Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM STUDY

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

Materi Minggu I:
PENGANTAR ASURANS & AUDIT

AUDIT & PRAKTIK AUDIT BERBASIS


KOMPUTER
Fiantonius Sihotang, M.Ak, CPMA, CA, CPA

SENIN 5 SEPTEMBER 2022


Page 1
DARING VIA TEAMS
AGENDA
PEMBAHASAN

I. Asurans dan Auditing


II. Risk Based Audit
III. Perencanaan Audit
IV. Pelaksanaan dan Penyelesaian Audit
V. Pengarsipan Kertas Kerja Audit

Page 2
I. PENGANTAR

Auditor Masa Lalu

Standar Akuntansi dan Standar Audit Berkembang Pesat – Massive Changes… !


• Perubahan pandangan bisnis
• Perubahan sistem manajemen
• Perkembangan teknologi
• Sistem Informasi Akuntansi menyesuaikan kebutuhan pengguna

Page 3
Auditor Masa Kini IAI
IAMI
IAPI

RULES STANDA
1) UU No.5 tahun 2011 R
1) PSAK - IFRS
2) PP No.20 tahun 2015
3) PMK 186 tahun 2021 2) SPAP - SA

ERA TRANSFORMASI – INDUSTRI 4.0

Page 4
ASURANS, ATESTASI, AUDITING

• Auditing adalah proses sistematis tentang pengumpulan dan evaluasi bukti yang
objektif dari suatu asersi tentang kegiatan ekonomi dengan tujuan pelaporan
perbedaan antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan dan komunikasi
hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

• Atestasi adalah komunikasi tertulis yang mencerminkan suatu kesimpulan tentang


keandalan dari suatu asersi (pernyataan tertulis) yang menjadi tanggungjawab pihak
lain.

• Asurans adalah jasa profesional yang diberikan oleh pihak independen yang dapat
memperbaiki kualitas informasi, atau suatu makna untuk pengambilan suatu
keputusan.

Page 5
HUBUNGAN ASURANS, ATESTASI & AUDITING

Keandalan sistem informasi

Ketepatan manajemen risiko

Kompilasi
Audit laporan keuangan

Auditing Audit kepatuhan Atestasi Assurance

Audit manajemen

Peramalan
Efektivitas pengukuran kinerja

Keamanan transaksi elektronik

Page 6
EVOLUSI STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)

SPAP 2013
- Now

SPAP 2011

SPAP 2001

SPAP
1994

Page 7
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)

STANDAR
STANDAR PERIKATAN SPR 2400
AUDIT (SA) REVIEW SPR 2410
(SPR)

SPA 3000 STANDAR STANDAR


SPA 3400 PERIKATAN SJT 4400
JASA
ASURANS
SPA 3402 SELAIN TERKAIT SJT 4410
AUDIT (SPA) (SJT)
SPA 3420

STANDAR STANDAR
PENGENDALIAN JASA LAIN
MUTU-1 - JASA
INVESTIGA
(SPM-1) SI

Page 8
JASA YANG DIBERIKAN KAP
Assurance Service adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu informasi, atau
konteksnya, untuk kepentingan para pengambil keputusan.
Dengan aspek kunci independensi (tidak memihak dan obyektif)

Melakukan kompilasi atas atribut laporan keuangan


Memberikan nasehat dan bantuan teknis untuk meningkatkan (analisis transaksi, penjurnalan, penyiapan lap.keu)
kemampuan sumberdaya dalam mencapai tujuan
Consulting
Compilation
Melakukan perencanaan pajak lintas batas,
merger / kerja sama multinasional

Assurance
International Technology

Melakukan analisis sistem, manajemen informasi, Audit/Review


pengendalian dan pengamanan sistem

Memberikan komunikasi tertulis yang menyatakan kesimpulan


Financial Planning tentang keandalan asersi yang menjadi tanggung jawab pihak lain
Melakukan perencanaan laporan keuangan yang meliputi Contoh : Jasa Audit, Review dll.
perencanaan, analisis keaungan untuk menyusun portofolio
Investasi serta transaksi keuangan yg kompleks utk bisnis

Keandalan meliputi penyajian yang jujur, netralitas, dan konsistensi antar periode
Relevansi meliputi dapat dipahami, diperbandingkan dengan entitas lain,
Page 9
dapat digunakan, dan lengkap.
II - RISK BASED AUDIT

AUDIT TOOL & LINKED ARCHIVE SYSTEM (ATLAS)


Pendekatan Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit Approach) sudah diadopsi di dalam ATLAS
mulai tahap Perencanaan Audit, Pelaksanaan Audit dan Penyelesaian Audit berdasarkan ketentuan
pada standar-standar audit terkait.

