Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen dan Administrasi Pendidikan

DOSEN PENGAMPU :

ARDIANSYAH AGUSMANTO M.Pd.I

DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 8
1. SITI HIKMAH
NIM. T.PAI. 01. 2019.074
2. M. RIKI
NIM. T.PAI. 01. 2019

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SYEKH MAULANA QORI (STAI SMQ) BANGKO
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur atas Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa
karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan judul “Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan” sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kami mengucapkan terima
dosen pengampu yang telah memberikan bantuan kepada kami dalam menyusun
makalah ini, kemudian terima kasih kepada teman-teman yang memberikan
bantuan, ide dan saran kepada kami, serta terima kasih kepada orang tua kami
yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat kepada kami dalam
menuntut ilmu.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi .............................................................. 2
B. Pengertian Pengambilan Keputusan .................................................. 5
C. Hubungan Sistem Informasi Dan Pengambilan Keputusan ............... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah kumpulan data yang telah diolah,
baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti lebih luas. Kombinasi
teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung
operasi dan manajemen.
Sistem informasi sangat dibutuhkan dalah pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi. Keputusan adalah tindakan pilihan diantara alternatif untuk
mencapai suatu tujuan. Sistem pengambilan keputusan didefinisikan sebagai suatu
sistem berbasis komputer yang interaktif, membantu pengambilan keputusan
dengan menggunakan analisis data-data guna memecahkan masalah. Dalam
makalah ini akan dijelaskan tentang system informasi dan pengambilan
keputusan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan maklah ini adalah:
a. Apakah yang dimaksud dengan system informasi?
b. Apakah yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
c. Bagaimanakah hubungan antara system informasi dalam pengambilan
keputusan?
C. Tujuan
Tujuan penulisan maklah ini adalah:
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan system informasi
b. Untuk mengetahui definisi pengambilan keputusan
c. Untuk mengetahui hubungan antara system informasi dalam pengambilan
keputusan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi

Secara umum, sistem informasi adalah kombinasi teknologi informasi dan


aktivitas sekumpulan orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung
operasi dan manajemen. Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang
menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat,
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/ atau menyebarkan informasi. TI
menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan
video. Contoh dari misalnya ponsel.

Difinisi lain sistem informasi menurut para ahli

a. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)


Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan yang spesifik.
b. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna.
c. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang,
dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah perusahaan.

Definisi lain mengatakan sistem informasi merupakan suatu kombinasi


teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber
daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang
terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk

2
gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen
pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu.

Dengan demikian, sistem informasi dapat disimpulkan merupakan proses


menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu. Komponen sistem informasi
disebut blok (building block), terdiri dari 9 (sembilan) komponen, yaitu:
a. Komponen input
Merupakan data yang masuk dalam sistem informasi, termasuk metode dan
media untuk mengakomodir data yang akan dimasukkan, dapat berupa
dokumen dasar.
b. Komponen model
Komponen model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan menganalisa data input yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah ditentukan guna menghasilkan output yang
diinginkan.
c. Komponen output
Merupakan hasil dari informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua pemakai sistem.
d. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi yang digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan.
e. Komponen hardware
Hardware berfungsi sebagai suatu media penyimpanan bagi sistem
informasi, yaitu tempat menyimpan database atau sebagai sumber data dan
informasi dalam rangka memperlancar dan mempermudah bekerjanua
sistem informasi.

3
f. Komponen software
Software berfungsi sebagai alat untuk mengolah, menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware dalam rangka menciptakan
informasi.
g. Komponen basis data (database)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang memeiliki keterkaitan
dan hubungan satu dengan lain yang tersimpan dalam perangkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Penyimpanan databased untuk mendukung penyediaan informasi lebih
lanjut. Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management System).
h. Komponen kontrol
Komponen kontrol digunakan sebagai pengendali dalam rangka menditeksi
timbulnya beberapa hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
temperatur, api, air, debu, kecurangan, bencana alam, dan kegagalan system.
Sehubungan dengan hal dimaksud, pengendalian harus dirancang agar dapat
meyakinkan bahwa sesuatu hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
dan apabila telah terjadi kesalahan dapat segera diatasi (action).
i. Komponen Jaringan
Dalam rangka menghubungkan perangkat keras komputer dengan sebuah
system diperlukan media untuk penghubung antara hardware dan software.
Komponen jaringan terdiri dari hardware berupa penghubung jaringan dan
software jaringan (Network Interface Card), media penghubung jaringan
HUB Konsentrator, repeater, bridge dan router dan Sedangkan
komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan, network
adapter drive, dan protokol jaringan.

