Materi Minggu I:
PENGANTAR ASURANS & AUDIT
Page 2
I. PENGANTAR
Page 3
Auditor Masa Kini IAI
IAMI
IAPI
RULES STANDA
1) UU No.5 tahun 2011 R
1) PSAK - IFRS
2) PP No.20 tahun 2015
3) PMK 186 tahun 2021 2) SPAP - SA
Page 4
ASURANS, ATESTASI, AUDITING
• Auditing adalah proses sistematis tentang pengumpulan dan evaluasi bukti yang
objektif dari suatu asersi tentang kegiatan ekonomi dengan tujuan pelaporan
perbedaan antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan dan komunikasi
hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
• Asurans adalah jasa profesional yang diberikan oleh pihak independen yang dapat
memperbaiki kualitas informasi, atau suatu makna untuk pengambilan suatu
keputusan.
Page 5
HUBUNGAN ASURANS, ATESTASI & AUDITING
Kompilasi
Audit laporan keuangan
Audit manajemen
Peramalan
Efektivitas pengukuran kinerja
Page 6
EVOLUSI STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
SPAP 2013
- Now
SPAP 2011
SPAP 2001
SPAP
1994
Page 7
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR
STANDAR PERIKATAN SPR 2400
AUDIT (SA) REVIEW SPR 2410
(SPR)
STANDAR STANDAR
PENGENDALIAN JASA LAIN
MUTU-1 - JASA
INVESTIGA
(SPM-1) SI
Page 8
JASA YANG DIBERIKAN KAP
Assurance Service adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu informasi, atau
konteksnya, untuk kepentingan para pengambil keputusan.
Dengan aspek kunci independensi (tidak memihak dan obyektif)
Assurance
International Technology
Keandalan meliputi penyajian yang jujur, netralitas, dan konsistensi antar periode
Relevansi meliputi dapat dipahami, diperbandingkan dengan entitas lain,
Page 9
dapat digunakan, dan lengkap.
II - RISK BASED AUDIT
Page 10
RISK BASED AUDIT
Kemungkinan
Terjadinya Berpotensi SASARAN
PERISTIWA DAMPAK
Ref.: SA 200.11
Page 12
MANFAAT RISK BASED AUDIT
Sumber:
Guide to Using ISAs in the Audits of Small and Medium – Sized Entities, 4rd Edition, IFAC
Page 14
STANDAR AUDIT
Standar Audit
Penilaian Risiko
Prinsip Umum Penggunaan Kesimpulan
dan Respons
dan Tanggung Bukti Audit Hasil Pekerjaan Audit dan Area Khusus
terhadap Risiko
Jawab Pihak Lain Pelaporan
yang Dinilai
SA 500
SA 600 SA 700 SA 800
SA 200 SA 300
SA 501
SA 610
SA 705 SA 805
SA 210 SA 505
SA 315
SA 620
SA 220 SA 510 SA 706 SA 810
SA 320
SA 520
SA 230
SA 330 SA 530 SA 710
SA 240
SA 540
SA 402
SA 720
SA 250 SA 550
SA 450
SA 560
SA 260
SA 570
SA 265 SA 580
Page 15
RISIKO AUDIT
Risiko audit: risiko bahwa auditor menyatakan suatu opini yang tidak tepat
ketika laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material.
Page 16
RISIKO AUDIT
Page 17
RISIKO AUDIT
Page 18
RISK BASED AUDIT
Page 19
III. PERENCANAAN AUDIT
Page 20
AKTIVITAS PRA PENUGASAN
Page 21
OVERVIEW PERENCANAAN AUDIT
Update?
Prosedur penilaian risiko
Identifikasi dan Risiko* yang Respons
nilai risiko dinilai pada auditor:
bawaan, tingkat:
termasuk risiko Respons Rencana
signifikan Laporan audit rinci
menyeluruh
keuangan
Identifikasi Prosedur
dan nilai audit
Asersi
lanjutan
risiko
pengendalian
* yakni, risiko kesalahan
penyajian material
Page 22
RISK ASSESMENT
AUDIT BERBASIS RISIKO
AUDIT RISK
/PLAN
Page 23
RISK ASSESMENT
PROSEDUR - DOKUMENTASI
Page 24
RISK ASSESMENT
Page 26
RISK ASSESMENT
PEMAHAMAN ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA
Tidak ada kewajiban auditor untuk mengidentifikasi/menilai semua risiko bisnis yang mungkin
ada.
Dalam banyak kondisi, suatu risiko dapat merupakan risiko bisnis sekaligus risiko kecurangan.
Pemahaman atas risiko bisnis dan kecurangan meningkatkan probabilita untuk dapat
mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material.
Page 27
27
IV. PELAKSANAAN & PENYELESAIAN AUDIT
Ruang Lingkup: Menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalam suatu
audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat.
Tujuan: Merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa untuk memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat untuk dapat menarik kesimpulan memadai sebagai basis
opini auditor.
Pokok-pokok utama:
1. Bukti audit yang cukup dan tepat;
2. Informasi yang digunakan sebagai bukti audit;
3. Pemilihan unsur pengujian dalam memperoleh bukti audit;
4. Inkonsistensi atau keraguan atas ketidakandalan bukti audit.
Page 28
BUKTI-BUKTI AUDIT
Page 29
BUKTI-BUKTI AUDIT
Page 30
BUKTI-BUKTI AUDIT
Page 31
BUKTI-BUKTI AUDIT
Page 32
Hubungan Prosedur Audit, Jenis Bukti, & Asersi
Prosedur Audit Contoh Penerapan Bukti Audit
Asersi Keterangan gambar:
Page 34