Anda di halaman 1dari 36

ANTIBIOTIKA &

ANALGETIK RASIONAL
DALAM ILMU BEDAH
ABUL FAUZI
Good Drug in a
Right Doctor !!!
Antibiotika untuk infeksi operasi sebenarnya
tidak berbeda dengan pemberian antibiotika
pada umumnya.

Terapi antibiotika

Terapi Tambahan.

Terapi Utama “Pembedahan”


Terapi antibiotika
v Mencegah Infeksi
v Mengobati Infeksi
Tujuan àmenurunkan/ mengeliminasi
bakteri

Daya Tahan Tubuh dapat


mengatasi organisme patogen
Pengobatan yang sesuai :
Ø
Efektifitas

Ø Tepat dosis, cara, Toksisitas


Ø dan waktu pemberian,
WHO 2002
Ø Tersedia, dan Harga terjangkau.

(COST)
Prinsip :
1. Berbeda dengan AB untuk terapi
2. Hanya untuk tindakan bedah tertentu
3. Sesuai dengan jenis kuman yg potensial
Antibiotik menimbulkan infeksi
Profilaksis 4. Cara pemberian IV atau IM
5. Waktu Pemberian
- 30 – 45 “ sebelum tindakan
- Saat induksi anestesi
- Diberikan 2x dosis terapi
AGEN (KELOMPOK) ANTIMIKROBA
Penicillins
Cephalosporins
Other ß-Lactam Antibiotics
Macrolides and Ketolides
Clindamycin
Tetracyclines
Chloramphenicol
Fluoroquinolones
Vancomycin
Metronidazole
Aminoglycosides
Rifampin
Sulfonamides
Oxazolidinones
Keluarga β
lactam

β lactamase
Penicillins Cephalosporins Others
inhibitors

Kelompok
Antimikroba Penicillin G &
Amino-
penicillins
Antistaphylo-
coccal
Anti
Stapseudo- 1st , 2nd , Clavulanate Imipenem,
V (penicillinase-
monas 3rd , 4th acid, Meronem,
resistant)
Penicillins Sulbactam Aztreonam
Penicillins Generation

Ampicillin &
Amoxicillin Methicillin,
Oxacillin, Ticarcillin,
Dicloxacillin, Mezlocillin,
Nafcillin Piperacillin
Peri-
Pregnancy
Drug
Treatment
Considerations
Identifikasi
Penderita
Risiko Tinggi
Infeksi
–Infeksi dapat diatasi dengan pemberian
antibiotika peroral dengan rawat jalan.
Terapi
Antibiotika
– Infeksi bedah yang berat terapi harus
diberikan antibiotika secara intravena
dengan rawat inap
Terapi AB Empirik
Terapi diberikan tanpa menunggu hasil pemeriksaan mikrobiologi.
Terapi antibiotika didasarkan pada hasil penelitian.
Tanpa menunggu hasil kultur pada kasus abses, dan necrotizing soft
Terapi tissue infection

Antibiotika
– Terapi AB Terapeutik/Definitif
Terapi antibiotika diberikan setelah diperoleh hasil pemeriksaan
pewarnaan gram, kultur, dan sensitivitas
– 1. Cara Pemberian : rute dan waktu
– 2. Lama Pemberian : 5-7 hari ??
– 3. Kegagalan Terapi : Penyakit penyerta? Tepat? Dosis? Resisten?
Pemberian – 4. Toksisitas Obat :
Obat AB biasanya diekskresi oleh ginjal dan akan terjadi akumulasi
dalam serum pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal
Pertimbangkan perlu mengurangi dosis atau penambahan
interval pemberian, monitor kadar dalam serum darah
Analgetik
Pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan akibat kerusakan
jaringan, baik aktual maupun potensial
atau yang digambarkan dalam bentuk
Nyeri kerusakan tersebut
International Association for the Study of Pain: Pain Definitions".
Archived from the original on 13 January 2015.
Pain pathway
Perception
Pain

