Anda di halaman 1dari 21

113

BAB III
MASALAH DAN PERENCANAAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari hasil analisis menggunakan analisis SWOT ditemukan

beberapa masalah sebagai berikut:

a. INPUT

1. MAN

a. Tingkat pendidikan paling tinggi


hanya sampai D3
b. Pelatihan yang diikuti oleh
perawat masih sedikit
c. Sebagian perawat belum mengikuti
pelatihan MAKP
2. MATERIAL

a. Perlunya
pengelolaan bahan habis pakai secara efektif dan
efisien, beserta penambahan alat seperti
termometer
b. Perlu
adanya penambahan alat non medis seperti bantal,
selimut, sprai, kipas angina disetiap ruangan.
3. METODE

a. tidak adanya struktur organisasi


ruan Ronde keperawatan belum pernah dilakukan
b. Supervisi yang tidak terjadwal
c. Sosialisasi MPKP ruangan belum
terlaksana dengan baik
4. MONEY

a. Tidak
adanya struktur organisasi keuangan khusus
114

ruangan seperti, bendahara dan tidak adanya


pengumpulan iuran sacara rutin untuk ruangan

5. MARKETING

a) Promosi kesehatan diruang IRNA II RSUD Patut

Patuh Patju Gerung Lombok Barat belum maksimal.

B. Alternatif Penyelesaian Masalah

Dari masalah-masalah yang berhasil diindentifikasi,

dengan mempertimbangkan sumberdaya, waktu, kewenangan

dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada, sesuai

dengan diatas maka terdapat 13 masalah. Dari prioritas

masalah tersebut, maka skor tertinggi akan dilakukan

rencana tindak lanjut (masalah I,II dan III). Tindak

lanjut yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan

waktu, sumber daya, dana keuangan dan kemampuan.

Prioritas masalah yang sudah ditetapkan sesuai dengan

persetujuan dari ruangan adalah:

1. Masih kurang alat medis seperti thermomether

2. tidak adanya struktur organisasi ruangan

3. Tidak adanya media saat edukasi dischang planning

pada pasien seperti leifleat, poster dll

4. Belum perna terlaksana ronde keperawatan

5. Keluarga tidak mengambil obat sendiri ke apotek,

sehingga apoteker tidak memberikan edukasi obat

kepada keluarga pasien

6. Leaflet 10 penyakit terbanyak belum ada


115

C. Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di ruang

peristi

Seleksi alternatif menggunakan pembobotan CARL, yaitu:

No Masalah C A R L Total Urutan


1 Proses bimbingan 2 2 1 3 8 V
Akademik belum
optimal
2 Masih kurang alat 3 3 4 1 12 III
medis seperti
thermomether
3 tidak adanya 4 2 3 4 13 II
struktur organisasi
ruangan
4 Tidak adanya media 4 3 4 3 14 I
saat edukasi
dischang planning
pada pasien seperti
leifleat, poster dll
5 Belum perna 2 2 1 2 7 VI
terlaksana ronde
keperawatan
6 Keluarga tidak 4 3 2 2 11 IV
mengambil obat
sendiri ke apotek,
sehingga apoteker
tidak memberikan
edukasi obat kepada
keluarga pasien
116

D. ANALISIS SWOT SEBELUM INOVASI

No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING


1 Man (M1)
a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1. Adanya system pengembangan staf berupa pelatihan 0,2 3 0,6
perawat
2. Jenis ketenagaan: 0,3 4 1,2
a. DIII keperawatan 6 orang
b. DIII kebidanan 5 orang
c. Dokter umum 2 orang
d. Dokter spesialis 2 orang,
e. ahli gizi 4 orang,
f. cleaning service 1 orang
3. Masa kerja > 15 tahun 0 orang, 5-15 tahun sebanyak 0 0,2 4 0,8
orang, < 5 tahun sebanyak 11 orang.
4. Adanya pelatihan perawat 0,3 3 0,9 S-W
3,5-5,2 =
TOTAL 1 3,5 -1,7

