Anda di halaman 1dari 28

𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈+ PERAN APIP

SEBAGAI JASA KONSULTANSI/CONSULTING

JAKARTA,
4 DESEMBER 2023
GAMBARAN UMUM
Peran APIP sebagai Assurance dan
Consulting
LATAR BELAKANG SKPI
Peran BPKP yang efektif perlu didukung oleh auditor yang
profesional dan kompeten dengan hasil pengawasan intern
yang semakin berkualitas. Dalam rangka mewujudkan hasil
pengawasan intern yang berkualitas dan memenuhi standar
profesi, diperlukan pengembangan dan perbaikan yang
berkelanjutan atas pedoman/ketentuan yang ada guna
menyesuaikan kondisi dan kepentingan stakeholders. Untuk itu,
BPKP menyusun Standar Kerja Pengawasan Intern (SKPI) di
lingkungan BPKP sebagai suatu standar ukuran mutu minimal
atas pengawasan intern yang dilakukan oleh auditor BPKP
DEFENISI DAN TUJUAN SKPI
Standar Kerja Pengawasan Intern BPKP yang selanjutnya disebut
Standar Kerja Pengawasan Intern dimaksudkan sebagai acuan
umum bagi auditor di lingkungan BPKP dalam melaksanakan
kegiatan pengawasan intern yang disusun mengacu kepada
standar profesi auditor intern yang berlaku.

Standar Kerja Pengawasan Intern bertujuan yaitu:


1. Menetapkan prinsip-prinsip dasar yang merepresentasikan praktik-
praktik pengawasan yang seharusnya;
2. memberikan kriteria atau ukuran mutu minimal untuk melakukan
kegiatan pengawasan intern; dan
3. menjadi pedoman dalam penugasan pengawasan intern.
RUANG LINGKUP SKPI
Ruang lingkup pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan nasional yang dilakukan oleh BPKP mencakup kegiatan:

A Kegiatan yang bersifat lintas sektoral

Kegiatan kebendaharaan umum negara


B berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara

Kegiatan berdasarkan penugasan oleh


C
presiden

D Penugasan khusus atas kegiatan yang terkait


dengan maturitas SPIP dan peningkatan kapabilitas APIP.
Suplemen Pemberian Keyakinan/Assurance
Audit
proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi bukti yang
dilakukan secara independen, objektif dan profesional berdasarkan
standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas,
25% efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas
dan fungsi instansi pemerintah

Reviu
50% penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk
memberikan keyakinan bahwa kegiatan tersebut telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana,
Pemberian atau norma yang telah ditetapkan
Keyakinan/
Assurance Evaluasi
rangkaian kegiatan membandingkan hasil/prestasi suatu
50% kegiatan dengan standar, rencana atau norma yang telah
ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
seluruh proses penyelenggaraan keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan
kegiatan seperti audit, reviu,
evaluasi, dan pemantauan, yang
bertujuan untuk memberikan
Pemantauan
75% proses penilaian kemajuan suatu program/kegiatan dalam
keyakinan bahwa kegiatan telah
dilaksanakan sesuai dengan tolak mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
ukur yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam rangka mewujudkan
tata kelola/kepemerintahan yang baik
TINGKAT KEYAKINAN/ASSURANCE
Setiap penugasan pemberian keyakinan memberikan tingkat keyakinan yang
berbeda. Tingkat keyakinan yang diberikan bergantung pada sifat tingkat
pengumpulan bukti. Jenis laporan yang diberikan juga berbeda untuk setiap
penugasan pemberian keyakinan. Rincian karakteristik jenis penugasan diuraikan
sebagai berikut:

DERAJAT KEANDALAN KEDALAMAN SIFAT


JENIS PENUGASAN JUMLAH BUKTI
ASSURANCE BUKTI BUKTI ASSURANCE

Audit Tinggi/Memadai Sangat Andal Sangat Dalam Ekstensif/Luas Positif

Reviu Sedang/Terbatas Andal Dalam Signifikan Negatif

Evaluasi, Pemantauan dan


Cukup Cukup Andal Cukup Dalam Cukup Negatif
Pengawasan Lainnya
Suplemen Konsultansi
Peraturan BPKP Nomor 1 Tahun 2019 tentang SKPI
kegiatan pelayanan seperti bimbingan teknis, asistensi, dan sosialisasi
kepada pemangku kepentingan untuk meningkatkan efektivitas
manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola sehingga
BIMBINGAN TEKNIS dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan pencapaian tujuan
pemerintahan dan pembangunan yang dilaksanakan dengan suatu
kegiatan yang dimaksudkan untuk pendekatan keilmuan yang sistematis. Penugasan Konsultansi tidak
mengalihkan tanggung jawab kegiatan dari pemangku kepentingan
memberikan bantuan yang biasanya kepada auditor internal
berupa tuntunan dan nasihat untuk
menyelesaikan persoalan/ masalah yang
bersifat teknis ASISTENSI/PENDAMPINGAN
kegiatan membantu instansi/
lembaga dalam rangka
memperlancar tugas dan
memberi nilai tambah bagi
instansi/lembaga tersebut
SOSIALISASI
Proses pemberian,
pengadaptasian, penyesuaian,
pengenalan, dan penjabaran
informasi.
.
PERBEDAAN ASSURANCE DENGAN CONSULTING
Menurut International standards for the professional practice of internal auditing, perbedaan antara jasa
konsultansi (consulting) dan jasa pemberian keyakinan (assurance) adalah sebagai berikut:
NO PERBEDAAN CONSULTING ASSURANCE
1. Maksud utama Memberikan saran, nasihat, diklat, atau fasilitasi. Memberikan penilaian (assessment) independen (IIA,2009,
penugasan p.12-12).
2. Pihak yang terlibat Ada dua pihak, yaitu : Ada tiga pihak, yaitu:
1. Customer : orang/ grup pencari / penerima jasa; 1. Auditor intern - orang/ grup yang melakukan penilaian
(dalam istilah IIA disebut sebagai client dan istilah independen;
BPKP disebut sebagai mitra). 2. Auditan - orang/ grup yang secara langsung terlibat
2. Auditor internal : orang/ grup yang menawarkan/ dalam proses, sistem/subyek permasalahan lain;
memberikan jasa. 3. Pengguna – orang/ grup mengandalkan penilaian
independen (pengguna informasi)
3. Sifat dan ruang Tergantung pada kesepakatan antara fungsi audit Ditentukan oleh fungsi audit intern.
lingkup penugasan intern dengan customer.

4. Standar 1. Struktur kurang kompleks; 1. Struktur kompleks;


Penerapan 2. Standar Impementasi tidak seketat dan sebanyak 2. Standar lmplementasi lebih ketat dan banyak
jasa assurance. dibandingkan jasa konsultansi.
5. Komunikasi/ 1. Hanya untuk penerima jasa. 1. Untuk auditan dan pengguna
laporan hasil 2. Jenis informasi bervariasi, sesuai dengan lingkup 2. Jenis informasi yang dikomunikasikan serupa.
penugasan dan tujuan penugasan. 3. Format laporan tidak variatif.
3. Laporan didistribusikan dalam berbagai format 4. Bentuknya lebih formal.
yang berbeda.
4. Bentuknya dapat formal atau informal.
CONSULTING
Peran APIP sebagai Konsultansi/
Consulting
GOLONGAN KONSULTANSI
Berdasarkan peran auditor sebagai fasilitator, kegiatan konsultansi dapat
digolongkan, sebagai berikut:
Kegiatan konsultansi berbentuk pemberian saran (advisory role)
A Kegiatan konsultansi ini bersifat memberikan saran kepada manajemen, yang
dapat dilakukan dalam bentuk kajian dan penyampaian rekomendasi.

