” pak Karta, waktu pupuk tempo hari, dikasih pupuk apa aja?”
” cuma urea aja, pak ”
“ kok cuma pupuk urea ?”
“ nga punya uang tuk beli yang lain”
” ohh gituu, tapi bapak pakai pupuk kandangkan?”
” tahun ini, nga dikasih”
” pas musim tanam kemarin, emang dikasih pupuk kandang apa, pak karta?
” dikasih sih, tapi cuma 4 karung ayam petelor”
” kalo jeraminya dimasukin lagi ke sawah nga pak?”
” nga sih…. “
Di dalam hati saya, keluar kata, ” Innalillahi “. Kok bisa kata itu yang keluar?
Kata Innalillahi adalah kata yang kita ucapkan, bila kita atau orang lain mendapatkan
musibah. Bukan sebatas ada orang meninggal saja, kalimat itu baru keluar dari mulut
kita. Orang yang meninggal itu, salah satu bagian dari musibah.
Bagi saya, apa yang diceritakan Pak Karta adalah musibah. Bukan saja bagi Pak Karta
tapi juga bagi sebagian besar petani di Indonesia. Pak Karta hanya mewakili saja
kenyataan yang dialami sebagian besar para petani.
Apa yang bisa kita harapkan dari usaha tani, bila kita sebagai petani mempersiapkan
“makanan” bagi tanaman kita seadanya. Wajar saja, bila hasil yang kita dapatkan pun
seadanya juga.
Secara umum, tanaman butuh makanan, termasuk tanaman padi. Dengan makanan
yang cukup (pupuk organik -kompos dan POC- dan pupuk anorganik), maka
perkembangan fase vegetatif dan fase generatifnya akan tumbuh dengan baik.
Bila kita sudah memberikan “makanan” terbaik bagi tanaman. Maka tanaman akan
mengeluarkan hasil terbaiknya buat kita. Jadi ada korelasi antara usaha tani yang baik
dengan hasil yang baik.
Untuk tanaman padi, pola pemupukannya ( aplikasi pupuk kimia ) dibagi dalam 3 tahap
pemberian. Pada tulisan sebelumnya saya sudah menjelaskan 3 Macam Dosis untuk
Tanaman Padi .
Kaidah Umum Pemupukan Kimia/Anorganik :
– Secara umum, aplikasi untuk hara N adalah pupuk dasar 20 %, pupuk susulan ke-1
sebesar 40 % dan pupuk susulan ke-2 adalah 40 %.
Sedangkan untuk hara yang mengandung P dan K aplikasinya adalah sbg pupuk dasar
50 % dan pupuk susulan ke-1 sisanya 50 %. Mengapa banyak? sebab pupuk yang
mengndung P atau K larut juga cuma waktunya agak lama.
– Bila pemakaian pupuk organik (terutama pupuk kandang banyak), jerami dan
pemberian POC/hayati/MOL maka penggunaan pupuk anorganik dapat
dikurangi. Bahkan dosis pupuk kimia bisa sampai mencapai 50 %.
Pembahasan
Sekarang marilah kita bahas 3 macan dan 3 tahap pemberiannya : ( jangan
lupa memberikan pupuk kandang/kompos min 1-2 ton/ha. Sebab penggunaan pupuk
kompos sangat membantu proses penyerapan pupuk kimia yang kita berikan. Apalagi
untuk pupuk TSP/SP dan KCL, sebab pupuk ini membutuhkan mikroba pelarut P dan
K. Jadi, pupuk kompos/organik sebuah keharusan. Lebih hebat lagi, bila dilakukan
penyemprotan POC/hayati/MOL sewaktu pengolahan lahan)
Cara Pertama, 300 kg pupuk NPK Ponska dan 100-150 kg pupuk Urea
( kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O ) .
Pupuk dasar /pertama: 150 kg ponska.
Ada 2 pendapat mengenai waktu atau kapan pemberian pupuk dasar ini:
Kemudian, ada kaidah sederhana, bibit yang baru ditanam akan adaptasi dengan
lingkungan ( boleh disebut bibit tsb stres ) beberapa hari. Makanya ada sebagian dari
daunnya yang kuning dan mengering. Baru setelah itu, proses tumbuh akar berjalan.
Makanya dosis kandungan N di pemupukan pertama tanam 1/2 dari dosis pupuk ke-2
dan ke-3.
Pernah saya bertanya pak seorang petani yang memberikan pupuk urea di awal tanam 1
hst.
Untuk pupuk NPK ponska, pupuk ini punya nilai lebih sebab terdapat kandungan Sulfur
sekitar 10 %. Salah satu fungsi sulfur ini adalah merangsang pertumbuhan tanaman-
tanaman muda. Baca disini Fungsi Sulfur Bagi Tanaman.
Pupuk 150 kg Ponska/ha = 150 kg/10.000m2
Bila petani punya lahan 1.000 m2 maka cukup 15 kg NPK Ponska saja.
Catatan: Pada pemupukan dasar ini, ada petani yang ingin menambahkan SP-36
dengan dosis 50 kg/ha, silahkan saja.
Biaya injak-injak, Insya Allah akan tertutupi dengan hasil panen yang meningkat.
Dengan daun yang hijau terutama daun bendera maka proses fotosintesis akan
maksimal. Dan ini akan berpengaruh kepada panjang malai.
Saya sering memperhatikan daun bendera yang masih agak hijau maka isi malai akan
semakin baik, semakin merunduk. Dan perhatikan lagi, ketika daun bendera suatu
malai sudah kuning maka gabah yang dihasilkan kurang bernas,,,
Tapi, kita juga harus melihat kondisi daun tanaman padi tsb. Bila kondisinya masih
hijau terutama daun benderanya. Maka aplikasi untuk pupuk urea/za ini bisa dikurangi.
Aplikasinya sekitar 50 kg/ha.
JANGAN LUPA, kita lakaukan proses penginjakan di fase ini. Alasananya? sebab masa
pengisian bulir padi akan semakin panjang sekitar 4-5 hari. Hasilnya, malai yang kita
hasilkan akan banyak yang bernas.
Pemupukan yang baik bagi tanaman ada 2 arah. Pertama lewat akar. Kedua lewat daun.
Sekali lagi, bila petani ingin melakukan dosis lain, bisa seperti ini : pemupukan 1 ( 75 kg
urea + 50 kg TSP + 40 KCL ), pemupukan ke-2 ( 100 kg urea + 50 kg TSP + 35 KCL )
dan pemupukan ke-3 ( 75 kg urea )
Bila tak ada pupuk TSP maka bisa diganti dengan 128 SP36 /TS. Bila kondisi daun
masih terlihat hijau, pemupukan ke-3 ( bisa dikurangi menjadi 50-75 kg urea)
Oleh sebab itu, pemupukan yang kita berikan harus mengetahui tahap kebutuhan
makanan tanaman.
Dengan mengetahui kebutuhan tersebut maka pupuk yang kita berikan akan optimal
diserap oleh tanaman. Sehingga pertumbuhan dan produksi yang kita harapkan akan
maksimal. Dan jangan lupa, pas pemupukan sebaiknya kondisi air di sawah dalam
keadaan macak-macak.
Apakah ini salah? soal pemupukan terserah para petani saja. Cuma bila ingin
mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya melakukan hal yang terbaik.
Pak, bagaimana kalau pemupukannya hanya 2 kali saja? kapan dan dosisnya
bagaimana?
Menurut saya, sebaiknya diberikan pada umur sekitar 15-20 hst dan 35-40 hst
Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat dan pelajaran bagi kita semua, khususnya
bagi para petani Indonesia. Dan umumnya para petani di mana pun berada. Amin.
Defisit Hara
Target Hasil Kebutuhan Hara Sumbangan Hara dari
Tanaman
(t/ha) (kg/ha) Tanah (kg/ha)
(kg/ha)
N : 90 kg N : 40 – 65 kg N : 25 – 50 kg
5 ton/ha P : 16 kg K : 12 – 19 kg P : 0 – 4 kg
K : 90 kg K : 60 – 100 kg K : 0 – 30 kg
Suplai hara dari tanah tergantung pada kesuburan tanahnya. Kriteria tanah subur/tidak subur
antara lain dapat dilihat pada Tabel 2. Bila para petani bersedia mengembalikan semua jerami ke
dalam tanah sawah, maka tidak perlu lagi menambahkan pupuk KCl, karena sebanyak 80 %
hara K yang diserap oleh tanaman padi terakumulasi dalam jerami. Kenyataan yang terjadi
kebanyakan para petani lebih senang membakar jerami atau mengeluarkan jerami dari sawahnya
untuk media jamur merang atau dibuang begitu saja. Pada pembakaran jerami maka semua N
serta sebagian P dan K yang ada dalam jerami hilang. Dampak negatif lainnya dari pembakaran
jerami antara lain mikro organisme tanah terganggu, tanah menjadi padat, kesuburan tanah
menurun karena bahan organik tanah ikut terbakar, serta terjadi polusi udara.
Tabel 2. Kriteria tanah subur, sedang dan kurang subur
Sifat Kimia
Tidak Subur Subur Sangat Subur
Tanah
Hasil gabah
2,5 t/ha 4,0 t/ha > 4,0 t/ha
tanpa pupuk
Sumbangan N
30 kg/ha 50 kg/ha 70 kg/ha
dari tanah
Sumbangan P
10 kg/ha 15 kg/ha 25 kg/ha
dari tanah
Sumbangan K
50 kg/ha 75 kg/ha 100 kg/ha
dari tanah
Sebagai pengganti pupuk anorganik bila terjadi kelangkaan pupuk, ataupun harga pupuk pabrik
yang mahal, dapat digunakan pupuk organik dalam bentuk Azolla, Sesbania, Gliricidia, orok-
orok dan petai cina. Kelebihan pupuk hijau tersebut adalah mampu menambat N berasal dari
udara dalam jumlah yang cukup besar serta tumbuh dengan cepat. Sebagai gambaran,
tanaman Azolla mampu menambat N dari udara sebanyak 60 kg N/ha,Sesbania : 267 kg
N/ha, Gliricidia : 42 kg N/ha, Orok-orok : 110 kg N/ha dan petai cina : 200 kg N/ha. Secara
umum dikatakan bahwa pupuk hijau mampu memenuhi kebutuhan hara N sebanyak 80 %
kebutuhan N tanaman. Pemberian pupuk hijau dapat dilakukan dengan cara membenamkan
daun-daunnya ke dalam tanah pada waktu pengolahan tanah.
Kombinasi pemberian pupuk organik dan anorganik untuk padi hibrida sangat dianjurkan. Pupuk
organik yang dianjurkan berupa pupuk kandang atau kompos jerami sebanyak 2 ton per hektar
setiap musim, sedangkan pupuk anorganik yang diperlukan adalah Urea, SP-36 dan KCl masing-
masing sebanyak 300 kg, 100 kg dan 100 kg per hektar.
Sumber :
Hallo sahabat Agri, mungkin saja masih banyak kita yang belum mengerti istilah pertanian
yang sering di singkat ataupun dalam bahasa ilmiahnya. Berikut KAS berikan istilah-istilah
dalam pertanian yang sering digunakan :
Auksin :
- hormon pertumbuhan pemacu akar
- zat aktif dalam system perakaran. Senyawa ini membantu proses pembiakkan
vegetatif. Pada satu sel auxins dapat mempengaruhi pemanjangan cell, pembelahan
sel dan pembentukan akar. beberapa type auxins aktif dalam konsentrasi yang
sangat rendah antara 0.01 to 10 mg/L.