Weakness
1. Semua perawat belum mengikuti pelatihan MAKP 0,4 4 1,6
2. Tingkat pendidikan paling tinggi DIII 0,6 6 3,6
TOTAL 1 5,2

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity
117

1. Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang


manajemen keparawatan dari diklat 0,1 2 0,2
2. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang
yang lebih tinggi 0,2 2 0,4
3. Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa keperawatan
dengan perawat klinik 0,4 2 0,8
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi
perawat 0,3 3 0,9
TOTAL
1 2,3 O-T
Treathened
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk 0,2 3 0,6 2,3-3 =
mendapatkan pelayanan yang lebih professional -0,7
2. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum. 0,2 3 0,6
3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,2 3 0,6
kesehatan
4. Persaingan antara rumah sakit yang semakin kuat 0.2 3 0,6
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan 0,2 3 0,6
pendidikan setiap tahun
TOTAL 1 3

2. Sarana dan Prasarana (M2)


a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk 0,3 3 0,9
pasien, tenaga kesehatan, dan keluarga pasien termasuk S-W
sarana prasarana universal precaution untuk perawat. 3,3-3,3=
2. Terdapat administrasi penunjang (missal: buku injeksi, 0,3 4 1,2 0
buku TT, buku visite, SOP, dll) yang memadai.
118

3. Tersedianya Nurs Station 0,2 3 0,6


4. Pemeliharaan dan perawatan dari sarana dan prasarana
penunjang kesehatan sudah ada. 0,2 3 0,6
TOTAL
1 3,3
Weakness
1. Sarana administrasi penunjang untuk dokumentasi belum 0,4 3 1,2
ada
2. Kurangnya kamar mandi yang memadai 0,3 4 1,2
3. Ukuran ruangan tergolong kecil 0,3 3 0,9

TOTAL 1 3,6
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari 0,5 3 1,5
bagian pengadaan barang
2. Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang 0,5 4 2
pengoprasian alat
TOTAL 1 3,5
Treathened O-T
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang 0,5 3 1,5
ada 3.5-2,7 =
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,3 2 0,6 0,8
kesehatan
3. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi 0,2 3 0,6
sarana dan prasarana
TOTAL 1 2,7

3 Methode (M3)
1. MAKP
119

a. Internal Faktor (IFAS):


Strength
1. RS memiliki visi,misi, dan motto sebagai acuan 0,2 4 0,8
melaksanakan kegiatan pelayanan.
2. Sudah ada modal MAKP yang digunakan yaitu MAKP 0,1 3 0,3
tim.
3. Supervisi sudah dilakukan kepala ruangan 0,1 3 0,3
4. Ada kemauan perawat untuk berubah 0,1 3 0,3 S-W
5. Mempunyai standar asuhan keperawatan. 0,2 4 0,8
0,1 3 0,3 3,1-3 =
6. Mempunyai protap setiap tindakan
7. Terlaksananya komunikasi yang adekuat:perawat dan 0,1
0,2 3 0,6
tim kesehatan lain

TOTAL
1 3,1

Weakness
1. Pelaksanaan modal MAKP sudah dilaksanakan tetapi 0,2 3 0,6
sosialisasi kepada semua tim masih kurang.
2. Ada perawat yang tidak puas dengan penerapan MAKP 0,5 3 1,5
3. Tingkat pendidikan perawat untuk memenuhi MAKP 0,3 3
masi rendah 0,9
1 3
TOTAL
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners praktik manajemen 0,5 4 2
keperawatan O-T
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,2 3 0,6 3,8-3,4 =
120

profesionalisasi perawat 0,4


3. Adanya kebijakan rumah sakit tentang pelaksanaan 0,3 4 1,2
MAKP
1 3,8
TOTAL
Threatened
1. Persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat 0,2 4 0,8
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi 0,2 4 0,8
terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih
professional.
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum. 0,2 3 0,6
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,1 3 0,3
kesehatan
5. Persaingan dengan masuknya perawat asing. 0,1 3 0,3
6. Babasnya pers yang dapat langsung menyebarkan 0,2 4 0,8
informasi dengan cepat.

TOTAL 1 3,4
2. Sentralisasi obat
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan 0,1 3 0,3
sentralisaasi obat
2. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat 0,2 4 0,8
3. Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat oleh 0,1 3 0,3
perawat berkolaborasi dengan depo farmasi
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi 0,2 4 0,8
obat
5. Adanya buku injeksi dan obat oral bekerjasama dengan 0,2 4 0,8 S-W
depo farmasi
121

6. Adanya lembar pendokumentasian obat yang diterima 0,2 3 0,6 2,8-2 =


setiap status pasien 0,8
TOTAL 1 2,8

Weakness
1. Pengambilan obat ke depo farmasi tidak dilakukan oleh 1 2 2
keluarga pasien

TOTAL 1 2
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang praktik manajemen 0,5 3 1,5
keperawatan
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 0,5 3 1,5
praktek
TOTAL 1 3
Threatened
1. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi 0,4 3 1,2 T-O
terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih 3-3 = 0
professional
2. Adanya kesadaran masyarakat/pasien/keluarga akan 0,4 3 1,2
tanggung jawab dan tanggung gugat
3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,2 3 0,6
kesehatan
TOTAL 1 3
3. Supervisi
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Supervisi telah dilaksanakan secara rutin. 0,3 4 1,2
0,3 4 1,2
122

2. Telah ada program pelatihan dan sosialisasi S-W


supervise. 0,4 4 1,6 4-3,8 =
3. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervise. 0,2
TOTAL 1 4
Weakness
1. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan 0,5 4 2,0
supervise.
2. Supervise program pelatihan dan tidak ada formulir 0,2 3 0,6
penilaian yang tepat.
3. Belum adanya dokumentasi supervise yang jelas 0,3 4 1,2

TOTAL 1 3,8

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa S-I keperawatan yang praktek 0,3 3 0,9
managemen keperawatan
2. Adanya reward dalam bentuk pelatihan,sekolah, maupun 0,2 3 0,6
jasa bagi yang melaksanakan pekerjaan dengan baik.
3. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang 0,3 3 0,9
tidak melaksanakan tugas dengan baik. O-T
4. Hasil supervise dapat dilakukan sebagai pedoman untuk 0,2 3 0,6
daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) 3-3 = 0
TOTAL 1 3
Threatened
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan 1 3 3
pelayanan yang professional
TOTAL 1 3
4. Timbang Terima
123

a. Internal faktor (IFAS)


Strength
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima 0,2 4 0,8
setiap pagi
2. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 3 0,6
3. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang 0,2 4 0,8
telah dilaksanakan
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan timbang terima 0,2 4 0,8
5. Pendokumentasian timbang terima ditulis langsung pada 0,2 3 0,6 S-W
status pasien. 3,6-3,2 =
TOTAL 1 3,6 0,4
Weakness
1. Belum ada protap timbang terima diruangan 0,2 3 0,6
2. Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP 0,4 3 1,2
melaporkan identitas pasien, keluhan utama, DS,DO, MK,
dan intervensi) tetapi intervensi masih bersifat umum
tidak berdasarkan MK dan evaluasi tidak lengkap
3. Format timbang terima sudah mencakup nama dan paraf 0,2 4 0,8
perawat pada kedua shift
TOTAL 1 3,2

b. Eksternal factor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang praktik manajemen 0,3 3 0,9
keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa profesi 0,4 3 1,2
ners yang praktik dengan perawat ruangan
3. Kebijakan RS (bidang keperawatan) tentang timbang 0,3 4 1,2
terima. O-T
TOTAL 1 3,3
124

