Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR SPAP - Lama


Perikatan
(Engagement)

Perikatan Atestasi Perikatan Non


Atestasi

Pemeriksaan
Audit atas
(Examination) Tipe Perikatan Atestasi
Laporan
atas Laporan Lain
Keuangan
Keuangan
Historis
Prospektif
• Standar untuk • Standar Jasa
Pelaporan Akuntansi dan
Standar untuk Pengendalian Review
Standar Auditing Prakiraan dan Intern • Standar Jasa
Proyeksi • Perikatan Prosedur Konsultansi
Keuangan yang Disepakati
Bersama

3
Struktur Standar Profesional Akuntan Publik- Baru yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Kode Etik
Profesi Akuntan Publik

Standar Pengendalian
Mutu 1 (SPM 1)

Kerangka untuk Perikatan Standar Jasa


Asurans (Kerangka) Terkait
(SJT)

Standar Standar
Standar Perikata Perikata
Audit n n
(SA) Reviu Asurans
(SPR) (SPA)
Struktur Baru Standar Audit yang Ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia

Standar Audit

Penilaian Risiko Penggunaan


Prinsip Umum Kesimpulan
dan Respons Hasil Area
dan Tanggung Bukti Audit Audit dan
terhadap Risiko Pekerjaan Khusu
Jawab Pelaporan
yang Dinilai Pihak Lain s

SA 500 SA 600 SA 700 SA 800


SA 200 SA 300
SA 501
SA 610 SA 705 SA 805
SA 210 SA 315 SA 505
SA 620
SA 220 SA 510 SA 706 SA 810
SA 320
SA 520
SA 230
SA 330 SA 710
SA 530
SA 240 SA 540
SA 402 SA 720

SA 250 SA 550
SA 450
SA 560
SA 260
SA 570
SA 265
SA 580
Daftar SPAP-ISA

10
Daftar SPAP-ISA

11
Daftar SPAP-ISA

12
Daftar SPAP-ISA

13
Daftar SPAP-ISA

14
Perikatan Asurans

 Tidak semua perikatan yang dilakukan oleh praktisi


merupakan perikatan asurans.
 Dua tipe perikatan asurans yang dapat dilakukan oleh
praktisi:
 Perikatan yang memberikan keyakinan memadai, dan;
 Tujuan perikatan yang memberikan keyakinan memadai adalah
penurunan risiko perikatan asurans ke tingkat rendah yang dapat
diterima dalam kondisi perikatan tersebut sebagai basis
kesimpulan praktisi yang dinyatakan dalam bentuk positif.
 perikatan yang memberikan keyakinan terbatas.
 Tujuan perikatan yang memberikan keyakinan terbatas adalah
penurunan risiko perikatan asurans ke tingkat yang dapat
diterima dalam kondisi perikatan tersebut (namun risikonya lebih
besar daripada risiko dalam perikatan yang memberikan
keyakinan memadai), sebagai basis kesimpulan praktisi yang
dinyatakan dalam bentuk negatif.
15
TUJUANKESELURUHANAUDITOR (SA200)

 Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah


laporan keuangan sebagai suatu keseluruhan bebas
dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu
memungkinkan auditor untuk menyatakan opini
atas apakah laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku; dan
 Menerbitkan laporan tentang laporan keuangan dan
mengomunikasikannya berdasarkan temuan
auditor.
Pihak Berelasi (SA 550)

 Overriding principle: an entity’s financial statements contain
should disclosures to highlight
 the existence of related parties and transactions; and
 outstanding balances with such parties

Determination of related parties


Presence of control & under common control
Presence of significant influence
Presence of joint-control
Position as key management personnel
Close family member of a related party
Party in a post-employment benefit plan

72
IAS 24: Related Party Disclosures
Disclosures

Information required to understand
Related party
relationships potential effect of relationships

Nature of the related party relatio


nship
Where control exists Information about the transaction
Even if no s
Outstanding balances
transactions exist Relationships between parents
and subsidiaries
Name of the entity’s parent and t
ultimate controlling party he
Compensation of key manageme
nt
personnel
course of business? 73
Who’s related to Alpha?
Cash or
Cash Lady Cash
Airmiles
Gamma Delta KMP Theta
Holding Management
Investor
Significant Control Significant Control Significant
influence influence Significant influence
influence
Alpha
Cash or
Beta Omega
Cash Cat (Reporting Kappa
Glory
entity)

Iota
Joint Control
Ventur
e Control

Joint Cash or Cash


Epsilon Lambda Sigma Upsilon
Ventur Bust Subsidiary
e
Slide 74
TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN DENGAN
KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
(SA 240)

• Tanggungjawab utama pencegahan dan
pendeteksian kecurangan berada pada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola entitas dan
manajemen;

• Tanggungjawab auditor adalah memperoleh


keyakinan memadai apakah laporan keuangan
secara keseluruhan bebas dari salah saji material
yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

27
TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN DENGAN
KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
(SA 240)

• Pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
(TCWG)
Individu atau organisasi (organisasi-organisasi,
seperti wali amanat korporasi) yang memiliki
tanggungjawab untuk mengawasi arah strategis
entitas dan pemenuhan kewajiban yang
berkaitan dengan akuntabilitas entitas;

• Manajemen
Individu atau kelompok individu dengan
tanggungjawab eksekutif untuk melaksanakan
operasi entitas
28
Skeptisisme Profesional

 Skeptisisme profesional: suatu sikap yang mencakup suatu pikiran yang
selalu mempertanyakan, waspada terhadap kondisi yang dapat
mengindikasikan kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian
penting atas bukti audit

Aud itor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan skeptisisme
profesional mengingat kondisi tertentu dapat saja terjadi yang

 Sebagai suatu sikap, skeptisisme profesional secara fundamental


merupakan suatu pikiran. Pikiran yang skeptikal mendorong perilaku
auditor untuk mengadopsi suatu sikap mempertanyakan ketika
mempertimbangkan keandalan informasi dan membuat kesimpulan
 Skeptisisme profesional mempunyai peranan penting dalam audit dan
merupakan bagian yang integral dari kemampuan yang perlu dimiliki oleh
seorang auditor. Sangat terkait dengan pertimbangan professional
 Skeptisisme profesional dan pertimbangan profesional kedua-duanya
penting dalam melaksanakan audit secara tepat dan merupakan kunci dari
audit dengan kualitas yang baik

29
TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMATUHI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN (SA 250)

• Tanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, adalah
memastikan bahwa operasi entitas dijalankan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan, secara
keseluruhan, bebas dari salah saji material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan;
• Auditor tidak bertanggung jawab untuk mencegah dan
tidak dapat diharapkan untuk mendeteksi
ketidakpatuhan terhadap semua peraturan perundang-
undangan

30
PENGOMUNIKASIAN DEFISIENSI DALAM PENGENDALIAN INTERNAL
KEPADA PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA
DAN MANAJEMEN (SA 265)

 Tanggung jawab auditor untuk mengomunikasikan dengan tepat
kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
manajemen tentang defisiensi dalam pengendalian internal
• yang
diidentifikasi oleh auditor dalam audit atas laporan keuangan.
Defisiensi
• Suatu dalam pengendalian
pengendalian dirancang,internal
diterapkan atau dioperasikan
Hal ini terjadi bila:
sedemikian rupa sehingga pengendalian tersebut tidak dapat mencegah,
atau mendeteksi dan mengkoreksi salah saji dalam laporan
keuangan secara tepat waktu; atau
• Tidak adanya suatu pengendalian yang diperlukan untuk mencegah,
atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji dalam laporan keuangan
secara tepat waktu.
• Defisiensi signifikan dalam pengendalian internal
Suatu defisiensi atau kombinasi beberapa defisiensi dalam
pengendalian
internal, yang menurut pertimbangan profesional auditor,
adalah cukup
penting untuk mendapatkan perhatian dari pihak-pihak yang
bertanggung 31
jawab atas tata kelola.

Anda mungkin juga menyukai