Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR MANAJEMEN

BAB II

MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN

KENDALA DAN TANTANGAN

NAMA KELOMPOK :
1. HAFIDZ HAGHEL. A (1901036078)
2. JANNAH YULIANSARI ( 1901036120)
3. SISILIA MELDAYANI ( 1901036122 )
4. MARIA RETNO ARISTA (1901036137)
5. DELVANI NATASIA (1901036043)
2.3. Karakteristik Dan Pentingnya Budaya Organisasi
A. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan salah satu peluang untuk membangun Sumber
Daya Manusia melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan
mampu menyesuaikan diri dengan tantangan yang sedang berjalan dan yang akan
datang. Budaya organisasi merupakan suatu kekutan sosial yang tidak tampak,
yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan
aktivitas kerja.
B. Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli

 Menurut Robbins

Budaya organisasi menurut robbins ialah suatu sistem makna bersama yang dianut
oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain.

 Menurut Gareth R. Jones

Definisi budaya organisasi menurut Gareth R. Jones ialah suatu persepsi bersama
yang dianut oleh anggota-anggota organisasi suatu sistem dari makna bersama.

 Menurut Larissa A. Grunig, et.al

Menurut Larissa A. Grunig et.al bahwa budaya organisasi ialah totalitas nilai,
symbol, makna, asumsi dan harapan yang mampu mengorganisasikan suatu
kelompok yang bekerja secara bersama-sama.

C. Proses Terbentuknya Budaya

Menurut Robbins (2006, p.729) suatu budaya terbentuk melalui filosofi

organisasi yang dijumpai, yaitu budaya asli yang diturunkan dari filsafat
pendirinya.

Terciptanya budaya organisasi terjadi dalam tiga cara, yaitu:

1. Para pendiri hanya memperkejakan dan mempertahankan karyawan yang

berfikir dan merasakan cara yang mereka tempuh.

2. Para pendiri mengdoktrinasikan dan mensosialisasikan para karyawan ini


dengan cara berfikir dan cara berperasaan mereka.

3. Perilaku pendiri itu sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong

karyawan mengidentifikasikan diri dengan mereka dan oleh karenanya

menginternalisasikan keyakinan, nilai, dan asumsi-asumsi mereka.

Bila organisasi berhasil, visi pendiri menjadi terlihat sebagai penentu

utama keberhasilan. Pada titik ini, keseluruhan kepribadian pendiri menjadi


tertanam

ke dalam budaya organisasi.

D. Cara Karyawan Mempelajari Budaya Organisasi

 Cerita-cerita.
Cerita yang mengenai bagaimana kerasnya perjuangan pendiri organisasi di dalam
memulai usaha sehingga menjadi maju seperti sekarang ini, merupakan hal yang
baik untuk di sharing. Dengan cara apa sejarah pasang surutnya organisasi, dan
dengan cara apa mengatasi masalah dalam situasi tak menentu akan merupakan
kisah yang akan dapat mendorong dan memotivasi anggota untuk bekerja keras
jika meraka mau memahami.
 Upacara / Ritual
Semua masyarakat memiliki corak ritualnya sendiri – sendiri. Dalam organisasi
tidak jarang di temui acara-acara ritual atau upacara yang sudah menjadi tradisi
dan menjadi bagian hidup suatu perusahaan, sehingga tetap dipelihara
keberadaannya. Contoh: selamatan waktu mulai musim giling di pabrik tepung.

 Simbol-simbol material
Simbol-simbol atau lambang-lambang material, seperti pakaian seragam, ruang
kantor dan lain-lain atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur yang
penting budaya organisasi yang harus diperhatikan. Sebab, dengan simbol-simbol
itulah kita dengan mudah mengindentifikasi bagaimana nilai, keyakinan, norma,
dan lain lain itu menjadi milik bersama dan di patuhi.

 Bahasa
Bahasa jelas merupakan unsur penting dari budaya organisasi. Di dalam
organisasi, tiap bidang, strata, atau semacamnya memilki bahasa yang khas, yang
terkadang hanya di pahami oleh kalangan terbatas. Hal sangat penting, karena
untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan menjadi bagian dari lingkungan,
salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai