Anda di halaman 1dari 298

Kementerian

Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

Aspek Lingkungan dan Sosial serta Keselamatan Jalan


pada PHJD/PRIM

Jakarta, 18 Juni 2020

Sosialisasi Pelaksanaan Pekerjaan Jalan PRIM/PHJD


1
Kementerian
PRASYARAT PROGRAM (BAB 6 PMM) Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

1. Aspek Lingkungan dan Sosial:


a. Dokumen lingkungan
b. Aspek Sosial: pengadaan tanah dan masyarakat adat
c. Kesetaraan Gender
d. Penanganan Penyandang Disabilitas
e. Perlindungan Anak
2. Keselamatan Jalan
3. SPIP
4. Rencana Tindak Anti Korupsi
5. Standar Perencanaan Desain
6. Pengadaan Barang dan Jasa
PMM 7. Penilaian Teknis dan Pengadaan
2
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aspek Lingkungan dan Sosial

4
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Sosial Ekonomi
Diterima secara sosial Menguntungkan secara
(socially acceptable) ekonomi (economically viable)

“Pembangunan yang memenuhi


kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya” (World Commission Lingkungan
on Enviromental Development: Our
Common Future) Ramah lingkungan
(environmentally sound)

6
Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Kementerian
Instrumen Pencegahan Kerusakan Lingkungan Hidup Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
(UU 32/2009)

KLHS a Instrumen ekonomi


h LH
Tata ruang b
Baku mutu LH c i PUU berbasis LH

Anggaran berbasis
Kriteria baku j
kerusakan LH d LH

AMDAL e k Analisis risiko LH

UKL-UPL f l Audit LH
Perijinan g Instrumen lain sesuai
Lingkungan Hidup m kebutuhan

Salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup adalah

8
Dokumen Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL) dan Ijin Lingkungan
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

KEWAJIBAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN


(UU 32/2009)
PASAL 22 :
• Setiap usaha dan/atau kegiatan yg berdampak penting thd
lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL

PASAL 34 :
• Setiap usaha dan/atau kegiatan yg tdk termasuk dlm kriteria
wajib AMDAL wajib memiliki UKL - UPL

PASAL 37 :
• Usaha dan/atau kegiatan yg tdk wajib dilengkapi UKL-UPL wajib
membut SPPL

Catatan: SPPL hanya untuk kegiatan UKM, jadi tidak dapat digunakan untuk proyek jalan

9
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Peta Indikatif Penghentian


Pemberian Izin Baru

Permen LHK
no 38/2019

Permen LHK
no 38/2019

10
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

11
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

12
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

13
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

14
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Dokumen Lingkungan Lengkap

1. Tersedianya dokumen lingkungan hidup:


▪ Dokumen AMDAL/DELH, atau
▪ Dokumen UKL–UPL/DPLH.
2. Dilengkapi dengan Ijin Lingkugan,
3. Dan ijin-ijin PPLH lainnya yang terkait.

15
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

▪ Izin pembuangan limbah cair,


Ijin Ijin PPLH ▪ Izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah,

Lainnya ▪
Izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
Izin pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
▪ Izin pengangkutan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
▪ Izin pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
▪ Izin pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
▪ Izin Penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
▪ Izin penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
▪ Izin pembuangan air limbah ke laut,
▪ Izin dumping,
▪ Izin reinjeksi ke dalam formasi,
▪ Izin venting,
▪ Izin operasional alat berat
▪ Izin laik operasi AMP
▪ Izin lingkungan AMP
▪ Izin Quarry
▪ Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (apabila melintasi hutan lindung)
▪ Izin peningkatan jalan dalam kawasan Taman Nasional.
18
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

TIDAK MEMILIKI IJIN


LINGKUNGAN?

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan TANPA MEMILIKI


IZIN LINGKUNGAN, dipidana dengan PIDANA PENJARA paling singkat 1
tahun & paling lama 3 tahun dan DENDA paling sedikit Rp.
1.000.000.000,- dan paling banyak Rp. 3.000.000.000
UU No. 32 Tahun 2009 ttg PPLH (Pasal 109)

19
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Komitmen Pembangunan Jalan Berkelanjutan Perumahan Rakyat

Perangkat Perundangan dalam Pengamanan Lingkungan Hidup Bidang Jalan

UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Kewajiban Penyusunan Dokumen


Lingkungan dan Sanksi
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memasukkan Rekomendasi Lingkungan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19 Tahun 2011 yang Terdapat di Dalam Dok. Lingk ke
tentang Persyaratan dan Perencanaan Teknis Jalan Dalam Perencanaan Teknis Rinci

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2015 tentang


Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Pedoman Umum Implementasi Konstruksi Berkelanjutan pada
pada Penyelenggaraan Infrastruktur
Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Bidang PU (termasuk bidang jalan)
Permukiman

Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Divisi 1.17 Pengamanan Lingkungan


Hidup

20
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Komitmen Pembangunan Jalan Berkelanjutan

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi


1.17) tentang Pengamanan
Lingkungan Hidup

21
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17) Perumahan Rakyat

Pengamanan Lingkungan Hidup

Jika rencana pekerjaan jalan tidak termasuk kategori Amdal/UKL-UPL/DELH/DPLH, maka:


Wakil pengguna jasa menyampaikan secara tertulis kepada Penyedia Jasa untuk berkewajiban
melakukan pengelolaan lingkungan hidup dengan:
❑ memenuhi ketentuan spesifikasi ini,

❑ memenuhi ketentuan dalam peraturan/perundangan lingkungan hidup bidang jalan,

❑ memenuhi peraturan daerah setempat dan peraturan perundangan terkait lainnya

❑ serta berdasarkan persetujuan instansi lingkungan hidup terkait.

Jika pekerjaan jalan termasuk kategori Amdal/UKL-UPL/DELH/DPLH, maka:


Wakil pengguna jasa menyampaikan secara tertulis kepada Penyedia Jasa untuk mematuhi dan
mengimplementasikan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tercantum dalam:
❑ dokumen lingkungan,

❑ surat keputusan kelayakan lingkungan hidup (SKKLH),

❑ dan/atau Izin Lingkungan.


22
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17)


Pengamanan Lingkungan Hidup

Penyedia Jasa harus:


• Melaksanakan penanganan dampak lingkungan (dan sosial) untuk setiap
pekerjaan konstruksi jalan, baik di dalam maupun di luar lapangan: jalan akses,
termasuk basecamp dan instalasi lainnya.
• Untuk memperkecil gangguan terhadap penduduk sekitar, maka kegiatan harus
dibatasi dalam jam pengoperasian.
• Membuat rencana kerja pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKPPL)
berdasarkan dokumen lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan, yang telah
tersedia pada saat rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan (PCM) untuk dibahas
dan disetujui.
• Menyiapkan semua persyaratan Izin Lingkungan yang berkaitan dengan aktivitas
di semua lokasi kegiatan seperti quarry, AMP, CBP, Base Camp dan menyerahkan
salinannya pada saat PCM.

23
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17)


Pengamanan Lingkungan Hidup

Penyedia Jasa harus:


• Mengambil sampel dan menguji parameter sesuai ketentuan dalam
dokumen lingkungan, dll.
• Jika pengambilan sampel tidak diatur dalam dokumen lingkungan dll,
sampel harus tetap diambil dan diuji untuk kualitas air, kualitas udara
ambient, kebisingan dan/atau getaran.

24
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17)


Pengamanan Lingkungan Hidup

Pengawas pekerjaan harus:


• Berdasarkan RKPPL, melakukan pemantauan sesuai ketentuan dalam
dokumen lingkungan.
• Menyampaikan pelaporan pelaksanaan RKL-RPL Amdal atau DELH, atau
pelaporan pelaksanaan UKL-UPL atau DPLH untuk diteruskan oleh
pengguna jasa kepada instansi lingkungan hidup.

25
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17)


Pengamanan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Hidup yang harus ditangani pada Pekerjaan Jalan:


1. Dampak terhadap kualitas air (sungai, danau, mata air, air bawah tanah
2. Dampak terhadap kualitas udara ambien
3. Dampak kebisingan dan/atau getaran
4. Dampak terhadap lalu lintas, harta milik yang bersebelahan, dan utilitas
5. Keselamatan dan kesehatan manusia
6. Dampak terhadap flora dan fauna
7. Dampak terhadap tanah
8. Pembuangan Limbah
9. Limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3)
10. Dampak terhadap daerah sensitif
26
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17)


Pengamanan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan pada dampak terhadap kualitas air

Antara lain:
• Akibat galian
• Akibat ceceran/tumpahan B3
• Akibat pencucian kendaraan dan peralatan
• Air limbah domestik dari basecamp

27
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17)


Pengamanan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan pada limbah B3

Antara lain:
• Harus sesuai ketentuan dan perizinan terkait pengelolaan limbah B3
(misalnya oli bekas, lampu bekas, baterai bekas, sisa kemasan
bekas/terkontaminasi B3).

