Perikatan
(Engagement)
Pemeriksaan
Audit atas
(Examination) Tipe Perikatan Atestasi
Laporan
atas Laporan Lain
Keuangan
Keuangan
Historis
Prospektif
• Standar untuk • Standar Jasa
Pelaporan Akuntansi dan
Standar untuk Pengendalian Review
Standar Auditing Prakiraan dan Intern • Standar Jasa
Proyeksi • Perikatan Prosedur Konsultansi
Keuangan yang Disepakati
Bersama
3
Struktur Standar Profesional Akuntan Publik- Baru yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Kode Etik
Profesi Akuntan Publik
Standar Pengendalian
Mutu 1 (SPM 1)
Standar Standar
Standar Perikata Perikata
Audit n n
(SA) Reviu Asurans
(SPR) (SPA)
Struktur Baru Standar Audit yang Ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia
Standar Audit
SA 250 SA 550
SA 450
SA 560
SA 260
SA 570
SA 265
SA 580
Daftar SPAP-ISA
10
Daftar SPAP-ISA
11
Daftar SPAP-ISA
12
Daftar SPAP-ISA
13
Daftar SPAP-ISA
14
Perikatan Asurans
72
IAS 24: Related Party Disclosures
Disclosures
Information required to understand
Related party
relationships potential effect of relationships
Iota
Joint Control
Ventur
e Control
27
TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN DENGAN
KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
(SA 240)
• Pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
(TCWG)
Individu atau organisasi (organisasi-organisasi,
seperti wali amanat korporasi) yang memiliki
tanggungjawab untuk mengawasi arah strategis
entitas dan pemenuhan kewajiban yang
berkaitan dengan akuntabilitas entitas;
• Manajemen
Individu atau kelompok individu dengan
tanggungjawab eksekutif untuk melaksanakan
operasi entitas
28
Skeptisisme Profesional
Skeptisisme profesional: suatu sikap yang mencakup suatu pikiran yang
selalu mempertanyakan, waspada terhadap kondisi yang dapat
mengindikasikan kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian
penting atas bukti audit
Aud itor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan skeptisisme
profesional mengingat kondisi tertentu dapat saja terjadi yang
29
TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMATUHI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN (SA 250)
• Tanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, adalah
memastikan bahwa operasi entitas dijalankan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan, secara
keseluruhan, bebas dari salah saji material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan;
• Auditor tidak bertanggung jawab untuk mencegah dan
tidak dapat diharapkan untuk mendeteksi
ketidakpatuhan terhadap semua peraturan perundang-
undangan
30
PENGOMUNIKASIAN DEFISIENSI DALAM PENGENDALIAN INTERNAL
KEPADA PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA
DAN MANAJEMEN (SA 265)
Tanggung jawab auditor untuk mengomunikasikan dengan tepat
kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
manajemen tentang defisiensi dalam pengendalian internal
• yang
diidentifikasi oleh auditor dalam audit atas laporan keuangan.
Defisiensi
• Suatu dalam pengendalian
pengendalian dirancang,internal
diterapkan atau dioperasikan
Hal ini terjadi bila:
sedemikian rupa sehingga pengendalian tersebut tidak dapat mencegah,
atau mendeteksi dan mengkoreksi salah saji dalam laporan
keuangan secara tepat waktu; atau
• Tidak adanya suatu pengendalian yang diperlukan untuk mencegah,
atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji dalam laporan keuangan
secara tepat waktu.
• Defisiensi signifikan dalam pengendalian internal
Suatu defisiensi atau kombinasi beberapa defisiensi dalam
pengendalian
internal, yang menurut pertimbangan profesional auditor,
adalah cukup
penting untuk mendapatkan perhatian dari pihak-pihak yang
bertanggung 31
jawab atas tata kelola.