Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Individu
Manajemen Keperawatan di Ruang IRNA B RSUD AWET MUDA NARMADA LOMBOK
BAAT” dapat terselesaikan.
Laporan Individu ini disusun sebagai salah satu persyaratan Akademik dalam
menyelesaikan pendidikan Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan pada Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram tahun akademik 2019/2020
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
terutama kepada:
1. DR. H. Hadi Suryatno, S.E.,M.Kes. Ketua Yayasan Al-Amin Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Mataram sekaligus penanggung jawab mata kuliah Manajemen
keperawatan yang telah banyak meluangkan waktunya dalam pemberian bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan laporan Individu ini.
2. Ns Eva Marvia M.M selaku pembimbing akademilk yang telah banyak meluangkan
waktunya dalam pemberian bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan
Individu ini.
3. Ns I Made Tama Endrawan S.kep,M.M selaku pembimbing lahan yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam pemberian bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
laporan Individu ini.
4. Ns H.M Isnaini Jauhari selaku kepala ruangan yang telah meluangkan waktunya dan
memberikan arahn dan bimbingan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan individu ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan proposal ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .
Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencari cara untuk
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Proses ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan proses manajemen dengan melibatkan semua anggota
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keperawatan sebagai salah satu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu kualitas
pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan hingga tercapai hasil yang
optimal.
Dengan memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu diterapkan
dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Manajemen
keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Gillies, 1986).
Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat sebagai salah
satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta usaha lain di bidang
kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi
kepada kepentingan masyarakat, maka rumah sakit perlu didukung dengan adanya organisasi
yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi
masyarakat. Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu
memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai
melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan manajerial yang
handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dari STIKES Mataram dituntut untuk dapat
mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Ruang IRNA II yang berlangsung
selama 2 minggu yaitu tanggal 4 Februari 2019 – 16 Februari 2019 dengan arahan dari
pembimbing lapangan maupun dari pembimbing pendidikan yang intensif. Adanya praktik
manajemen ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola
ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen yang sudah dipelajari di kampus .
B. PROGRAM KEGIATAN
2. Melakukan Pengkajian Ruangan ,di ruang IRNA II RSUD PATUT PATUH PATJU ,
Gerung Lombok barat.
3. Penyusunan laporan kelompok, BAB 1,2,3 diskusi dan kosultasi dengan pembimbing lahan
dan pembibing akademik .
7. Evaluasi kegiatan
1 2 3 5 7
Orientasi pasien
KARU /
Organization KATIM / PA
KARU /
Actuating
KATIM / PA
KARU /
Control KATIM / PA
Kepuasan PASIEN
pasien
(Supervisi)
Role Play
(Ronde
Keperawatan)
8 Desim Mempresentasikan
inasi laporan kelompok
9 Konsu
ltasi
dan
lapora
n akhir
10 Pengu
mpula
n
lapora
n
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan dalam hal
manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam
tatanan klinik. Kemampuan managemen diantaranya meliputi :
A. PELAKSANAAN.
3. MINGGUI II , KATIM II
B. EVALUASI.
yakni :
1) Telah dilakukan Penerimaan dan pengkajian kebutuhan pasien oleh katim dan pre
conference sebelum memulai aktivitas / pemberian asuhan keperawatan kepada klien
yang dipimpin oleh Kepala Ruangan .
2) Telah membuat tujuan dan perencanaan keperawatan
3) Pasien berjumlah 5 Orang di kamar 3,4,9,10 (TIM II)
4) Telah dilakukan tindakan keperawatan dengan baik dan dicatat dan dokumentasikan
dalam asuhan keperawatan
5) Telah dilakukan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
7) Melakukan timbang terima pada tim yang bertugas di shift berikutnya
C. FAKTOR PENDUKUNG .
Hal – hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan.
c. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap
lingkungan
D. KENDALA .
Terdapat beberapa aspek yang menjadi kendala dalam penerapan SIM di Indonesia.
1. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer
ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini
karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur
organisasi keperawatan di Indonesia, sebagai contoh pengambil
keputusan/kebijakan bukan dari profesi perawat, sehingga seringkali keputusan
tentang pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim keperawatan
dimentahkan lagi karena tidak sesuai dengan keinginan pengambil kebijakan.
Pihak manajemen rumah sakit masih banyak yang mempertanyakan apakah SIM
keperawatan ini akan berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan
keperawatan dan kualitas pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
2. Sumber daya manusia di institusi pelayanan kesehatan yang belum siap
menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan
dan ketidakmampuan mereka terhadap sistem informasi teknologi yang sedang
berkembang. Pemahaman yang kurang tentang manfaat SIM menjadi salah satu
faktor penyebab ketidaksiapan SDM keperawatan.
3. Sumber dana. Sebagaimana kita tahu bahwa untuk mendapatkan sistem informasi
manajemen keperawatan yang sudah siap diterapkan di rumah sakit,
membutuhkan biaya yang cukup besar, tidak setiap rumah sakit memiliki dana
operasional yang cukup besar, sehingga seringkali SIM keperawatan gagal
diterapkan karena tidak ada sumber dana yang cukup.
Kurangnya fasilitas Information technology yang mendukung. Pelaksanaan
SIM keperawatan tentunya membutuhkan banyak perangkat keras atau unit komputer
untuk mengimplementasikan program tersebut
E. KESINAMBUNGAN .
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur,
yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP.
Definisi tersebut berdasarkan prinsipprinsip nilai yang diyakini dan akan
menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak
memiliki nilai-nilai tersebut sebagai suatu pengambilan keputusan yang
independen, maka tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi
kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud (Nursalam, 2011).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
a) Kepala ruangan dan ketua tim hendaknya melakukan bimbingan kepada perawat
pelaksana untuk pembuatan rencana harian dan dokumentasi asuhan keperawatan.
b) Melakukan audit keperawatan secara berkala pada pasien yang akan pulang atau
dalam proses perawatan.
c) Melakukan supervisi tingkat ruang sesuai dengan acuan yang ada yang telah
ditentukan oleh direksi Rumah Sakit.
4. Perawat Pelaksana
a) Membudayakan kegiatan yang telah ajarkan dan menjadikan suatu rutinitas kegiatan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
N KEGIATAN PERAN
PP KARU KATIM
O
MINGGU I MINGGU II MINGGU III
I Melakukan pengkajian √ √ √
Mengidentifikasi masalah terkait
masalah di ruangan dan
merencanakan kegiatan yang terkait
dengan masalah yang teridentifikasi
II MELAKSANAKAN MPKP
A. MANAJEMEN APPROACH
(PENDEKATAN MANAJEMEN)
1. PERENCANAAN
a. Menyusun Rencana Jangka √ √ √
Pendek
2. Pengorganisasian
a. Menyusun struktur organisasi. - - √
b. Menyusun Jadwal Dinas - √ √
c. Menyusun Daftar Pasien - √ √
3. PENGARAHAN
a. Melakukan Operan √ - √
b. Melakukan Pre Confrence - √ √
c. Melakukan Post Confrence - √ √
d. Membudayakan Iklim Motivasi √ √ √
e. Melakukan pendelegasian - √ √
f. Melakukan Supervisi - √ √
4. PENGENDALIAN
a. Menghitung Indikator - - √
b. Melakukan audit Dokumen - - √
c. Melakukna survey Kepuasan - - √
d. Melakukan Survey masalah - - √
kesehatan/keperawatan
B. COMPENSANTORY
REWARD (PENGHARGAAN)
1. Melakukan Penilaian kinerja - √ √
C. PROFESIONAL
RELATIONSHIP (HUBUNGAN
PROFESIONAL)
1.Melakukan Rapat Keperawatan - - √
2. Melakukan Konfrensi Kasus - √ √
3. Melakukan rapat tim kesehatan - - √
4.Mengikuti visit dokter √ √ -
D. PATIENT CARE DELIVERY √ √ √
(ASUHAN KEPERAWATAN )
III MELAKUKAN EVALUASI √ √ √
TERHADAP KEGIATAN YANG
TELAH DILAKSANAKAN
1. ASUHAN KEPERAWATAN
SELASA 12,FEBRUARI,2019
RABU 13,FEBRUARI,2019