33
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Spesifikasi Bina Marga 2018 (Divisi 1.17)


Pengamanan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan pada dampak terhadap daerah sensitif

Antara lain:
• Pengawas pekerjaan harus berkoordinasi dengan instansi terkait.
• Quarry harus mempunyai izin
• Semua bahan kayu yang dibeli, harus melampirkan surat keterangan
sahnya hasil hutan.
• Semua bagian dari lokasi pekerjaan harus dikembalikan ke kondisi semula
seperti pada saat sebelum pekerjaan dimulai.
34
Komitmen Pembangunan Jalan Berkelanjutan Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pengelolaan Pemantauan Pelaporan

Pelaporan dilakukan setiap bulan


(internal) dan per-enam bulan sekali
(eksternal)

Melaksanakan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup sebagaimana dituangkan dalam RKL-RPL/UKL-UPL
dalam tiap tahapan pembangunan jalan, serta melaksanakan Pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
35 lingkungan hidup baik secara internal maupun eksternal (kepada Instansi Lingkungan Hidup)
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Dampak Sosial Umum akibat Pekerjaan Jalan

a. Persoalan lahan.
b. Adanya Masyarakat Adat.
c. Jalan akses ke property/rumah/sekolah dan lain-lain.
d. Penutupan jalan saat konstruksi (Spek. Umum 1.8?)
e. Drainase: genangan dan elevasi saluran (seharusnya sampai badan air/outlet).
f. Sub kontrak (pekerjaan apa, kriteria, biaya)
g. Komplain masyarakat atas terjadinya dampak-dampak lingkungan lain yang
mengganggu masyarakat.
h. HIV/AIDS.
i. Relokasi Utilitas dan Pelayanan yang Ada.
j. Konsultasi Masyarakat.

36
Kementerian
Konsultasi Masyarakat Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

❑ Konsultasi/Partisipasi Masyarakat: peserta kaum perempuan, laki-laki, disabilitas


secara proporsional.
❑ Informasi/materi:
✓ Program dan manfaat bagi masyarakat (termasuk kesempatan
keterlibatan/lowongan pekerjaan), serta permintaan partisipasi masyarakat
mendukung mendukung program.
✓ Kesempatan dan upah yang sama antara laki-laki dan perempuan untuk
pekerjaan yang sama.
✓ Tidak memperkerjakan anak (dibawah 18 tahun).
✓ Tidak boleh ada anak berkeliaran di area proyek.
✓ Tidak membeli dari supplier yang memperkerjakan anak.
✓ Prosedur penyampaian keluhan.
✓ Dampak lingkungan kegiatan pekerjaan jalan.
✓ Dampak terhadap utilitas (jika ada).
37
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Komponen Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak


(Lingkungan dan Sosial)

38
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

PERSIAPAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN –
MOBILISASI TENAGA MOBILISASI PERALATAN
PENGOPERASIAN
KERJ A BERAT
BASE CAMP

39
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pembersihan Lahan Pekerjaan Tanah Pekerjaan Drainase

Pelaksanaan
Penghijauan & Konstruksi Pekerjaan Perkerasan
Pertamanan jalan

Pengambilan Material Pekerjaan Jembatan Pemasangan


Perlengkapan Jalan

Penyimpanan Material Kegiatan AMP &


Pekerjaan Pembongkaran
Stone crusher

42
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Pengelolaan Pembersihan Lahan Perumahan Rakyat

45
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

DAMPAK PEKERJ AAN GAL IAN TERHADAP RUMAH PENDUDUK YANG BERBATASAN DENGAN PROYEK

POT ENSI GANGGUAN L AL U L INTAS KARENA T IDAK ADA PENGAT UR L AL U L INTAS DAN PEMBUANGAN TANAH GAL IAN
47
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

DAMPAK GANGGUAN UNTUK DAMPAK GANGGUAN ALIRAN


PENGGUNA JALAN AIR PERMUKAAN
PEKERJAAN
DRAINASE

DAMPAK PENURUNAN
DAMPAK SEDIMENTASI
KUALITAS AIR

48
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

49
Pengelolaan Kebisingan dan Getaran
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

54 PRIM-SOP-010 (draft)
Kementerian

Pengelolaan Kebisingan dan Getaran


Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

55
Kementerian
KEGIATAN DI LOKASI AMP Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

CECERAN OLI STONE CRUSHER

Dampak Dampak kebisingan


pencemaran tanah

PEMANASAN ASPAL

Dampak Dampak Pencemaran


Pencemaran Udara Air Tanah &
(Debu) Permukaan

69
Kementerian

Pengelolaan dan Pembuangan Limbah


Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

PRIM-SOP-008 (draft)
70
Kementerian

Pengelolaan dan Pembuangan Limbah


Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

• Mengurangi limbah akan:


o menghemat biaya;
o mendorong praktik kerja yang lebih baik dan lebih efisien;
o mendukung tempat kerja yang lebih bersih; dan
o mengurangi kekhawatiran masyarakat tentang penumpukan limbah di lokasi kerja.
• Bahan limbah harus dibuang di tempat pembuangan akhir khusus kecuali ada tempat
pembuangan lain yang diketahui dan disetujui oleh semua pemangku kepentingan
dan pihak berwenang terkait.
• Dalam hal material limbah akan dibuang di luar Jalur Resmi, Kontraktor harus
mendapatkan izin tertulis dari pemilik lahan di mana bahan limbah akan ditempatkan,
sebelum dibuang.
• Jika bahan limbah dan tempat pembuangan terlihat dari jalan, Kontraktor harus
meratakannya agar terlihat harmonis dengan daerah sekitar kawasan dan
lingkungannya, agar dapat diterima oleh Pengawas Pekerjaan dan pemilik lahan.

71
Kementerian

Pengelolaan dan Pembuangan Limbah


Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

o Eliminasi
▪ Identifikasi apakah mungkin untuk tidak menghasilkan limbah, misalnya hanya pesan
jumlah material yang dibutuhkan untuk mengurangi sisa kelebihan dan kemasan
▪ Identifikasi apakah ada kemungkinan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan
(misalnya memperkirakan secara teliti jumlah aspal yang perlu diproduksi untuk
meminimalkan jumlah kelebihan aspal yang akan dibuang)
o Substitusi
▪ Manfaatkan kantong sampah yang mudah terurai
o Teknik
▪ Gunakan kembali drum penyimpanan aspal sebagai drum.
▪ Daur ulang baterai lama.
▪ Wadah untuk sisa makanan dan sampah akan disediakan dan dikosongkan secara
berkala.
▪ Pilah bahan yang dapat didaur ulang.
▪ Hanya kendaraan dan alat berat servis yang sedang mengisi bahan bakar yang boleh
ada di tempat kerja khusus.
▪ Membersihkan jalan berlumpur untuk menghentikan sedimen agar tidak terbawa ke
selokan dan sungai.
72
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

73
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Kewajiban Pemrakarsa

Pengamanan Lingkungan

✓ Memastikan adanya item pengelolaan lingkungan dalam


klausul kontrak
✓ Melakukan pelaporan pelaksanaan RKL dan RPL atau
UKL-UPL dan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan dan
Izin Lingkungan

74
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Kewajiban Kontraktor Perumahan Rakyat

Memenuhi semua ketentuan-


ketentuan tentang Pengamanan Mengambil semua langkah yang Membatasi jam operasional
Lingkungan Hidup, termasuk layak untuk melindungi pekerjaan
dalam pasal-pasal Seksi lain yang lingkungan
terkait

Mempunyai ijin dari instansi


Melakukan pengambilan sampel berwenang untuk penggunaan
Menyiapkan Rencana Kerja untuk pengukuran baku mutu air alat-alat pekerjaan jalan yang
Pengelolaan dan Pemantauan dan udara dan, getaran serta menggunakan material yang
Lingkungan (RKPPL) kebisingan (bekerjasama dengan dapat menyebabkan radiasi dan
instansi lingkungan hidup) potensi menurunkan kualitas
lingkungan hidup

75
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Kewajiban Konsultan Supervisi

Melakukan pengawasan pengelolaan lingkungan yang


dilakukan oleh PJ Konstruksi (berdasarkan RKPPL
yang dibuat oleh PJ Konstruksi), sesuai periode yang
ditentukan dalam dokumen

Memberi advis pengelolaan lingkungan

Pemantauan dilakukan pada setiap lokasi kegiatan di


lapangan, quarry dan lokasi base camp termasuk jalan
akses terkait tindak lanjut pengelolaan lingkungan

76
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

77
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

78
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

79
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

80
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

81
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

82
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

83
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

84
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

85
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

MONITORING
LINGKUNGAN

ISU SOSIAL

RONA AWAL PEKERJAAN TEKNIS

ISU LINGKUNGAN

86
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Sampling dan Pengujian Parameter

a. Lokasi di beberapa titik penerima dampak


b. Dilaksanakan 3 kali:
1. saat sebelum dimulai pekerjaan,
2. saat pekerjaan puncak dan
3. saat pekerjaan sudah selesai.

