Anda di halaman 1dari 11

ETIKA KEPERAWATAN

FERTILISASI IN VITRO (BAYI TABUNG)

Dosen Pembimbing

WIWIK NURLITA,A.Kep,M.Kes

NAMA KELOMPOK

PUJIAWATI RAHAYU :190201039

FRISCA REHANDANI : 190201038

ANISA AYU NURUL HABIBA :190201072

RINDU KURNIA ANGGRAINI :190201080

ZUADAFIL : 190201001

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS FMIPA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat melesaikan makalah Etika Keperawatan yang
berjudul tentang Bayi Tabung. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Wiwik Norlita A.Kep
M.kes selaku Dosen mata kuliah etika keperawatan dan Penggerak Mula yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Etika Keperawatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri, maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pekanbaru, 17 OKTOBER 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.......................................................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................................II

BAB 1
PEDAHULUAN ...................................................................................................................III

Latar Belakang......................................................................................................................III

Rumusan Masalah.................................................................................................................III

Tujuan Penulisan...................................................................................................................III

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................1

Pengertian Bayi Tabung .......................................................................................................1

Kapan di Butuhkan Proses Bayi Tabung ..............................................................................1

Proses Pembentukan Bayi Tabung .......................................................................................2

Bayi Tabung Pertama di Dunia..............................................................................................4

Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung ..........................................................................5

Biaya Untuk Program Bayi Tabung .....................................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................................7

Kesimpulan............................................................................................................................7

Saran .....................................................................................................................................7

DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh wanita,
tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur berhasil dibuahi dan ada dalam
fase siap, maka akan dipindahkan ke dalam rahim. faktor yang menentukan keberhasilan
prosedur bayi tabung ini. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh adalah usia
perempuan itu sendiri.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari bayi tabung?

2. Kapan di perlukan proses bayi tabung?

3. Bagaimana proses pembentukan bayi tabung?

4. Apa faktor penentu keberhasilan bayi tabung?

3. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui definisi dari bayi tabung dan mengetahui bagaimana prises pembentukan
bayi tabung, serta mengetahui kapan di perlukan proses bayi tabung bagi pasangan yang tidak
biisa memiliki anak dan faktor keberhasilan dalam pembentukan bayi tabung.
BAB II

Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh wanita,
tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur berhasil dibuahi dan ada dalam
fase siap, maka akan dipindahkan ke dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung disebut
dengan in vitro fertilization (IVF).

Kapan dibutuhkan proses bayi tabung

Sebenarnya bayi tabung bukanlah satu-satunya solusi untuk pasangan yang mengalami masalah
infertilitas dan masalah genetik. Sebenarnya ada beberapa pilihan lain, seperti menggunakan obat
kesuburan untuk meningkatkan produksi telur. Namun, Untuk sebagian wanita berusia di atas 40
tahun, disarankan sebagai metode untuk mengatasi infertilitas atau tidak subur pada wanita.

Selain itu, beberapa kondisi seperti di bawah ini yang kemungkinan menyebabkan sulit hamil
dan disarankan menggunakan prosedur bayi tabung.

- Kelainan genetik

- Kondisi kesehatan yang tengah menderita penyakit serius seperti kanker

- Gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel telur.

- Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal.

- Endometriosis.

- Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah.


- Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma.

- Sperma yang tidak mampu melewati cairan leher rahim.

- Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui.

- Memiliki risiko penyakit keturunan.

Kelainan kondisi seperti di atas yang membuat Seseorang jadi sulit hamil, melalui metode IVF,
sel telur yang sudah dibuahi dapat diskrining kode genetiknya untuk mencari masalah genetik
tertentu. Setelah embrio dinyatakan tidak memiliki risiko penyakit yang dapat diturunkan, dapat
ditanam pada rahim. Jadi, melalui metode bayi tabung, Seseorang memiliki peluang lebih besar
untuk mendapatkan keberhasilan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat.

Proses Pembentukan Bayi Tabung

1. Stimulasi ovarium

Tujuan utama dari stimulasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah sel telur yang diproduksi oleh
ovarium.

Semakin banyaknya sel telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung, maka
semakin besar pula kesempatan terjadinya kehamilan. Selama tahap stimulasi ovarium ini akan
diberikan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi sel telur.

Selain itu, dokter juga akan memantau pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam beberapa
hari dengan melakukan USG dan tes darah untuk memantau perkembangan telur dalam ovarium
dan mengetahui kadar hormon.

2. Pematangan oosit (sel telur dalam ovarium)


Sebelum sel telur diambil dan dipindahkan ke rahim, telur harus menyelesaikan pertumbuhan
dan perkembangannya terlebih dulu. Untuk memicu pematangan oosit tersebut, Maka akan
diberi suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) guna pematangan telurnya maksimal.

Suntikan hormon ini dilakukan sebanyak satu kali dan harus dilakukan pada waktu yang tepat.
Karena jika dilakukan terlalu dini, telur bisa menjadi tidak cukup matang. Namun, jika suntikan
dilakukan terlalu lama, telur malah akan menjadi terlalu tua dan tidak bisa berbuah dengan baik.
Untuk melihat kapan waktu yang tepat dalam melakukan suntikan, maka diperlukan melakukan
ultrasound kembali.

