Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JUDUL:PENGEMBANGAN DAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DOSEN:MUHAMMAD NUZLI,S.PD.I.,M.PD.

KELOMPOK:4
Aditya azian alfani:T.PAI.1.2019.028
Hengki pranata :T.PAI.1.2019.049
Dayani :T.PAI.1.2019.026
Muhammad sodikin :T.PAI .2019.027

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SMQ BANGKO TAHUN AKADEMIK
2020-2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI…………………
B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI…………………….
C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI……………………
D. Prinsip Evaluasi Pembelajaran PAI…………………..
E. Macam Evaluasi Pembelajaran PAI………………….
F. Alat-alat Penilaian…………………………………….
G. Pengembangan Media Pembelajaran PAI……………
H. Prosedur pemilihan media pembelajaran………..
BAB III PENUTUP.............................................................................
A.kesimpulan………………………………………………..
B.Daftar Pustaka………………………………………………………………..

i
KATA PENGANTAR
ASALAMUALAIKUM W.W

Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahamat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
dengan tepat pada waktunya.sebagai tugas kelompok mata kuliah
pengembangan media pembelajaran pai .
Makalah ini berisikan tentang informasi seputar materi yang
membahaskan tentang persoalan pendidikan.saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kami mohon kepada pembaca
agar memberikan kritik atau saran terhadap penulisan makalah ini.
Akhir kata,kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga
akhir.dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membaca.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Evaluasi dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap
tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat
komperehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan
spritual religius peserta didik. Karena sosok pribadi yang diinginkan oleh
pendidikan Islam bukan hannya pribadi yang bersifat religius, tetapi juga
memiliki ilmu dan berkleterampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada
Tuhandan masyrakat.
Evaluasi hasil belajar ini sangatlah penting dimana seorang guru harus
benar-benar obyektif dan profesional dalam melaksanakannya, karena disisi
seorang guru akan memutuskan berhasil tidaknya seorang murid.
Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna
untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan
komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangat membantu guru dalam
mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran. Proses
ini membutuhkan guru yang professional dan mampu menyelaraskan antara
media pendidikan dan metode pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.
B.     Rumusan Masalah
1.        Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI
2.        Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI
3.        Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI
4.        Prinsip Evaluasi Pembelajaran PAI
5.        Macam Evaluasi Pembelajaran PAI
6.        Alat-alat Penilaian. Pembelajaran PAI
7. Pengembangan Media Pembelajaran Pai
8. Prosedur pemilihan media pembelajaran pai

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI


Secara etimologi, ‘’evaluasi” berasal dari kata ‘’to evaluate’’ yang berarti
‘’menilai’’. Evaluasi pendidikan agama ialah suatu kegiatan untuk menentukan
taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama. Evaluasi adalah
alat untuk mengukur ampai dimana penguasaan murid terhadap pendidikan
yang telah diberikan.
Yang dimaksud dengan penilaian dalam pendidikan adalah keputusan-
keputusan yang diambil dalam proses pendidikan secara umum; baik mengenai
perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pendidikan atau yang
menyangkut perorangan, kelompok, maupun kelembagaan. 
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan evaluasi dalam pendidikan agama Islam
adalah pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan
agama islam guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras
dengan nilai-nilai islam sebagai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri
B.       Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI.
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar
mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi
taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru dapat
menilai daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
sekaligus mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan sistem
pengajaran yang dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan
dalam kurikulum.
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap
materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat
kembali materi yang telah diberikan
C.       Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI.
Sebagai salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam,
evaluasi berfungsi sebagai berikut:

2
1)        Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan mengajar
yang telah dilakukan benar-benar tepat atau tidak, baik yang berkenaan dengan
sikap pendidik/ guru maupun anak didik/murid.
2)        Untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa guna menetapkan
keputusan apakah bahan pelajaran perlu diulang atau dapat dilanjutkan.
3)        Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh murid dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan Islam.
4)        Sebagai bahan laporan bagi orang tua murid tentang hasil belajar
siswa. Laporan ini dapat berbentuk buku raport, piagam, sertifikat, ijazah dll.
Prof. Dr. S. Nasution menyatakan, bahwa fungsi evaluasi pendidikan
sebagai berikut:
a)         Mengetahui kesanggupan anak, sehingga anak itu dapat dibantu memilih
jurusan, sekolah atau jabatan yang sesuai dengan bakatnya.
b)        Mengetahui hingga manakah anak itu mencapai tujuan pelajaran dan
pendidikan.
c)         Menunjukkan kekurangan dan kelemahan murid-murid sehingga mereka
dapat diberi bantuan yang khusus untuk mengatasi kekurangan itu. Murid-murid
memandang tes juga sebagai usaha guru untuk membantu mereka.
d)        Menunjukkan kelemahan metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Kekurangan murid sering bersumber pada cara-cara mengajar yang buruk.
Setiap tes atau ulanagan merupaan alat penilaian hasil karya murid dan guru.
Hasil 7 khnulangan yang buruk jangan hanya dicari pada murid, akan tetapi
juga pada guru sendiri.
e)         Memberi petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran yang hendak
dicapai. Ulangan atau tes memberi petunjuk kepada anak tentang apa dan
bagaimana anak harus belajar. Ada hubungan antar sifat ujian dan teknik
belajar.
f)         Memberi dorongan kepada murid-murid untuk belajar dengan giat, anak
akan bergiat belajar apabila diketahuinya bahwa tes atau ulangan akan
diadakan.

