Nursing
Management
Tujuan Keperawatan:
1. Memaksimalkan perfusi/fungsi otak
2. Mencegah komplikasi
3. Pengaturan fungsi secara
optimal/mengembalikan ke fungsi normal.
4. Mendukung proses pemulihan koping
klien/keluarga
5. Pemberian informasi tentang proses penyakit,
prognosis, rencana pengobatan, dan
rehabilitasi.
Pengkajian Keperawatan
1. ABCDE (Toh, 2011)
2. Status neurologik: GCS, pupil, fungsi batang
otak, fungsi motorik.
3. Wajah & tulang kepala
4. Tanda vital
A= Airway, Assessment
5/20/2020 tatang0677 10
Mengatasi gangguan mobiliasi fisik :
• Rubah posisi setiap 2 jam
• Lakukan tindakan untuk mencegah komplikasi
imobilisasi
• ROM pasive
5/20/2020 tatang0677 11
Tanggung jawab perawat
• Fungsion saving
• Live saving (EDH + SDH)
• Evakuasi darah
• Mengurangi Midline Shifting
Hasil segera yang ingin dicapai dari operasi :
• Kembalinya pergeseran garis tengah,
• Kembalinya TIK ke dalam batas normal,
• Kontrol pendarahan dan mencegah perdarahan ulang.
5/20/2020 tatang0677 17
5/20/2020 tatang0677 18
Pengertian
KRANIOTOMI
• Membuka tulang tengkorak melalui pembedahan untuk meningkatkan
akses pada struktur intra kranial. (brunner&Sudath, 2002)
• Perdarahan
Hematoma Epidural
Hematoma Subdural
Hematoma Intraserebral
• Brain Tumor
Evaluasi diagnostik
• Edema cerebral
• Perdarahan subdural, epidural, dan intracerebral
• Hypovolemik syok
• Hydrocephalus
• Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (SIADH
atau Diabetes Insipidus)
• Gangguan perfusi jaringan s.d tromboplebitis.
biasanya timbul 7 - 14 hari setelah operasi.
• Infeksi. sering muncul pada 36 - 46 jam setelah
operasi stapilokokus aurens,
PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Lakukan pengkajian untuk membandingkan status pra dan post
operasi
Tingkat kesadaran
Resposivitas terhadap rangsang
Mengidentifikasi terhadap adanya defisit neurologis
Paralisis
Disfungsi viasual
Perubahan pada kepribadian dan bicara
Gangguan kandung kemih dan usus
Fungsi motorik tangan diuji dengan kekuatan genggaman tangan
dan obs. Gerakan kaki.
• Pemahaman pasien dan keluarga tentang rencana prosedur
bedah dan kemungkinan gejala sisa
• Ketersedian sistem pendukung
Intervensi
• Persiapan pembedahan tingkatkan status fisik dan emosional
untuk mengurangi komplikasi pasca bedah.
• Pesiapkan kebutuhan untuk tindakan operasi
Pengkajian pasca Operasi
• Frekuensi pemantauan disesuaikan dengan status klinis pasien
• Kaji fungsi pernafasan Hipoksia ringan dpt meningkatkan
iskemia cerebral.
• Frekuensi dan pola pernafasan dipantau serta nilai AGD
• Fluktuasi tanda vitan Mengidikasikan pe ↑ TIK
• Deteksi peningkatan TIK akibat oedema cereblal dan perdarahan
dan adanya perubahan pada tingkat kesadaran.
Pengkajian status neurologik
Tingkat Kesadaran
Tanda-tanda mata
Respon motorik
Dan Tanda vital
Sistem Perkemihan.
• Kontrol volunter fungsi perkemihan kembali setelah 6 – 8 jam post
anesthesia inhalasi, IV, spinal.
Sistem Gastrointestinal.
• Mual muntah
• Kaji fungsi gastro intestinal dengan auskultasi suara usus.
• jumlah, warna, konsistensi isi lambung tiap 6 – 8 jam.
• Meningkatkan istirahat.
• Memonitor perdarahan.
• Mencegah obstruksi usus.
Penatalaksanaan medis
• Dexamethason/kalmethason
• Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat), untuk
mengurnagi vasodilatasi.
• Pengobatan anti edema dnegan larutan hipertonis yaitu
manitol 20 % atau glukosa 40 % atau gliserol 10 %.
• Antibiotika yang mengandung barrier darah otak
(penisillin) atau untuk infeksi anaerob diberikan
metronidasol.
• Makanan atau cairan