Tinjauan Pustaka Mengenai Sejarah Ilmu Kedokteran Pada Masa Mesir Kuno,
Tiongkok Kuno, India Kuno, Yunani Kuno, Dan Persia
Mesir dan Mesopotamia Pada saat itu kondisi kesehatan diperkirakan terus
menurun, peningkatan penularan infeksi yang tak terbatas di kalangan manusia. Hal
ini disebabkan kepadatan penduduk yang tinggi karena pengolahan lahan pertanian
secara intensif dan berdirinya perkampungan dan kota-kota. Kajian terhadap mummi
di Mesir mengungkapkan adanya penyakit: tuberkulosis, parasit pada bagian
pencernaan, artrhitis, arteriosclerosis.
Sekitar tahun 2.600 SM, di Mesir sudah ada banyak dokter serta ahli
pengobatan. Dokter pertama yang ada di Mesir sekitar tahun 2.600 SM bernama
Imhotep, dia dikenal dengan pengetahuannya dalam ilmu faal serta penyakit.
Biasanya, para dokter di Mesir Kuno menghabiskan hidup mereka bertahun-tahun
untuk belajar tentang Ilmu Kedokteran di sekolah yang berupa kuil. Mereka belajar
bagaimana bertanya, memeriksa, serta memperlakukan orang sakit. Selain itu mereka
juga belajar mengenai resep dokter, bagaimana menentukan dosis dan sebagainya.
Menurut catatan sejarah, pada saat itu Dokter Gigi merupakan profesi yang sangat
penting dan paling dicari.
Ilmu Kedokteran yang ada sekarang ini berkembang sekitar tahun 1800-an,
kemudian di awal tahun 1900-an di Inggris (oleh William Harvey), Jerman (Rudof
Virchow), serta Prancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Adapun Ilmu
Kedokteran modern saat ini, atau Kedokteran Ilmiah (hasilnya sudah di uji coba)
merupakan penggantu tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime
Yunani, serta teori-teori pra-modern. Pusat perkembangan Ilmu Kedokteran juga
seiring berjalannya waktu berganti ke Britania Raya serta Amerika Serikat pada awal
abad ke 19 (dikembangkan William Osler, Harvey Cushing).
Penulisan ilmu kedokteran dimulai pada zaman Vedic 1500-1800 S.M. berisi
nyanyian yang disebut Atharta Veda, kemudian berkembang ke sistem yang lebih
rasional disebut Ayur Veda yang tujuannya ke arah kesempurnaan moral. Kedokteran
Hindu Kuno dikumpulkan dalam buku Caraka. Kesehatan dilihat dari keseimbangan
elemen dalam tubuh (Dhatus), Mental sehat (Prasana). Bila tidak seimbang
menimbulkan sakit. Tridhoshas - Dhatus (angin, air empedu, phlegm).
Bangsa Persia hidup pada sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Ilmu
Kedokteran pada masa itu sangat tinggi. Mereka menulis ilmu kedokteran dalam
lempengan tanah liat, kulit dan lembaran tembaga. Aksara yang digunakan adalah
tulisan paku yang berasal dari aksara Sumeria. Pada saat itu kedokteran telah
memiliki beberapa cabang di berbagai kota yaitu: kota Syahran sebagai pusat
kedokteran mata, kota Madyan sebagai pusat kedokteran kandungan, sedangkan kota
Jundi Kirman berkembang kedokteran umum, selain itu metode yang dipakai cukup
maju misalnya, metode bedah yang dikembangkan sangat baik begitupula dalam hal
penjahitan kembali luka bekas pembedahan dilakukan dengan sangat rapi. 8 Mereka
menggunakan afium (opium) sebagai anestesi (pembiusan). Alat- alat kedokteran pun
telah berkembang sangat baik, mereka telah menggunakan logam sebagai alat
kedokteran & bedah. Untuk sekolah kedokteran sangat tertata rapi. Mereka memiliki
kurikulum yang sudah terstruktur baik, dengan tingkat-tingkat pemahaman yang
diberikan