar_Audit_
Berbasis_ISA_Pada_Kantor_Akuntan_Publik_KAP_di_Daerah_Istimewa_Yogyakarta. Last
accessed 29th January 2021.

Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM. (-). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Available: https://slideplayer.info/slide/3037747/. Last accessed 29th January 2021.

Paul Wan & Co. (2020). Singapore Standards on Auditing: Key Facts. Available:
https://pwco.com.sg/guides/singapore-standards-on-auditing/. Last accessed 29th January
2021.

Anda mungkin juga menyukai