Kegiatan konsultansi berbentuk pelatihan (training role)


B Selaku fasilitator auditor dapat membagikan/menyebarkan/mendesiminasikan
pengetahuannya dalam hal assurance service atas permintaan manajemen
melalui pelatihan, workshop, atau sosialisasi

Kegiatan konsultansi berbentuk fasilitatif (facilitative role)


C Peran fasilitator ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan asistensi dan
pendampingan bimbingan teknis. Namun dalam praktiknya, penugasan konsultansi tidak
dapat memisahkan secara tegas perannya antara sebagai advisory role, training role,
dan facilitative role, bahkan auditor dapat menjalankan multi peran, misalnya dalam
kegiatan training, auditor dapat berperan sebagai fasilitator sekaligus sebagai advisor.

D Kegiatan penugasan campuran (blended engagement)


Kegiatan ini merupakan kegiatan konsultansi campuran dimana jasa assurance dan consulting tergabung dalam
satu penugasan yang dilakukan dengan suatu pendekatan terpadu (consolidated approach). Hal yang harus dijaga
ialah independensi dan objektivitas. Selain itu, komunikasi hasil penugasan juga perlu dipisahkan karena maksud
dan lingkup penugasan yang berbeda.
INDEPENDENSI DAN OBJEKTIVITAS
Independensi dan objektivitas merupakan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh setiap Auditor
saat melaksanakan kegiatan konsultansi. Independensi dan objektivitas auditor diperlukan agar
kredibilitas hasil kegiatan konsultansi meningkat.

Independensi kebebasan dari kondisi yang mengancam


adalah
kemampuan aktivitas pemantauan untuk melaksanakan tanggung
jawab pemantauan secara objektif. Auditor juga harus bertanggung
jawab untuk terus-menerus mempertahankan independensi dalam
pemikiran (independence of mind) dan independensi dalam penampilan
(independence in appearance). Auditor bertanggung jawab untuk
memberitahukan kepada pejabat yang berwenang di lingkungan APIP
apabila memiliki gangguan pribadi terhadap independensi.

Objektivitas adalah sikap mental tidak memihak (tidak bias) yang


memungkinkan auditor untuk melakukan penugasan sedemikian rupa
sehingga auditor percaya pada hasil kerjanya dan bahwa tidak ada kompromi
kualitas yang dibuat. Ancaman terhadap objektivitas harus dikelola pada
tingkat individu auditor, penugasan, fungsional, dan organisasi.
KOMPETENSI, KECAKAPAN, DAN KECERMATAN PROFESIONAL
Bidang kompetensi teknis pengawasan agar auditor dapat
melaksanakan penugasan pengawasan sesuai dengan jenjang
jabatannya, yaitu:
1. Kompetensi Bidang Manajemen Risiko, Pengendalian
Internal, Dan Tata Kelola Sektor Publik;
2. Kompetensi Bidang Strategi Pengawasan;
3. Kompetensi Bidang Pelaporan Hasil Pengawasan;
4. Kompetensi Bidang Sikap Profesional;
5. Kompetensi Bidang Komunikasi;
6. Kompetensi Bidang Lingkungan Pemerintahan;
7. Kompetensi Bidang Manajemen Pengawasan.
KOMPETENSI, KECAKAPAN, DAN KECERMATAN PROFESIONAL
Kompetensi auditor sebagai pemberi jasa konsultasi dapat
dibagi ke dalam kepemimpinan yang kompeten (competent
leadership) dan staf auditor yang kompeten (competent staff).
KARAKTERISTIK COMPETENT LEADERSHIP;
1. Pitching, KARAKTERISTIK COMPETENT STAFF;
2. Research, 1. Implementing,
3. Analysis, 2. Good team work,
4. Reporting. 3. Multi tasking,
4. Comfortable with quantitative/mathematic,
5. Love school,
6. Friendship,
7. Workaholic,
8. Willing to travel.
KOMPETENSI, KECAKAPAN, DAN KECERMATAN PROFESIONAL
Auditor harus merencanakan dan melaksanakan pekerjaannya
dengan menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat
dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati
(prudent). dengan mempertimbangkan:

1. Kebutuhan dan harapan mitra, termasuk sifat, waktu, dan


komunikasi hasil penugasan;
2. Kompleksitas dan tingkat kerja relatif yang diperlukan untuk
mencapai tujuan penugasan; dan
3. Biaya kegiatan konsultansi dikaitkan dengan potensi manfaat.
DASAR PENUGASAN
KONSULTANSI/CONSULTING

Mandatory / PKPT
penugasan yang bersumber dari ketentuan atau peraturan yang diterbitkan
pemerintah yang memberikan kewenangan kepada APIP untuk melakukan penugasan
konsultansi. Jenis penugasan ini biasanya sudah masuk dalam Program Kerja
Pengawasan Tahunan (PKPT) APIP.

Permintaan Mitra/Objek Penugasan


penugasan yang bersumber dari permintaan tertulis dari mitra/objek penugasan atau
sering disebut bantuan kedinasan. Bantuan kedinasan adalah kerja sama antara
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan guna kelancaran pelayanan administrasi
pemerintahan di suatu instansi pemerintah yang membutuhkan.
Mekanisme permintaan dapat berupa Nota kesepahaman/MoU dan KAK
SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan Prasarana merupakan sumber daya yang


diperlukan untuk melaksanakan penugasan
konsultansi. Fasilitas yang dibutuhkan dapat berupa
ruang kerja, seperangkat alat pengolah data seperti
laptop, printer dan alat tulis kantor dan sebagainya.
Sarana dan prasarana ini dapat disiapkan oleh
mitra/objek penugasan atau APIP tergantung
kesepakatan bersama.
JANGKA WAKTU PENUGASAN

Jangka waktu penugasan adalah durasi waktu yang


diperlukan untuk melakukan penugasan konsultansi
mulai dari perencanaan sampai dengan penerbitan
laporan. Jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses penugasaan dari tahap
pelaksanaan penugasan yang dimulai pada saat surat
tugas diterbitkan sampai tahap pelaporan.
SUMBER PEMBIAYAAN

Pembiayaan adalah sumber dana yang digunakan


untuk membiayai penugasan konsultansi oleh auditor.
Biaya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
penugasan yang dapat berupa biaya perjalanan dinas
dan atau honorarium.

Sumber pembiayaan dapat bersumber dari intern APIP


atau Mitra kerja.
TAHAPAN UMUM PENUGASAN
Masing-masing kegiatan konsultansi dapat berbeda tahapannya antara satu dan
lainnya, hal ini disebabkan oleh perbedaan ruang lingkup, sifat dan metode kegiatan
ditetapkan berdasar kesepakatan antara auditor dan mitra (manajemen).
Dengan kata lain, bentuk penugasan konsultansi
sangat bergantung kebutuhan manajemen PERENCANAAN

A a. Pertimbangan Perencanaan.

B
b. Penetapan Tujuan dan Sasaran Penugasan.
PELAKSANAAN c. Penetapan Ruang Lingkup Penugasan.
a. Bimbingan Teknis d. Kegiatan Perencanaan Konsultansi
b. Asistensi 1. Pemahaman Obyek Pengawasan (Survey
c. Sosialisasi pendahuluan)
d. Evaluasi Penugasan Konsultansi 2. Identifikasi dan Penilaian Risiko
e. Pendokumentasi Bukti dan Informasi (jika diperlukan).
f. Supervisi Penugasan Konsultansi 3. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
(jika diperlukan).
4. Alokasi dan Sumber Daya Manusia
5. Alokasi dan Waktu Penugasan
6. Penyusunan Program Kerja

