Anda di halaman 1dari 6

Tabel 2.

6 Distribusi Jenis Penyakit Terbesar Di Ruang


IRNA B RSUD Awet Muda Narmada selama bulan Maret-Juni
2020
No Jenis penyakit Jumlah Persentase %
1 COVID-19 53 100%
2 SNH (Stroke Non 0 0
Hemoragik)
3 Pneumonia 0 0
4 DM (Diabetes 0 0
Melitus)
5 PPOK (Penyakit paru 0 0
obstruksi kronis)
6 CHF (congestif 0 0
hearth failure)
7 CKD (chronic kidney 0 0
disease)
8 AF/RVR(Atrial 0 0
fibrilasi)
9 ADHF(Acute 0
decompensated heart
failure)
10 CKR(Cidera Kepala 0 0
Ringan)
Jumlah 53 100%

Sumber: Data Primer Ruang IRNA B


a) Analisa data
Berdasarkan tabel 2.6 diatas dapat diketahui 10 besar
penyakit di Ruang IRNA B periode bulan Maret-Juni 2020
, kasus terbanyak dan yang satu-satunya ada diruangan
adalah Covid 19 dikarenakan ruang Irna B memang
diperuntukan sebagai ruangan isolasi pasien covid 19
dengan presentase 100% atau 53 kasus.

b) Kajian Teori
Penyakit adalah perihal hadirnya sekumpulan
respon tubuh yang tidak normal terhadapt agen, dimana
manusia memiliki toleransi yang sangat terbatas atau
bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali (Elizabeth
J. Crown, 2011).
a) Kepuasan Kerja Perawat
1. Kajian Teori
Menurut McGregor (dalam Nursalam, 2012) kepuasan kerja
karyawan dapat diukur dengan pengaplikasian ilmu yang
diperoleh.Kepuasan berhubungan dengan motivasi.
Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan
dibandingkan dengan harapannya (Sutono, 2001).
Kepuasan dipengaruhi oleh Sumber Daya Pendidikan,
Pengetahuan, Sikap, Gaya hidup, Demografi, Budaya,
Sosial Ekonomi, Keluarga dan situasi yang dihadapi.
Pada Survey di Texas (Wandel et al, 1981), menunjukan
bahwa sebab utama ketidakpuasan kerja adalah;
- Upah Kerja Insentif (jasa pelayanan) yang tidak
setimpal dengan beban kerja (lebih kecil/dipukul
ratakan dengan ruang perawatan lain),
- Pekerjaan menulis yang terlalu banyak atau beban
kerja yang tidak sesuai dengan jumlah ketenagaan,
- Penunjang administrasi/peralatan operasional yang
kurang serta rusak dan kurangnya pendidikan yang
menunjang karir,
- Hubungan yang buruk dengan profesi lain,
- Sulitnya mendapat jam dinas yang teratur akhirnya
beberapa perawat meninggalkan rumah sakit dengan
berhenti kerja.
Wesley dan Yukl (dalam Nursalam, 2012) juga
mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja dari kondisi sebenarnya adalah;
- Kompensasi: Sikap pekerja terhadap pembayaran yang
diterimanya setelah ia membandingkannya dengan rekan
lain baik didalam maupun di luar organisasi tempat
ia bekerja.
- Supervisi: Tanggapan bahwahan terhadap perilaku
atasan diwaktu memberikan bimbingan
- Pekerjaan itu sendiri: Signifikansi pekerjaan, umpan
balik dari pekerjaan itu sendiri (informasi langsung
dan jelas diperoleh dari pekerja atas efektifitas
dan hasil kerjanya).
- Rekan sekerja : Perilaku rekan sekerja terhadap
individu pekerja yang lain
- Keamanan Kerja : Kepuasan pekerja dalam menduduki
pekerjaannya selama ia mau termasuk imbalan gaji,
pinjaman, hari libur, fasilitas kesehatan, pensiunan
dihari depannya.
- Kesempatan pengembangan diri : Kesempatan untuk maju
atau berprestasi dalam jenjang karir.
Menurut Djojodibroto (dalam Nursalam, 2012),
untuk memperoleh pelayanan asuhan keperawatan baik
diperlukan staf yang mempunyai dedikasi tinggi dan
komitmen terhadap tugas-tugas yang diberikan.
Disamping komitmen yang ada pada staf, diperlukan
juga kepuasan kerja yang akan mendorong staf
melaksanakan komitmennya itu secara baik. Karena
kepuasan kerja karyawan dapat mempengaruhi hasil
mutu asuhan keperawatan yang diberikan.
Pekerja yang baik tentu harus mendapat
imbalan yang baik pula. System penggajian RS
haruslah:
- Memenuhi ketentuan upah minimum
- Sesuai dengan kemampuan anggaran rumah sakit
- Adil, merupakan pengakuan bahwa ada hubungan
antara imbalan jasadengan pekerjaan yang
dilakukan dan juga dengan prestasi kerja untuk
itu harus ada gaji dasar.
- Mampu mempertahankan tenaga yang baik
- Mampu menarik tenaga yang baik dari luar
- Sumber daya manusia (SDM)/tenaga kerja adalah
unsur terpenting dalam institusi rumah sakit mutu
pengelolaan dan pelayanan rumah sakit dapat
dipastikan akan rendah. Cara untuk meningkatkan
mutu tenaga kerja dipenuhi dengan:
- Penempatan tenaga yang sesuai
- Pemberian penghargaan yang wajar berdasarkan
prestasi kerja
- Hubungan kerja yang manusiawi
- Adanya usaha untuk peningkatan mutu SDM
- Kejelasan siapa atasan fungsional dan siapa
atasan struktural.

2. Kajian Data
Tabel 2.17 Distribusi Kepuasaan Kerja Perawat di Ruang
IRNA B RSUD Awet Muda Narmada

No Kepuasan Jumlah Persentase


1 Kurang Puas
2 Cukup Puas
3 Puas
Total 11 100

Berdasarkan instrumen yang di bagikan pada 11


perawat pada tanggal 17 Juli 2020 sebanyak % menyatakan
puas, dan menyatakan cukup puas %.

3. Analisa Data
Dari hasil Pembagian kuisioner terhadap 11 perawat
yang bekerja di Ruang IRNA B RSUD Awet Muda Narmada ,
sebagian besar orang (%) menyatakan puas terhadap kerja
di Ruang IRNA B RSUD Awet Muda Narmada .

b) Kepuasan Pasien
1. Kajian Teori

Menurut oliver (dalam Nursalam, 2012) mendefinisikan


kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan
harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan harapan

Kepuasan pasien adalah persasaan senang, puas


individu karena terpenuhinya harapan atau keinginan dalam
menerima jasa pelayanan kesehatan (Budi astuti 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien
menurut budi astuti 2002
- Kualitas produk atau jasa
- Kualitas pelayanan
- Faktor emosional
- Biaya
Aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien
menurut Grivihith 1987
- Sikap pendekatan staf kepada pasien
- Kualitas perawatan yang diterima
- Prosedur administrasi yang mudah
- Waktu kunjungan keluarga
- Fasilitas umum yang tersedia
- Fasilitas ruang inap untuk pasien rawat inap
- Hasil trethment atau perawatan yang diterima
2. Kajian Data
Berdasarkan hasil pengkajian data kepada 7 pasien
yang dirawat di ruang Ruang IRNA B RSUD Awet Muda Narmada
pada tanggal 17 Juli 2020 didapatkan data sebagai berikut

Tabel 2.18distribusi Kepuasan Pasien Terhadap Kinerja


Perawat Diruang Ruang IRNA III B RSUD Kota Mataram

Kepuasan Pasien Rawat Inap 1 % 2 % 3 % 4 %


Kemampuan Perawat/Bidan Melaksanakan Pelayanannya
1 Ketepatan tindakan 100%
perawat/bidan
2 Ketersediaan waktu 100%
perawat/bidan untuk
konsultasi bagi pasien
3 Waktu pelayanan 100%
perawat/bidan sesuai
dengan jam kerja
Kecepatan Tanggapan Perawat Terhadap Kebutuhan Pasien
1 Kecepatan tindakan 100%
perawat/bidan terhadap
kebutuhan pasien
2 Penanganan perawatan 100%
yang cepat, tepat dan
bersahabat
3 Perhatian perawat/bidan 100%
terhadap pasien
Keramahan, Pengetahuan dan Citra Perawat
1 Keramahan dan kesopanan 100%
perawat
2 Pengetahuan dan 100%
keterampilan perawat
dalam pelayanan
3 Citra dan prestasi 100%
perawat
Kepedulian Perawat dalam Memberikan Pelayanan
1 Kemudahan perawat/bidan 100%
untuk dihubungi saat
dibutuhkan
2 Komunikasi 16.5% 83,5%
perawat/bidan pada
pasien
3 Kepedulian 100%
perawat/bidan untuk
meningkatkan pelayanan
Penampilan Perawat
1 Kebersihan 100%
perawat/bidan
2 Pakaian seragam yang 100%
dikenakan perawat/bidan
3 Kerapian pakaian 100%
perawat/bidan

Sumber : Observasi kepuasan pasien

3. Analisa Data

Dari hasil pengkajian kepuasan pasien didapatkan skor


83,5%% pasien menyatakan puas dengan pelayanan di Ruang IRNA B RSUD
Awet Muda Narmada.

Anda mungkin juga menyukai