Anda di halaman 1dari 80

PENERAPAN STANDAR IFAC DI INDONESIA DAN GLOBAL

1
7

DAFTAR STANDAR ISA


Standar Audit

Penilaian Risiko
Prinsip Umum dan Respons Penggunaan Kesimpulan
dan Tanggung terhadap Risiko Bukti Audit Hasil Pekerjaan Audit dan Area Khusus
Jawab yang Dinilai Pihak Lain Pelaporan

SA 500 SA 600 SA 700 SA 800


SA 200 SA 300
SA 501
SA 610 SA 805
SA 210 SA 705
SA 315 SA 505
SA 620
SA 220 SA 510 SA 706 SA 810
SA 320
SA 520
SA 230
SA 330 SA 530 SA 710
SA 240 SA 540
SA 402
SA 720
SA 250 SA 550
SA 450

SA 260
SA 560 Pengelompokkan SPAP Lama:
SA 570 1. Standar Umum
SA 265
2. Standar Pekerjaan Lapangan
SA 580 3. Standar Pelaporan 27
KERANGKA PELAPORAN KEUANGAN
Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku:
• Kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan oleh manajemen dan, jika
relevan TCWG (those charged with governace), dalam penyusunan laporan
;
keuangan
• Yang dapat diterima dari sudut pandang sifat entitas dan tujuan laporan
keuangan; atau
• Yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan regulasi.

Kerangka Bertujuan Umum Kerangka Bertujuan Khusus


Dirancang untuk memenuhi kebutuhan Dirancang untuk memenuhi kebutuhan
Berbagai pengguna. Pengguna tertentu.
Contoh: PSAK, PSAK ETAP; IFRS. Contoh: ketentuan perpajakan, perjanjian
kredit, dan ketentuan yang ditetapkan
regulator.

3
64

KERANGKA PELAPORAN KEUANGAN


1. Kerangka penyajian wajar:
Mengharuskan kepatuhan terhadap ketentuan kerangka dan:
i. Mengakui secara eksplisit atau implisit bahwa untuk mencapai tujuan
penyajian wajar laporan keuangan, manajemen mungkin perlu
menyediakan pengungkapan yang melampaui pengungkapan yang secara
khusus diharuskan oleh kerangka; atau
ii. Mengakui secara eksplisit bahwa manajemen mungkin perlu untuk
menyimpang dari suatu ketentuan kerangka untuk mencapai penyajian
wajar laporan keuangan. Penyimpangan tersebut hanya terjadi dalam
kondisi yang sangat jarang.
2. Kerangka kepatuhan:
Mengharuskan kepatuhan terhadap ketentuan kerangka, tetapi tidak
mengandung pengakuan pada butir (i) atau (ii) di atas.

4
JENIS LAPORAN AUDITOR

Laporan keuangan lengkap


yang disusun sesuai dengan SA 700
kerangka bertujuan umum
Dapat berupa kerangka
penyajian wajar atau
kerangka kepatuhan
Laporan keuangan lengkap
yang disusun sesuai dengan SA 800
Kerangka bertujuan khusus
Dapat berupa kerangka
bertujuan umum atau
bertujuan khusus, di
Laporan keuangan tunggal, mana masing-masing
unsur, akun atau pos spesifik SA 805
dapat juga berupa
dalam suatu LK
kerangka penyajian
wajar atau kerangka
kepatuhan

65 5
TUJUAN AUDIT
Dalam melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan, tujuan keseluruhan
auditor adalah:
a. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor
untuk menyatakan opini atas apakah laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku; dan

b. Menerbitkan laporan tentang laporan keuangan dan mengomunikasikannya


(sebagaimana yang disyaratkan oleh SA) berdasarkan temuan auditor.

SA 200.11

6
TAHAPAN AUDIT

7
TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN
KECURANGAN
• Kecurangan: suatu tindakan yang disengaja oleh suatu individu atau lebih
dalam manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, karyawan,
atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk
memperoleh keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum (SPAP lama:
tidak eksplisit).

• Tanggungjawab utama pencegahan dan pendeteksian kecurangan berada


pada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas dan manajemen;

• Tanggungjawab auditor adalah memperoleh keyakinan memadai apakah


laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material yang
disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

8
KELANGSUNGAN USAHA
Laporan keuangan bertujuan umum disusun atas suatu basis kelangsungan
usaha, kecuali manajemen bermaksud untuk melikuidasi entitas atau
menghentikan operasinya, atau tidak memiliki alternatif yang realistis selain
melakukan tindakan tersebut di atas.

Tanggung jawab auditor adalah untuk mengevaluasi apakah penggunaan


asumsi kelangsungan usaha tepat, dan untuk menyimpulkan apakah terdapat
suatu ketidakpastian material untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya.

