Anda di halaman 1dari 31

AUDITING I

PROFESI AKUNTAN
PUBLIK

Lim Hendra
TUJUAN DARI PEMBELAJARAN BAB INI
 Menggambarkan karakteristik kantor akuntan publik,
apa yang mereka lakukan, serta struktur organisasinya.
 Membahas bagaimana e-commerce dan internet
mempengaruhi operasional kantor akuntan publik.
 Mendeskripsikan fungsi-fungsi kunci yang dilaksanakan
oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
 Menggunakan standar professional akuntan publik
(generally accepted auditing standard) sebagai panduan
untuk pembahasan lebih lanjut.
 Membahas peran standar audit internasional
 Mengidentifikasikan standar pengendalian mutu dan
mempraktekkannya dalam profesi akuntan
 Mengikhtisarkan peran OJK dalam akuntansi dan
auditing.
OBJECTIVE 1 – KARAKTERISTIK
DAN STRUKTUR AKUNTAN PUBLIK
No Audit Firm Remark
1 Deloitte 150 countries & 600 offices. Headquartered in
New York
2 PWC 150 countries & 750 offices. HQ in London

3 Ernst & Young 150 countries & 700 offices. HQ in London

4 KPMG 150 countries & 650 offices HQ in Amsterdam

5 Grant Thornton HQ in London

6 BDO 138 countries & 1,200 offices

7 RSM Tenon 100 countries & 700 offices HQ in London

8 Smith & Williamson 100 countries & 550 office. HQ in London

9 Baker Tilly 110 countries & 580 office. HQ in Chicago

10 Moore Stephens 100 countries & 620 offices. HQ in London


AKTIVITAS KANTOR AKUNTAN
PUBLIK
 Jasa akuntansi dan pembukuan (Accounting
services)

 Jasa perpajakan (Tax compliance)

 Jasa konsultasi manajemen (Management


consulting)
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR
AKUNTAN PUBLIK
 Tiga factor utama yang mempengaruhi
struktur organisasi dari KAP:
1) Kebutuhan untuk memiliki independensi
atas klien

2) Pentingnya struktur untuk mendorong


kompetensi

3) Meningkatkan risiko pengendalian yang


dihadapi oleh auditor.
STRUKTUR KAP
 Berdasarkan UU AP No 5 tahun 2011, struktur
KAP dapat berbentuk:
1) Perseorangan
2) Persekutuan perdata
3) Firma, atau
4) Bentuk usaha lain sesuai dengan
karakteristiknya (diatur melalui PMK), yaitu
dapat berbentuk:
a) Perseroan Terbatas Profesional (PT)
b) Persekutuan dengan kewajiban terbatas
(LLP)
LEVEL DAN TANGGUNG JAWAB
STAF
Level Pengalaman Tanggung jawab
Junior Auditor 0-2 tahun Melaksanakan sebagian besar detail –
detail audit
Senior Auditor 2-5 tahun Mengkoordinasikan dan bertanggung
jawab atas audit lapangan dan
mereviu auditor junior
Manajer 5-10 tahun Membantu senior auditor untuk
melakukan perencanaan audit dan
mengelola audit, reviu senior
auditor, menjaga hubungan dengan
klien.
Rekan Lebih dari 10 thn Mereviu seluruh pekerjaan audit dan
terlibat dalam pembuatan keputusan
audit yang penting. Memiliki
tanggung jawab mutlak untuk
melaksanakan audit.
E-COMMERCE DAN
OPERASIONAL KAP
 Kantor akuntan publik juga menggunakan
internet sebagai media pelayanan jasa
mereka.
 Dengan membuat website dan menjual
layanan jasa mereka
 KAP juga menggunakan internet untuk
menghubungi staf professional global mereka
 KAP juga mengambil keuntungan dari sumber
daya online dan database yang bisa diakses
melalui internet.
IKATAN AKUNTAN PUBLIK
INDONESIA (IAPI)
 Dalam UU AP No 5 tahun 2011 Bab IX pasal 43
mengenai Asosiasi Profesi Akuntan Publik.
Dinyatakan sebagai berikut:
1) Akuntan publik berhimpun dalam wadah asosiasi
profesi akuntan publik
2) Menteri menetapkan hanya 1 (Satu) Asosiasi Profesi
Akuntan Publik untuk menjalankan kewenangan
sesuai dengan ketentuan dalam UU ini.
3) Asosiasi profesi akuntan publik tersebut harus
memiliki kriteria …
4) Asosiasi profesi akuntan publik sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 ditetapkan dengan
Keputusan Menteri (PMK)
TUGAS DAN WEWENANG IAPI
 Menyusun dan menetapkan SPAP (Standard
Profesi Akuntan Publik)
 Menyelenggarakan ujian profesi akuntan
publik
 Menyelenggarakan pendidikan professional
berkelanjutan, dan
 Melakukan reviu mutu bagi anggotanya.
MEMBANGUN STANDAR DAN
ATURAN
 Terdapat empat area utama standar dan
peraturan, yaitu :

