Oleh
Tumpak pasaribu., SE., AK.,
M.Ak., CA
A. LATAR BELAKANG
Pergeseran Peran Auditor
Watch Konsult
Dog an &
Katalis
B. PERUBAHAN PARADIGMA
URAIA
APIP
WATCHDOG CONSULTANT CATALYST
N
Audit
Prose kepatuhan Audit
Assurance
s (Compliance operasional
Audit)
Adanya Variasi
(penyimpanga
Penggunaan
n, kesalahan
Fokus sumber daya Nilai (Values)
atau
(resources)
kecurangan
dll)
Impac Jangka
Jangka pendek Jangka panjang
t menengah
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas audit internal dirancang untuk:
Meningkatkan operasi
organisasi
A. LATAR BELAKANG
Audit
Evaluasi
Assurance
Reviu
Pemantauan
Lingkup tugas
Auditor Internal
Asistensi
Bimbingan
Teknis
Konsultansi
Konsultan
Lainnya
GAMBARAN UMUM
Internal Audit
PENGERTIAN INTERNAL
AUDIT
Pengawasan intern adalah seluruh proses
kegiatan audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan
kegiatan pengawasan lainnya berupa asistensi,
sosialisasi dan konsultansi terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi
dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan kepemerintahan
yang baik.
(Standar APIP)
PENGERTIAN INTERNAL
AUDIT
Internal auditing is an independent,
objective assurance and consulting
activity designed to add value and
improve an organization's operations.
It helps an organization accomplish its
objectives by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and
improve the effectiveness of risk
management, control, and governance
processes.
(The Institute of Internal Auditors)
ASSURANCE
PERAN
AUDITOR
INTERNAL
KONSULTANSI
KEGIATAN ASSURANCE
Pemeriksaan bukti-bukti secara
obyektif untuk memberikan penilaian
independen tentang manajemen
risiko, pengendalian, dan proses tata
kelola.
Contohnya dapat berupa penugasan
terkait keuangan, kinerja, ketaatan,
dan keamanan sistem
(International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing
(IPPF-2013))
KEGIATAN KONSULTANSI
Pemberian saran terkait aktivitas
organisasi. Sifat dan lingkup
penugasan disepakati bersama untuk
memberikan nilai tambah dan
perbaikan risiko, pengendalian, dan
proses tata kelola organisasi.
Contohnya dapat berupa konsultansi,
pemberian saran, fasilitasi dan
(International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing
pelatihan.
(IPPF-2013))
PERBEDAAN ASSURANCE DAN
KONSULTANSI
PIHAK STANDAR
TUJUAN PENYAMPA
YANG PELAKSAN
KEGIATAN IAN HASIL
TERLIBAT AAN
Memberika
Auditi, Jenis
n penilaian
auditor Sdh. Diatur informasi
independe
ASSURANC internal, dalam
n, dg.
& format
dan Standar laporan
E penerima Audit APIP
lingkup
relatif
menurut
manfaat sama
auditor
Jenis
inforasi &
format
Memberika
Manajeme Blm. Diatur laporan
KONSULTAN n saran,
n dan dalam tergantung
pelatihan
SI Auditor Standar jenis &
dan
Internal Audit APIP lingkup
fasilitasi
penugasan
yg
disepakati
JENIS KEGIATAN
ASSURANCE DAN KONSULTANSI
DERAJAT ASSURANCE
Jumlah
Derajat Sifat
Jenis Bukti
Assura Assura
Penugasan Dikump
nce nce
ulkan
Audit Tinggi Banyak Positif
Cukup
Reviu Sedang Negatif
Banyak
Assurance Bervaria Bervaria
Negatif
Lain si si
POSITIVE ASSURACE
Positive assurance (biasa disebut reasonable
assurance/jaminan memadai) diberikan oleh
auditor internal untuk memberikan keyakinan
bahwa informasi yang diaudit telah sesuai dengan
kriteria/ketentuan.
Dalam penilaian efektifitas kegiatan, pernyataan
jaminan memadai dapat diberikan dalam bentuk :
Dari hasil audit yang telah dilakukan,
disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi
Satker/Instansi XYZ telah dilaksanakan dengan
efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
NEGATIVE ASSURANCE
Negative assurance/jaminan terbatas yang
diberikan oleh auditor hanya memberi
keyakinan bahwa tidak ditemukan adanya
penyimpangan/bukti adanya penyimpangan
dari kriteria yang digunakan.