9
OPINI ATAS ISU
KELANGSUNGAN USAHA
Penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah tepat tetapi
terdapat suatu ketidakpastian material
• Opini tanpa modifikasian dan mencantumkan paragraf Penekanan atas Suatu Hal,
apabila pengungkapan memadai dicantumkan dalam laporan keuangan; (para 19)
• Opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar, sesuai dengan kondisinya,
apabila pengungkapan memadai tidak dicantumkan dalam laporan keuangan (para
20)

Penggunaan yang tidak tepat atas asumsi kelangsungan usaha

• Opini tidak wajar (para 21)

10
OPINI ATAS ISU
KELANGSUNGAN USAHA
Berbeda dengan SPAP Lama (SA 341), ketika asumsi kelangsungan usaha tidak
tepat, yaitu:
– Tidak ada rencana manajemen untuk mengatasinya; atau
– Rencana manajemen tidak dapat dilaksanakan
Opini auditor adalah tidak menyatakan pendapat (disclaimer opinion).

Untuk kondisi ketika penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah tepat


tetapi terdapat suatu ketidakpastian material, pilihan opini yang tersedia
menurut SA 341 tidak berbeda dengan ISA 570.

11
TANGGUNG JAWAB AUDIT GRUP

• Rekan perikatan grup bertanggung jawab atas pengarahan,


penyupervisian, dan pelaksanaan perikatan audit grup sesuai dengan
standar profesional dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Tanggung jawab keseluruhan atas audit grup dan opini audit grup
berada pada rekan perikatan grup.

• Komponen auditor bertanggung jawab untuk pekerjaan auditnya sendiri.


Komponen auditor juga bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan
tim perikatan grup tentang pemenuhan persyaratan yang disepakati
dengan manajemen komponen dan instruksi audit yang diterima dari tim
perikatan.

12
KOMPONEN SIGNIFIKAN

Rekan Perikatan
Tim Perikatan Grup
Grup
Entitas Induk

Significant component Significant component


Not significant
based on individual based on specific nature or
component
financial significance circumstances

Auditor Auditor Auditor


Komponen Komponen Komponen

13
PELAPORAN AUDIT

14
Bentuk dan jenis opini
 Jenis opini:
 Opini tanpa modifikasian (unmodified opinion) (SA700 dan
SA706 “Paragraf Penekanan suatu Hal dan Paragraf Hal Lain
dalam Laporan Auditor Independen”:
–Opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion).
 Opini modifikasian (modified opinion) (SA705, “Modifikasi
terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen” (“SA
705”)):
–Opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion).
–Opini tidak wajar (adverse opinion).
–Opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer opinion).
15
Paragraf penekanan suatu hal:
• Suatu paragraph yang tercantum dalam
laporan auditor yang mengacu pada suatu hal
yang telah disajikan atau diungkapkan secara
tepat dalam laporan keuangan yang menurut
pertimbangan auditor, sedemikian penting
dan fundamentalnya terhadap pemahaman
pengguna atas laporan keuangan.

16
Contoh: Paragraf penekanan suatu hal:
• Sebagaimana yang diungkapkan dalam Catatan 3 atas
laporan keuangan konsolidasian terlampir,
Perusahaan melakukan restrukturisasi entitas
sepengendali pada tanggal 1 Januari 2014 yang
menyebabkan dilakukannya penyajian kembali
laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut terlampir oleh Perusahaan sebagai
mana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia. Opini kami tidak dimodifikasi
sehubungan dengan hal tersebut.

17
Contoh: Paragraf penekanan suatu hal:
• Sebagaimana yang diungkapkan dalam Catatan 3 atas
laporan keuangan konsolidasian terlampir,
Perusahaan melakukan transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali pada tanggal 1 Januari 2014
yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali
laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut dan periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 terlampir oleh
Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan oleh
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Opini kami
tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut.
18
Paragraf hal lain:
• Suatu paragraf yang tercantum dalam laporan
auditor yang mengacu pada suatu hal selain
hal-hal yang telah disajikan atau diungkapkan
dalam laporan keuangan yang, menurut
pertimbangan auditor, relevan terhadap
pemahaman pengguna terhadap audit,
tanggung jawab auditor, atau laporan auditor.

19
Contoh: Paragraf Hal lain:
• Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk
dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum efek
utang Perusahaan di Bursa Efek Indonesia,
serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan
untuk digunakan, untuk tujuan lain.

20
Contoh: Paragraf Hal lain:
• Audit kami atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya tanggal 30 Juni 2014 dan
31Desember 2013, dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan
2013, dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 terlampir dilaksanakan dengan tujuan
untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut secara keseluruhan.
Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal
30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,
dan laporan arus kas untuk periode enambulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013,
dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”),
yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian terlampir, disajikan
untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian
terlampir yang diharuskan menurut Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas
Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan
catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasian terlampir. Informasi Keuangan Entitas Induk telah menjadi objek prosedur audit
yang diterapkan dalam audit atas laporan keuangan konsolidasian terlampir berdasarkan Standar Audit
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
• Menurut opini kami, Informasi Keuangan Entitas Induk disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, berkaitan dengan laporan keuangan konsolidasian terlampir secara keseluruhan.

• Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana
penawaran umum efek utang Perusahaan di Bursa Efek Indonesia, serta tidak ditujukan, dan tidak
diperkenankan untuk digunakan, untuk tujuan lain.
21
62

PERUMUSAN OPINI AUDITOR

22
Perumusan suatu opini atas laporan keuangan
• Auditor merumuskan suatu opini tentang
apakah laporan keuangan disusun, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
• Untuk merumuskan opini, auditor harus
menyimpulkan apakah auditor telah
memperoleh keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan secara keseluruhan
bebas dari kesalahan penyajian material, baik
yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan. 23
Perumusan suatu opini atas laporan keuangan

Kesimpulan tersebut harus memperhitungkan:


• Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 330, “Respons
Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai”, apakah
bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh;
• Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 450,
“Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang
Diidentifikasi Selama Audit”, apakah kesalahan
penyajian yang tidak dikoreksi adalah material, baik
secara invidual maupun secara kolektif; dan
• Evaluasi yang diharuskan oleh paragraph 12-15 SA 700
24
Perumusan suatu opini atas laporan keuangan

Pengevaluasian dalam perumusan opini harus mencakup


pertimbangan tentang:
 Aspek kualitatif praktik akuntansi entitas, termasuk Indicator
kemungkinan penyimpangan dalam Pertimbangan manajemen
(para 12 SA 700).
 Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku (para 13
SA 700):
• Laporan keuangan mengungkapkan kebijakan akuntansi
signifikan yang dipilih dan diterapkan secara memadai;
• Kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan konsisten
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan
sudah tepat;
25
Perumusan suatu opini atas laporan keuangan

• Estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen adalah wajar;


• Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah
relevan, dapat diandalkan, dapat diperbandingkan, dan dapat
dipahami;
• Laporan keuangan menyediakan pengungkapan yang
memadai untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan
yang dituju memahami pengaruh transaksi dan peristiwa
material terhadap informasi yang disampaikan dalam laporan
keuangan; dan
• Terminologi yang digunakan dalam laporan keuangan,
termasuk judul setiap laporan keuangan, sudah tepat.

26
Perumusan suatu opini atas laporan keuangan
– Ketika laporan keuangan disusun berdasarkan suatu kerangka
penyajian wajar, pengevaluasian yang diharuskan oleh paragraph
12-13 SA 700 juga harus mencakup apakah laporan keuangan
mencapai penyajian wajar dengan mempertimbangkan (para 14
SA 700):
• Penyajian, struktur, dan isi laporan keuangan secara
keseluruhan; dan
• Apakah laporan keuangan (termasuk catatan atas laporan
keuangan) mencerminkan transaksi dan peristiwa yang
mendasarinya dengan suatu cara yang mencapai penyajian
wajar.
– Pengevaluasian tentang apakah laporan keuangan merujuk
secara memadai pada, atau menjelaskan, kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. 27
Bentuk dan jenis opini
(lanjutan)
 Opini tanpa modifikasian (Unmodified opinion):
– Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
 Opini modifikasian (Modified Opinion) (SA 705):
– Auditor menyimpulkan berdasarkan bukti audit yang diperoleh bahwa:
(i) laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian
material, atau
(ii) auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material.

28
Bentuk dan jenis opini
(lanjutan)
 Auditor menyatakan opini tanpa modifikasian apabila auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan disusun, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku.

 Auditor harus memodifikasi opininya (berdasarkan SA705) jika


auditor:
◦ Menyimpulkan bahwa, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material;
atau
◦ Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material.

29
Bentuk dan jenis opini
(lanjutan)
 Jika laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
ketentuan suatu kerangka penyajian wajar tidak
mencapai penyajian wajar, maka
– auditor harus mendiskusikan hal tersebut dengan
manajemen dan,
– (bergantung dari ketentuan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku dan bagaimana hal tersebut diselesaikan),
harus menentukan apakah perlu untuk memodifikasi
opininya dalam laporan auditor berdasarkan SA705.

30
Bentuk dan jenis opini
(lanjutan)
• Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan suatu
kerangka kepatuhan,
– auditor tidak diharuskan untuk mengevaluasi apakah laporan
keuangan mencapai penyajian wajar.
• Namun, jika dalam kondisi yang sangat jarang terjadi,
auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tersebut
menyesatkan, maka
– auditor harus mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen
dan, bergantung dari bagaimana hal tersebut diselesaikan, harus
menentukan apakah, dan bagaimana, mengomunikasikan hal
tersebut dalam laporan auditor.

31
UNSUR LAPORAN AUDITOR
Unsur Keterangan
Title(Judul) Laporan Auditor Independen
Addressee (Pihak Pihak sebagaimana diharuskan dalam perikatan. Biasanya pemegang
yang Dituju) Saham atau pihak yang bertanggungjawab atas tatakelola)
Introduction •Entitas yang laporan keuangannya diaudit.
(Pendahuluan) •Pernyataan bahwa laporan keuangan telah diaudit.
•Nama setiap laporan yang membentuk laporan keuangan.
•Pengacuan pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan Informasi
penjelasan lainnya.
•Tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap laporan yang
membentuk laporan keuangan.