4
B. Pengertian Pengambilan Keputusan

Secara umum Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya


dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat
juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses
pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Terdapat beberapa pengertian pengambilan keputusan yang telah


disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Winardi dalam Alma (2001;158) menjelaskan bahwa pengambilan


keputusan adalah proses memilih prosedur tertentu dari berbagai
kemungkinan alternatif. Dalam hidup setiap orang memiliki problem dan
dicarikan jalan keluarnya berbagai alternatif pemecahan pun muncul dan
melahirkan keputusan.
b. winardi dalam Alma (2001;58) mengunkapkan bahwa “keputusan
seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia, penghasilan
dll” sedangkan Maridjo (2001;3) menjelaskan bahwa “Mengambil
keputusan adalah memilih salah satu alternatif pemecahan masalah untuk
dilaksanakan, perlu dipertimbangkan masak-masak terlebih dahulu, karena
setiap keputusan yang di ambil selalu membawa resiko. Sebaiknya semua
alternatif yang dipilih dibahas terlebih dahulu dengan staff, rekan kerja,
atau konsultan, sehingga dapat memilih alternatif yang tepat, Alternatif
yang paling tepat adalah alternatif yang membawa kerugian paling
sedikit”.
c. Menurut Terry (dalam Ibnu Syamsi, 1995: 5) pengambilan keputusan
adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu di
antara alternatif-alternatif yang dimungkinkan Hakikatnya pembuatan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang tepat.

5
Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas pengambilan
keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak
manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah sebagai
pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori
organisasi modern, analisis awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada
Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis
komprehensif mengenai pengambilan keputusan clan menyat "Proses keputusan
merupakan teknik untuk mempersempit pilihan."

Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan di atas, dapat ditarik


suatu kesimpulan bahwa Pengambilan keputusan merupakan suatu proses
pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk
ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.

Keputusan di dalam manajemen dibagi 2:

1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur.


Yaitu keputusan yg berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tingkat
bawah. Contoh keputusan pemesanan barang.
2. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Yaitu keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk
mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman
manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan
tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain
merupakan contoh keputusan tidak terprogram.

Menurut Herbert A. Simon, proses pengambilan keputusan melalui langkah-


langkah sebagi berikut:

a. Intelligence (penelusuran)
b. Design (desain)

6
c. Choice (pemilihan)

Macam-Macam Keputusan dan Basis Pengambilan Keputusan

a. Keputusan auto generated (keputusan untuk mempertimbangkan


data, informasi, fakta dan lapangan keputusan).
b. Keputusan induced (keputusan yang diambil berdasarkan
manajemen ilmiah, sehingga keputusan ini logis, ideal, rasional
untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil).

Dalam bukunnya Drs. Soewarno Handayaningrat mambagi tipe


keputusan menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Keputusan kelompok atau organisasi ialah dimana seorang


mempunyai peranan sebagai anggota dari kelompok itu sendiri,
keputusan ini adalah keputusan resmi dari kelompok atau organisasi
dan pemimpin yang bertindak sebagai pejabat pelaksana.
b. Keputusan pribadi ialah keputusan yang dipertanggung jawabkan
kepada setiap individu, sekalipun sebagai anggota dari organisasi.
c. Keputusan dasar ialah keputusan organisasi yangsangt penting, dan
ini dianggap sebagai bentuk khusus dari pada keputusan pokok.

Jenis-Jenis, Tahapan dan Langkah Dalam Proses Pengambilan Keputusan.