87
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

88
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Sampling Perumahan Rakyat

RKL-RPL/ Izin
SKKL
UKL-UPL Lingkungan

3-4 Titik Sampling

Pra konstruksi, Konstruksi, Pasca Konstruksi

Lokasi Sampling

Kantor
Sumber Air Basecamp

Pasar
Puskesmas/RS Quarry

89
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Laporan Internal:
✓ Laporan pelaksanaan RKPPL, disusun oleh penyedia jasa kepada
pengawas pekerjaan.
✓ Frekwensi bulanan

Laporan Eksternal:
✓ Laporan pelaksanaan RKL-RPL, atau
✓ Laporan pelaksanaan UKL-UPL
✓ Frekwensi umumnya 6 bulan atau disebutkan dalam dokumen lingkungan
Disusun oleh penyedia jasa untuk disampaikan kepada pemegang izin
lingkungan/pemrakarsa/PPK melalui pengawas pekerjaan untuk diteruskan
kepada instansi lingkungan hidup.
90
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Pelaporan Pelaksanaan Perumahan Rakyat

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

Kepmen LH No 45 Tahun 2005 tentang Pedoman


Eksternal Penyusunan Laporan RKL dan RPL
Internal
(Dinas LH) BAB I PENDAHULUAN
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
B. LOKASI USAHA DAN ATAU KEGIATAN
C. DESKRIPSI KEGIATAN
Format dan metode D. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR
Format dan metode
pelaporan internal
pelaporan diatur
diatur diatur dalam BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
dalam Kepmen LH No.
Spesifikasi Umum A. PELAKSANAAN
45 Tahun 2005
Tahun 2018 1. RKL
2. RPL
B. EVALUASI
Frekuensi sesuai 1. Evaluasi Kecenderungan (trend evaluation)
2. Evaluasi Tingkat Kritis (criticial level evaluation)
Frekuensi yang tercantum 3. Evaluasi Penaatan (compliance evaluation)
Bulanan dalam SKKLH/Izin
Lingkungan BAB III KESIMPULAN

91
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Biaya Lingkungan dalam Kontrak Pekerjaan Jalan


a. Pengambilan sampel dan pengujian berdasarkan rekomendasi dari dokumen
lingkungan atau sedikitnya kualitas air, kualitas udara ambien, kebisingan dan/atau
getaran.
b. Penanaman pohon akan dibayar dalam seksi 9.2.
c. Biaya pelaporan sudah termasuk dalam harga satuan dari semua mata pekerjaan,
dan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan semua bahan, pekerja,
peralatan, perlengkapan, metode, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk
pengelolaan lingkungan.
d. Pekerjaan pengamanan lingkungan hidup, dibayar atas dasar jumlah pengujian
menurut daftar kuantitas, dan sudah termasuk biaya pelaporan yang merupakan
rekomendasi hasil pengukuran baku mutu.
e. Setiap adanya kejadian dan/atau kelalaian akibat tidak dilaksanakannya ketentuan
dalam seksi 1.17 ini maka pemotongan pembayaran akan diterapkan sesuai uraian
pasal 1.6.2.4
92
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

93
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

BAB IX. Rancangan kontrak


II. Syarat-Syarat Umum Kontrak

94
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aspek Sosial Bidang Jalan

PMM: Pengadaan Tanah dan Penanganan Masyarakat Adat

PMM
95
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aspek Sosial - Pembebasan Tanah

Apabila diperlukan pembebasan tanah, pelaksanannya harus mengikuti:


❑ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
❑ Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum,
❑ Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 12/SE12/M/2014 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan, Pengadaan Tanah, dan/atau Relokasi, dan
Penanganan Masyarakat Adat (MA).

Tanah sudah harus tersedia sebelum program penanganan jalan PRIM/PHJD diusulkan,
Sehingga setiap kegiatan penanganan jalan yang diusulkan tidak memerlukan
pembebasan tanah lagi.
96
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aspek Sosial – Masyarakat Hukum Adat

Apabila ada masyarakat hukum adat, maka harus memenuhi


ketentuan dalam:
❑ Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 12/SE12/M/2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan, Pengadaan
Tanah, dan/atau Relokasi, dan Penanganan Masyarakat Adat (MA).

97
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lampiran SE Men PUPERA no 12/2014 ttg Juknis Pelaksanaan Pengelolaan


Lingkungan, Pengadaan Tanah dan/atau Relokasi, dan Penanganan Masyarakat Adat

98
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

KAMPANYE PENCEGAHAN HIV AID’S BAGI PEKERJA KONSTRUSI


(sesuai dengan SE Menteri PU no 13/2012 tentang pencegahan HIV/AIDS bagi pekerja konstruksi di
lingkungan PU)

100
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aspek Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Perlindungan Anak

Acuan :
• Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarus Utamaan Gender (PUG)
dalam Pembangunan Nasional
• Keputusan Menteri PUPR No.134/KPTS/M/2011 tentang Pembentukan PUG
Kementrian PUPR
• serta peraturan terkait lainnya.

101
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

GESI
(Gender Equality and Social Inclusion)

102
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

103
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Implementasi Kesetaraan Gender

PMM
104
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

105
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

106
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

107
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Syarat-Syarat Khusus Kontrak, pasal 78
SSKK
Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI)

Kesetaraan Gender:
✓ Kontraktor harus melibatkan perempuan dalam pekerjaan jalan sesuai dengan kapasitas dan
kemampuannya, baik sebagai tenaga kasar, tenaga trampil, dan tenaga terdidik.
✓ Tenaga kerja perempuan harus mendapatkan gaji/upah dan perlakuan yang sama dengan
tenaga kerja laki-laki untuk pekerjaan dan tanggung jawab atau tupoksi yang sama.

Inklusi Sosial:
✓ Kontraktor perlu melibatkan penyandang disabilitas sesuai dengan kemampuannya dalam
pekerjaan jalan.

Ketersediaan Kakus/Toilet Portabel:


✓ Kontraktor perlu memastikan ketersediaan kakus/toilet protabel bagi pekerja pekerjaan jalan.

108
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penyandang Disabilitas

110
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

111
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Program PHJD/PRIM mencakup penanganan dan penyediaan fasilitas bagi orang


yang mempunyai keterbatasan diri untuk dapat mengakses ke infrastuktur jalan,
khususnya bagi penyandang disabilitas
112
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penanganan dan penyediaan fasilitas bagi orang yang mempunyai keterbatasan,


untuk dapat mengakses ke infrastuktur jalan khususnya bagi penyandang disabilitas,
antara lain penyediaan:

❖ Ramp
❖ Guiding block, Warning block
❖ ZoSS
❖ Railing/pegangan
❖ Halted dan kursi di lokasi yang dibutuhkan
❖ Jalur khusus kursi roda/sepeda

PMM
113
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

114
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Trotoar di Lengkapi Dengan Fasilitas Untuk Disabilty


Perumahan Rakyat

115
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

116
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

117
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penanganan Perlindungan Anak

Penanganan dan pelaksanaan aspek Perlindungan Anak ini dilakukan


dengan:
a. Pekerja > 18 tahun.
b. Zona Selamat Sekolah, ZoSS.
c. Untuk keselamatan anak (<18 tahun), area pekerjaan harus bebas dari
anak.

118
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

119
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Syarat-Syarat Khusus Kontrak, pasal 79 SSKK


Perlindungan Anak

❑ Semua konsultan, kontraktor, konsultan supervisi, sub-kontraktor, pemasok atau pihak


lain yang terlibat dalam kegiatan yang dilakukan melalui PRIM/PHJD harus memastikan
bahwa semua staf yang dipekerjakan, baik secara permanen atau sementara, yang
berusia 18 (delapan belas) tahun atau lebih. Tidak ada pengecualian yang bisa
dipertimbangkan.