Responsibility Penjelasan tanggungjawab manajemen atas:


(TanggungJ awab) •Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai
- Manajemen kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
•Pengendalian internal yang memungkinkan penyusunan
laporan keuangan yang bebas dari salah saji material. Baik yg66
disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan. 32
UNSUR LAPORAN AUDITOR - lanjutan
Unsur Keterangan
• Pernyataan tanggung jawab auditor memberikan
opini atas laporan keuangan berdasarkan audit yang
Responsibility
dilakukan.
(Tanggung
Jawab)–Auditor • Tanggungjawab auditor dalam suatu audit.
• Ruang lingkup audit.
• Kecukupan dan ketepatan bukti audit yang diperoleh
• Pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia.
• Penjelasan bahwa SA tersebut mengharuskan
auditor untuk mematuhi ketentuan etika dan
bahwa auditor merencanakan dan melaksanakan
audit untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan bebas dari
kesalahan penyajian material. 33
UNSUR LAPORAN AUDITOR - lanjutan
Unsur Keterangan
Responsibility • Penjelasan tentang audit dengan menyatakan
(Tanggung bahwa:
Jawab)–Auditor – Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur
untuk memperoleh bukti audit atas angka-angka
dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
– Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas
risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan entitas untuk merancang prosedur
audit yang tepat sesuai dengan kondisinya,
tetapi tidak untuk tujuan pernyataan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas.
34
UNSUR LAPORAN AUDITOR - lanjutan
Unsur Keterangan
Responsibility
(Tanggung
– Pengevaluasian atas ketepatan kebijakan
Jawab)–Auditor akuntansi yang digunakan dan kewajaran
estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta keseluruhan penyajian
laporan keuangan.
– Pernyataan bahwa auditor yakin bahwa
bukti audit yang telah diperoleh adalah
cukup dan tepat untuk menyediakan suatu
basis bagi opini auditor

35
UNSUR LAPORAN AUDITOR - lanjutan
Unsur Keterangan
Basis untuk
Ada, jika auditor memberikan opini modifikasian (qualified,
Opini
adverse, atau disclaimer). Ref: SA705
Modifikasian
Opinion (Opini Kerangka penyajian wajar:
auditor) Menyatakan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar,
dalam semua hal material, sesuai kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku.
Kerangka kepatuhan:
Menyatakan apakah laporan keuangan disusun, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku.
Opini tanpa modifikasian  “laporan keuangan menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material,...sesuai dengan
[kerangka pelaporan keuangan yang berlaku].

36
UNSUR LAPORAN AUDITOR – lanjutan
Unsur Keterangan
Supplementary:
Ada, jika auditor merasa perlu menarik perhatian pengguna
Emphasis of
laporan atas hal-hal yang disajikan atau diungkapkan dalam
Matter (Penekan
laporan keuangan yang dianggap penting.
an Suatu Hal) -
• Bukan opini modifikasian.
berdasarkan SA
• Tidak terdapat salah saji material.
706 jika relevan.
Supplementary:
Ada, jika auditor merasa perlu menarik perhatian pengguna
Other Matter Hal
laporan
lain) -
Atas hal-hal selain yang disajikan atau diungkapkan dalam
berdasarkan SA
laporankeuangan.
706 jika relevan.
Tandatangan auditor (bentuknya bergantung yurisdiksi di
Signature (Tanda negara tersebut). Laporan auditor harus ditandatangani
Tangan Auditor) atas nama Kantor Akuntan Publik (“KAP”) dan Akuntan
Publik (“AP”).
37
UNSUR LAPORAN AUDITOR – lanjutan
Unsur Keterangan
Date (Tanggal) Tidak boleh lebih awal dari tanggal ketika auditor
telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
yang mendasari opini auditor atas laporan keuangan,
termasuk bukti bahwa:
– Seluruh laporan yang membentuk laporan
keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan,
telah disusun.
– Pihak-pihak yang memiliki kewenangan yang
diakui telah menyatakan bahwa mereka
bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut
Address (Alamat Lokasi dan yurisdiksi tempat auditor berpraktik.
auditor)

38
Laporan auditor untuk audit yang
dilaksanakan berdasarkan SA
• Dalam bentuk tertulis.
• Komponen laporan auditor:
1. Judul.
2. Pihak yang dituju.
3. Tanggung jawab atas pelaporan keuangan:
1) Paragraf pendahuluan: Mengidentifikasi laporan keuangan diaudit.
2) Paragraf tanggungjawab manajemen atas laporan keuangan.
3) Paragraf tanggungjawab auditor:
• Tanggungjawab auditor dalam suatu audit.
• Ruang lingkup audit.
• Kecukupan dan ketepatan bukti audit yang diperoleh.
4) Paragraf opini auditor.
5) Paragraf penekanan suatu hal (berdasarkan SA 706 (bila relevan)).
6) Paragraf hal lain (berdasarkan SA 706)(jika relevan). 39
Laporan auditor untuk audit yang
dilaksanakan berdasarkan SA
4. Tanggungjawab pelaporan lainnya (jika relevan).
5. Tandatangan auditor:
• Nama Kantor Akuntan Publik (“KAP”).
• Tandatangan Akuntan Publik.
• Nama Akuntan Publik.
• Nomor registrasi Akuntan Publik.
• Nomor registrasi KAP.
6. Tanggal laporan auditor.
7. Alamat auditor.
40
Laporan auditor yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan (para 43)