Dalam penilaian efektifitas kegiatan,
pernyataan jaminan memadai dapat diberikan
dalam bentuk : Dari hasil evaluasi yang telah
dilakukan, tidak ditemukan bukti bahwa
pelaksanaan tugas dan fungsi Satker/instansi
XYZ dilaksanakan dengan tidak efektif.
TAHAPAN PENUGASAN
AUDIT INTERNAL
TAHAPAN PENUGASAN ASSURANCE
SURVAI
PENGUJIAN PENYUSUN
PERENCAN SUBSTANTIF/
AN
AAN AUDIT PENDAHUL EVALUASI PENGEMBANGAN
UAN SPI TEMUAN LAPORAN
PKPT/Non FAO
PKPT PAO TAO
ST
- Dasar - Susun PKA - Penyusunan
Penugasan - Laksanakan PKA - Penyusunan
- Analisis PKA - Laksanakan PKA Informasi
Risiko - Susun KKA PKA - Laksanakan Umum
- Tetapka - Menentukan - Susun KKA PKA Auditan
Tim/ ST Tentative Audit - Menentukan - Susun KKA
- Menentukan Objektive Firm Audit - Mermskan Hasil
Potensi Audit (TAO) Objektive teman dan Evaluasi SPI
Objektive (FAO) rekomendasi dan Rekom
(PAO) dan SPI
PKA
PAO TAO FAO Daftar
temuan dan
Daftar Rekomenda
Informasi Hasil temuan dan si
ST Umum Evaluasi SPI Rekomendasi
Auditan dan Rekom
SPI
PERENCANAAN
PENUGASAN
ASSURANCE AUDIT
INTERNAL
A. PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP
Kondi
si
TEMUAN/
SARAN /
Kriter OBSERVATI
ON/
REKOME
ia FINDINGS
NDASI
LANGKAH PENGEMBANGAN TEMUAN
Kenali secara khusus apa yang kurang dalam hubungan dengan kriteria/tolok ukur
1 yang lazim.
Kenali batas wewenang dan tanggung jawab pejabat yang terlibat dalam
3 pelaksanaan kegiatan, program dan fungsi yang diaudit.
Kenali batas wewenang pejabat yang bertanggung jawab langsung terhadap
4 kegiatan, program dan fungsi yang diaudit dan ketahui pejabat yang bertanggung
jawab pada tingkat yang lebih tinggi.
Tentukan apakah kelemahan tersebut merupakan kasus yang berdiri sendiri atau
6 tersebar luas.
Analisis setiap alternatif, apa kebaikan dan kelemahan apabila suatu alternatif
5 dipilih untuk dilakukan.
Ketentuan
Kondisi manajemen
Pengendalian
Kriteria manajemen
Tolok ukur
keberhasilan,
Unsur Sebab efisiensi dan
Temuan kehematan
Standar dan
Akibat norma/kaidah
Memperbaiki
kelemahan
Rekomenda
si Meminimalisasi
akibat dari
kelemahan
yang ada
KRITERIA REKOMENDASI YANG BAIK
Akurat
Obyektif
Jelas
Ringkas
Konstruktif
Lengkap
Tepat waktu
Bentuk
Laporan
Materi laporan
relatif sedikit/
Materi laporan
harus
banyak
disampaikan
segera
C. MONITORING TINDAK LANJUT
PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP
TL ATAS PEMANTAUA
TEMUAN N TL
TEMUAN AUDIT Kewajiban
AUDIT Kewajiban APIP
Pimpinan
Auditi
Sesuai Pasasl
43 PP Nomor
60 Tahun
2008
HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN
AGAR TL EFEKTIF
Laporan hasil audit ditujukan kepada
tingkatan manajemen yang dapat
melakukan tindak lanjut.
Tanggapan auditi diterima dan dievaluasi
selama audit berlangsung atau dalam waktu
yang wajar setelah audit berakhir.
Laporan perkembangan kemajuan tindak
lanjut diterima dari auditi secara periodik.