1) Standar auditing
2) Standar kompilasi dan standar reviu
3) Standar atestasi lainnya
4) Standar konsultasi, dan
5) Kode etik professional
KERANGKA STANDAR PROFESI
AKUNTAN PUBLIK
 Standar umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan
penugasan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat
dna seksama.
KERANGKA STANDAR PROFESI
AKUNTAN PUBLIK
 Standar pekerjaan lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan
jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya
2. Pemahaman yang memadai atas struktur
pengendalian internal harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat,
dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang memadai harus
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan hasil audit.
KERANGKA STANDAR PROFESI AKUNTAN
PUBLIK
 Standar pelaporan
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Laporan audit harus menunjukan keadaan yang di dalamnya
prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan yang sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya
3. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
4. Laporan audit harus memuat pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam semua hal yang nama auditor dikaitkan dengan
laporan keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang
jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat
tanggung jawab auditor yang bersangkutan.
IKHTISAR SPAP
STANDAR INTERNASIONAL AUDIT
 Mulai tahun 2014 Ikatan Akuntan Publik Indonesia sudah
melakukan sinkronisasi standar dengan ISA (International
Standard on Auditing) dengan ringkasan sebagai berikut:
Standar Keterangan

SA 200 Tujuan keseluruhan auditor independen dan pelaksanaan


audit
SA 210 Persetujuan atas ketentuan perikatan audit

SA 220 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan

SA 230 Dokumentasi audit


SA 240 Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam
suatu audit atas laporan keuangan
SA 250 Pertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam
audit
SA 260 Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola
SA 265 Pengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal
kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mgt
SA 315 Pengindentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian
material melalui pemahaman atas entitas & lingkungannya
SA 320 Materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit
SA 330 Respons auditor terhadap risiko yang telah dinilai
STANDAR INTERNASIONAL AUDIT
Standar Keterangan
SA 402 Pertimbangan audit terkait dengan entitas yang menggunakan suatu
organisasi jasa
SA 450 Pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit
SA 500 Bukti audit
SA 501 Bukti audit – pertimbangan spesifik atas unsur pilihan
SA 505 Konfirmasi eksternal
SA 510 Perikatan audit tahun pertama – saldo awal
SA 520 Prosedur analitis
SA 530 Sampling audit
SA 540 Audit atas estimasi akuntansi termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan
pengungkapan yang bersangkutan
SA 550 Pihak berelasi
SA 560 Peristiwa kemudian
SA 570 Kelangsungan usaha
SA 580 Representasi tertulis
SA 600 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan group (termasuk
pekerjaan auditor komponen)
SA 610 Penggunaan pekerjaan auditor internal
SA 620 Penggunaan pekerjaan pakar auditor
STANDAR INTERNASIONAL AUDIT
Standar Keterangan

SA 800 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan kerangka bertujuan khusus
SA 805 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan tunggal dan suatu
unsur, akun atau pos tertentu dalam laporan keuangan
SA 810 Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan
SPR 2400 Standar perikatan reviu – perikatan untuk reviu atas laporan keuangan
SPR 2410 Reviu atas informasi keuangan interim yang dilaksanakan oleh auditor
independen entitas
KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS
STANDAR PENGENDALIAN MUTU NO 1 – Pengendalian mutu bagi kantor
akuntan publik yang melaksanakan perikatan asurans (audit, reviu, dan
perikatan asurans lainnya) dan perikatan selain asurans.
LIMA ELEMEN PENGENDALIAN
KUALITAS
Elemen Ringkas persyaratan
Independensi, integritas dan objektivitas Semua personalia yang terlibat dalam penugasan
harus memelihara independesi baik secara nyata
(in fact) maupun secara penampilan (in
appearance)
Manajemen sumber daya manusia Dalam KAP, kebijakan dan prosedur harus disusun
supaya dapat memberikan tingkat keandalan
tertentu
Penerimaan serta penerimaan kembali klien dan Kebijakan dan prosedur harus disusun agar dapat
penugasannya menentukan apakah akan menerima klien baru
atau meneruskan kerjasama dengan klien yang
telah ada
Kinerja atas penugasan Kebijakan dan prosedur harus hadir terutama
untuk memastikan bahwa penugasan yang
dilaksanakan oleh auditor telah memenuhi
standar profesi,ketentuan pemerintah, serta
standar kualitas KAP
Pemantauan Harus terdapat kebijakan dan prosedur untuk
memastikan bahwa keempat elemen
pengendalian mutu telah diterapkan secara
efektif
HUBUNGAN ANTARA SPAP, PENGENDALIAN
MUTU, DIVISI KAP DNA PEER REVIEW
OTORITAS JASA KEUANGAN
 Dasar hokum OJK yaitu UU No 21 Tahun 2011
mengenai Otoritas Jasa Keuangan

OJK adalah lembaga yang independen dalam


melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas
dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk
hal-hal yang secara tegas diatur dalam
Undang-Undang ini
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN
WEWENANG
Pasal 4

OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan


kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
A. Terselenggara secara teratur, adil, transparan,
dan akuntabel;
B. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang
tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
C. Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan
masyarakat.
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN
WEWENANG
Pasal 5
OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan
di dalam sektor jasa keuangan.

Pasal 6
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
terhadap:
a. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;

b. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan


c. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana
Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya.
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN
WEWENANG
Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor Perbankan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, OJK mempunyai wewenang:
a. pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi:
1. perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran
dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya
manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin
usaha bank; dan 2. kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana,
penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
b. pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi: 1.
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal
minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap
simpanan, dan pencadangan bank; 2. laporan bank yang terkait dengan
kesehatan dan kinerja bank; 3. sistem informasi debitur; 4. pengujian
kredit (credit testing); dan 5. standar akuntansi bank;
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN
WEWENANG
Pasal 7 (Lanjutan)

c. pengaturan dan pengawasan mengenai


aspek kehatihatian bank, meliputi: 1.
manajemen risiko; 2. tata kelola bank; 3.
prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian
uang; dan 4. pencegahan pembiayaan
terorisme dan kejahatan perbankan; dan
d. pemeriksaan bank.
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN
WEWENANG
Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK
mempunyai wewenang:

a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;


b. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
c. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
d. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
e. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
f. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
g. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada
Lembaga Jasa Keuangan;
h. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara,
dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
i. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan.
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN
WEWENANG
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
OJK mempunyai wewenang:
a. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan;
b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala
Eksekutif;
c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku,
dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau
pihak tertentu;
e. melakukan penunjukan pengelola statuter;
f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di sektor jasa
keuangan; dan
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN
WEWENANG
h. memberikan dan/atau mencabut:

1. izin usaha;
2. izin orang perseorangan;
3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. surat tanda terdaftar;
5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. pengesahan;
7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan.
KUIS MINGGUAN
KUIS PERTEMUAN KEDUA
1. Sebutkan Undang – undang yang mengatur
akuntan publik di Indonesia?
2. Sebutkan tugas dari seorang junior auditor?
3. Apa fungsi dari OJK?
4. Sebutkan standar yang digunakan oleh
auditor untuk melaksanakan tugasnya
sebagai seorang auditor independen?
5. Sebutkan 3 kerangka dasar standar audit?
END OF
PRESENTATION
Lim Hendra

Anda mungkin juga menyukai