NIM : C01418079
KELAS : B KEPERAWATAN 2018
TUGAS : KEPERAWATAN ANAK I
1 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah tindakan keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh
pasien untuk memperoleh informasi/data dari keadaan pasien secara komprehensif
untuk menegakan suatu diagnosa keperawatan
2 Persiapan Alat
- Stetoskop
- Tensimeter
- Thermometer
- Pen light
- Lampu kepala
- Corong telinga
- Speculum hidung
- Spatel
- Gas/tissu
- Kartu snellen
- Garpu tala
- Refleks hammer
- Timbangan berat badan
3 Persiapan Pasien
- Anamnesis
1. Definisi : pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara
◼ Autoanamnesis: langsung ke pasien
◼ Aloanamnesis : semua keterangan diperoleh selain dari pasiennya sendiri
• Orang tua
• Wali
2. Teknik Anamanesis
1. Ciptakan suasana kondusif agar orang tua atau pasien dapat
mengemukakan keadaan pasien dg spontan dan wajar → menyapa/memberi
salam kepada penderita/keluarga, memperkenalkan diri, meminta izin untuk
melakukan anamnesis dan memeriksa.
2. Pemeriksa harus bersikap empatik dan menyesuaikan diri dg keadaan
sosial, ekonomi dan pendidikan, serta emosi orang yang diwawancara →
jangan memakai istilah yang mungkin tidak dimengerti oleh keluarga
3. Anamnesis dilakukan dg wawancara secara tatap muka
4. Keberhasilan anamnesis bergantung pada kepribadian, pengalaman dan
kebijakan pemeriksa
Pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa sebaiknya tidak sugestif dan
sedapat mungkin dihindari pertanyaan yang jawabannya “ya” atau “tidak”
3. Identitas pasien
a. Jenis kelamin:
Guna: identitas dan penilaian data pemeriksaan klinis
b. Nama Orang tua
Guna: agar tidak keliru dengan orang lain
c. Alamat
Guna: agar dapat dihubungi, untuk kunjungan rumah, mempunyai arti
epidemiologis
d. Umur/pendidikan/pekerjaan Orang tua
Guna; identitas,,menggambarkan keakuratan data,dapat ditentukan pola
pendekatan anamnesis
e. Agama & suku bangsa
Guna: memantapkan identitas, berhubungan dengan perilaku tentang
kesehatan & penyakit
KEPALA
Bentuk kepala
Rambut : warna,rontok
Ubun-ubun: menutup/belum, cekung/rata/membonjol
Mata lihat: bercak bitot, isokor/tidak, reflek cahaya, injeksi
konjungtiva/silier, sekret mata, air mata, mata cekung/tidak,
konjungtiva: anemis/tidak
Mulut: trismus, sianosis, rhagaden, mukosa mulut/bibir kering/tidak
Lidah: deviasi/tidak, atropi papil/tidak
Faring: perhatikan dinding posterior ( hiperemia,edema,abses,post
nasal drip )
Tonsil : nyatakan besarnya dlm To,T1,T2,T3
LEHER
Tortikolis: kel posisi kepala miring kesatu sisi dan terputar kesisi lain
akibat pemendekan m.sterno kleidomastoideus
Ukur tekanan vena yugularis:
Posisi pasien telentang dg dada dan kepala diangkat 15-30 derajat
Lihat batas atas distensi vena yugularis,bila perlu dg mengosongkan
terlebih dulu dg menekan bag.kranial vena dan mengurut kearah
kaudal,kemudian dilepas
Supraklavikula: tidak teraba massa, tidak teraba pembesaran kelenjar.