D.      Prinsip Evaluasi Pembelajaran PAI.


Prinsip evaluasi pendidikan Agama dibedakan kedalam dua bagian:

3
a.       Prinsip Dasar Evaluasi
Adapun prinsip dasar evaluasi yang biasa diistilahkan dengan prinsip idealisme
dari evaluasi mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.    Evaluasi adalah alat komunikasi; yaitu komunikasi inter dan antar sekolah
dengan orang tua dan sekolah dengan masyarakat.
2.    Evaluasi untuk membantu anak-anak dalam mencapai perkembangan yang
semaksimal mungkin.
3.    Evaluasi terhadap anak tidak hanya dibandingakan dengan nilai anak itu
sendiri pada hasil-hasil sebelumnya akan tetapi juga dibandingkan dengan
kelompoknya.
4.    Dalam mengadakan evaluasi seharusnya mempergunakan berbagai macam
alat atau cara-cara evaluasi dengan segala variasinya.
5.    Evaluasi seharusnya memberi follow up
6.    Bahwa dalam memberi nilai/evaluasi seseorang itu didasarkan pada
keadaan yang bisa diserap oleh indera manusia, sedangkan keadaan bathiniyah
seseorang menjadi urusan masing-masing orang dengan Allah SWT.
b.      Prinsip pelaksanaan evaluasi
Dalam memberikan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar
pendidikan agama harus berdasarkan prinsip pelaksanaan. Adapun prinsip-
prinsip pelaksanaan itu adalah sebagai berikut:

1.    Komprehensif
2.    Kontinyuitas
3.    Obyektifitas

E.       Macam Evaluasi Pembelajaran PAI.


Macam-macam jenis evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar
pendidikan agama di sekolah dapat dibedakan ke dalam:
a)    Evaluasi Formatif

4
Evaluasi Formatif yaitu evaluasi yang dilakukan sesudah diselesaikan satu
pokok bahasan. Dengan demikian evaluasi hasil belajar jangkan pendek. Dalam
pelaksanaannya di sekolah evaluasi formatif ini merupakan ulangan harian.
b)    Evaluasi Sumative
Evaluasi Sumative yaiyu evaluasi yang dilakukan sesudah diselesaikan bebrapa
pokok bahsan. Dengan demikian evaluasi sumative adlah evaluasi hasil belajar
jangka panjang. Dalam pelaksanaannya di sekolah, kalau evaluasi formative
dapat disamakan dengan ulangan harian, maka evaluasi sumative dapat
disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir
catur wulan atau akhir semester.
c)    Evaluasi Placement
Jika cukup banyak calon siswa yang diterima di suatu sekolah sehingga
diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian diperlukan
pertimbangan khusus. Apakah anak yang baik akan disatukan di satu kelas
ataukah semua kelas akan diisi dengan campuran anak baik, sedanmg dan
kurang, maka deperlukan adanya informasi. Informasi yang demikian dapat
diperoleh dengan cara evaluasi placement. Tes ini dilaksanakan pada awal tahun
pelajaran untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan.
d)   Evaluasi Diagnostic
Evaluasi Diagnostic ialah suatu evaluasi yang berfungsi untuk mengenal latar
belakang kehidupan (psikologi, phisik dan milliau) murid yang mengalami
kesulitan belajar yang hasilnya dapat digunakann sebagai dasar dalam
memcahkan kesulitan-kesulitan tersebut.

Dan jenis-jenis evaluasi pendidikan islam ada empat macam yang dilakukan,
yaitu;
a.         Evaluasi formatif
b.         Evaluasi sumatif
c.         Evaluasi placement
d.        Evaluasi diagnostic