120
Syarat-Syarat Khusus Kontrak, pasal 79 Kementerian
Pekerjaan Umum dan
SSKK
Perumahan Rakyat

Perlindungan Anak
Tindakan-tindakan berikut harus dilaksanakan untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi ekonomi:
✓ DPUTR akan melaksanakan desimenasi atas ketentuan yang relevan dari undang-undang yang berkaitan dengan
Perlindungan Anak di semua pertemuan pra-kontrak konstruksi yang melibatkan PPK, kontraktor dan konsultan
supervisi.
✓ DPUTR harus menjamin ketentuan perlindungan anak dan langkah-langkah yang harus dilaksanakan di desimenasi di
semua kegiatan konsultasi publik.
✓ Badan Perlindungan Anak Provinsi/Kabupaten dan DPUTR, wajib melaksanakan pelatihan tentang perlindungan
anak kepada PPK, kontraktor dan konsultan supervisi sebelum dimulainya pekerjaan untuk setiap kontrak.
✓ Semua dokumen tender/kontrak yang dikeluarkan oleh DPUTR sudah mencantumkan persyaratan tentang tenaga
kerja adalah umur 18 (delapan belas) tahun atau lebih.
✓ Konsultan Supervisi memiliki tanggung jawab utama untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan Perlindungan
Anak di lapangan, dan semua yang terlibat dalam PRIM/PHJD memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap masalah
perlindungan anak jika ada.
✓ DPUTR, atau instansi terkait, akan menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk pelanggaran
peraturan perlindungan anak. Jika sebuah perusahaan gagal untuk memperbaiki masalah perlindungan anak dalam
waktu yang wajar atau sudah sering terjadi pelanggaran, maka DPUTR akan mempertimbangkan perusahaan
tersebut masuk daftar hitam.
121
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

122
Kementerian

Konsultasi Masyarakat (saat desain akhir) Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

❑ Konsultasi/Partisipasi Masyarakat: peserta kaum perempuan, laki-laki,


disabilitas secara proporsional.
❑ Informasi/materi:
✓ Program dan manfaat bagi masyarakat (termasuk kesempatan
keterlibatan/lowongan pekerjaan), serta permintaan partisipasi
masyarakat mendukung mendukung program.
✓ Kesempatan dan upah yang sama antara laki-laki dan perempuan
untuk pekerjaan yang sama.
✓ Tidak memperkerjakan anak (dibawah 18 tahun).
✓ Tidak boleh ada anak berkeliaran di area proyek.
✓ Tidak membeli dari supplier yang memperkerjakan anak.
✓ Prosedur penyampaian keluhan.
✓ Dampak lingkungan kegiatan pekerjaan jalan.
✓ Dampak terhadap utilitas (jika ada).
125
Kementerian
Konsultasi Publik Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Konsultasi Publik tahap sesaat setelah PCM: pesertanya laki-laki, perempuan dan
kelompok disabilitas
➢ Kesempatan kerja yang sama bagi laki-laki, perempuan dan penyandang disabilitas.
➢ Upah yang sama bagi laki-laki, perempuan dan penyandang disabilitas pada pekerjaan yang sama
➢ Hari kerja dan hari libur
➢ APD dan keselamatan kerja
➢ Informasi tentang pencegahan HIV–AIDS dan prostitusi
➢ Keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan jalan
➢ Menyediakan toilet portable bagi pekerja perempuan
➢ Tidak mempekerjakan anak
➢ Tidak membeli material pada supplier yang mempekerjakan anak
➢ Tidak ada anak berkeliaran dan berjualan di base camp dan lokasi pekerjaan
➢ Melaksanakan K3
➢ Jika ada keluhan tentang infrastruktur jalan bisa disampaikan ke FLLAJ
126
For the first time, PRIM public consultation Kementerian
Pekerjaan Umum dan
is attended by 30% women. Perumahan Rakyat

127
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

128
Kementerian
BAB IX. Rancangan kontrak Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

III. Syarat-Syarat Khusus Kontrak

129
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

130
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

131
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

SPESIFIKASI KHUSUS KONTRAK – LAMPIRAN

132
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

SPESIFIKASI KHUSUS DIVISI 1 – UMUM


Tahun Aggaran 2020

❑ Seksi SKh. 1.2.1: Toilet Portabel


❑ Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas, Divisi 1.8 (1)
✓ SKh. 1.8.(1) Rambu Sementara
1. SKh. 1.8.(1a) Rangka rambu multi pesan
2. SKh. 1.8.(3) Rambu multi pesan
3. SKh. 1.8.(4) Traffic cone
4. SKh. 1.8.(7) Rambu jalan Stop/Pelan-pelan (Lolypop)
✓ SKh. 1.8.(8) Kendaraan Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas
❑ Seksi 1.24: Kewajiban Umum dan Lain-lain
Perlakuan Istimewa bagi Penduduk Tertentu

133
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

134
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

135
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pandemi Virus COVID-19

✓ INMEN PUPR No. 02/IN/M/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran CORONA


VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
✓ Protokol Pencegahan COVID-19 di Proyek Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi, Kemen
PUPR.
✓ Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID-19 di
Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kepala BNPB, Maret
2020.
✓ Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan COVID-19 di RT/RW/DESA,
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemen Kesehatan,
2020.

136
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

137
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

138
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

139
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

140
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

141
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

142
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

143
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

144
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

145
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

146
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aspek Keselamatan Jalan

A. Tahap Desain
B. Tahap konstruksi
C. Tahap pengoperasian

147
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aspek Keselamatan Jalan

Pada desain teknis final agar sudah dimasukkan pertimbangan keselamatan


jalan dan dinyatakan dalam gambar perambuan dan pemarkaan serta
perlengkapan jalan lainnya.

148
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Keselamatan di lokasi Pekerjaan Jalan

Risiko tabrakan berat atau fatal di suatu bagian jalan tiga kali lebih tinggi
saat ada pekerjaan jalan

149
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Permenhub No. PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas

Rambu Peringatan

Rambu Peringatan Sementara


untuk pekerjaan jalan (berwarna jingga)

151
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

SPESIFIKASI UMUM 2018

Seksi 1.8
Manajemen Lalu lintas dan Keselamatan (MLK)

152
Kementerian
Spesifikasi Umum Divisi I Seksi 1.8 Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penyedia Jasa
Harus menyediakan
❑ Perlengkapan jalan sementara (perlengkapan ini tetap menjadi milik
Penyedia Jasa pada akhir masa kontrak).
❑ Tenaga manajemen keselamatan lalu lintas.
❑ Petugas bendera.
Untuk mengendalikan dan melindungi para pekerja dan pengguna jalan yang
melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute
pengangkutan.

153
Kementerian
Spesifikasi Umum Divisi I Seksi 1.8 Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penyedia Jasa harus melakukan


✓ Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi yang
❑ dituangkan dalam Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL)
❑ harus merujuk ANDALALIN (jika ada),
❑ harus memperhitungkan K3.
❑ harus memperhitungkan dan menyediakan fasilitas khusus untuk pejalan kaki dan
kendaraan tidak bermotor jika dibutuhkan.
✓ RMKL harus disusun oleh Penyedia Jasa dan disampaikan pada saat rapat persiapan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi (PCM) dan mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Pekerjaan.
✓ Pengawas Pekerjaan wajib memeriksa dan mengawasi pelaksanaan keselamatan lalu lintas
di lokasi pekerjaan dengan formulir berdasarkan RMKL yang telah disepakati pada saat
PCM.
154
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Manajemen Lalu lintas dan Keselamatan (MLK)

✓ Pembagian zona pada lokasi pekerjaan jalan, seperti disebutkan dalam Lampiran 1.8A.
✓ Saat pekerjaan belum selesai tetapi jalan atau lajur dibuka untuk lalu lintas umum, harus
memasang marka sementara (pre marking), rambu atau perlengkapan jalan lainnya
untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.
✓ Bila MLK tidak dilakukan, akan diberikan sanksi berupa membatasi operasi atau malah
menangguhkan seluruh pekerjaan.
✓ Pekerjaan pada malam hari harus diterangi lampu yang sorot cahayanya tidak
mengganggu pengguna jalan.
✓ Perlu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

155
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Manajemen Lalu lintas dan Keselamatan (MLK)

Pekerja ✓ Semua pekerja paling sedikit 18 tahun.


✓ Semua pekerja harus mengenakan baju yang
reflektif, sepatu boot dan helm selama jam kerja di
dalam daerah kerja.

156
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Manajemen Lalu lintas dan Keselamatan (MLK) Perumahan Rakyat

Perlengkapan Jalan Sementara

✓ Rambu harus sesuai Permenhub 13/2014 tentang Rambu Lalu Lintas beserta spesifikasi
teknisnya.
✓ Perlengkapan jalan sementara yang rusak oleh sebab apapun selama periode
pelaksanaan harus diperbaiki atau diganti segera dengan biaya Penyedia Jasa
sendiri.
✓ Perlengkapan jalan sementara harus dipelihara agar tetap berfungsi dengan baik.
✓ Bila perlengkapan jalan sudah tidak diperlukan lagi, harus disingkirkan dari area
kerja.
✓ Perlengkapan jalan sementara tidak boleh mencelakai pengguna jalan jika tertabrak
dan harus tetap stabil dan berdiri ketika diterpa angin maupun getaran lalu lintas
kendaraan.
157
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Manajemen Lalu lintas dan Keselamatan (MLK)


Perlengkapan Jalan Sementara…..

✓ Penempatan rambu harus sedemikian agar terlihat dan terbaca baik siang
maupun malam.
✓ Jika perlu menutup rambu, harus dilakukan dengan baik.
✓ Rambu harus dibersihkan secara regular.
✓ Penghalang lalu lintas (pagar pengaman) harus dipasang rapat dan saling
mengunci.
✓ Premarking (dapat berupa pita rekat = road marking tape) harus dilakukan
pada setiap pelapisan perkerasan sebelum jalan dibuka untuk lalu lintas umum.
✓ Marka sementara pada lapis permukaan akhir harus dibuang sebelum dipasang
marka permanen.