bakteri nitrifikasi
adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak
yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap
Bedengan: tanah yang ditinggikan dari sekitarnya untuk tempat tumbuh tanaman
Bonsai ......> pohon yang diberi bentuk dan ditanam dalam pot yang dangkal
caudex :
- bonggol : akar yang membesar
- kalo di dunia sikas, harga ditentukan oleh diameter caudex per cm (di Indo) atau
per inch (di barat).
misal: ence horridus per cm caudex nya 750rb. kalo diameter bonggolnya 3 cm,
maka harganya 750rb x 3 = 2,25jt.
cocopeat :
- sebuk sabut kelapa / cacahan sabut kelapa
- akar lembut kayak sabut kelapa
Coring: metode dalam budidaya rumput yang digunakan untuk memperbaiki aerasi
hamparan rumput dengan melubangi hamparan dengan mata pisau berbentuk
batang berlubang atau sendok
cucu cabang : tunas baru pada ranting
Dosis: takaran pupuk atau pestisida yang diberikan seluruhnya per satuan luas
lahan
Drainase: sistem pembuangan air tanah atau air permukaan baik melalui cara
alami maupun buatan
Eksplan: Bagian / Bahan tanaman yang digunakan untuk ditanam secara kultur
jaringan.
FUNGISIDA : obat untuk membunuh hama tanaman yang di sebabkan oleh fungi /
jamur
Gibberellin :
- hormon pertumbuhan pemacu bunga & buah
- turunan dari asam gibberelat. Merupakan hormon tumbuhan alami yang
merangsang pembungaan, pemanjangan batang dan membuka benih yang masih
dorman. Ada sekitar 100 jenis gibberellin, namun Gibberellic acid (GA3)-lah yang
paling umum digunakan.
nge-jin
guna nya membuat karakter poon bonsai menjadi tua dan terkesan karakter kuat
K : kalium
KALUS : suatu jaringan yang tersusun oleh sel-sel terdediferensiasi yang umumnya
dihasilkan oleh jaringan yang luka atau kultur jaringan pada media yang berisi auxin
tertentu
kengai : batang pokoknya mengelantung seperti air terjun (5 gaya dasar bonsai)
Kultur jaringan: metode atau teknik mengisolasi jaringan, organ, sel dan
menumbuhkannya dalam lingkungan aseptik sehingga berkembang menjadi
tanaman sempurna.
MOL : mikro organisme lokal (starter kompos buatan sendiri dari bahan organik)
N : nitrogen
Naungan: atap, penutup bidang atas tanaman untuk mengurangi atau menutup
sama sekali dari pencahayaan
okulasi :
Penempelan Mata Tunas : merupakan teknik perbanyak tanaman yang dilakukan
secara vegetatif/Okulasi mrpkn menempel mata tunas tanaman ketanaman lain.
P : phospat
PLANTET : Anakan tanaman yang telah lengkap memiliki organ daun, batang dan
akar hasil kultur jaringan
PMK : petch muang khong (jenis adenium arabicum)
pruning : pemangkasan
pupuk = bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara
bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung.
repotting :
- menanam ke dalam pot.. biasanya sekalian ganti media
- pemindahan taneman dari pot yang sudah padat akarnya ke pot yang lebih besar
S : sulfur
sedimen = endapan
seedling : bibit
STANG : tangkai
Stek: bagian vegetatif dari batang tanaman yang akan berakar untuk membentuk
tanaman baru
stres air : perlakuan pada tanaman dengan cara di siram air yang banyak
kemudian di biarkan tanpa di siram dalam rentang waktu tertentu
Tanah (soil): tubuh alam yang berasal dari hancuran batuan dan bahan organik
tracking : menarik batang, cabang & ranting sesuai posisi yang diinginkan
varietas = suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri
berbeda yang jelas
varietas hibrida = adalah tipe kultivar yang berupa keturunan langsung dari
persilangan antara dua atau lebih