DADA
Inspeksi
• Dinding dada
• Retraksi
• Bentuk dan besar dada
• Simetri dada dalam keadaan statis /dinamis
• Bentuk dada
Pektus ekskavatum
Sternum bagian bawah serta rawan iga masuk ke dalam terutama inspirasi
Pektus karinatum
Sternum menonjol biasanya disertai depresi vertikal kostokondral
Barrel chest
Dada berbentuk bulat seperti tong
Sternum terdorong kearah depan dg iga-iga horizontal
PARU
Inspeksi : cukup pada waktu inspeksi dada
Palpasi
• Letakkan telapak tangan serta jari-jari pada seluruh dinding dada
dan punggung • Tentukan:
Simetri/asimetri toraks, kel.tasbih, benjolan
Fremitus suara
i. Mudah dilakukan pada anak yang menangis atau anak
yang bisa diajak bicara ( suruh katakan tujuh puluh tujuh)
ii. Meninggi : konsolidasi
iii. Berkurang: atelektasis, efusi, tumor
Krepitasi subkutis ( terdapatnya udara
dibawah jaringan kulit c.Perkusi
Dapat dilakukan dg 2 cara
Langsung
Tidak langsung
Suara perkusi
Normal: sonor
Abnormal : hipersonor/ redup
Suara perkusi berkurang : redup atau pekak Daerah pekak hati
Setinggi iga ke6 garis aksilaris media kanan
Pekak hati menunjukkan peranjakan dg gerakan pernapasan
yakni menurun pada saat inspirasi dan naik pada ekspirasi
Peranjakan berkisar antara 1-2 sela iga, sulit diperiksa pada
anak < 2 th
Pekak hati meninggi : hepatomegali, massa intra abd,
atelektasis, kolaps paru kanan
Pekak hati menurun pada asma/emfisema paru
d.Auskultasi
Deteksi suara napas dasar dan tambahan
Dilakukan diseluruh dada dan punggung
Stetoskop sebaiknya ditekan dg cukup kuat pada sela iga
Dimulai dari atas kebawah dan bandingkan kanan dan kiri dada
➢Suara napas dasar
• Vesikuler :
Terjadi karena udara masuk dan keluar melalui jalan napas
Saat inspirasi lebih keras dan lebih panjang
Terdengar seperti membunyikan ‘ffff’ dan’wwww’
• Bronkial
Terdengar inspirasi keras yang disusul oleh ekspirasi yang lebih
keras
Dapat disamakan dg bunyi ‘khkhkhkh’
• Amforik
Menyerupai bunyi tiupan diatas
mulut botol kosong Terdengar pada
caverne
Suara napas tambahan
• Ronki basah( rales)
Suara napas tambahan berupa vibrasi terputus-putus akibat
getaran yg terjadi karena cairan dlm jln napas dilalui udara
RBH : dari duktus alveolus, bronkiolus, bronkus halus
RBS : dari bronkus kecil atau sedang
RBK: dari bronkus diluar jaringan paru
RB nyaring: berarti nyata benar terdengar karena suara
disalurkan melalui benda padat ( infiltrat/konsolidasi), karena
melalui media normal ( tdk ada infiltrat/konsolidasi) RB tak
nyaring suara ronki disalur
• Ronki kering ( rhonchi)
Suara kontinu yg terjadi karena udara melalui jalan nafas yang
sempit
Lebih jelas terdengar pada ekspirasi
Jenis ronki kering yang terdengar lebih musikal atau sonor
• Wheezing ( mengi )
Sering terdengar fase ekspirasi
Mengi fase inspirasi : obstruksi sal. napas atas
Mengi fase ekspirasi : obstruksi sal.napas bawah( asma,
bronkiolitis)
• Krepitasi
Suara membukanya alveoli
Normal dibelakang bawah dan samping pada
inspirasi dalam Patologis : pada pneumonia
• Pleural friction rub Bunyi gesekan pleura Suara gesekan kasar
seolah-olah dekat telinga
Paling jelas akhir inspirasi
Biasanya terdengar di bagian bawah belakang paru
JANTUNG
Inspeksi
Bentuk dada
Denyut jantung apeks (PMI)
Palpasi
Denyut apeks
Perkusi
Identifikasi bunyi perkusi jantung
Lokasi jantung
Auskultasi
Dengarkan BJ I (S1) dengan meletakan stetoskop pada area:
- Mitral
- Trikuspidalis
Dengarkan BJ II (S2) dengan meletakan stetoskop pada area :
- Aorta
- Pulmonalis
ABDOMEN
Inspeksi
Membuncit
Skapoid
Kesimestrian dan warna kulit
Palpasi
Palpasi hepar
- Berdiri di samping kanan pasien
- Tangan kanan pada dinding toraks posterior penderita
pada iga 11-12
- Tekan ke atas (dinding dada terangkat)
- Tangan kanan pada batas bawah tulang iga membentuk
sudut 45derjat
Palpasi lien
- Anjurkan pasien miring ke sisi kanan (agar dekat
dengan dinding perut)
- Lakukan palpasi sama dengan palpasi hepar
Perkusi
Identifikasi suara perkusi hepar dan batas organ
Perkusi lien
Asites
Auskultasi
Isi perut ( suara peristaltic )
Gerakan vaskuler
Turgor