• Jika auditor diharuskan oleh peraturan perundang-undangan suatu


yurisdiksi tertentu untuk menggunakan suatu susunan atau kata-
kata tertentu dalam laporan auditor, maka laporan auditor hanya
dapat mengacu pada SA yang ditetapkan oleh IAPI jika laporan
auditor tersebut mencakup sekurang- kurangnya unsur-unsur di
bawah ini:
– Judul;
– Pihak yang dituju sesuai dengan kondisi perikatan;
– Paragraph pendahuluan yang mengidentifikasi laporan
keuangan yang diaudit;
– Penjelasan tentang tanggung jawab manajemen dalam
penyusunan laporan keuangan;

41
Laporan auditor yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan (para 43)
– Penjelasan tentang tangggung jawab auditor untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan dan ruang lingkup audit, yang mencakup
(para 43(e)):
• Suatu rujukan pada SA yang ditetapkan oleh IAPI atau peraturan
perundang-undangan; dan
• Suatu penjelasan tentang audit berdasarkan standar tersebut di atas;
- Suatu paragraf opini yang berisi suatu pernyataan pendapat atas laporan
keuangan dan suatu rujukan pada kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan (termasuk
pengidentifikasian atas yurisdiksi asal kerangka pelaporan keuangan
yang bukan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia atau Standar
Akuntansi Pemerintahan);
- Tandatangan auditor;
- Tanggal laporan auditor; dan
- Alamat auditor.
42
Laporan auditor atas audit yang dilakukan
berdasarkan SA suatu yurisdiksi tertentu dan
SA yang ditetapkan oleh IAPI secara bersamaan
Laporan auditor hanya dapat mengacu pada SA yang
ditetapkan oleh IAPI dan SA yurisdiksi tertentu tersebut
secara bersamaan jika seluruh ketentuan di bawah ini
terpenuhi:
– Tidak terdapat konflik antara ketentuan dalam SA
yurisdiksi tertentu tersebut dengan SA yang
ditetapkan oleh IAPI yang dapat menyebabkan auditor
untuk:
• Merumuskan opini yang berbeda; atau
• Tidak mencantumkan paragraf penekanan yang
diharuskan oleh SA yang ditetapkan oleh IAPI dalam
kondisi tersebut; dan
43
Laporan auditor atas audit yang dilakukan
berdasarkan SA suatu yurisdiksi tertentu dan SA yang
ditetapkan oleh IAPI secara bersamaan
– Laporan auditor mencakup sekurang-kurangnya setiap unsur yang disebutkan
dalam paragraph 43 ketika auditor menggunakan susunan atau kata-kata yang
ditetapkan oleh SA yurisdiksi tertentu tersebut. Pengacuan pada peraturan
perundang-undangan dalam paragraph 43(e) harus dibaca sebagai rujukan pada
SA yurisdiksi tertentu tersebut.

• Jika informasi tambahan yang tidak diharuskan oleh kerangka pelaporan


keuangan yang berlaku disajikan dalam laporan keuangan auditan, maka
auditor harus mengevaluasi apakah informasi tambahan tersebut dibedakan
secara jelas dari laporan keuangan auditan.

• Jika informasi tambahan tersebut tidak dibedakan secara jelas dari laporan
keuangan auditan, maka auditor harus meminta kepada manajemen untuk
mengubah bagaimana informasi tambahan yang tidak diaudit tersebut
disajikan. Jika manajemen menolak untuk melakukan hal tersebut, maka
auditor harus menjelaskan dalam laporan auditor bahwa informasi tambahan
tersebut tidak diaudit. 44
Informasi tambahan yang disajikan di
luar laporan keuangan pokok

Merupakan informasi yang disajikan di luar laporan


keuangan pokok (disajikan sebagai lampiran), tidak
termasuk informasi tambahan yang diharuskan
tetapi tidak diperlukan untuk menghasilkan laporan
keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

45
Informasi tambahan yang disajikan di
luar laporan keuangan pokok
Ketentuan transisi
Sebagaimana diatur tersendiri dalam SA 710, “Informasi
Komparatif–Angka Koresponding dan Laporan Keuangan
Komparatif” (“SA710”), kecuali untuk laporana uditor yang
diterbitkan untuk tujuan penawaran umum efek atau transaksi
pasar modal sejenis (selanjutnya disebut sebagai “Transaksi Aksi
Korporasi”), seluruh laporan auditor atas laporan keuangan yang
periode laporan keuangannya dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2013 diterbitkan dengan menggunakan pendekatan
opini audit koresponding (corresponding audit opinion
approach), kecuali jika ditentukan lain oleh peraturan
perundangan-undangan yang berlaku, dengan bentuk dan isi
yang mengacu pada SA yang ditetapkan oleh IAPI. 46
Informasi tambahan yang disajikan di
luar laporan keuangan pokok
Sebagaimana diatur tersendiri dalam SA 710, seluruh laporan auditor atas
laporan keuangan yang diterbitkan untuk tujuan Transaksi Aksi Korporasi
diterbitkan dengan menggunakan pendekatan opini audit komparatif
(comparative audit opinion approach) dengan ketentuan tambahan sebagai
berikut:
• Untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2013: Bentuk dan isi laporan auditor mengacu pada SA yang
ditetapkan oleh IAPI.
• Untuk periode laporan keuangan yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari
2013: Bentuk dan isi laporana uditor independen mengacu pada standar
auditing yang ditetapkan oleh IAPI sebagaimana tercantum dalam Standar
Profesional Akuntan Publik versi 31 Maret 2011. Namun demikian,
penggunaan bentuk dan isi laporana uditor yang mengacu pada SA yang
ditetapkan oleh IAPI dalam konteks ini dianjurkan dan diperkenankan
47
selama memungkinkan.
Ikhtisar perbedaan antara SA 700 dan ISA 700
SA 700 ISA 700
Bentuk baku laporan auditor tanpa Dicantumkan dalam badan SA Tidak dicantumkan dalam
modifikasian 700 (tidak hanya dicantum badan SA 700 (hanya
kan sebagai ilustrasi dicantumkan sebagai ilustrasi
sebagaimana disajikan dalam sebagaimana disajikan dalam
lampiran SA 700) lampiran ISA 700)
Ketentuan tentang audit atas informasi Diatur Tidak diatur
tambahan yang disajikan di luar laporan
keuangan pokok dan tidak diperlukan
untuk menghasilkan laporan keuangan
yang disajikan secara wajar sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, beserta prosedur audit dan
contoh laporan auditor terkait
Ketentuan transisi Diatur Tidak diatur
Ilustrasi laporan auditor tanpa Terdapat 3 ilustrasi yang Hanya terdapat 3 ilustrasi
modifikasian masing-masing disajikan
dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris (sehingga
jumlah keseluruhan ilustrasi
adalah 6), termasuk 3 ilustrasi
untuk tujuan Transaksi Aksi
Korporasi
48
ILUSTRASI LAPORAN AUDITOR
BENTUK BAKU (TANPA MODIFIKASIAN)
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
[Pihak yang Dituju]
Laporan atas Laporan Keuangan
Kami telah mengaudit laporan keuangan Entitas ABC terlampir, yang terdiri atas
laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 20X1, laporan laba-rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, serta suatu ringkasan kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lain.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan
atas pengendalian internal yang ditentukan perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan
penyajian material, yang disebabkan kecurangan atau kesalahan.

49
ILUSTRASI LAPORAN AUDITORBENTUK BAKU (lanjutan)
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Auditing yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian
material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit atas
angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan untuk merancang prosedur audit yang tepat
sesuai dengan kondisinya, tetapi tidak untuk tujuan pernyataan opini atas keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas keseluruhan penyajian laporan keuangan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyedia-
kan basis bagiopini audit kami.
50
ILUSTRASI LAPORAN AUDITOR
BENTUK BAKU (lanjutan)
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan PT ABC tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi bergantung pada sifat tanggung jawab pelaporan
lain auditor menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.]
[Nama KAP]
[Tandatangan Akuntan Publik]
[Nama Akuntan Publik]
[Nomor registrasi Akuntan Publik]
[Nomor registrasi KAP (jika tidak tercantum dalam kop surat KAP)]
[Tanggal laporan]
[Alamat KAP (jika tidak tercantum dalam kop surat KAP)]
SPAP saat ini: laporan auditor bentuk baku terdiri dari 3 parangraf, yaitu:
1. Paragraf pendahuluan;
2. Parangraf ruang lingkup; dan
3. Paragraf opini
51
KONDISI OPINI MODIFIKASI DIBUTUHKAN
Kondisi

Laporan keuangan mengandung salah saji material


Laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari salah saji
material, termasuk:
Opini • Salah saji (individu atau agregat) yang tidak dikoreksi manajemen yang
modifikasian sifatnya material.
yang sesuai • Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi.
(kualifikasian, • Tidak diungkapkannya informasi yang berakibat salah saji material.
Tidak wajar, atau
Tidak Tidak berhasil memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
menyatakan Contoh keadaan semacam ini:
pendapat), • Hal-hal di luar kendali entitas, seperti kebakaran.
• Berhubungan dg sifat dan waktu, spt penunjukkan auditor terlambat
sehingga tdk dapat menyaksikan perhitungan fisik persediaan.
• Pembatasan oleh manajemen, seperti tidak diperbolehkan melakukan
konfirmasi.

52
JENIS OPINI MODIFIKASIAN

Pertimbangan auditor tentang seberapa


pervasifnya dampak atau kemungkinan dampak
terhadap laporan keuangan
Sifat hal yang Material, tetapi tidak Material dan pervasif
menyebabkan pervasif
modifikasi terhadap
opini auditor
Laporan keuangan Opini wajar dengan Opini tidak wajar
mengandung kesalahan pengecualian
penyajian material
Ketidak mampuan untuk Opini wajar dengan Opini tidak menyatakan
memperoleh bukti audit pengecualian pendapat
yang cukup dan tepat

53
TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS
INFORMASI KOMPARATIF
• Informasi komparatif: jumlah dan pengungkapan yang dimasukkan dalam
laporan keuangan yang berkaitan dengan satu atau lebih periode sebelumnya.

