b) Peraturan organisasi
1) Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
Muhammad Asnul Husni dengan kepala ruangan IRNA II,
Menurut kepala ruangan rumah sakit memiliki peraturan
yang merujuk ke depkes, permenkes, tetapi dalam
pelaksanaannya tetap mengikuti aturan yang ada Di RS.
2) Observasi
Berdasarkan hasil observasi Ada uraian peraturan
kepegawaian yang sudah ditetapkan dirumah sakit.
3) Kuesioner : Berdasarkan hasil kuesioner peraturan
organisasi diruang IRNA II mengacu pada peraturan yang
ada di rumah sakit, karna belum tersedianya peraturan
secara tertulis diruangan
4) Masalah : Belum terbentuknya peraturan di dalam IRNA II
yang tertulis
2. Pengorganisasian (Organniation)
1)Struktur organisasi
a)Wawancara
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan sudah ada
struktur organisasi diruangan yang terdiri dari 1
Kepala ruangan, 4 katim, 1 administrasi, dan 8 perawat
associate.
b)Observasi
Adanya struktur organisasi yang dipajang di dinding
ruangan nurse station.
Struktur Organisasi IRNA A RSUD Awet Muda Narmada
Lombok Barat
PENANGGUNG JAWAB
KARU
SARANA/PRASARANAA
PP PP PP PP
PP PP PP PP
ADMINISTRASI
2)Pengorganisasian perawatan klien
a)Wawancara
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan untuk
pengorganisasian perawatan klien sudah dibagi oleh
kepala ruangan sesuai dengan tingkat ketergantungan
pasien dan jumlah pasien.
b)Observasi
Berdasarkan Hasil pengamatan ada 1 karu, 4 Ketua tim
dan 8 perawat asociate diruangan IRNA A yang dibuat
sesuai tugas sehari-hari. Pembagian tanggung jawab
terhadap pasien disesuaikan dengan tim dan tugas
masing-masing.
3)Uraian tugas
a)Wawancara
Dari hasil wawancara kepala ruangan tidak semua perawat
sudah mempunyai uraian tugas atau kewenangan klinis dan
beberapa perawat kontrak baru belum di kredensial.
Sementara untuk karu dan katim sudah ada uraian tugas.
b)Observasi
Dari hasil observasi sudah ada aturan dalam uraian
tugas dari karu, katim, hingga perawat pelaksana yang
sudah di tetapkan, dan melaksanakan tugas sesuai dengan
uraian tugas.
4)Metode penugasan
a)Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Ruangan IRNA
A, metode penugasan yang diterapkan adalah metode MPKP
Metode Tim, dibentuk menjadi 4 tim yang masing-masing
tim terdiri dari 1 orang katim dan 2 orang perawat
pelaksana dan dibagi dalam jadwal shif pagi, siang dan
malam.
b)Observasi
Berdasarkan observasi yang diproleh dapat dianalisa
bahwa Ruang IRNA A telah di terapkan Model MAKP Metode
Tim dan sudah berjalan sesuai prosedur MPKP Pemula.
Hambatan yang dialami dalam pengembangan MPKP Metode
Tim di IRNA A adalah keterbatasan SDM dan belum semua
perawat mengikuti pelatihan MPKP Metode Tim serta tidak
semua perawat memiliki kewenangan klinis karena belum
mengikuti uji kredensial sehingga uraian tugas juga
belum ada.
5)Pengaturan Jadwal Dinas
a)Wawancara
Menurut kepala ruangan pengaturan shif dinas sudah
tersusun per satu bulannya, disusun oleh Kepala ruangan
dan disahkan oleh Kasie Keperawatan. Dibentuk menjadi 4
tim yang masing-masing tim terdiri dari 1 orang katim
dan 2 orang perawat pelaksana dan dibagi dalam jadwal
shif pagi, siang dan malam.
b)Observasi
Format daftar shif diruangan menggunakan proporsi
jumlah perawat yang ada dan sudah tersusun per satu
bulannya.
3. Pengarahan (Actuating)
1)Motivasi kepada perawat
a)Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
didapatkan informasi bahwa Motivasi kepada perawat
selalu dilakukan, dalam bentuk motivasi Ekstrinsik
tentang kedisiplinan dan tentang keselamatan pasien.
b)Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan motivasi
sudah diberikan kepada perawat pelaksana, ketua tim
apabila hasil kerja menurun.
2)Pendelegasian.
a)Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara mengenai pendelegasian
kepada perawat dan pelaksanaannya di Ruang IRNA A
kepala ruangan menyatakan bahwa, pendelegasian di
ruangan kadang-kadang di lakukan jika ada kondisi yang
memungkinkan untuk di lakukan. dan tempat di lakukannya
pendelegasian yaitu di ruang jaga perawat. Namun dalam
pelaksanaan pendelegasian tersebut tidak terjadwal dan
terencana.
Dari hasil wawancara kepala ruangan mengatakan bahwa
pendelegasian dilakukan biasanya oleh dokter ke kepala
ruangan atau yang mewakilkan jika ada pasien yang butuh
resep atau dari kepala ruangan ke ketua tim
Pendelegasian juga dilakukan ke perawat PK 2 ke perawat
PK 1.
b)Observasi
Berdasarkan observasi yang diperoleh dapat dianalisa
bahwa diruang IRNA A dalam melakukan pendelegasian
biasanya oleh dokter ke kepala ruangan atau yang
mewakilkan jika ada pasien yang butuh resep.