Page 10
RISK BASED AUDIT

Kemungkinan
Terjadinya Berpotensi SASARAN
PERISTIWA DAMPAK

Risiko diukur dari 2 (dua) aspek :


1. Aspek KEMUNGKINAN terjadinya
2. Aspek DAMPAKnya terhadap tujuan / sasaran.

RISK BASED AUDIT APPROACH


Proses, pendekatan, metodologi audit untuk
meyakinkan kecukupan bahwa risiko pada entitas
dikelola sesuai dengan batasan risiko yang ditetapkan
Page 11
TUJUAN AUDIT

Tujuan audit umum atas laporan keuangan historis:

a. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara


keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor
untuk menyatakan opini atas apakah laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
dan

b. Menerbitkan laporan hasil audit tentang laporan keuangan dan mengkomunikasikannya


(sebagaimana yang disyaratkan oleh SA) berdasarkan temuan auditor.

Ref.: SA 200.11

Page 12
MANFAAT RISK BASED AUDIT

Mengetahui risiko yang Mengetahui risiko yang


belum memiliki kontrol memiliki kontrol berlebih
yang cukup sehingga mengkonsumsi
sumber daya yang tidak
perlu

Meningkatkan efisiensi Mengoptimalkan kualitas


dan efektifitas sumber audit yang dilaksanakan
daya, waktu auditor
Page 13
TAHAPAN PROSES AUDIT

Risk Assessment Risk Response Reporting

Sumber:
Guide to Using ISAs in the Audits of Small and Medium – Sized Entities, 4rd Edition, IFAC

Page 14
STANDAR AUDIT
Standar Audit

Penilaian Risiko
Prinsip Umum Penggunaan Kesimpulan
dan Respons
dan Tanggung Bukti Audit Hasil Pekerjaan Audit dan Area Khusus
terhadap Risiko
Jawab Pihak Lain Pelaporan
yang Dinilai

SA 500
SA 600 SA 700 SA 800
SA 200 SA 300
SA 501
SA 610
SA 705 SA 805
SA 210 SA 505
SA 315
SA 620
SA 220 SA 510 SA 706 SA 810
SA 320
SA 520
SA 230
SA 330 SA 530 SA 710

SA 240
SA 540
SA 402
SA 720
SA 250 SA 550
SA 450
SA 560
SA 260
SA 570

SA 265 SA 580

Page 15
RISIKO AUDIT

Risiko audit: risiko bahwa auditor menyatakan suatu opini yang tidak tepat
ketika laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material.

Tujuan auditor: mengurangi risiko audit pada suatu tingkat rendah


yang dapat diterima (acceptably low level).

Risk of Material Mistatement (RMM)

Audit Risk Inherent Risk Control Risk Detection Risk


(AR) (IR) (CR) (DR)

Terletak pada Entitas` Pada Auditor

Page 16
RISIKO AUDIT

HUBUNGAN UNSUR RISIKO AUDIT DENGAN TUJUAN AUDITOR

Page 17
RISIKO AUDIT

RISIKO SALAH SAJI MATERIAL (RMM)

Page 18
RISK BASED AUDIT

AKUN-AKUN SIGNIFIKAN – PROSEDUR AUDIT LEBIH LANJUT

Page 19
III. PERENCANAAN AUDIT

AKTIVITAS PRA PENUGASAN (PRELIMINARY ENGAGEMENT ACTIVITIES)


KLIEN BARU : APAKAH AKAN MENERIMA PERIKATAN AUDIT - SEBAGAI KLIEN BARU?
KLIEN LAMA : APAKAH AKAN MELANJUTKAN PERIKATAN AUDIT - KLIEN LANJUTAN?

Page 20
AKTIVITAS PRA PENUGASAN

PENGENDALIAN MUTU PENERIMAAN KLIEN

KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur dalam penerimaan dan


keberlanjutan hubungan dengan klien yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa:

a) KAP memiliki kompetensi untuk melaksanakan perikatan dan memiliki


kemampuan, termasuk waktu dan sumber daya, untuk
melaksanakannya;
b) KAP dapat mematuhi ketentuan etika profesi yang berlaku;
c) dan
KAP telah mempertimbangkan integritas klien, dan tidak
memiliki informasi yang dapat mengarahkan KAP untuk
menyimpulkan tidak memadainya integritas klien tersebut.

Page 21
OVERVIEW PERENCANAAN AUDIT

Diskusi tim Strategi audit


Materialitas
perikatan

Update?
Prosedur penilaian risiko
Identifikasi dan Risiko* yang Respons
nilai risiko dinilai pada auditor:
bawaan, tingkat:
termasuk risiko Respons Rencana
signifikan Laporan audit rinci
menyeluruh
keuangan
Identifikasi Prosedur
dan nilai audit
Asersi
lanjutan
risiko
pengendalian
* yakni, risiko kesalahan
penyajian material

Page 22
RISK ASSESMENT
AUDIT BERBASIS RISIKO
AUDIT RISK
/PLAN

Inherent Control Detection


Risk Risk Risk

Understanding Preliminary Understanding Controls Audit Engagement


The Entity Analitycal Internal Matrix Plans Level
Review Control Responses

PROSEDUR PENILIAN RISIKO

Page 23
RISK ASSESMENT

PROSEDUR - DOKUMENTASI

Page 24
RISK ASSESMENT

PEMAHAMAN ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA

 Prosedur penilaian risiko adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk


memperoleh suatu pemahaman tentang
1. entitas dan lingkungannya, termasuk;
2. pengendalian intern entitas… [SA 315 par. 4d]
 Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut:
1. Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain termasuk
kerangka
2.
pelaporan keuangan yang berlaku.
a. Operasinya
Sifat entitas, termasuk:
b. Struktur kepemilikan dan tata kelolanya
c. Jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan
oleh
d.
entitas, termasuk investasi dalam entitas bertujuan khusus; dan
e. Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut
dibelanjai,
Sehingga auditor dapat memahami golongan transaksi, saldo akun, dan
Page 25
pengungkapan yang diharapkan ada dalam laporan keuangan.
RISK ASSESMENT

PEMAHAMAN ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA (LANJUTAN…..)


 Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut:
3. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk
(lanjutan…)
alasan perubahannya.
4. Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang
dapat
5.
menimbulkan risiko salah saji material.
Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan entitas.
 Pemahaman atas entitas dan lingkungannya dapat dibagi menjadi:
➢ Pengidentifikasian risiko (menanyakan“what could go wrong”); dan
➢ Penilaian risiko (menentukan signifikansi dari masing-masing risiko).

 Terdapat dua klasifikasi risiko:


➢ Risiko bisnis.
➢ Risiko kecurangan.

Page 26
RISK ASSESMENT
PEMAHAMAN ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA

• Risiko bisnis • Risiko kecurangan


• Risiko bisnis dapat berasal dari kondisi, peristiwa, keadaan, • Risiko kecurangan berkaitan dengan peristiwa/
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang kondisi yang menunjukkan insentif, tekanan
mempengaruhi secara negatif kemampuan entitas dalam untuk melakukan kecurangan, atau memberikan
memenuhi tujuan atau menjalankan strateginya. kesempatan terjadinya kecurangan.
• Risiko bisnis juga meliputi peristiwa yang berasal dari • Risiko yang diasumsikan selalu ada (presumed
perubahan, kompleksitas atau kegagalan mengidentifikasi fraud risk):
kebutuhan akan perubahan. • Kecurangan dalam pengakuan
pendapatan (SA 240 par 26)
• Pengabaian pengendalian oleh
manajemen (SA 240 par 31)

 Tidak ada kewajiban auditor untuk mengidentifikasi/menilai semua risiko bisnis yang mungkin
ada.
 Dalam banyak kondisi, suatu risiko dapat merupakan risiko bisnis sekaligus risiko kecurangan.
 Pemahaman atas risiko bisnis dan kecurangan meningkatkan probabilita untuk dapat
mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material.

Page 27
27
IV. PELAKSANAAN & PENYELESAIAN AUDIT

PENGUMPULAN BUKTI AUDIT (STANDAR AUDIT SA SERI 500)

Ruang Lingkup: Menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalam suatu
audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat.
Tujuan: Merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa untuk memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat untuk dapat menarik kesimpulan memadai sebagai basis
opini auditor.

Pokok-pokok utama:
1. Bukti audit yang cukup dan tepat;
2. Informasi yang digunakan sebagai bukti audit;
3. Pemilihan unsur pengujian dalam memperoleh bukti audit;
4. Inkonsistensi atau keraguan atas ketidakandalan bukti audit.