F.        Alat-alat Penilaian.

5
Pada pelaksanaan evaluasi hasil belajar pengajaran agama, anda akan
diperkenalkan dengan tiga bentuk evaluasi, yaitu:
a.       Tes tertulis
Ialah tes, ujian atau ulangan, yang dialami oleh sejumlah siswa  secara
serempak dan harus menjawab sejumlah pertanyaan atau soal secara tertulis
dalam waktu yang sudah ditentukan. Terdapat dua jenis tes tertulis, yaitu tes
esai dan Obyektive tes.
b.      Tes Lisan
Ialah bila sejumlah siswa sorang demi seorang diuji secara lisan oleh seorang
penguji atau lebih.
c.       Observasi
Ialah metode/cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secar
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat/ mengamati siswa atau
sekelompok siswa secara langsung. Dalam rangka evaluasi hasil belajar,
observasi digunakan sebagai alat evaluasi untuk menilai kegiatan-kegiatan
belajar yang bersifat keterampilan atau aspek Psikomotor.
G. Pengembangan Media Pembelajaran PAI
1. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran
Pengembangan berasal dari kata “kembang” mendapat imbuhan “pe” dan
akhiran “an”, maksudnya yaitu suatu proses perubahan secara bertahap ke arah
tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan meluas serta mendalam yang
secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan.43 Jadi
disini pengembangan media pembelajaran mempunyai arti bahwa media
pembelajaran diperbaharui sedemikian rupa sehingga terbentuklah media
pembelajaran yang sistematis, terarah serta efektif dalam menunjang
keberhasilan proses belajar mengajar
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan media pembelajaran
a. Pengembangan Media pembelajaran tersebut haruslah bersifat
menginformasikan Dalam pengembangan media diharapkan media tersebut
dapat menginformasikan satu hal yang baru kepada peserta didik tentang suatu
kejadian atau obyek yang tidak mereka ketahui sebelumnya melalui sebuah
ruang dan waktu yang terbatas.
b. Pengembangan Media Pembelajaran tersebut haruslah bersifat menarik dan
memotivasi siswa Agar sesuatu yang dipelajari oleh siswa tidak monoton, maka

6
diperlukan adanya pengembangan media. Dalam pengembangan media
cenderung ingin menampilkan sesuatu yang spektakuler. Oleh karena itu
sesuatu yang baru dan belum pernah terjadi atau dialami oleh siswa akan
memotivasi siswa untuk mengetahui lebih banyak tentang apa yang
dipelajarinya.
3. Macam-macam Pengembangan Media Pembelajaran
a. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Keberhasilan
penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas
bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur
dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya
dengan seksama dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi obyek,
konsep, informasi, ataupun situasi.
b. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual Media audio dan
audio visual merupakan bentuk media pengajaran yang murah dan terjangkau.
Disamping itu, tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat
disesuaikan dengan tingkat kempuan siswa.audio dapat menampilkan pesan
yang memotivasi. Dan juga praktis, karena dapat dibawa kemana-mana.
Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari
H. Prosedur pemilihan media pembelajaran pai
Agar kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dalam
mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan
media pengajaran, baik itu media cetak, media elektronik, atau objek nyata
(realita).
Secara umum prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:
a. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan
pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan.
b. Menetapkan apakah media itu di rancang untuk keperluan pembelajaran atau
instruksional atau alat bantu mengajar (peraga).
c. Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan
digunakan strategi afektif, kognitif atau psikomotorik.
d. Menetukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk
strategi yang di pilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau criteria,
kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya.
e. Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila perlu
mengkaji kembali alternatif-alternatif yang ada.

7
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI.yang dimaksud dengan evaluasi dalam
pendidikan agama Islam adalah pengambilan sejumlah keputusan yang
berkaitan dengan pendidikan agama islam guna melihat sejauh mana
keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai islam sebagai tujuan
dari pendidikan islam itu sendiri
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar
mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi
taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum.
Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna
untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan
komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangat membantu guru dalam
mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran
Prosedur pemilihan media pembelajaran pai Agar kegiatan belajar-
mengajar dapat berlangsung secara efektif dalam mewujudkan tujuan-tujuan
yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan media pengajaran, baik itu
media cetak, media elektronik, atau objek nyata (realita).

8
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Armai, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta:
Ciputat Press, 2002)
Anam, Choirul,”Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jombang: Tebuireng, 2014)
Hasan, Basyri dan Beni, Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2010)
Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002)

Zuhairini dkk,” Metodologi Penelitian Agama”, (Solo: Ramadhani, 1993)

[1]   Zuhairini dkk,”Metodologi Penelitian Agama”, (Solo: Ramadhani, 1993),


hal.146
[2]  Arif, Armai, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam”,
(Jakarta: Ciputat Press, 2002), hal. 54
[3]  Ibid,54
[4]  Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), hal.130
[5]  Zuhairini dkk, “Metodologi Penelitian Agama”,Hal. 147
[6] Choirul Anam, Metodologi Pendidikan Islam, hal. 25
[7]  Arief, Armai,“Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama
Islam”, hal. 58.
[8]  Zuhairini dkk, “Metodologi Pendidikan  Agama”, Hal. 149.
[9]  Ibid, 149-150
[10]  Ibid.,151.
[11]  Hasan, Basyri dan Beni, Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hal. 210
[12]  Ibid., 152.
[13] Ibid,, hal.26
[14]  Zakiah Daradjat, “Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam”,

9
10

Anda mungkin juga menyukai