Anda di halaman 1dari 7

Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar

teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia.

SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika.
Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam buku SPAP ini terdiri dari :
1. Pernyataan Standar Auditing
2. Pernyataan Standar Atestasi
3. Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review
4. Pernyataan Jasa Konsultansi
5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu

International Standards on Auditing adalah suatu standar kompetensi bagi profesional yang
bekerja di bidang auditing. ISA diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards
Boards (IAASB) melalui International Federation of Accountant (IFAC) pada tahun 2009.
Dalam aktanya ditulis, International Standards on Auditing (ISAs) are professional standards
that deal with the independent auditor's responsibilities when conducting an audit of financial
statements. ISAs contain objectives and requirements together with application and other
explanatory material. The auditor is required to have an understanding of the entire text of an
ISA, including its application and other explanatory material, to understand its objectives and to
apply its requirements properly, lebih jelas lagi,auditor diharuskan untuk mengerti ISA,
termasuk penerapannya dan isi materinya, serta tujuannya. ISA memperbarui 20 standar lama
juga menambah 1 standar baru.

ISA dibuat dengan tujuan meningkatkan kualitas bukti-bukti audit yang pada akhirnya
meningkatkan kualitas hasil audit. Lebih lanjut tertera di dalamnya:

Quality of audit evidence;

Using the work of others, to ensure that auditors are satisfied that there is an appropriate
basis on which to rely on the work of others, and to rely on others only when it is appropriate to
do so; and

Auditor communications and reporting, to emphasize the importance of open and


constructive dialogue between auditors and those charged with governance/management, and to
help ensure that important matters are brought to users' attention in a clear and meaningful
way.
Adopsi ISA melalui revisi SPAP oleh IAPI adalah dalam rangka menjalankan amanah
UU No 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Adopsi ISA ini juga untuk merespon rekomendasi
dari World Bank, sekaligus sebagai wujud pelaksanaan komitmen Indonesia sebagai salah satu
anggota dari G-20 yang mendorong setiap anggotanya untuk menggunakan standar profesi
internasional. Adopsi ISA dilakukan dengan melakukan revisi terhadap Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang selama ini digunakan acuan Akuntan Publik dalam memberikan
jasanya. Harapan penerapan ISA ini melalui profesi Akuntan Publik di Indonesia pada saat
memberikan jasa asurans maupun non asurans akan meningkatkan kepercayaan investor global
terhadap kualitas informasi keuangan di Indonesia. Adopsi ISA merupakan bagian dari
globalisasi perekonomian, termasuk globalisasi pasar uang dan pasar modal.

Proses audit berbasis ISA merupakan proses audit berbasis risiko yang mengandung tiga
langkah kunci seperti yang disajikan pada tabel berikut.

Tahap Penjelasan
Risk Assessment Penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan
menilai risiko salah saji material dalam laporan
keuangan
Risk Response Merancang dan melaksanakan prosedur audit
selanjutnya untuk menanggapi risiko salah saji
material pada tingkat laporan keuangan dan asersi

Reporting Merumuskan pendapat berdasarkan bukti yang


diperoleh ; membuat dan menerbitkan laporan
yang tepat sesuai kesimpulan audit

1. Risk Assessment

Partner dan Tim inti audit terlibat aktif dalam audit plan.
Skeptisisme Profesional dalam upaya mencapai asurans yang layak
Rencanakan auditnya mencakup waktu dalam audit plan akan memastikan tujuan audit
dipenuhi.
Diskusi tim audit dan komunikasi berkelanjutan
Fokus identifikasi risiko yang relevan
Evaluasi cerdas tanggapan manajemen atas risiko
Profesional Judgment dalam penerimaan klien, develop audit strategy, materiality,
develop analytic procedure dan pertimbangan audit khusus yang diperlukan.

2. Risk Response

Uji Pengendalian/ test of controls


Prosedur Analitikal Substantif
Pendadakan/ Upredictable examination
Management Override
Significant Risks
3. Reporting

Jika semua prosedur sudah dilaksanakan dan kesimpulan dicapai, maka:

Temuan audit dilaporkan kepada manajemen dan TCWG


Opini audit dirumuskan dan keputusan mengenai redaksi yang tepat untuk laporan
auditor dibuat.