• Tanggung jawab auditor atas pelaporan sehubungan dengan informasi


komparatif bergantung pendekatan yang digunakan yaitu:
1. Pendekatan angka korespondensi; atau
2. Pendekatan laporan keuangan komparatif.

• Pendekatan yang akan digunakan seringkali ditentukan oleh peraturan


perundang-undangan, tetapi dapat juga ditentukan oleh persyaratan perikatan.

54
PENDEKATAN INFORMASI
KOMPARATIF
Pendekatan Uraian
Angka
Jumlah dan pengungkapan lainnya untuk periode sebelumnya
Korespondensi
dimasukkan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Periode kini, dan dimaksudkan untuk dibaca hanya dalam
hubungannya dengan jumlah dan pengungkapan lainnya yang
berkaitan dengan periode kini.
Opini auditor hanya mengacu pada periode kini

Laporan Keuangan
Jumlah dan pengungkapan lainnya untuk periode sebelumnya
Komparatif
dicantumkan untuk perbandingan dengan laporan keuangan periode
kini, jika diaudit, diacu secara terpisah dalam opini auditor.
Opini auditor mengacu pada setiap periode yang tercantum dalam
laporan keuangan.

55
PELAPORAN AUDIT
ANGKA KORESPONDENSI
Kondisi LaporanAuditor
Ketentuan Umum Opini auditor harus tidak mengacu ke angka-angka
korespondensi kecuali dalam keadaan dijelaskan pada par
11,12, dan 14.
Par 11: opini auditor atas Auditor harus memodifikasi pendapat periode berjalan.
periode sebelumnya berisi Dalam paragraf basis untuk modifikasi dalam laporan
opini modifikasian, yang auditor, auditor harus:
tidak dapat diselesaikan • Mengacu baik ke angka-angka periode kini dan angka -
(unresolved) angka korespondensi bila dampak terhadap angka periode
kini adalah material; atau
• menjelaskan bahwa opini auditor telah dimodifikasi karena
dampak dari hal yang tidak dapat diselesaikan tersebut
terhadap daya banding angka-angka periode kini dan
angka-angka korespondensi.

56
PELAPORAN AUDIT
ANGKA KORESPONDENSI - lanjutan
Kondisi Laporan Auditor

Par12: terdapat salah saji material Opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak
dalam laporan keuangan periode wajar atas laporan keuangan periode kini.
sebelumnya yang telah diterbitkan
Opini tanpa modifikasi dan belum
disajikan kembali dengan semestinya
Par 14: laporan keuangan periode
sebelumnya tidak diaudit Nyatakan dalam Paragraf Hal Lain bahwa angka
korespondensi tidak diaudit.
Namun pernyataan tersebut tidak membebaskan
auditor untuk memperoleh bukti audit yang
Cukup dan tepat bahwa saldo awal tidak
mengandung salah saji material. Jika terdapat salah
saji material, figur terkait memerlukan restatement
dan pengungkapan yg tepat. Jika tidak dapat
dilakukan, pendapat auditor atas periode kini harus
77
dimodifikasi. 57
PELAPORAN AUDIT

Kondisi Laporan Auditor


Par 13: laporan keuangan diaudit oleh
Auditor harus menyatakan dalam Paragraf Hal Lain
auditor pendahulu dan auditor tidak
bahwa:
dilarang oleh peraturan perundang-
• Laporan keuangan periode sebelumnya diaudit
undangan untuk mengacu kelaporan
oleh auditor pendahulu;
auditor pendahulu dan memutuskan
• Jenis opini yang dinyatakan oleh auditor
untuk melakukan hal demikian.
pendahulu dan, jika opini tersebut dimodifikasi,
alasan modifikasi tersebut; dan
• Tanggal laporan tersebut.

58
PELAPORAN AUDIT
LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF
Kondisi Laporan Auditor
Ketentuan umum Opini auditor harus mengacu kesetiap periode yang
laporan keuangannya di sajikan.
Opini auditor atas laporan Ungkapkan alasan pemberian pendapat yang berbeda
keuangan periode komparatif dalam Paragraf Hal Lain.
berbeda dengan opini auditor
sebelumnya
Laporan keuangan periode Sebagai tambahan atas opini laporan keuangan periode
sebelumnya diaudit oleh kini, auditor harus menyatakan dalam Paragraf Hal Lain:
Auditor pendahulu • Bahwa laporan keuangan periode sebelumnya diaudit
oleh auditor pendahulu;
• Jeni sopini yang dinyatakan oleh auditor pendahulu
dan, jika opini tersebut dimodifikasi, alasan modifikasi
tersebut, dan;
• Tanggal laporan tersebut, kecuali jika laporan auditor
pendahulu di terbitkan kembali bersama dengan
laporan keuangan tersebut.79 59
PELAPORAN AUDIT
LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF - lanjutan
Kondisi Laporan Auditor
Terdapat salah saji
•Komunikasikan salah saji tersebut kepada manajemen, pihak
material dalam laporan
yang bertanggungjawab atas tatakelola itu dan meminta agar
keuangan periode
auditor pendahulu diberi informasi.
sebelumnya yang telah
•Jika laporan keuangan periode sebelumnya diubah, dan
diterbitkan opini tanpa
auditor pendahulu setuju untuk menerbitkan laporan auditor
modifikasi dan belum
baru atas laporan keuangan periode sebelumnya yang telah
disajikan kembali dengan
diubah, auditor harus melaporkan hanya untuk periode kini.
semestinya
Laporan keuangan periode Nyatakan dalam Paragraf Hal Lain bahwa laporan keuangan
sebelumnya tidak diaudit komparatif tidak di audit.
Namun pernyataan tersebut tidak membebaskan auditor
untuk untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
bahwa saldo awal tidak mengandung salah saji material. Jika
terdapat salah saji material, figur terkait memerlukan
restatement dan pengungkapan yg tepat. Jika tiak dapat
dilakukan, pendapat auditor atas periode kini harus
dimodifikasi.80 60
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 1):

