Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Manejmen Dan Administrasi Pendidikan


“Model Administrasi Pendidikan”
Dosen Pengampu. Ardiansyah Agusmanto, S.pd.I,M.pd.I.

PAI C
Di sususnOleh Kelompok 06
Husin : T.PAI.1.2019.036
Ramaini : T.PAI.1.2019.038
Ikhwan Saputra : T.PAI.1.2019.061

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SYEKH MAULANA QORI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULAN QORI BANGKO
JURUSAN TARBIYAH
KATA PENGANTAR

            Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua sehingga kita bisa
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada Baginda
Nabi Agung kita Nabi Muhammad SAW mudah-mudahan kita akan mendapatkan
syafaatnya kelak. Amiin.
            Dengan menyelesaikan makalah ini kami harapakan bisa menyempurnakan
tugas yang diberikan. Walaupun tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kami mohon saran dan kritik yang membangun untuk tercapainya hasil yang lebih
baik lagi.

 
 
 
 
 
 
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI....................................................................................…………..…....  ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................….............................……………..…… iii
B.     Rumusan Masalah...................................…...................................……….…… iv
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 1
A.Pengertian Administrasi Pendidikan .…………………………………………… 1
B.  Fungsi Administrasi Pendidikan ..…………...........……………....... …………. 2
C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan……………………….……. 4
D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan………..….…….………………. 4
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….. 5
A.    Kesimpulan ................................................................................……….... ….. 5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...…. 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan


kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun
mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah. Administrasi
sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai
administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut,
padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka
administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah
orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/
pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam
kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan
dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasi adalah
upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar
mengajar lebih efektif.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat


menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal
pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan
prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu
menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta
keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik
dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya. Lingkungan pendidikan
akan bersifat positif atau negatif itu tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana
dan prasarana itu sendiri.

Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi


sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk
mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami
menyusun makalah ini.

B. Masalah atau Topik Bahasan


1. Apa Pengertian Administrasi Pendidikan ?
2. Apa Fungsi Administrasi Pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan meninjaunya dari berbagai


aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya itu, agar
kita dapat memahaminya dengan lebih baik.

Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk


mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari
tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan
tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam
pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan
dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa,
atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan
itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh
satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala
aspek kerumitannya.[1]

Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai


tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan
apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang
diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan
dilaksanakan.

Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem.


Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu
berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat
apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan
sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak
terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang,
sarana, dan prasarana maupun waktu.

Kelimat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.


Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk
menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia
dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso
sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.

[1]Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004). H. 119.

1
Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan
keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan
sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator
dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah
itu.

Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi.


Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang
lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan
orang lain itu.

Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu


kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala
aspeknya, serta mempersiapkan laporan.

B. Fungsi Administrasi Pendidikan

Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah


perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya
prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk
pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian
usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut.
Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui
serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi
pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan itu.[2]

1. Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a).
tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena
itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan
merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c),
tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi
pendidikan di jenjang pendidikan itu.

2. Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan

Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan


baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan
proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi,
pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah
disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan
proses tersebut lebih rinci.

[2]Ibid. hl. 130.

2
a. Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan


prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material,
uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap, a).
identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c). penetapan tujuan, d). identifikasi
alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f). elaborasi alternatif.

b. Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk


memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta
mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam
rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian
adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta
mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.

c. Pengarahan

Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988)
memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan
dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.

d. Pengkoordinasian

Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan


kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan
selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.

e. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola
anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari
perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu,
penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

f. Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi
seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian
tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui
kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud
penilaian adalah untuk: a) memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir
suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b). menjamin cara bekerja yang efektif
dan efisien, c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk
menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta d). memajukan kesanggupan para
guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.

3
C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan

Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah
semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang,
mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan
waktu). Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan
kegiatan itu.

- Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-


bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat
perlengkapan.[3]

- Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan


pegawai sekolah dan sebagainya.

- Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan


kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan
sebagainya.[4]

D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan

Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu


lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional
dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-
komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.

Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah


melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya
telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan
hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran
maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif,
artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual.
Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.

[3]Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001). h. 26.


[4]Soetopo Hendyt dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Usaha
Nasional, 1982), h. 32.
BAB III

4
PENUTUP
Simpulan
Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian
administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama,
proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang
sebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah

DAFTAR PUSTAKA

5
Soetjipto dan Raflis Koasai, 2004. Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. 2001. Aministrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Soetopo Hendyat dan Wasty Soemanto, 1982. Pengatar Operasional Administrasi
Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.

Anda mungkin juga menyukai