1. Jenis-jenis Keputusan
a. Keputusan berdasarkan struktur organisasai
1) Keputusan Administratif
Adalah keputusan yang diambil oleh seorang administrator/manajer
puncak sebagai pucuk pimpinan organisasi.
2) Keputusan Eksekutif
Adalah keputusan yang diambil oleh manajer eksekutif ( pelaksana )
dalam rangka meneruskan gagasan administrator dalam fungsinya
sebagai koordinator yang mengkoordinasikan para manajer operatif.
3) Keputusan Operatif

7
Adalah keputusan yang diambil oleh manajer operatif dalam rangka
pelaksanaan gagasan, arahan, dan panduan manajer eksekutif.
4) Keputusan Teknis.
Keputusan ini derajatnya paling rendah yang diambil oleh para
pengawas atau mandor. Sesuai dengan namanya, keputusan ini
mengenai masalah-masalah teknis.
b. Keputusan berdasarkan kondisi dan situasi
1) Keputusan menurut sistem
Yaitu model sistem dimana keputusan diambil sifatnya tertutup dan
terbuka.
(a) Sistem keputusan tertutup ( closed decision system )
Sistem ini menganggap bahwa keputusan terisolasikan dari
input-input yang tidak diketahui dari lingkungan.
(b) Sistem keputusan terbuka ( open decision system )
Keputusan ini dipengaruhi oleh lingkungan, dan pada gilirannya
proses keputusan mempengaruhi lingkungan.
2) Keputusan mnurut urgensi
(a) Keputusan Vital adalah keputusan yang sangat penting yang
menentukan berhasil tidaknya suatu usaha
(b) Keputusan penting adalah keputusan yang menghindarkan
kerugian, baik kerugian uang, waktu, benda maupun tenaga.
(c) Keputusan biasa adalah keputusan yang tidak begitu mendesak,
yang kalau perlu dapat ditunda untuk sementara waktu.
(d) Keputusan formalitas adalah keputusan yang jika dilaksanakan,
tidak menimbulkan akibat apa-apa.
3) Keputusan menurut efek
(a) Keputusan managerial adalah keputusan yang berhubungan
dengan pengelolaan suatu pekerjaan, yang diambil untuk
mengakhiri masalah yang berkaitan dengan pengelolaan
pekerjaan tersebut.

8
(b) Keputusan teknis adalah keputusan yang diambil untuk
menaggulangi masalah teknis pekerjaan.
(c) Keputusan ekonomis adalah keputusan yang mempunyai efek
ekonomis untuk mengakhiri masalah-masalah ekonomis.
(d) Keputusan yuridis adalah keputusan yang bersifat yuridis dan
mempunyai efek yuridis
(e) Keputusan politis adalah keputusan yang mempunyai efek
pilitis, yang dapat berpengaruh pada bidang politik.
4) Keputusan menurut daya laku
(a) Keputusan definitif adalah keputusan yang pasti dan final, yang
tidak perlu ditinjau kembali
(b) Keputusan sementara adalah keputusan yang belum final, yang
sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali
(c) Keputusan darurat adalah keputusan yang diambil karena
keadaan terpaksa.
5) Keputusan menurut frekuensi
(a) Keputusan insidental adalah keputusan yang diambil secara tiba-
tiba disebabkan situasi menghendaki demikian
(b) Keputusan rutin adalah keputusan yang dilakukan berulang-
ulang secara tetap
6) Keputusan menurut kemampuan organisasi
(a) Keputusan terperogram adalah keputusan yang dapat
diprakhususkan dengan suatu perangkat peraturan atau tatacara
keputusan.
(b) Keputusan tak terperogram adalah keputusan yang berlangsung
hanya satu kali.
2. Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a. Tahap pemahaman ( Intellegence )
b. yaitu proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan
mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan keputusan
dari data dan fakta yang ada, mengolah data dan mengujinya untuk

9
dijadikan petunjuk dalam menemukan masalah yang sebenarnya
sehingga diharapkan dapat mempermudah mencari solusinya.
b. Tahap perancangan ( Design )
c. adalah proses pengembangan, analisis, dan pencarian alternatif tindakan
atau solusi yang mungkin diambil.
c. Tahap pemilihan ( Choice )
d. yaitu proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan pada
tahap perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan
memperhatikan kriteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai
pada tahap implementasi.
d. Tahap penerapan ( Implementation )
e. yaitu tahap pelaksanaan atau penerapan alternatif tindakan yang dipilih
untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diidentifikasikan.

3. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan dalam rangka


memecahkan masalah yang rumit dan sulit.
a. Identifikasi masalah
f. Dalam proses pengambilan keputusan, pertama-tama masalahnya harus
benar-benar jelas, harus jelas pula perumusannya.
b. Pengumpulan data
g. Untuk memecahkan masalah, data sangat diperlukan, karena inilah
pentingnya sistem informasi dalam suatu manajemen.
c. Analisis data
h. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dengan sistematis, sesuai
dengan pertanyaan yang dirumuskan pada tahap identifikasi masalah tadi.
d. Penentuan alternatif
i. Data yang sudah dianalisa tadi menimbulkan beberapa alternatif jawaban
yang harus diambil salah satu yang menurut pertimbangan paling baik.
e. Pelaksanaan alternatif

10
j. Jika alternatif telah diputuskan, maka langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan alternatif tersebut yang menghendaki direalisasikannya
dalam bentuk kegiatan-kegiatan.
f. Penilaian
k. Penilaian atau evaluasi adalah tahap akhir proses pengambilan keputusan.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang
dilaksanakan cocok dengan perencanaan.

C. Hubungan Sistem Informasi Dan Pengambilan Keputusan

Hubungan system informasi dalam pengambilan keputusan sangat erat.


Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan
tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang didalamnya
membutuhkan beberapa informasi penting sebagai bahan pertimbangan.

Menurut Sudirman dan Widjajani, perkembangan sistem pendukung


keputusan meliputi:
1. Sistem pendukung keputusan kelompok atau Group Decision Support
Systems (GDSS) adalah suatu sistem berbasis komputer untuk membantu
secara interaktif dalam membuat keputusan terhadap masalah-masalah
yang tidak terstruktur bagi kelompok pembuat keputusan yang bekerja
bersama-sama.
2. Sistem pendukung keputusan eksekutif atau excexutive support systems
(ESS) adalah sistem pendukung komprehensif yang mempunyai
kemampuan lebih dari melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak.
Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan manajemen.
3. Sistem pendukung keputusan organisasi atau organizational decision
support systems.
(a) Terdapat empat fase pendekatan formal dari sistem ini, yaitu dua fase
pertama adalah strukturlisasi dan pembentukan kerangka pengembangan
sistem. Fase ketiga merupakan prototype (model atau simulasi dari semua
aspek yang akan dikembangkan). Fase ke empat merupakan implementasi.

11
Dalam manajemen, pengambilan keputusan memegang peranan yang
sangat penting. Oleh karena keputusan yang diambil oleh seorang pimpinan
merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau
mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang ia pimpin. Penting, oleh
karena menyangkut semua aspek manajemen. Kesalahan dalam mengambil
keputusan bisa merugikan organisasi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi adalah kombinasi teknologi informasi dan aktivitas


sekumpulan orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan
manajemen. Sistem informasi menggabungkan beberapa informasi yang
mendukung suatu proses pengambilan keputusan. Sistem pengambilan keputusan
didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang interaktif, membantu
pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis data-data guna
memecahkan masalah. Hasil keputusan penting akan merupakan informasi
penting bagi manajemen, baik untuk tahap perencanaan, penggiatan, ataupun
pengawasan. Penyampaian atau penyebaran informasi kepada khalayak, baik
khalayak intern maupun khalayak ekstern, yang dilaksanakan dengan sistem yang
mapan dan mantap, akan merupakan bantuan yang besar bagi lancarnya
manajemen.

B. Saran
Pengguna Sistem Informasi Manajemen untuk memperhatikan aspek-aspek
dalam pemgambilan keputusan. Misalnya: jenis-jenis, tingkat pengambilan
keputusan dan menganalisis keputusan agar tujuan organisasi tercapai secara
efektif dan efisien.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifiani Ria. 2010. Jurnal: Peran Sistem Informasi Manajemen dalam


Pengambilan Keputusan Seorang Manajer.

Ibnu Syamsi. 1995. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi.Jakarta: Bumi


Aksara

Moekijat, 1988. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV Remadja


Karya.

Najmudin Mulyono. Jurnal: Sistem Informasi Manajemen Terhadap Pengambilan


Keputusan.

Ony N S. Sony Damalan, Hananto A K dan Ega Matrianingsih. 2012.


Jurnal: Informasi, Manajemen Publik dan Pengambilan Keputusan.

14

Anda mungkin juga menyukai