3. Pengambilan sel telur (ovum retrieval)

Pengambilan telur baru bisa dilakukan sekitar 34-36 jam setelah menerima suntikan hCG. Agar
tidak merasakan sakit saat pengambilan telur, maka akan dianestesi terlebih dulu.

Kemudian, USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan telur.
Pengambilan telur dilakukan menggunakan jarum yang akan menghisap folikel dalam ovarium.

Nantinya, hanya akan ada satu oosit (telur) tiap satu folikel yang diambil dari ovarium. Oosit ini
kemudian akan dibawa ke laboratorium embriologi untuk dilakukan pembuahan.

4. Pembuahan telur
Jika sebelumnya telur atau folikel dipilih yang paling baik, maka selanjutnya akan dilakukan
pembuahan atau inseminasi. Inseminasi adalah saat dimana sperma diperkenalkan ke telur,
kemudian hasil gabungan keduanya dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Biasanya dalam
waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.

Namun, jika suami yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang mempunyai kualitas
sperma rendah, sperma perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang. Teknik
ini disebut dengan intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI).

5. Pemindahan telur yang sudah dibuahi

Beberapa hari sebelum dilakukan pemindahan embrio, akan diberikan obat hormon progesteron
untuk membantu mempersiapkan dinding rahim untuk menerima embrio. Setelah telur dibuahi,
telur akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim.

Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya dilakukan pada hari kelima setelah
pembuahan, dimana embrio sudah berada pada fase blastosit. Embrio pada fase blastosit ini
sudah mampu menempel dengan baik pada rahim.

Bayi Tabung ( In vitro fertilisation ) pertama di dunia

Setelah pencarian dan penelitian yang cukup lama, akhirnya pada 25 juli 1978 lahirlah bayi
tabung pertama di dunia. Bayi tersebut adalah seorang bayi perempuan dan diberi nama Louise
Brown. Brown dilahirkan di Rumah Sakit Bristol di London, Inggris. Sukses kelahiran Louise
dengan teknik bayi tabung ini tidak lepas dari peran Patrick C.Steptoe, ahli kandungan dan
kebidanan dari Rumah Sakit Oldham, dan Robert Edwards, seorang dokter dan peneliti medis.

Louise kini hidup di inggris dan aktif bekerja di sebuah pusat perawatan bayi. Teknologi bayi
tabung kini telah menjadi sumber harapan utama bagi pasangan yang ingin memperoleh
keturunan dan telah dipakai oleh setidaknya 70% dari semua pasangan yang mencoba mencari
pemecahan atau terapi mendapatkan keturunan.
Di Indonesia sendiri, teknologi bayi tabung sudah cukup populer. Bayi tabung pertama yang
dilahirkan di Indonesia adalah Nugroho Karyanto yang lahir pada 2 mei 1988. Bayi tersebut
dilahirkan di Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan kita, jakarta. Sampai sekarang,
RSAB Harapan kita telah memproses lebih dari 300-an bayi tabung.

Faktor penentu keberhasilan Bayi Tabung

Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan prosedur bayi tabung ini. Salah satu faktor
utama yang sangat berpengaruh adalah usia perempuan itu sendiri. Usia optimal dari perempuan
yang biasanya menentukan keberhasilan proses bayi tabung yaitu sekitar 23-39 tahun, dengan
persentase tertinggi adalah di bawah usia 35 tahun.

Namun, tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung tak hanya bergantung pada faktor usia,
melainkan juga sejumlah faktor termasuk sejarah reproduksi, penyebab infertilitas, dan faktor
gaya hidup. Untuk mengetahui hasilnya, sebaiknya setelah dilakukan pemindahan embrio ke
rahim, Maka harus menunggu waktu selama dua minggu untuk melihat apakah berhasil hamil
atau tidak.

Selama waktu menunggu, sebaiknya melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Jangan
buat diri stres dengan memikirkan kehamilan. Karena kalau stres justru hal itu bisa menjadi
faktor penghambat kehamilannya berhasil.

Biaya untuk program bayi tabung

Biaya untuk program bayi tabung ini, pada akhir tahun 1980-an menghabiskan sekitar 5 juta
rupiah. Kini, biayanya telah mencapai puluhan juta rupiah. Proses yang memakan biaya paling
besar adalah untuk suntikan peransang indung telur pada calon ibu.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh wanita,
tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Kelainan kondisi yang membuat Seseorang jadi
sulit hamil dan melakukan prose bayi tabung. Dimana sel telur yang sudah dibuahi dapat
diskrining kode genetiknya untuk mencari masalah genetik tertentu. Setelah embrio dinyatakan
tidak memiliki risiko penyakit yang dapat diturunkan, dapat ditanam pada rahim. Jadi, melalui
metode bayi tabung, Seseorang memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keberhasilan
kehamilan dan memiliki bayi yang sehat.

2. SARAN

Semoga apa yang kita pelajari di makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
aktivitas sehari-hari. Demikian makalah yang berjudul Bayi Tabung ini kami buat, kami
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan dari pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.popmama.com/pregnancy/getting-pregnant/arrafina-muslimah/apa-itu-bayi-tabung-
dan-bagaimana-prosesnya

https://www.alodokter.com/sekilas-mengenai-prosedur-bayi-tabung

https://doktersehat.com/apa-itu-bayi-tabung/

Anda mungkin juga menyukai