• Suatu laporana uditor (yang disajikan dalam


bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) atas
laporan keuangan tahunan yang disusun
sesuai dengan suatu kerangka penyajian wajar
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi keuangan umum dari banyak
pengguna laporan keuangan (contoh: Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia).

61
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 1):

LAPORANA UDITOR INDEPENDEN


[Pihak yang dituju]

Laporan atas Laporan Keuangan


Kami telah mengaudit laporan keuangan PT ABC
terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan
tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
62
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 1):

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan


Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan
atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.

63
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 1):

Tanggung jawab auditor


Tanggungjawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit
kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan
dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut
bebas dari kesalahan penyajian material.

64
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 1):
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas
untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. 30 Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. 65
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 1):

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh


adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT ABC tanggal 31 Desember
2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
66
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 1):
Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi


tergantung pada sifat tanggung jawab pelaporan lain auditor
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.]
[NamaKAP]
[Tandatangan Akuntan Publik] [Nama Akuntan Publik]
[Nomor registrasi Akuntan Publik]
[Nomor registrasi KAP (jika tidak tercantum dalam kop surat
KAP)]
[Tanggal laporan]
[Alamat KAP (jika tidak tercantum dalam kop surat KAP)]
67
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 2):

Suatu laporan auditor (yang disajikan dalam


bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) atas
laporan keuangan tahunan yang disusun
sesuai dengan suatu kerangka kepatuhan
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi keuangan umum dari banyak
pengguna laporan keuangan.

68
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 2):

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


[Pihak yang dituju]
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian
PT ABC dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari
laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
69
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 2):

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan


Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan
laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan
[sebutkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang digunakan sebagai kerangka
pelaporan keuangan] di [sebutkan yurisdiksi terkait],
dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu
oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari
kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan. 70
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 2):
Tanggung jawaba uditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit
untuk memperoleh keyakinan memadai tentang
apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut
bebas dari kesalahan penyajian material. 71
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 2):
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti
audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan laporan
keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan Akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan
tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. 72
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 2):
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian PT ABC dan
entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut terlampir disusun, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan [sebutkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang digunakan sebagai
kerangka pelaporan keuangan] di [sebutkan yurisdiksi terkait].
[Nama KAP]
[Tandatangan Akuntan Publik] [Nama Akuntan Publik]
[Nomor registrasi Akuntan Publik]
[Nomor registrasi KAP(jika tidak tercantum dalam kopsurat KAP)]
[Tanggal laporan]
[Alamat KAP (jika tidak tercantum dalam kopsurat KAP)]
73
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 3):

Suatu laporan auditor (yang disajikan dalam


bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) atas
laporan keuangan konsolidasian tahunan yang
disusun sesuai dengan suatu kerangka penyajian
wajar yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi keuangan umum dari
banyak pengguna laporan keuangan (contoh:
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia).

74
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 3):
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
[Pihak yang dituju]
Laporan atas Laporan Keuangan
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT
ABC dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari
laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir padatanggal
tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
dan informasi penjelasan lainnya. 75
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 3):
Tanggung jawab manajemen atas laporan
keuangan
Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan
dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. 76
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 3):

Tanggung jawab auditor


Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentanga pakah
laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari
kesalahan penyajian material.
77
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 3):
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit
tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur
yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas
risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas
untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi
bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
internal entitas.37 Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang
dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat
untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
78
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 3):

Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan
konsolidasian terlampir menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan konsolidasian PT ABC dan entitas
anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta
kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia. 79
Ilustrasi Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan
(Ilustrasi 3):

Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor bervariasi tergantung pada
sifat tanggung jawab pelaporan lain auditor menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.]
[NamaKAP]
[Tandatangan Akuntan Publik] [Nama Akuntan Publik]
[Nomor registrasi Akuntan Publik]
[Nomor registrasi KAP (jika tidak tercantum dalam kopsurat KAP)]
[Tanggal laporan]
[Alamat KAP (jika tidak tercantum dalam kopsurat KAP)]

80

Anda mungkin juga menyukai