Page 28
BUKTI-BUKTI AUDIT

POKOK-POKOK UTAMA PROSEDUR PENGUMPULAN BUKTI AUDIT (SA 500)


 Bukti audit yang cukup dan tepat
 Melaksanakan prosedur tentang keberlanjutan hubungan dengan klien dan
perikatan klien
 Kecukupan adalah ukuran kuantitas bukti audit (semakin tinggi resiko, semakin
banyak bukti yang diperlukan)
 Ketepatan adalah ukuran Kualitas bukti audit (semakin baik kualitas bukti audit,
semakin sedikit bukti yang dibutuhkan), mencakup relevansi dan keandalan bukti
audit;
 Prosedur memperoleh bukti audit dapat mencakup: (Ref. A2):
 Inspeksi;
 Observasi;
 Konfirmasi;
 Penghitungan kembali (re-calculation);
 Pelaksanaan ulang (re-performance);
 Prosedur analitis;
 Permintaan keterangan

Page 29
BUKTI-BUKTI AUDIT

KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT

1. Sumber Bukti Audit


■ Eksternal (kualitas lebih tinggi), contoh: konfirmasi, data pembanding, laporan
analis;
■ Internal (kualitas lebih rendah dari bukti audit eksternal), contoh: notulen rapat,
representasi manajemen.

Prosedur memperoleh bukti audit:


■ Prosedur penilaian risiko (risk assessment);
■ Pengujian Pengendalian (test of control);
■ Prosedur Subtantif.

Page 30
BUKTI-BUKTI AUDIT

KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT (LANJUTAN)

2. Informasi yang digunakan sebagai bukti audit:


– Relevansi
■ Hubungan logis dengan tujuan prosedur audit;
– Keandalan
■ Dipengaruhi sumber bukti terkait dan sifatnya serta kondisi saat bukti tersebut
diperoleh.
■ Keandalan bukti audit meningkat ketika bukti audit diperoleh dari sumber
independent diluar entitas;
■ Keandalan bukti audit internal meningkat ketika pengendalian yang berkaitan
dilaksanakan secara efektif oleh entitas;
■ Bukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor lebih dapat diandalkan
dibandingkan yang diperoleh secara tidak langsung;
■ Bukti audit berupa dokumen fisik lebih diandalkan daripada bukti audit lisan;
■ Bukti audit dari dokumen asli lebih diandalkan daripada dokumen fotokopi.

Page 31
BUKTI-BUKTI AUDIT

KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT (LANJUTAN)

3. Pemilihan Unsur Untuk Pengujian dalam Memperoleh Bukti Audit

– Memilih semua unsur (full check);


– Memilih unsur tertentu;
– Sampling Audit

4. Inkonsistensi atau Keraguan atas Ketidakandalan Bukti Audit


– Pemerolehan bukti audit dari sumber berbeda atau dengan sifat berbeda
dapat mengindikasikan ketidakandalan suatu unsur bukti audit.

Page 32
Hubungan Prosedur Audit, Jenis Bukti, & Asersi
Prosedur Audit Contoh Penerapan Bukti Audit
Asersi Keterangan gambar:

Analitis (1a,b) Analitis Prosedur Asersi-asersi


(1a) Membandingkan penjualan (1b) Keberadaan, kelengkapan,
Penelusuran sesungguhnya dgn budget & penilaian penjualan
(2a,b) penjualan
(2a) Menelusur faktur penjualan ke buku (2b) Kelengkapan & penilaian
Pencocokan ke (3a,b)
Dokumen Dokumen pembantu piutang dagang piutang dagang
(3a) Mencocokkan data dlm bk pembantu (3b) Keberadaan & penilaian
(4a,b) piutang dgn faktur penjualan piutang dagang
Inspeksi (4a) Menginspeksi laporan bank (4b) Keberadaan, hal, &
penilaian kas
(5a,b)
Perhitungan (6a,b) (5a) Menginspeksi gudang baru (5b) Keberadan gudang
Fisik (6a) Menghitung kas yg ada dlm (6b) Penilaian kas
penyimpanan kas
Pengamatan (7a) Mengamati perhitungan sediaan yg (7b) Keberadaan, kelengkapan,
(Observasi) (7a,b) Peryataan
dilakukan klien & penilaian persediaan
Tertulis
Pengajuan (8a,b) (8a) Mengajukan pertanyaan kpd (8b) Semua asersi yg
Pertanyaan penasihat hukum klien ttg perkara bersangkutan dgn utg
(9a,b) Lisan pengadilan yg menyangkut klien bersyarat
(9a) Mengajukan pertanyaan kpd (9b) Penilaian sediaan
manajemen ttg sediaan yg usang/
Konfirmasi (10a,b) Konfirmasi
rusak
(10a) Mengkonfirmasi saldo rekening kas (10b) Keberadaan, hak, &
Pengerjaan Matematis di bank ke bank yg bersangkutan penilaian kas
Ulang (11a,b) (11a) Melakukan perhitungan ulang bunga (11b) Penilaian utang bunga
terutang
Teknik Audit (12a,b) (12a) Membandingkan harga dlm arsip (12b) Penilaian penjualan
Berbantuan Elektronik faktur dgn daftar harga
Komputer
Page 33
END OF PRESENTATION

Page 34

Anda mungkin juga menyukai