158
LAMPIRAN 1.8.A Konsep Zona Pekerjaan Jalan Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

KONDISI ZONA PEKERJAAN JALAN 1

Pengurangan Lebar Jalan Tepi Tetap Memadai Untuk Arus Lalu Lintas 2 Arah
Apabila sisa lebar jalan kurang dari 5.5 meter, Gunakan konsep zona pekerjaan
jalan 2

159
KONDISI ZONA PEKERJAAN JALAN 2 Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pengurangan Lebar Jalan Hingga Hanya Satu Lajur Dapat Digunakan

Gunakan konsep zona pekerjaan jalan 3, jika:


Volume Lalu Lintas lebih dai 500 kend/hari
Panjang area kerja lebih dari 100 meter
Jarak pandang pengemudi tidak memadai

160
Kementerian
KONDISI ZONA PEKERJAAN JALAN 6 Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lalu Lintas bergerak melintasi Pekerjaan Jalan yang Belum Selesai

Lalu Lintas Bergerak Melintasi Pekerjaan Jalan Yang Belum Selesai

164
Kementerian
KONDISI ZONA PEKERJAAN JALAN 7 Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Beberapa Area Kerja yang berdekatan pada Lokasi Pekerjaan yang panjang

165
Kementerian
LAMPIRAN 1.8.B DAFTAR KETENTUAN MINIMAL Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
PERLENGKAPAN JALAN SEMENTARA
Tabel 1.8.B.1
Rambu-rambu
Konstruksi dan
Kuantitas
Keterangan*
Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
Pengalihan
Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Zona 7 Zona 8 Zona 9
Rambu Tetap
Rambu Batas
Kecepatan 8 8 8 4 4 8 20 12 12
Rambu Perintah
Mengikuti Lajur 2 - - 2 2 1 4 1 1
Rambu Pengarah Jumlah kebutuan
Tikungan * * * * * * * * * rambu minimal 3
Rambu Larangan
Berjalan Terus
- 1 - - - - - - -
(Giveaway)

Rambu Larangan
Menyalip Kendaraan
- 2 - - - 2 4 - -
Lain
Rambu Peringatan
Jalan Licin - - - - - 4 - - -

Rambu Pengarah
Tikungan Ganda
- - - - - - - 2 -

Rambu APILL
168 - - 4 - - - - - -
Kementerian
Tabel 1.8.B.1 (lanjutan) Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Rambu Peringatan Sementara Keterangan*


Rambu
Peringatan
8 8 8 4 4 16 24 10 10
dengan Kata-
Kata
Rambu
Peringatan
4 4 4 2 2 4 4 4 4
Pekerjaan di
Jalan
Rambu
Peringatan Lalu - - - - - - - 2 4
Lintas Dua Arah

Water Barrier * * * * * * * * *
Jumlah kebutuhan
disesuaikan dengan
Traffic Cone * * * * * * * * * lokasi pekerjaan.
Jarak antar cone 5 m
Disesuaikan dengan
Police Line * * * * * - - * -
luas zona kerja
Disesuaikan dengan
kebutuhan untuk
Concrete Barrier * * * * * * * * *
lokasi pekerjaan tepi
yang curam
Lampu Disesuaikan dengan
* * * * * * * * * kebutuhan pekerjaan.
Sementara
APILL
- - 2 - - - - - -
Sementara
Marka Jalan Disesuaikan dengan
* * * * * * * * *
169 Sementara kondisi pekerjaan.
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

SPESIFIKASI KHUSUS KONTRAK

172
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

SPESIFIKASI KHUSUS DIVISI 1 – UMUM


Tahun Aggaran 2020

❑ Seksi SKh. 1.2.1: Toilet Portabel


❑ Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas, Divisi 1.8 (1)
✓ SKh. 1.8.(1) Rambu Sementara
1. SKh. 1.8.(1a) Rangka rambu multi pesan
2. SKh. 1.8.(3) Rambu multi pesan
3. SKh. 1.8.(4) Traffic cone
4. SKh. 1.8.(7) Rambu jalan Stop/Pelan-pelan (Lolypop)
✓ SKh. 1.8.(8) Kendaraan Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas
✓ Instruksi untuk Pengendali Lalu Lintas
❑ Seksi 1.24: Kewajiban Umum dan Lain-lain
Perlakuan Istimewa bagi Penduduk Tertentu

173
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

174
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

175
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

176
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

177
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

178
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Prinsip Umum dalam mencegah tabrakan di lokasi pekerjaan


jalan adalah dengan:

✓ Memperingatkan
✓ Menginformasikan
✓ Memandu
✓ Mengendalikan
✓ Memaafkan

179
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
o memperingatkan Perumahan Rakyat

o menginformasikan
o memandu
o mengendalikan
o memaafkan

Rambu peringatan dan perintah


180
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

o memperingatkan
o menginformasikan
o memandu
o mengendalikan
o memaafkan

INFORMASI SPESIFIK

181
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

o memperingatkan
o menginformasikan
o memandu
o mengendalikan
o memaafkan

182
INFORMASI SPESIFIK
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
o memperingatkan
o menginformasikan
o memandu
o mengendalikan
o memaafkan

Bollard plastik, penanda hazard


183
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

o memperingatkan
o menginformasikan
o memandu
o mengendalikan
o memaafkan

Petugas pemandu lalu lintas


184
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
o memperingatkan Perumahan Rakyat

o menginformasikan
o memandu
o mengendalikan
o memaafkan

Batas Kecepatan
185
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

o memperingatkan
o menginformasikan
o memandu
o mengendalikan
o memaafkan Barikade sementara

186 Barikade yang berbahaya ᵡ


Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

o memperingatkan
o menginformasikan
o memandu Lokasi yang berbahaya
o mengendalikan
o memaafkan

187
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

188
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

189
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Keselamatan di lokasi Pekerjaan Jalan


Risiko tabrakan berat atau fatal di suatu bagian
jalan tiga kali lebih tinggi saat ada pekerjaan jalan

Pengendalian lalu lintas di lokasi pekerjaan jalan adalah solusi utama

Pengendalian lalu lintas:


❑ Perambuan

❑ Delineasi

❑ Manajemen kecepatan dan

❑ Keselamatan sisi jalan.

190
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

194
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

195
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

196
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

❖ Panduan teknis ini untuk membantu pemilik proyek,


kontraktor dan konsultan untuk menyusun rencana dan
menyediakan lokasi pekerjaan jalan yang
berkeselamatan.
❖ Ikuti panduan teknis ini untuk mewujudkan lokasi
pekerjaan jalan yang berkeselamatan – untuk semua
pengguna jalan.
197
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Siapa Pengguna Jalan?

1. Pengemudi/pengendara (termasuk
kendaraan bermotor dan tidak bermotor)
2. Pejalan kaki
3. Pekerja

198
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lima tahap mengelola lokasi pekerjaan jalan

200
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Rencana Manajemen Lalu Lintas (RML)


✓ RMLL adalah suatu rencana yang menjelaskan semua rambu, pagar
keselamatan, barikade, dan perangkat lainnya yang akan dipasang di
lokasi pekerjaan selama pekerjaan berlangsung.
✓ RMLL sebaiknya disusun oleh orang yang cukup berpengalaman dan
kompeten dalam manajemen lalu lintas.
✓ Kemudian harus diperiksa untuk keakuratan dan keselamatan.
✓ Kemudian diimplementasikan.

RML = RMKL
201
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Tahap Perencanaan
Perumahan Rakyat

202
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Tahap Perencanaan
Perumahan Rakyat

205
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Tahap Perencanaan
Perumahan Rakyat

208
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lalu Lintas melintasi Area Kerja

210
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lalu Lintas melewati Area Kerja

211
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Pengalihan Lalu Lintas ke Lintasan Samping Perumahan Rakyat

(detour)

213
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pengalihan Lalu Lintas ke Jalan Eksisting
(detour)

214
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Rompi keselamatan sangat penting untuk semua Pekerja


216
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Tahap Perencanaan
Perumahan Rakyat

218
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lima tahap mengelola lokasi pekerjaan jalan

219
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

221
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Konsep Zona

Tipikal Zona Pekerjaan Jalan


222
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Zona Peringatan Dini

223
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

224
Zona Pemandu Transisi Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

225
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

226
Kementerian

Zona Kerja
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

227
Kementerian

Zona Terminasi Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

229
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lima tahap mengelola lokasi pekerjaan jalan

230
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

232
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

233
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Tata Letak Rambu

235
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Gunakan rambu batas kecepatan di lokasi pekerjaan jalan jika:

✓ Pekerja jaraknya kurang dari 3 m dari lalu lintas.

✓ Perangkat atau peralatan perlu berbagi jalan dengan lalu lintas.

✓ Standar geometrik vertikal atau horizontal jalan akan terpengaruh oleh

pekerjaan jalan sehingga jarak pandang berkurang.


✓ Kemungkinan ada material atau bebatuan lepas di permukaan jalan.

✓ Ada pejalan kaki atau pesepeda yang mungkin melewati pekerjaan jalan.

238
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

240
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

241
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lima tahap mengelola lokasi pekerjaan jalan

242
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Diagram Bantuan Pelaksanaan

243
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Jalan dua lajur, dua arah


244
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

245
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Jalan dua lajur, dua arah


246
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Jalan dua lajur, dua arah


247
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Rambu Lalu Lintas Sementara


√ Rambu sementara dapat ditempatkan pada bagian jalan sebelum, di dan
sesudah lokasi bagian jalan yang rusak, keadaan tertentu, dan kegiatan
tertentu.
√ Rambu sementara yang ditempatkan sebelum lokasi berupa rambu
peringatan.
√ Rambu sementara yang ditempatkan pada lokasi berupa rambu perintah
atau rambu larangan.
√ Rambu sementara yang ditempatkan sesudah lokasi menyatakan akhir
berlakunya rambu perintah atau larangan tersebut.
√ Rambu sementara dapat dilengkapi dengan papan tambahan sesuai
kebutuhan.

249
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
• Rencana Manajemen Lalu Lintas Perumahan Rakyat

Pengawas Keselamatan Jalan:

❖ mempunyai tugas memastikan Rencana Manajemen Lalu Lintas


sesuai kondisi lapangan.
❖ mempunyai tugas memastikan Rencana Manajemen Lalu Lintas
dilakukan dengan benar.
❖ bertanggungjawab bahwa Rencana Manajemen Lalu Lintas
dilaksanakan di lapangan

250
Kementerian
• Rambu multi pesan Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

❖ Rangka rambu multi-pesan dipasangi dengan rambu-rambu


sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

253
Kementerian
• Rambu multi pesan Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

❖ Rambu batas kecepatan harus ditempatkan pada sisi bingkai


multi-pesan yang paling dekat dengan lalu lintas.

254
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

• Rambu multi pesan

❖ Jika tidak ada rambu-rambu batas kecepatan yang digunakan,


maka simbol harus ditempatkan paling dekat dengan jalan.
❖ Simbol umum akan dikenali dalam waktu 1/3 detik.

Symbol
Road works

255
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
• Rambu multi pesan Perumahan Rakyat

❖ Dalam merakit rambu, tidak boleh menggunakan lebih dari dua


pesan kata-kata.

256
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
• Rambu multi pesan Perumahan Rakyat

❖ Pasang rambu-rambu mulai dari titik terjauh hingga ke zona


kerja.
❖ Pasang rambu-rambu dan perlengkapan lainnya dengan jarak
sesuai dalam Rencana Pengelolaan Lalu Lintas.

257
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pencabutan

❑ Singkirkan semua rambu peringatan dan


regulasi pada zona terminasi
❑ Cabut delineasi di sekitar zona kerja dan
zona terminasi
❑ Cabut semua perangkat delineasi pada
taper/transisi
❑ Cabut semua rambu yang ada

258
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Kerucut Lalu Lintas

261
Kementerian
Kerucut Lalu Lintas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

✓ Setelah SEMUA rambu berada di lokasi, baru pasang/letakkan


kerucut.
✓ Jika volume lalu lintas tinggi, hentikan lalu lintas kedua arah
sebelum memasang kerucut lalu lintas.
✓ Panjang zona transisi mengacu pada Rencana Pengelolaan Lalu
Lintas.
✓ Dalam kasus situasi darurat, kerucut harus digunakan terlebih
dahulu untuk menutupi bahaya misalnya: jembatan runtuh,
jalan rusak berat.

262
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Kerucut Lalu Lintas

✓ Kerucut lalu lintas diletakkan dengan interval 4 – 8 meter.


✓ Kerucut Lalu Lintas sebaiknya jangan diletakkan dengan
interval lebih dari 8 meter.

4 – 8 meter

263
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Kerucut Lalu Lintas Perumahan Rakyat

Jika suatu rambu atau kerucut lalu lintas jatuh atau melenceng,
harus diletakkan kembali ke tempatnya, agar tetap berfungsi
dengan baik.
Catatan: Lokasi kerja yang terpelihara baik akan menambah
respek/kredibilitasnya.

265
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pengatur/Pengendali Lalu Lintas


(petugas bendera/flagmen)

268
Pengatur Lalu Lintas Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

✓ Pengatur Lalu Lintas adalah orang yang mempunyai tugas


mengatur lalu lintas pada lokasi pekerjaan jalan, jembatan
atau lokasi kerja lainnya.
✓ Pengatur Lalu Lintas biasanya dinamakan petugas
bendera/flagmen.
✓ Pengatur lalu lintas bertanggung jawab membantu semua
pengguna jalan, termasuk pejalan kaki, dan pesepeda motor

269
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Keselamatan Pengatur Lalu Lintas Perumahan Rakyat

❖ Pengatur lalu lintas harus selalu mengenakan rompi mencolok


saat bekerja di jalan.
❖ Harus terlihat mencolok
❖ Berdiri di luar jalur lalu lintas
❖ Selalu berhati-hati dalam menampilkan rambu yang benar
❖ Jangan pernah meninggalkan lokasi.

270
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Posisi Pengatur Lalu Lintas

❖ Berdiri di awal taper.


❖ Berdiri menghadap lalu lintas.
❖ Usahakan berdiri di mana dapat melihat kedua area kerja
dan pengatur lalu lintas lainnya.

271
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

272
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pemasangan Perlengkapan Jalan

273
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Prinsip Umum dalam mencegah tabrakan di lokasi pekerjaan


jalan adalah dengan:

✓ Memperingatkan
✓ Menginformasikan
✓ Memandu
✓ Mengendalikan
✓ Memaafkan

275
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Tujuan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan

❑ untuk meningkatkan keselamatan jalan, dan

❑ menyediakan pergerakan lalu lintas yang teratur bagi pengguna jalan.

277
Kementerian

Bentuk Rambu Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

a. rambu lalu lintas konvensional


b. rambu lalu lintas elektronik.

Jenis Rambu
a. rambu peringatan;

b. rambu larangan;

c. rambu perintah;

d. rambu petunjuk.
278
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Rambu Konvensional

√ Retro reflektif: memantulkan cahaya.


√ Daun rambu dan tiang rambu.
√ Stiker logo perhubungan: diterbitkan oleh Dirjen Hubdat, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
√ Jenis tiang rambu:
a. Tiang tunggal
b. Tiang F
c. Tiang kupu-kupu dengan tiang tunggal; atau
d. Tiang gawang (gantry) dengan tiang ganda atau lebih.

279
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

280
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

281
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

RPPJ Portal
RPPJ Tiang Kupu-kupu 282
282
Kementerian

Rambu Peringatan Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

√ Peringatan adanya tempat dan sifat bahaya yang membutuhkan


kewaspadaan.
√ Ditempatkan sebelum atau pada lokasi kemungkinan ada bahaya.
√ Rambu peringatan memiliki:
a. Warna dasar kuning
b. Warna garis tepi, lambang, huruf dan/atau angka hitam.

Kecepatan Rencana Jarak


> 100 km/j min 180 meter
80 – 100 km/j min 100 meter
60 – 80 km/j min 80 meter
≤ 60 km/j min 50 meter

283
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

284
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Rambu Peringatn Pengarah Gerakan Lalu Lintas

286
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

287
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

288
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

289
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

290
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Rambu Larangan

√ Menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan


pengguna jalan.
√ Rambu larangan ditempatkan pada awal bagian jalan
dimulainya larangan.
√ Panjang pemberlakuan rambu larangan parkir dan
berhenti adalah 30 meter dari titik pemasangan rambu
searah lalu lintas atau sesuai dengan yang dinyatakan
dalam papan tambahan. Rambu-rambu ini dapat
ditempatkan secara berulang.

291
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

292
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Rambu Perintah
Perumahan Rakyat

√ Menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh


pengguna jalan.
√ Rambu perintah ditempatkan sedekat mungkin pada
awal dan/atau pada berakhirnya perintah.
√ Rambu perintah tertentu diletakkan pada sisi seberang
jalan atau sisi jalan sesuai perintah atau sisi jalan pada
awal atau pada awal dimulainya perintah, secara detail
lihat (pasal 44, 45 dan 46) Permenhub no. 13/2014.

293
Rambu Petunjuk Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

√ Memandu atau memberi informasi kepada pengguna


jalan.
√ Semua rambu petunjuk kecuali rambu papan nama
jalan, ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mempunyai daya guna sebesar-besarnya dengan
memperhatikan keadaan jalan dan kondisi lalu lintas.
√ Untuk menyatakan jarak, dapat dilengkapi dengan
papan tambahan atau dicantumkan pada rambu itu
sendiri.
√ Rambu dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara
rambu dan obyek yang dinyatakan pada rambu,
dengan papan tambahan.

294
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

297
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

298
Rambu Sementara Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

√ Rambu lalu lintas sementara berupa rambu peringatan, rambu


larangan, rambu perintah dan rambu petunjuk.
√ Bentuk, lambang, warna, arti, ukuran daun rambu, serta ukuran dan
jenis huruf, angka dan simbol rambu larangan, rambu perintah, dan
rambu petunjuk yang bersifat sementara, sama dengan rambu yang
tetap.
√ Rambu sementara harus memenuhi ketentuan: dibuat dengan bentuk
konstruksi yang mudah dipindahkan, dan dipasang dalam jangka
terbatas sesuai keperluan.
√ Rambu peringatan yang bersifat sementara, memiliki:
a. Warna dasar jingga
b. Warna garis tepi, lambang dan/atau tulisan hitam.

299
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Papan Tambahan

300
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penyelenggaraan

√ Penyelenggaraan rambu lalu lintas dilakukan oleh:


a. Menteri Perhubungan untuk jalan nasional,
b. Gubernur untuk jalan provinsi,
c. Bupati untuk jalan kabupaten dan jalan desa,
d. Walikota untuk jalan kota.
√ Penyelenggaraan rambu lalu lintas jalan tol dilakukan oleh penyelenggara
jalan tol setelah mendapatkan penetapan Menteri Perhubungan.

301
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penempatan dan Pemasangan....

√ Umumnya, rambu ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas, pada jarak
tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan dan tidak
merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki (paling sedikit 60 cm diukur
dari bagian terluar daun rambu ke tepi paling luar bahu jalan dan harus tetap
pada rumaja).
√ Jika lalu lintas satu arah dan tidak ada ruang pemasangan lain, rambu lalu lintas
dapat ditempatkan di sebelah kanan arah lalu lintas.
√ Rambu lalu lintas dapat ditempatkan di atas rumaja bila jumlah lajur lebih dari 2.
√ Jika dipasang pada median, dapat ditempatkan dengan jarak paling sedikit 30 cm
diukur dari bagian terluar daun rambu ke tepi paling luar kiri dan kanan median.

302
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Penempatan dan Pemasangan.... Perumahan Rakyat

√ Rambu pengarah tikungan (CAM) ditempatkan dengan


ketinggian 120 cm diukur dari permukaan jalan sampai
dengan sisi daun rambu bagian bawah, dan diletakkan di sisi
tikungan luar dan dipasang sedikitnya 3 buah. Jika tidak
terdapat bahu jalan, dapat dipasang di badan jalan.
√ Rambu ditempatkan paling tinggi 265 cm dan paling rendah
175 cm diukur dari permukaan jalan tertinggi sampai dengan
sisi daun rambu bagian bawah atau papan tambahan
bagian bawah jika rambu dilengkapi dengan papan
tambahan. Jika ada fasilitas pejalan kaki, diukur dari
permukaan fasilitas pejalan kaki tersebut.

303
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Ukuran ketinggian rambu peringatan

1,2 meter

304
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

305
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

306
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

307
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Penempatan dan Pemasangan....


Perumahan Rakyat

√ Jika rambu ditempatkan di atas rumaja, ketinggian rambu


paling rendah 500 cm diukur dari permukaan jalan tertinggi
sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah atau papan
tambahan bagian bawah.
√ Pada jalan lurus, posisi rambu diputar maksimum 5°
menghadap permukaan jalan dari posisi tegak lurus sumbu
jalan sesuai arah lalu lintas, kecuali rambu pengarah tikungan,
rambu larangan berhenti dan rambu larangan parkir.
√ Rambu pengarah tikungan ditempatkan dengan posisi rambu
diputar maksimum 3° menghadap permukaan jalan dari posisi
tegak lurus sumbu jalan sesuai arus lalu lintas.
308
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Penempatan dan Pemasangan.... Perumahan Rakyat

√ Pada jalan lurus, rambu larangan berhenti dan larangan parkir ditempatkan
dengan posisi rambu diputar antara 30° – 45° menghadap permukaan jalan
dari posisi tegak lurus sumbu jalan sesuai arus lalu lintas.
√ Rambu lalu lintas pada tikungan ke kiri, ditempatkan di sisi jalan dengan posisi
rambu digeser maksimum 5° searah jarum jam dari posisi tegak lurus sumbu
jalan.
√ Ketentuan di atas tidak berlaku untuk rambu petunjuk lokasi fasilitas
penyeberangan pejalan kaki, rambu petunjuk lokasi fasilitas pemberhentian
angkutan umum, dan rambu petunjuk lokasi fasilitas parkir, yang mana
rambu-rambu tersebut ditempatkan sejajar dengan sumbu jalan.
√ Rambu lalu lintas pada tikungan ke kanan, ditempatkan di sisi jalan dengan
posisi rambu tegak lurus sumbu jalan.
√ Rambu yang ditempatkan pada awal median jalan dan di atas rumaja,
diletakkan dengan posisi rambu tegak lurus sumbu jalan.
309
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pemasangan Rambu

• Rambu larangan parkir dan berhenti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11


ayat (2) huruf c, jarak pemberlakuan rambu larangan 30 (tiga puluh) meter dari
titik pemasangan rambu searah lalu lintas atau sesuai dengan yang dinyatakan
dalam papan tambahan

• Rambu larangan parkir dan berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dapat ditempatkan secara berulang apabila jarak pemberlakuan rambu
larangan lebih dari 30 (tiga puluh) meter

310
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Penempatan dan Pemasangan.... Perumahan Rakyat

√ Rambu petunjuk lokasi fasilitas penyeberangan pejalan kaki dan rambu


petunjuk lokasi fasilitas parkir, ditempatkan sejajar dengan sumbu jalan.

311
Kementerian

Ukuran Daun Rambu


Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

√ Ukuran daun rambu:


a. Kecil
b. Sedang
c. Besar, atau
d. Sangat besar
√ Ukuran daun rambu memperhatikan kecepatan
rencana:

Ukuran Daun Rambu Kecepatan Rencana


Kecil ≤ 30 km/j
Sedang ≤ 60 km/j
Besar ≤ 80 km/j
Sangat Besar > 80 km/j

312
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Ukuran Daun Rambu dan Jenis Huruf Perumahan Rakyat

√ Ukuran daun rambu peringatan

313
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

314
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

315
Penempatan dan Pemasangan....
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

√ Satu tiang hanya dapat dipasang maksimum 2 daun rambu.


√ Bangunan, utilitas, media informasi, iklan, pepohonan, atau benda-benda
lain dilarang menghalangi keberadaan rambu berakibat mengurangi atau
menghilangkan arti rambu.
√ Jika tidak tersedia ruang untuk pemasangan tiang rambu, maka rambu
dapat dipasang pada:
a. Tembok
b. Kaki jembatan
c. Bagian jembatan layang
d. Tiang bangunan utilitas
e. Pohon.
316
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pemeliharaan dan Penghapusan Rambu

√ Pemeliharaan rambu dilakukan secara berkala dan insidentil.


√ Pemeliharaan berkala dilakukan paling sedikit setiap 6 bulan:
yaitu dengan menghilangkan benda-benda yang mengganggu
fungsi rambu dan membersihkan rambu.
√ Pemeliharaan insidentil dilakukan bila ada kerusakan rambu.
√ Penghapusan rambu ditentukan berdasarkan:
a. Umur teknis
b. Kebijakan pengaturan lalu lintas
c. Keberadaan fisik rambu (rusak atau hilang).
√ Umur teknis rambu paling lama 5 tahun.

319
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pembuatan Rambu

√ Pembuatan rambu lalu lintas dilakukan oleh badan usaha yang


telah memenuhi persyaratan.
√ Badan usaha yang telah memenuhi persyaratan, terdaftar sebagai
badan usaha pembuat rambu lalu lintas.
√ Rambu lalu lintas eksisting wajib menyesuaikan dengan
Permenhub no. 13/2014 terhitung 14 April 2016.

320
Kementerian
Ukuran ketinggian dan jarak pemasangan Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

PM 13 Tahun 2014 Pasal 35 dan 36


321
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

322
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

323
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Ukuran ketinggian rambu tiang F dan Gawang Perumahan Rakyat

5m

5m

Badan Jalan

325
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan


Peraturan Dirjen Hubdat No SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 tentang
Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan

327
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

328
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

329
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

330
ALAT UJI REFLEKTIF RAMBU Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

❑ Uji Retroreflektif;
Minimal tipe IV
❑ uji konstruksi rambu:
✓ mutu beton K 175 untuk tiang biasa
✓ mutu beton K 250 utk tiang F)

331
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

332
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

334
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

335
Kementerian

Pemasangan Patok Pengarah Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

Patok Pengarah Pada Tikungan

336
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pagar Pengaman Jalan

337
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

338
Kementerian
Ujung guardrail tipe bull nose Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

339
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

340
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

341
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

342
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

343
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lampu Penerangan Jalan

344
Pengertian
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lampu Penerangan Jalan berupa:


❖ lampu penerangan jalan yang dipasang pada median jalan dan/atau di sisi
kanan/kiri badan jalan;
❖ lampu penerangan untuk fasilitas pejalan kaki dan pesepeda yang berfungsi
untuk memberi penerangan pada ruang lalu lintas.

Sumber daya/tenaga APJ:


❖ konvensional (PLN);
❖ energi alternatif (misal tenaga surya).

345
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Penempatan Penerangan Jalan Umum

Penempatan Penerangan Jalan Umum wajib pada:


❖ persimpangan;

❖ tempat yang banyak pejalan kaki;

❖ tempat parkir; dan

❖ daerah dengan jarak pandang yang terbatas

Tiang penerangan Jalan Umum dipasang di sisi luar badan Jalan dan/atau
pada bagian tengah median jalan.

346
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Contoh Pemasangan di kiri kanan jalan

Contoh Pemasangan di median jalan


347
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

348
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka Jalan
Permenhub. No. 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan

349
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di


permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang
yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan
membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

350
Spesifikasi Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

√ Berfungsi untuk mengatur lalu lintas, memperingatkan,


atau menuntun pengguna jalan dalam berlalulintas.
√ Berupa:
a. Peralatan; atau
b. Tanda
√ Dapat berwarna:
a. Putih
b. Kuning
c. Merah
d. Warna lainnya: hijau dan coklat

351
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

352
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka berupa Peralatan

Meliputi:

a. Paku jalan
b. Alat pengarah lalu lintas
c. Pembagi lajur atau jalur.

353
Kementerian
Paku Jalan Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

354
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka berupa Tanda

Meliputi:
a. Marka membujur
b. Marka melintang
c. Marka serong
d. Marka lambang
e. Marka kotak kuning
f. Marka lainnya.

357
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka berupa Tanda

√ Terbuat dari bahan:


a. Cat
b. Termoplastic
c. Coldplastic
d. Prefabricated marking.
√ Harus terbuat dari bahan yang tidak licin dan harus mampu
memantulkan cahaya dan memenuhi persyaratan teknis.
√ Mempunyai ketebalan minimum 2mm dan maksimum 30 mm di atas
permukaan jalan.

358
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Tingkat Retroreflektifitas Marka Jalan

Marka jalan harus memiliki rata rata tingkat


retroreflektif min. 200 mcd/m²/lux (warna putih
maupun kuning) pada umur 0-6 bulan setelah
aplikasi.
Pada akhir tahun ke-1 rata rata tingkat
retroreflektif minimal 150 mcd/m²/lux.
359
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka Membujur

Berwarna putih dan terdiri atas:


a. Garis utuh
b. Garis putus-putus
c. Garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan putus-putus
d. Garis ganda yang terdiri dari 2 garis utuh.

360
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka Membujur Garis Utuh

√ Marka membujur garis utuh berfungsi sebagai:


a. Larangan bagi kendaraan melintasi garis tsb.
b. Pembatas dan pembagi jalur.
√ Marka membujur garis utuh di tepi jalan hanya berfungsi sebagai
peringatan tanda tepi jalur lalu lintas.
√ Marka membujur garis utuh mempunyai lebar sedikitnya 10 cm dan bila
berfungsi sebagai pemberi tanda tepi jalur lalu lintas pada jalan tol
sedikitnya 15 cm.

361
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Marka Membujur Garis Putus-putus Perumahan Rakyat

√ Marka membujur garis putus-putus berfungsi sebagai:


a. Pembatas dan pembagi lajur
b. Pengarah lalu lintas dan/atau
c. Peringatan akan adanya marka membujur garis utuh di depan.
√ Marka membujur garis putus-putus mempunyai panjang:
a. 3 meter dan berjarak 5 meter untuk kecepatan rencana < 60 km/j.
b. 5 meter dan berjarak 8 meter untuk kecepatan rencana ≥ 60 km/j.
√ Marka membujur garis putus-putus mempunyai lebar sedikitnya 10 cm.
√ Jarak marka membujur garis putus-putus yg berfungsi sebagai peringatan,
lebih pendek dari yg berfungsi sebagai pembatas dan pembagi lajur.

362
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

363
Kementerian
Marka Membujur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

365
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

367
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

368
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

369
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka Melintang

√ Marka melintang berwarna putih dan berupa garis utuh dan garis putus-
putus.
√ Marka melintang garis utuh menyatakan batas berhenti kendaraan
yang diwajibkan berhenti oleh APILL, rambu stop, tempat
penyeberangan, atau zebra cross.
√ Marka melintang garis utuh mempunyai lebar 20 – 30 cm.
√ Jika marka melintang garis utuh dilengkapi dengan marka lambang
tulisan STOP atau lambang ∆ sama kaki, jarak antara puncak huruf
atau alas ∆ marka lambang dengan marka melintang 1 – 2,5 meter.

370
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Marka Melintang....

√ Marka melintang garis putus-putus menyatakan batas yang tidak dapat


dilampaui kendaraan sewaktu memberi kesempatan kepada kendaraan yang
mendapat prioritas pada persimpangan.
√ Marka melintang garis putus-putus yang tidak dilengkapi dengan rambu
larangan, harus didahului dengan marka lambang ∆ yang alasnya sejajar
dengan marka melintang.
√ Marka melintang garis putus-putus mempunyai panjang sedikitnya 60 cm dan
lebar sedikitnya 20 cm serta jarak antar marka 30 cm.
√ Bentuk dan ukuran marka melintang, lihat Gambar 9 dan 10 Lampiran
Permenhub 34/2014.

371
Marka Melintang
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

372
Kementerian

Marka Lambang Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

√ Marka lambang berupa:


a. panah
b. gambar
c. segitiga
d. tulisan
√ Marka lambang berwarna putih dan digunakan untuk mengulangi maksud rambu atau
untuk memberitahu pengguna jalan yang tidak dapat dinyatakan dengan rambu.
√ Dapat ditempatkan sendiri atau dengan rambu tertentu.
√ Marka lambang panah digunakan untuk memberi petunjuk pemisahan arus lalu lintas
sebelum persimpangan.
√ Marka lambang panah memiliki panjang:
a. sedikitnya 5 meter untuk kecepatan rencana < 60 km/j.
b. 7,5 meter untuk kecepatan rencana ≥ 60 km/j.
373
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

374
374
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Marka Kotak Kuning Perumahan Rakyat

√ Marka kotak kuning berbentuk segi empat dengan 2


garis diagonal berpotongan, berwarna kuning dan
berfungsi untuk melarang kendaraan berhenti di area.
√ Ukuran marka disesuaikan dengan kondisi simpang
atau kondisi lokasi akses jalan keluar masuk kendaraan
menuju area tsb.
√ Memiliki lebar garis sedikitnya 10 cm.
√ Bentuk dan ukuran marka kotak kuning, lihat Gambar
14 dan 15 Lampiran Permenhub 34/2014.

375
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

376
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Marka Lainnya Perumahan Rakyat

Marka lainnya terdiri atas:


a. Marka tempat penyeberangan
b. Marka larangan parkir atau berhenti di jalan
c. Marka peringatan perlintasan sebidang, antara jalan dan jalan rel
d. Marka lajur sepeda, marka lajur khusus bus, marka lajur sepeda
motor
e. Marka jalan keluar masuk lokasi pariwisata
f. Marka jalan keluar masuk pada lokasi gedung dan pusat kegiatan
yang digunakan untuk jalur evakuasi
g. Marka kewaspadaan dengan efek kejut.

377
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

378
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Tata Cara Penempatan


Perumahan Rakyat

√ Paku jalan ditempatkan pada:


a. Batas tepi jalur lalu lintas
b. marka membujur garis putus-putus sebagai tanda peringatan
c. Sumbu jalan sebagai pemisah jalur
d. Marka membujur garis utuh sebagai pemisah lajur bus
e. Marka serong berupa chevron
f. Pulau lalu lintas
√ Ketentuan penempatan paku jalan:
a. Pemantul cahaya warna kuning di pemisah jalur atau lajur lalu
lintas
b. Pemantul cahaya warna merah di garis tepi di sisi kiri jalan sesuai
arah lalu lintas
c. Pemantul cahaya warna putih di garis tepi di sisi kanan jalan sesuai
arus lalu lintas.
379
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pembuatan Marka Jalan

√ Pembuatan marka dilakukan oleh badan usaha yang telah


memenuhi persyaratan:
a. Spesifikasi teknis bahan
b. Bahan, perlengkapan dan peralatan produksi; dan
c. Sumber daya manusia yang berkompeten di bidang
perlengkapan jalan.
√ Pemenuhan persyaratan berdasarkan penilaian Dirjen Perhubungan
Darat.
√ Badan usaha tersebut yang telah memenuhi persyaratan didaftar di
Ditjen Perhubungan Darat sebagai badan usaha pembuat marka
jalan.
√ Marka jalan eksisting wajib menyesuaikan dengan ketentuan yang
diatur dalam Permenhub no 34/2014 terhitung 4 September 2016.

380
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Marka Jalan Perumahan Rakyat

381
Kementerian
Alat Uji Marka Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

❑ Uji Retroreflektif; min 300 mcd/m²/lux


❑ Uji ketebalan mim 3 mm
❑ Uji kerekatan: tahan 2 tahun

382
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Terima Kasih

janyagustin@yahoo.com
0816981697
383

Anda mungkin juga menyukai