Treathened 3,3-3 =
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat 0,5 3 1,5 0,3
untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang
professional
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung 0,5 3 1,5
jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi
Asuhan keperawatan. 1 3
TOTAL
5. Discharge Planning
a. Internal faktor (IFAS
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di 0,4 3 1,2
ruangan untuk pasien pulang (format atau kartu DP)
2. Adanya control brobat 0,4 3 1,2
3. Perawat memberikan pendidikan kesehatan secara 0,2 4 0,8 S-W
informal kepada pasien / keluarga selama dirawat atau 3,2-3,6=
pulang. 3,2 -0,4
TOTAL 1

Weakness
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,2 3 0,6
2. Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan 0,2 4 0,8
kesehatan kepada pasien/keluarga
3. Tidak tersedianya leaflet pasien pulang 0,4 4 1,6
4. Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi 0,2 3 0,6

TOTAL 1 3,6
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang melakukan praktik 0,5 4 2
manajemen keperawatan
125

2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa profesi 0,5 4 2


Ners dengan perawat klinik
1 4
TOTAL T-O
Threatened. 4-3,6 =
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan 0,4 3 1,2 0,4
keperawatan yang professional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,3 4 1,2
kesehatan
3. Persaingan antar-RS yang semakin ketat. 0,3 4 1,2

TOTAL 1 3,6
6. Dokumentasi keperawatan
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi 0,1 3 0,3
untuk tenaga kesehatan (sarana administrasi
penunjang. S-W
2. Sudah ada sistem pendokumentasian SOR. 0,3 3 0,9 3,2-2,5 =
3. Format asuhan keperawatan sudah ada. 0,4 4 1,6 0,7
4. Adanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat 0,2 2 0,4

TOTAL 1 3,2

Weakness
1. Dari observasi status pasien, pengisian 0,5 2 1,0
dokumentasi tidak lengkap : wantu, nama dan jam
belum dicantumkan, respon pasien pasca tindakan
126

kurang terpantau
2. SAK dan SOP belum maksimal digunakan 0,3 3 0,9
3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian
belum dilaksanakan secara optimal 0,2 3 0,6

TOTAL 1 2,5
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya program pelatihan 0,2 2 0,4
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan 0,2 3 0,6
(pengembangan SDM)
3. Mahasiswa S1 keperawatan ners praktek manajemen
untuk mengembangkan sistem dokumentasi PIE. 0,2 2 0,4
4. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 0,2 3 0,6 T-O
5. Sistem MPKP yang diterapkan mahasiswa S1 0,2 2 0,4 2,4-2 =
keperawatan. 0,4

TOTAL 1 2,4
Threatened
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) 0,5 2 1
akan tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan 0,5 2 1

TOTAL 1 2
7. RONDE KEPERAWATAN
a. Internal faktor (IFAS)
Strength:
1. Bidang perawatan dan Ruangan mendukung adanya 0,2 3 0,6 S-W
127

kegiatan ronde keperawatan 3,2-3,6 =


2. Banyaknya kasus yang memerlukan perhatian khusus 0,2 3 0,6 -0,4
3. SDM banyak mempunyai pengalaman dalam bidang 0,2 4 0,8
keperawatan
4. Sertifikat perawat sesuai keahliannya 0,4 3 1,2

TOTAL
1 3,2
Weakness:
1. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum 0,2 4 0,8
dilaksanakan di ruang peristi
2. Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum 0,4 3 1,2
merata TOTAL
0,4 4 1,6

1 3,6
a. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity:
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang manajemen 0,5 3 1,5
keperawatan T-O
2. Adanya kesempatan dari kepala ruangan untuk mengadakan 0,5 3 1,5 3-3,5 =
ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktik -0,5
TOTAL 1 3

Threatened:
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat 0,5 3 1,5
untuk mendapatkan pelayanan yang profesional
2. Persaingan antar-ruang semakin kuat dalam pemberian 0,5 4 2,0
pelayanan
128

TOTAL 1 3,5
4 MONEY(M4)
Money (M4)
a. Internal faktor(IFAS)
Strenght S-W
1. Ada pendapatan dari jasa medik untuk pasien dengan 0,2 3 0,6 3,1-3 =
biaya BPJS yang dapat diklaim setelah perawatan 0,1
2. Ada pendapatan dari jasa pelayanan rumah sakit berupa 0,2 3 0,6
remunisasi

TOTAL 0,4 3 1,2

0,1 4 0,4
0,1 3 0,3

1 3,1

Weakness
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa medic yang 0,5 3 1,5
diberikan sama untuk semua perawat
2. System administrasi belum terpusat 0,5 3 1,5

TOTAL 1 3
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai institusi 0,5 4 2,0
2. Ada kesempatan untuk menggunakan instrument medis 0,3 3 0,9
dengan re-use sehingga menghemat pengeluaran
TOTAL 0,2 2 0,4
129

T-O
1 3,3 3,3-3 =
Treathened 0,3
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat 1 3 3
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional
sehingga membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana
TOTAL 1 3
5 Marketing (M5)
a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dirumah 0,3 4 1,2 S-W
sakit 3,5-3 =
2. Rata-rata BOR cukup baik 0,2 4 0,8 0,5
3. Adanya variasi karakteristik dari pasien (BPJS, umum, 0,2 3 0,6
Asuransi swasta)
4. Sebagai tempat praktek mahasiswa keperawatan baik itu 0,3 3 0,9
mahasiswa profesi ners, S1, D4 maupun D3 Keperawatan
1 3,5
TOTAL
Weakness
1. LOS yang memanjang karena perawatan yang lama 1 3 3
2. TOI yang memanjang karna lama tempat tidur kosong
TOTAL 1 3

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity
1.Adanya mahasiswa S-1 keperawatan + NERS yang praktek 0,5 4 2,0
manajemen
2.Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 0,5 3 1,5
130

TOTAL T-O
1 3,5 3,5-3 =
Treathened 0,5
2. Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus 0,5 3 1,5
dipenuhi
3. Persaingan antara rumah sakit dalam memberikan 0,5 3 1,5
pelayanan keperawatan
TOTAL 1 3
131

E. Rencana kegiatan manajemen keperawatan di ruang peristi RSUD Awet Mudah Narmada

No Kegiatan Tujuan Waktu Ruang Sasaran Metode Hasil yang Penanggung


diharapkan Jawab
1 Melengkapi Pengukuran suhu kamis, Peristi Kepala Diskusi Termometer di Pahariah
thermometer di dapat dilakukan 23/07/20 Ruangan, ruangan peristi
ruang peristi dengan optimal Seluruh memenuhi Eka
perawat stardard susanti
ruang ruangan
Peristi

2 Membuat Pengorganisasian kamis, Peristi Kepala Diskusi Ruangan Ahmad


Ruangan, memiliki muhaji
struktur ruangan lebih 23/07/20
Seluruh struktur
organisasi di terarah perawat organisasi yang
ruang
ruang Peristi tetap Wanda
Peristi
putri M

Dwi rizki
Susmita
3 - Membuat Pemberian Jum’at, Peristi keluarga Diskusi Pemberian Rista agus
informasi ke 24/07/20 pasien informasi ke kurdani
poster 10
pasien, keluarga pasien, kelurga
penyakit dan pengunjung pasien dan
lebih efektif pengunjung M. Andri I
terbanyak.
lebih efektif
- Membuat
132

video cuci Dita


oktaviani
tangan yang
benar

4. membuat alur Ronde Jum’at, Peristi Kepala Diskusi  Dapat menjadi Arum
keperawatan 24/07/20 Ruangan, acuan dalam pramita
ronde dapat berjalan Seluruh melakukan
dengan optimal perawat ronde
keperawatan dan dilakukan ruang keperawatan Khairil
secara rutin Peristi  Menyelesaikan amar
ruangan Dokter, masalah
gizi, pasien yang
apoteker, sulit Ida ayu
keluarga teratasi wayan
pasien putri S W
131

Anda mungkin juga menyukai