Di Indonesia sejatinya ISA bukan hal yang baru. SPAP 2001 sudah melakukan adopsi atas
sepuluh standar audit internasional tersebut. Sepuluh standar yang diadopsi dari ISA antara lain
ISA 310 : Knowledge of the Business, ISA 401: Auditing in a Computer Information Systems
Environment, dan ISA 510: Initial Engagements-Opening Balance. Namun seperti diuraikan di
atas, mengingat SPAP sejak tahun 2001 relatif stagnan, maka Standar yang diadopsi tersebut
sudah tidak up-to-dated lagi dengan ISA yang baru (2007). Oleh karena itu, yang akan dilakukan
oleh IAI dalam rangka adopsi ini adalah melakukan adopsi penuh (full adoption) atas ISA terkini
(Current ISA). Dengan demikian bukan hanya melakukan revisi atas beberapa standar
internasional yang telah diadopsi SPAP, tetapi seluruh isi SPAP akan digantikan dengan standar-
standar yang ada dalamHandbook of Internasional Auditing, Assurance, and Ethic
Pronouncements terbitan IFAC tersebut.
200- Prinsip-prinsip umum dan tanggung 700- Kesimpulan audit dan
ISA/SA
299 Tujuan
jawab keseluruhan auditor dan ISA/SA
720 Perumusan
pelaporan suatu opini dan
200 suatu audit berdasarkan standar perikatan
pelaksanaan 700 atas laporan
pelaporan
ISA/SA Persetujuan
audit atas syarat-syarat perikatan ISA/SA Modifikasi
keuangan terhadap opini
210 audit 705 laporan auditor
dalam
ISA/SA Pengendalian mutu untuk audit atas ISA/SA Paragraf
independenpenekanan suatu hal dan
220 keuanga
laporan 706 hal lain dalam laporan auditor
paragraf
ISA/SA Dokumentasi
n ISA/SA Informasi
independenkomparatif-angka
230 audit 710 dan laporam keuangan
korespondensi
ISA/SA Tanggung jawab auditor terkait dengan ISA/SA Tanggung
komparatifjawab auditor atas informasi
240 dalam suatu audit atas laporan
kecurangan 720 dalam
lain dokumen yang berisi
ISA/SA Pertimbangan
keuangan atas peraturan perundang- keuangan
laporan
250 dalam audit laporan
undangan auditan
ISA/SA Komunikasi
keuangan dengan pihak yang 500 - Bukti
260 jawab atas tata
bertanggung 580 audit
ISA/SA Pengkomunikasian defisiensi dalam
kelola ISA/SA Bukti
265 internal kepada pihak yang
pengendalian 500 Audit
bertanggung ISA/SA Bukti audit pertimbangan spesifik
501 unsur
atas
300- Penilaian risiko dan respons terhadap ISA/SA Konfirmasi
pilihan
450 yang telah
risiko 505 eksternal
ISA/SA Perencanaan suatu audit atas
dinilai ISA/SA Perikatan audit tahun pertama
300 keuanga
laporan 510 awa
saldo
ISA/SA Pengindentifikasian
n dan penilaian ISA/SA Prosedur
l
315 salah saji material melalui
risiko 520 analistis
atas entitas dan
pemahaman
ISA/SA Materialitas dalam perencanaan
lingkungannya ISA/SA Sampling
320 pelaksanaan
dan 530 audit
ISA/SA Respons auditor terhadap risiko yang
audit ISA/SA Audit atas estimsai
330 dinila
telah 540 termasuk
akuntansi,estimasi akuntansi nilai
i dan pengungkapan yang
wajar,
ISA/SA Pertimbangan audit terkait dengan ISA/SA Pihak
bersangkutan
402 yang menggunakan suatu organisasi
entitas 550 berelasi
ISA/SA Pengevaluasian atas salah saji
jasa ISA/SA Peristiwa
450 diidentifikasi
yang selama ISA/SA
560 Kelangsungan
kemudian
audit 570 usaha
600- Penggunaan pekerjaan pihak ISA/SA Representasi
ISA/SA
620 Pertimbangan
lain khusus-audit atas 580 tertulis
600 keuangan grup termasuk pekerjaan
laporan 800- Area-area
kompone
auditor ISA/SA
810 Pertimbangan
khusus khusus-audit atas
ISA/SA Penggunaan
n pekerjaan auditor 800 keuangan
laporan yang disusun sesaui
ISA/SA
610 Penggunaan
internal pekerjaan seorang pakar kerangka bertujuan
dengan
620 auditor ISA/SA Pertimbangan khusus-audit atas
khusus
805 keuangan tunggal dan unsur,
laporan
atau
akunpos spesifik dalam suatu
keuanga
laporan
ISA/SA nPerikatan untuk melaporkan
810 laporan
ikhtisar
keuangan
ISA/SA 200