3)Timbang terima
a)Wawancara
Dari hasil wawancara kepala ruangan mengatakan bahwa
perawat di ruang IRNA A sudah melaksanakan timbang
terima sesuai dengan alur timbang terima seperti
melaporkan jumlah pasien, keadaan pasien, keluhan
pasien, tindakan yang sudah dan belum dan menyampaikan
masalah sudah teratasi apa belum.
b)Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan timbang
terima diruang IRNA A RS Awet Muda Narmada sudah
dilakukakan setiap pergantin shift dan setiap ada
pasien baru, perawat diruangan sudah melaksanakan
timbang terima seperti melaporkan jumlah pasien,
keadaan pasien, keluhan pasien, dan tindakan yang sudah
dan belum dilakukan. Timbang terima hanya dilakukan di
ners station ruang IRNA A, tidak ke ruangan pasien.
c)Masalah
Timbang terima hanya dilakukan di nurse station, tidak
dilaksanakan lagi diruangan pasien untuk mengkonfirmasi
Kembali ke pasien
Alur Operan
PASIEN
tindakan
Tindakan
Masalah
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebagian
4. Muncul masalah baru
Bagan 2.3 alur timbang terima
4. Pengendalian/Pengawasan (Controling)
1. Proses Manajemen Bimbingan Klinik
1) Perencanaan (Planning)
1) Kajian data
1. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
oleh Rabiyatul Adawiah pada tanggal 24- 26 Mei
2021 dengan kepala ruangan) bahwa pemimpin akan
mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan
evaluasi serta menetapkan sumber daya yang
dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas –
tugasnya terlebih dalam proses bimbingan klinik
manajemen. Sebelum mahasiswa melakukan praktik
di ruangan, pihak institusi pendidikan
mengirimkan permohonan praktik ke Ruang IRNA II
RSUD Patut Patuh Patju. Setelah mendapatkan
persetujuan, institusi mengirimkan kerangka
acuan pelaksanaan praktik dan diadakannya
pertemuan antara kedua pihak untuk mendapatkan
kesepakatan dalam melaksanakan praktik. Untuk
selanjutnya sebelum memulai praktik, mahasiswa
diterima pihak Ruang IRNA II RSUD Patut Patuh
Patju dan diorientasikan langsung oleh kepala
ruangan.
2. Observasi
Tabel 2.19 Distribusi Kajian Planning Proses
Bimbingan PKK di Ruang IRNA II RSUD Patut Patuh
Patju
2) Kajian teori
Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai
dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan
menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk
mencapainya. Melalui perencanaan akan dapat
ditetapkan tugas – tugas staf.
2) Pengorganisasian
1) Kajian data
1. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
Rabiyatul Adawiah pada tanggal 24-26 Mei 2021
dengan kepala ruangan, dalam melaksanakan
manajemen pembimbing klinik keperawatan ada 2,
salah satunya melaksanakan tugas sebagai kepala
ruangan dan memberikan bimbingan serta arahan
kepada praktikan terkait untuk masalah-masalah
atau data-data yang ada dalam ruang rawat inap
IRNA II tersebut. Pembimbing klinik yang kedua
yaitu melaksanakan tugas dibagian manajemen
rumah sakit dan ikut serta membimbing,
mengontrol dan mengarahkan secara keseluruhan
pada mahasiswa/i praktikkan. Serah terima
peserta didik tetap dilakukan.
2. Observasi
Tabel 2.20 Distribusi Kajian Organizing Proses
Bimbingan PKK Di Ruang IRNA II RSUD Patut Patuh
Patju
No Standar Data Ket
1 Adanya serah terima Dilakukan
peserta didik
2 Penetapan pembimbing Dilakukan
PKK sesuai kriteria
yang ditetapkan
3 Menjelaskan Dilakukan
pelaksanaan PKK
4 Pembagian jadwal Dilakukan
dinas
5 Penentuan sanksi Dilakukan
bagi peserta didik
6 Adanya proses Dilakukan
pembimbing dari
pembimbing PKK
sesuai dengan
ketentuan
2) Kajian teori
Organizing (pengorganisasian), adalah
rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua
sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi
dan memanfatkannya secara efisien untuk mencapai
tujuan organisasi.
3) Pengarahan
1) Kajian data
1. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
Rabiyatul Adawiah pada tanggal 24-26 Mei 2021
dengan kepala ruangan, dalam pelaksanaan
bimbingan, CI klinik metode yang dilakukan
adalah orientasi pre confrence dan post
confrence dilakukan hanya pada saat praktik dan
akhir waktu praktik untuk mengevaluasi
pencapaian kompetensi, sehingga tidak ada jadwal
tersendiri. Simulasi ronde keperawatan pernah
dilakukan
2. Observasi
Tabel 2.21 Kajian Actuating Proses Bimbingan PKK di
Ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju
2) Kajian teori
Actuating (directing, commanding, coordinating)
atau penggerakkan adalah proses memberikan
bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja
secara optimal dan melakukan tugas – tugasnya
sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai
dengan dukungan sumber daya yang tersedia.
4) Pengawasan
1) Kajian data
1. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
Rabiyatul Adawiah pada tanggal 24-26 Mei 2021
dengan kepala ruangan/pembimbing klinik (CI),
Controling terhadap mahasiswa praktik dilakukan
dengan melakukan observasi kehadiran mahasiswa
serta keaktifan dari mahasiswa selama praktik
(baik secara langsung maupun via online dengan
mengirimkan bukti foto laporan timbang terima
anggota mahasiswa/i yang hadir dan melaksanakan
tugas sesuai jadwal dinas masing-masing. Sebelum
praktik dimulai mahasiswa sudah dijelaskan
tentang tata tertib yang berlaku. Penilaian
terhadap peserta didik didokumentasikan dalam
buku nilai laporan dan sikap mahasiswa.
2. Observasi
Tabel 2.22 Kajian Controling Proses Bimbingan PKK
di Ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju
2) Kajian teori
Controling (pengawasan, monitoring) adalah
proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan
mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang
terjadi.