Modulation
Descending
modulation Dorsal Horn

Ascending Dorsal root


Conduction
input ganglion

Transduction
Spinothalamic Peripheral
tract nerve

Trauma
Peripheral
nociceptors

Adapted from Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1981, and Kehlet H et al. Anesth Analg. 1993;77:1049.
Modified by AHT
–Nyeri somatik
Nyeri –Nyeri viseral
1. Terlokalisir dengan baik
2. Terus menerus, tajam
3. Aktivasi nociseptor di kulit dan
Nyeri Somatik
jaringan lunak yang lebih dalam
4. Jejas pada jaringan lunak
1. Tidak terlokalisir dengan baik
2. Nyeri dalam, menjalar
Nyeri Viseral 3. Aktivasi nociseptor oleh karena
regangan atau peradangan
4. Obstruksi usus, kolik empedu
Etiologi dari nyeri orofasial berdasarkan derajat nyeri,
yaitu :2
a. Akut adalah nyeri yang timbul mendadak dan
berlangsung sementara.
Etiologi Nyeri Contoh : dental pain (pulpa dan jaringan periodontal)
Orofasial
b. Kronis adalah nyeri berkepanjangan dapat berbulan-
bulan tanpa tanda-tanda aktivitas otonom kecuali
serangan akut.
Contoh : sebagian besar dari otot dan tendon (TMJ)2
a. Local disorders
- Kelainan pada gigi dan jaringan penyangganya
b. Neurogical disorders
- Neuralgia trigeminal idiopatik
Etiologi nyeri c. Nyeri psikogenik
berdasarkan - Nyeri wajah atipikal
daerah d. Vascular disorders
- Migrain
e. Reffered pain
- Nyeri pada nasofaringeal
AS A DOCTOR WE HAVE TO USE
“ LOGICAL APPROACH TO PAIN CONTROL “
–Obat-obatan yang dapat mengurangi
atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran.
Analgetik –Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan
nyeri pasca bedah dan pasca bersalin,
sampai pada nyeri hebat yang sulit
dikendalikan.
1. Tindakan farmakologis,
2. Non-invasif dan
Manajemen/
penanganan 3. Tindakan invasif.
nyeri orofasial
Ketiganya sering digunakan bersamaan
didalam upaya mengontrol nyeri.
Penatalaksanaan nyeri menurut WHO
Tindakan secara farmakologis meliputi :
Farmakologis 1. Penggunaan analgesik non-opiat,
2. analgesik opiat dan
3. analgesik adjuvan
a. Analgesik Opioid/analgesik narkotika (analgetik sentral)
– Menghambat rasa nyeri di SSP, memberikan perasaan
nyaman (euforia).
Contoh : Metadon, Fentanil, dan Kodein.

Penggolongan
b. Analgetik Non-narkotik (non opioid)
Analgetik
– Memiliki khasiat antipiretika dan anti flogistik (anti
inflamasi/anti radang).
Contoh : Ibuprofen, asam mefenamat, antalgin, diklofenak,
piroksikam, parasetamol.
Ketamin No single drug can produce optimal analgesia without adverse effect
Acetaminophen

Perception
Opioids
Gabapentinoids
Clonidine

Target Point Corticosteroids


of Analgesic NSAIDs
Agents Modulation Transduction COXIBs
Local Anesthetic

Transduction
DRG

Transmission
Modulation Local
anesthetics
COXIBs Neuroablation
WHO
Analgesic
LADDER
Cancer and
Chronic
Pain
NSAID

COXIB

Ketamine
)
OPIOID

Gabapentanoid
PARACETAMOL (Gabapentin, Pregabalin)

kortikosteroid
(Morphine, Fentanyl, Tramadol, Codein
–the drug’s pharmacologic profile
–the patient’s medical history
Selecting an –the pain’s actual or expected intensity
ideal analgesic
–the medication’s cost
for the
management –the availability of the medication
of pain
NON – OPIOID OPIOID ADJUVANT
üParacetamol üWeak opioid üAnti convulsants
üNsNSAIDS • Codein üAnti depressant
üSteroid
üCoxib selective inhibitor • Tramadol
üStrong opioid
1. Bimbingan antisipasi
Tindakan Non
2. Relaksasi
Invasif
3. Psikoterapi
–1. Cordotomy
Tindakan
Invasif/ –2. Neurectomy
Pembedahan –3. Symphatectomy
–4. Rhizotomy
– Peranan antibiotika dibidang bedah adalah
sebagai terapi tambahan setelah terapi utama
pembedahan.
– Tujuan eradikasi kuman patogen, dengan
memperhatikan efektivitas, toksisitas dan harga.
– Pada pemberian profilaksis, diperlukan
Kesimpulan pengetahuan yang cukup mengenai pola kuman
pada suatu luka operasi.
– Terapi empirik/definitif yang rasional harus
memperhatikan mikroorganisme yang biasa
terdapat pada tempat infeksi dan pola
suseptibilitas kuman pada rumah sakit
–Nyeri orofasial merupakan mekanisme unik
–Analgesik berbasis mekanisme akan
memberikan penghilang rasa sakit yang
Kesimpulan efektif tetapi dengan tingkat keamanan
yang tinggi
–Farmakologi dan prosedur intervensi nyeri
perlu mempertimbangkan manfaat-risiko
THANK YOU
VERY MUCH
FOR YOUR
KIND
ATTENTION

Relief pain will relief patient suffering

Anda mungkin juga menyukai