No. Deskripsi SA baru SA yang ada


1. Tujuan Memperoleh keyakinan Untuk menyatakan pendapat
Audit memadai tentang apakah tentang kewajaran, dalam semua
laporan keuangan sebagai hal yang material, posisi
suatu keseluruhan bebas dari keuangan, hasil usaha, perubahan
salah saji material, baik yang ekuitas, dan arus kas sesuai
disebabkan oleh kecurangan dengan Standar Akuntansi
maupun kesalahan, dan oleh Keuangan di Indonesia.
karena itu memungkinkan
auditor untuk menyatakan
opini atas apakah laporan
keuangan disusun, dalam
semua hal yang material,
seusai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang
berlaku; dan menerbitkan
laporan tentang laporan
keuangan dan
mengkomunikasikannya
berdasarkan temuan auditor.

ISA/SA 210

No. Deskripsi SA baru SA yang ada


1. Prakondisi untuk suatu Diatur secara jelas dan Tidak diungkapkan
audit detail. secara detail dan jelas.

2. Kerangka pelaporan Pencantuman dalam Diatur dalam SA 623


keuangan yang ketentuan perikatan audit Laporan Khusus.Selain
ditentukan oleh bahwa ada paragraf Penekanan
peraturan perundang- Suatu Hal, ada paragraf
undangan I. Laporan auditor atas ke 3, sebelum opini yang
LK akan : menyatakan basis
menambahkan penyajian dan mengacu
paragraf penekanan ke catatan atas laporan
suatu hal, untuk keuangan yang
menarik perhatian menjelaskan basis
pemakai LK tersebut,
terhadap
pengungkapan
tambahan (SA 706)
II. Kecuali jika auditor
disyaratkan oleh
peraturan
perundang-undangan
untuk menyatakan
opininya atas
laporan keuangan
dengan
menggunakan frasa
menyajikan secara
wajar, dalam semua
hal yang material,
sesuai dengan
kerangka pelaporan
keuangan yang
berlaku, opini
auditor tidak perlu
memasukkan frasa
tersebut.

ISA/SA 220

No. Deskripsi SA baru SA yang ada


1. Mengatur tanggung jawab Diterapkan oleh setiap KAP
tertentu auditor dalam pada semua jasa audit, atestasi,
memperhatikan Prosedur akuntansi dan revivu, dan
Pengendalian Mutu untuk konsultasi yang standarnya
audit atas laporan keuangan telah ditetapkan oleh IAPI
dalam SPAP
2. Tanggung SPM 1 mengatur tanggung KAP dapat menetapkan
jawab atas mutu jawab firm untuk menetapkan tanggung jawab kepada
audit dan memelihara sistem personelnya agar dapat
pengendalian mutu perikatan melaksanakan kebijakan dan
audit prosedur pengendalian
mutunya secara efektif
3. Tanggung Rekan perikatan harus Tidak diatur secara detail
jawab bertanggung jawab atas
kepemimpinan keseluruhan mutu setiap
atas mutu audit perikatan audit yang
ditugaskan kepada rekan ybs
4. Konsultasi Auditor harus memasukkan Tidak diatur secara jelas
dalam dokumentasi audit: sifat keharusan dokumentasi atas
dan ruang lingkup, serta konsultasi. SPM menyatakan:
kesimpulan yang ditarik dari, KAP harus merumuskan
konsultasi yang dilakukan kebijakan dan prosedur
selama pelaksanaan perikatan pengendalian mutu mengenai
audit konsultasi

ISA/SA 230

No. Deskripsi SA baru SA yang ada


1. Dokumentasi Diatur sebagai topik tersendiriTidak diatur sebagai topik
audit tersendiri, tetapi tersebar pada
berbagai SA sesuai dengan
prosedur audit masing-masing
SA
2. Folder audit Disebutkan secara khusus dan Tidak disebutkan secara
final detail. Harus diselesaikan tidak khusus
lebih dari 60 hari setelah
tanggal laporan auditor
3. Batas waktu Pada umumnya tidak boleh Tidak disebutkan secara
penyimpanan kurang dari 5 tahun sejak khusus batas waktu
tanggal yang lebih akhir dari: penuimpanan. SA 339: Auditor
harus menerapakan prosedur
Laporan auditor atas laporan memadai untuk menjaga
keuangan entitas, atau keamanan kertas kerja dan
harus menyimpannya dalam
Laporan auditor atas laporan periode yang dapat memnuhi
keuangan Konsolidasian kebutuhan praktiknya, dan
Entitas dan Entitas Anak ketentuan-ketentuan hukum
yang berlaku mengenai
penyimpanan dokumen

Anda mungkin juga menyukai