Status tindak lanjut dari pelaksanaan tindak
lanjut dilaporkan kepada pimpinan auditi.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PEMANTAUAN TL
Semua formulir dan bukti pendukung yang terkait dengan
tindak lanjut temuan audit harus didokumentasikan
dengan baik dan dipisahkan antara temuan yang
rekomendasinya sudah tuntas diselesaikan dengan
temuan yang masih terbuka (yang rekomendasinya belum
atau belum seluruhnya ditindaklanjuti).
Tim pemantau tindak lanjut melakukan pemutakhiran
tindak lanjut atas saldo temuan yang belum
ditindaklanjuti dan tindak lanjut yang masih kurang.
Pemutakhiran tersebut dilakukan sekali dalam setahun
dan dituangkan dalam sebuah berita acara yang
ditandatangani pimpinan auditi dan tim pemantau tindak
lanjut.
PENUGASAN
KONSULTANSI
A. JENIS JASA KONSULTANSI
CONTOH KEGIATAN
ADVISORY
Memberi saran atas rancangan
pengendalian;
Memberi saran selama proses
pengembangan kebijakan dan
prosedur;
Memberi saran pemecahan masalah
pada proyek-proyek yang berisiko
tinggi seperti proyek pengembangan
sistem informasi;
Memberi saran pada aktivitas-
CONTOH KEGIATAN
PELATIHAN
Pelatihan manajemen risiko dan
pengendalian intern;
Benchmark unit internal dengan unit
lainnya dari organisasi yang serupa untuk
mengidentifikasikan praktik-praktik
terbaik;
Post mortem analysis yaitu menyarikan
pelajaran yang dapat diambil dari suatu
kegiatan setelah kegiatan tersebut
diselesaikan.
CONTOH KEGIATAN
FASILITATIF
Memfasilitasi proses penilaian risiko
organisasi;
Memfasilitas penilaian mandiri terhadap
pengendalian oleh manajemen;
Memfasilitasi manajemen dalam merancang
kembali pengendalian dan prosedur untuk
suatu area yang berubah secara signifikan;
Berlaku sebagai perantara (liaison) dalam isu-
isu pengendalian antara manajemen dengan
auditor ekstern, rekanan, dan kontraktor.
B. PEMILIHAN PENUGASAN
KONSULTANSI
Beberapa cara menetapkan penugasan konsultatif:
Penugasan diusulkan selama proses penilaian
risiko tahunan dan, jika penugasan dikategorikan
prioritas tinggi, penugasan tersebut dimasukkan
ke dalam rencana audit internal tahunan;
Penugasan spesifik yang diminta oleh
manajemen;
Kondisi terkini atau perubahan-perubahan yang
mengharuskan fungsi auditor internal memberi
perhatian.
C. PROSES PENUGASAN
KONSULTANSI
Langkah-langkah komunikasi:
Menentukan sifat dan bentuk komunikasi dengan
pemberi tugas
Melakukan pembahasan saran dengan manajemen
Melaksanakan komunikasi interim dan komunikasi
awal penugasan
Membangun komunikasi akhir hasil penugasan
Mendistribusikan komuniksi akhir hasil penugasan
Melaksanakan pemantauan dan tindak lanjut, jika
diperlukan
G. PERUBAHAN JASA
KONSULTANSI
Kegiatan auditor intern sebelumnya
berfokus pada jasa assurance.
Adanya perubahan paradigma
menuntut auditor selain memberikan
jasa assurance juga memberikan jasa
konsultansi.
Hal ini berimplikasi perlunya
perubahan mindset auditor. Auditor
intern dituntut untuk memberikan
nilai tambah dari hasil kerjanya.
H. KAPABILITAS YANG
DIPERLUKAN
Memiliki keahlian memfasilitasi dan kolaborasi.
Memiliki pengalaman tugas secara umum
maupun keahlian spesifik.
Mampu membangun hubungan baik dengan cepat
dan memiliki keahlian interpersonal yang kuat.
Mampu berpikir analitis dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang tidak terstruktur.
Mampu belajar dan beradaptasi secara cepat di
tengah lingkungan yang dinamik.
Mampu memproses dan merespon informasi
secara cepat.