C PELAPORAN
a.
b.
c.
d.
Komunikasi Penugasan Konsultan
Pelaporan
Penjaminan mutu hasil pengawasan
Distribusi laporan.
e. Pemantauan dan tindak lanjut (jika diperlukan).
Manajemen Penugasan Pengawasan
Peraturan BPKP Nomor 2 Tahun 2023

1 2 3 4

Manajemen Penugasan Tahapan Penugasan Desain Penugasan


Pengawasan BPKP Konsultansi Konsultansi Pengawasan
a. Penugasan Asurans; Pemberian saran dan/atau kegiatan a. iii
Pengembangan Informasi Awal; iv
a. metodologi pengawasan;
b. Penugasan Konsultansi; pengawasan lain yang dibutuhkan b. Perencanaan Penugasan; b. informasi hasil pengawasan;
c. Penugasan Pengawasan Lain; oleh Klien dan/atau Entitas Mitra, c. Pelaksanaan Penugasan; c. strategi, tujuan, proses bisnis,
d. Kegiatan Manajerial Penugasan yang sifat dan ruang lingkup d. Komunikasi Hasil Penugasan; dan risiko klien;
Pengawasan. penugasannya telah disepakati oleh e. Pemantauan Tindak Lanjut. d. fokus, lokus, dan tempus;
BPKP dan Klien atau Entitas Mitra, e. alokasi sumber daya; dan
serta ditujukan untuk f. risiko penugasan dan batasan
meningkatkan proses tata kelola, tanggung jawab.
manajemen risiko, kepatuhan serta
pengendalian, dan penanganan
hambatan kelancaran
pembangunan, tanpa adanya
pengalihan tanggung jawab dari
Klien dan/atau Entitas Mitra
kepada BPKP.
(Asistensi dan Bimbingan)
Area Of Improvement
Evaluasi Kapabilitas APIP
Elemen Jasa dan Layanan
Topik Jasa Konsultansi
EVALUASI KAPABILITAS APIP
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2023
ELEMEN : Peran dan Layanan
TOPIK : Jasa Konsultansi

Parameter topik jasa konsultasi meliputi:


1. IAC/Internal Audit Charter memuat mandat untuk
melakukan layanan konsultansi;
2. Pedoman/Petunjuk pelaksanaan jasa konsultansi;
3. APIP melaksanakan jasa konsultansi dengan SDM
yang memiliki kompetensi;
4. Asurans atas GRC/Governance Risk Control
dilaksanakan sesuai standar.
ELEMEN : Peran dan Layanan
TOPIK : Jasa Konsultansi
Inspektorat Jenderal telah memberikan bantuan kepada pihak lain berupa kegiatan
jasa,konsultansi yang sifat dan ruang lingkupnya disetujui bersama dan bertujuan untuk
memberi nilai tambah dan perbaikan terhadap proses tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern, yang ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut:
1. Kegiatan jasa konsultasi telah tercantum dalam Piagam Pengawasan Intern Tahun
2021 pada bab VI pasal 3e yang memuat kewenangan APIP untuk melakukan
layanan konsultasi dan jenis jasa konsultansi yang diharapkan oleh organisasi.
2. APIP telah memiliki Pedoman/Petunjuk pelaksanaan asurans atas GRC yang
memuat persiapan asurans, pelaksanaan asurans dan pelaporan asurans.
3. Hasil jasa konsultasi telah dikomunikasikan kepada manajemen melalui pelaporan
hasil jasa konsultasi.
4. Di dalam pelaksanaan jasa konsultasi, APIP telah melakukan komunikasi dengan
mitra kerja terkait kebutuhan dalam konsultasi, dan kegiatan jasa konsultasi telah
dilakukan oleh SDM yang berkompeten.
Area Of Improvement
TOPIK : Jasa Konsultansi

Kegiatan layanan jasa konsultansi perlu


didokumentasikan dengan baik untuk menjaga
akuntabilitas layanan yang diberikan serta
dimanfaatkan untuk menyusun daftar FAQ/Frequently
Asked Question.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai