b) Kajian Teori
Penyakit adalah perihal hadirnya sekumpulan
respon tubuh yang tidak normal terhadapt agen, dimana
manusia memiliki toleransi yang sangat terbatas atau
bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali (Elizabeth
J. Crown, 2011).
a) Kepuasan Kerja Perawat
1. Kajian Teori
Menurut McGregor (dalam Nursalam, 2012) kepuasan kerja
karyawan dapat diukur dengan pengaplikasian ilmu yang
diperoleh.Kepuasan berhubungan dengan motivasi.
Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan
dibandingkan dengan harapannya (Sutono, 2001).
Kepuasan dipengaruhi oleh Sumber Daya Pendidikan,
Pengetahuan, Sikap, Gaya hidup, Demografi, Budaya,
Sosial Ekonomi, Keluarga dan situasi yang dihadapi.
Pada Survey di Texas (Wandel et al, 1981), menunjukan
bahwa sebab utama ketidakpuasan kerja adalah;
- Upah Kerja Insentif (jasa pelayanan) yang tidak
setimpal dengan beban kerja (lebih kecil/dipukul
ratakan dengan ruang perawatan lain),
- Pekerjaan menulis yang terlalu banyak atau beban
kerja yang tidak sesuai dengan jumlah ketenagaan,
- Penunjang administrasi/peralatan operasional yang
kurang serta rusak dan kurangnya pendidikan yang
menunjang karir,
- Hubungan yang buruk dengan profesi lain,
- Sulitnya mendapat jam dinas yang teratur akhirnya
beberapa perawat meninggalkan rumah sakit dengan
berhenti kerja.
Wesley dan Yukl (dalam Nursalam, 2012) juga
mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja dari kondisi sebenarnya adalah;
- Kompensasi: Sikap pekerja terhadap pembayaran yang
diterimanya setelah ia membandingkannya dengan rekan
lain baik didalam maupun di luar organisasi tempat
ia bekerja.
- Supervisi: Tanggapan bahwahan terhadap perilaku
atasan diwaktu memberikan bimbingan
- Pekerjaan itu sendiri: Signifikansi pekerjaan, umpan
balik dari pekerjaan itu sendiri (informasi langsung
dan jelas diperoleh dari pekerja atas efektifitas
dan hasil kerjanya).
- Rekan sekerja : Perilaku rekan sekerja terhadap
individu pekerja yang lain
- Keamanan Kerja : Kepuasan pekerja dalam menduduki
pekerjaannya selama ia mau termasuk imbalan gaji,
pinjaman, hari libur, fasilitas kesehatan, pensiunan
dihari depannya.
- Kesempatan pengembangan diri : Kesempatan untuk maju
atau berprestasi dalam jenjang karir.
Menurut Djojodibroto (dalam Nursalam, 2012),
untuk memperoleh pelayanan asuhan keperawatan baik
diperlukan staf yang mempunyai dedikasi tinggi dan
komitmen terhadap tugas-tugas yang diberikan.
Disamping komitmen yang ada pada staf, diperlukan
juga kepuasan kerja yang akan mendorong staf
melaksanakan komitmennya itu secara baik. Karena
kepuasan kerja karyawan dapat mempengaruhi hasil
mutu asuhan keperawatan yang diberikan.
Pekerja yang baik tentu harus mendapat
imbalan yang baik pula. System penggajian RS
haruslah:
- Memenuhi ketentuan upah minimum
- Sesuai dengan kemampuan anggaran rumah sakit
- Adil, merupakan pengakuan bahwa ada hubungan
antara imbalan jasadengan pekerjaan yang
dilakukan dan juga dengan prestasi kerja untuk
itu harus ada gaji dasar.
- Mampu mempertahankan tenaga yang baik
- Mampu menarik tenaga yang baik dari luar
- Sumber daya manusia (SDM)/tenaga kerja adalah
unsur terpenting dalam institusi rumah sakit mutu
pengelolaan dan pelayanan rumah sakit dapat
dipastikan akan rendah. Cara untuk meningkatkan
mutu tenaga kerja dipenuhi dengan:
- Penempatan tenaga yang sesuai
- Pemberian penghargaan yang wajar berdasarkan
prestasi kerja
- Hubungan kerja yang manusiawi
- Adanya usaha untuk peningkatan mutu SDM
- Kejelasan siapa atasan fungsional dan siapa
atasan struktural.
2. Kajian Data
Tabel 2.17 Distribusi Kepuasaan Kerja Perawat di Ruang
IRNA B RSUD Awet Muda Narmada
3. Analisa Data
Dari hasil Pembagian kuisioner terhadap 11 perawat
yang bekerja di Ruang IRNA B RSUD Awet Muda Narmada ,
sebagian besar orang (%) menyatakan puas terhadap kerja
di Ruang IRNA B RSUD Awet Muda Narmada .
b) Kepuasan Pasien
1. Kajian Teori
3. Analisa Data