Anda di halaman 1dari 4

Langkah-langkah diagnosis:

a. Anamnesis
 Autoanamnesis: langsung ke pasien
 Aloanamnesis: semua keterangan diperoleh selain dari pasiennya sendiri
 Orang tua
 Wali
 Keterangan dari dokter yang merujuk
 Teknik anamnesis
1) Ciptakan suasana kondusif agar orang tua atau pasien dapat mengemukakan
keadaan pasien dengan spontan dan wajar  menyapa/memberi salam kepada
penderita/keluarga, memperkenalkan diri, meminta izin untuk melakukan
anamnesis dan memeriksa.
2) Pemeriksa harus bersikap empatik dan menyesuaikan diri dg keadaan sosial,
ekonomi dan pendidikan, serta emosi orang yang diwawancara  jangan
memakai istilah yang mungkin tidak dimengerti oleh keluarga
3) Anamnesis dilakukan dg wawancara secara tatap muka
4) Keberhasilan anamnesis bergantung pada kepribadian, pengalaman dan
kebijakan pemeriksa
5) Pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa sebaiknya tidak sugestif dan sedapat
mungkin dihindari pertanyaan yang jawabannya “ya” atau “tidak”
 Langkah-langkah anamnesis
1) Identitas pasien
a) Jenis kelamin
b) Nama Orang tua
c) Alamat
d) Umur/pendidikan/pekerjaan Orang tua
e) Agama & suku bangsa
2) Keluhan utama dan keluhan tambahan
a) Lamanya keluhan berlangsung
b) Bagaimana sifat terjadinya gejala: Mendadak/perlahan-lahan/terus
menerus/berupa bangkitan/hilang timbul/berhubungan dg waktu
c) Keluhan lokal dirinci lokalisasi dan sifatnya:
Menetap/menjalar/menyebar/sifat penyebarannya/berpindah
d) Berat-ringannya keluhan dan perkembangannya: Menetap/cenderung
bertambah berat/cenderung berkurang
e) Terdapatnya hal yg mendahului keluhan
f) Apakah keluhan tersebut pertama kali atau berulang
g) Apakah ada saudara atau tetangga menderita yg sama
h) Upaya yang telah dilakukan

Beberapa keluhan yang sering ditemukan:


a) Demam. Yang perlu ditanyakan:
 Lama demam
 Apakah timbulnya mendadak, remiten,intermitten,kontinu
 Apakah terutama terjadi pada malam hari, atau berlangsung beberapa
hari kemudian menurun lalu naik lagi dsb
 Apakah pasien menggigil, kejang, kesadaran menurun, meracau,
menggigau, mencret, muntah, sesak nafas, terdapatnya manifestasi
perdarahan
b) Batuk
 Berapa lama
 Apakah batuk sering berulang atau kambuh
 Sifat batuk: spasmodik, kering atau produktif/banyak dahak
 Dirinci sifat dahaknya: kekentalan,warna, bau serta adanya darah pada
dahak
 Keluhan lain yg menyertai batuk: sesak napas, mengi, berkeringat pd
malam hari, sianosis, berat badan menurun, apakah pasien memerlukan
perubahan posisi, muntah dsb
 Terdapatnya orang disekitar pasien yang juga batuk dapat memberi
petunjuk diagnosis.
c) Sesak Napas
 Keluhan sesak napas sering berhubungan dg penyakit saluran napas
dan penyakit kardiovaskular
 Diteliti saat keluhan sesak napas timbul, apakah baru pertama kali atau
berulang-ulang
 Berapa bantal anak tidur
 Apakah sesak napas timbul setelah aktivitas (disebut toleransi latihan:
pada bayi ditanyakan bagaimana sibayi minum susu atau menetek)
 Keluhan lain yang menyertai sesak napas ialah batuk, mengi, perut
membesar, pernah sakit sendi yang berpindah, demam, sakit dada,
sianosis dan apakah ada riwayat tersedak

3) Riwayat perjalanan penyakit sekarang


a) Disusun cerita yg kronologis, terinci dan jelas sejak sebelum terdapat
keluhan sampai ia berobat
b) Bila pasien telah berobat sebelumnya tanyakan kapan,kepada siapa, obat
apa yg diberikan dan bagaimana hasilnya
c) Perlu ditanyakan perkembangan penyakit, kemungkinan terjadinya
komplikasi, adanya gejala sisa, bahkan juga kecacatan
4) Riwayat penyakit dahulu
5) Riwayat pasien dalam kandungan ibu
6) Riwayat kelahiran
7) Riwayat makanan, imunisasi & keluarga

b. Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
a) Kesan keadaan sakit
b) Kesadaran
 Kompos mentis: sadar sepenuhnya
 Apatis: sadar tapi acuh tak acuh
 Somnolens : mengantuk, tidak respons terhadap stimulus ringan,
respons terhadap stimulus agak keras
 Sopor: tidak ada respons thd stimulus ringan/sedang, refleks cahaya
masih positif
 Koma: tidak ada respon thd semua stimulus, refleks cahaya negatif
 Delirium : kesadaran menurun serta kacau, biasanya disorientasi,
iritatif dan salah persepsi

Berdasarkan glasgow coma scale:

c) Status gizi
2) Tanda vital:
a) Nadi
b) Tekanan Darah
c) Pernapasan
Nilai normal menurut WHO:
< 2 bulan : <60 x/menit
2 bulan-12 bulan: < 50 x/menit
1-5 tahun : < 40 x/menit
6-8 tahun : < 30 x/menit
d) Suhu
3) Data antropometrik
4) Keadaan khusus
a) Kulit : warna, efloresensi, sianosis, ikterus dan pucat
b) Kelenjar getah bening
c) Kepala: bentuk kepala, ubun-ubun, mata, mulut, lidah, faring, tonsil
d) Leher
e) Dada
 Inspeksi: dinding dada, bentuk dan besar dada, simetri dada dalam
keadaan statis /dinamis, bentuk dada (pektus ekskavatum, pektus
karinatum, barrel chest dan sternum terdorong kearah depan)
f) Paru
 Inspeksi : cukup pada waktu inspeksi dada
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi: suara napas dasar (vesikuler, bronchial dan amforik) dan
suara napas tambahan (ronki basah, ronki kering, wheezing,
krepitasi dan pleural friction rub)

c.Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan sputum
 Pemeriksaan darah
 Foto toraks

Anda mungkin juga menyukai