Disusun Oleh:
Lukman Firmansyah (18137002)
Dosen Pengampuh :
Dr. Murad. Ms., M.T
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari zaman
kegelapan ke zaman terang benderang, sehingga oleh karenanya kami dapat
menyelesaikan makalah ”Ekonomi Mineral” ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai banyak hambatan,
namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor industri pengolahan merupakan salah satu penyumbang dalam
meningkatkan perekonomian di Indonesia. Keberadaan sektor industri
pengolahan merupakan salah satu motor penggerak yang penting bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri pengolahan pangan merupakan
industri yang bergerak dalam pengolahan hasil pertanian, baik nabati maupun
hewani menjadi produk pangan olahan, yang dapat dibuat dan dikembangkan
dari sumber daya alam lokal. Saat ini Indonesia memiliki banyak produk
pangan yang diangkat dari jenis pangan lokal dan diolah secara tradisional.
Perkembangan produk lokal akan menambah jumlah dan jenis produk pangan
(Soleh, 2003). Hal yang terpenting dalam sebuah proyek penambangan yaitu
aspek ekonomi. Keputusan investasi modal akan mempunyai dampak jangka
pendek dan jangka panjang bagi kelangsungan perusahaan untuk dapat
berkompetisi ataupun untuk tetap berproduksi.
1
Untuk dapat mengevaluasi dampak dari ketidakpastian investasi maka
suatu perusahaan harus dapat menentukan tingkat keuntungan yang akan
bervariasi akibat perubahan parameterharga jual dan biaya produksi. Hasil dari
evaluasi inilah yang akan menentukan apakah biaya produksi atau harga jual
maupun keduanya yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap suatu
proyek.Maka dari itu perlu adanya analisis sensitivitas, yang dapat
memberikan antisipasi kepada perusahaan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh perubahan harga jual batubara dan biaya produksi dalam
menghasilkan keuntungan.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana hasil dari Net Present Value (NPV) aliran keuangan (cash
flow) di PT. Gorontalo Minerals?
C. Tujuan
2. Menghitung Net Present Value (NPV) aliran keuangan (cash flow) yang
digunakan di PT. Gorontalo Minerals.
2
3. Menghitung Internal Rate of Return (IRR) PT. Gorontalo Minerals.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Keterangan :
CFt = aliran kas pada tahun ke-t
I0 = investasi pada t = 0
K = discount rate
2) Internal Ret Of Return (IRR)
Internal rate of return (IRR) adalah merupakan metode yang
digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari
arus kas yang diharapkan di masa datang atau penerimaan kas, dengan
mengeluarkan investasi awal. Sebuah usaha dinilai layak apabila nilai IRR >
tingkat pengembalian yang ditentukan (Husein, 2003). Rumus yang digunakan
untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut :
Keterangan :
P1 = suku bunga pertama
5
P2 = suku bunga kedua
C1 = NPV pertama
C2 = NPV kedua
3) Payback Period (PP)
Payback period (PP) adalah suatu periode yang menunjukkan berapa
lama modal yang ditanamkan dalam usaha dapat kembali. Sebuah usaha
dinilai layak apabila nilai PP lebih kecil dari nilai PP maksimum (Husein,
2003). Rumus yang digunakan untuk menghitung PP adalah sebagai berikut :
6
1. Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi,
biaya bahan-baku, produksi, dsb
2. Penurunan produktivitas
3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak
perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek
masih layak dilaksanakan. Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung
IRR, NPV, dan payback period pada beberapa skenario perubahan yang
mungkin terjadi.
D. Manfaat Analisis Sensitivitas
1. Ketika memecahkan model LP kita mengasumsikan semua faktor yang
relevan diketahui dengan pasti
2. Secara riil unsure kepastian jarang terjadi, sehingga analisis sensitivitas
membantu mengevaluasi seberapa robust susatu solusi
3. Analisis sensitivitas membanty menjawab pertanyaan bagaimana
perubahan pada solusi optimum jikainput divariasikan
7
BAB III
PEMBAHASAN
B. Modal Kerja
modal kerja yang diperlukan oleh PT.Gorontalo Minerals meliputi biaya
operasional dan pembayaran kewajiban jangka pendek selama 3 bulan pada tahun
pertama produksi. Hal tersebut perlu dipertimbangkan karena adanya asumsi
ketidakpastian iklim usaha saat ini.
Karena aliran kas dihitung dalam basis tahunan, maka dapat diasumsikan
bahwa PT Gorontalo Minerals tidak memerlukan modal kerja untuk memulai
usahanya. Bila asumsi pembiayaan ini akan digunakan bukan berarti bahwa
manajemen perusahaan tidak memiliki resiko pembiayaan. Keputusan manajemen
untuk memilih membiayai sendiri merupakan keputusan strategis yang telah 138
disepakati di tingkat Dewan Komisaris (shareholder) karena perusahaan ini adalah
perusahaan Perseroan Terbuka (Go Public) yang memiliki tanggung terhadapa
para pemegang saham.
C. Model Pembiayaan dan Pendapatan
Secara umum, terdapat beberapa model pembiayaan yang diputuskan oleh
manajemen perusahaan. Diantaranya yaitu keputusan membiayai sendiri atau
keputusan melakukan pinjaman terhadap pihak Bank (Kreditur). Keputusan
pembiayaan sangat dipengaruhi oleh asset yang dimiliki oleh perusahaan karena
motif dari pembiayaan yaitu untuk mengoptimumkan asset yang dimiliki untuk
emningkatkan nilai perusahaan yang akan amsuk adalam arus kas.
dalam perencanaan yang ada bahwa seluruh pembiayaan untuk investasi
diasumsikan diperoleh dari PT.Gorontalo Minerals sendiri (100 persen equity)
dan juga dari proposi pembagian saham yang akan dilepas ke public (Initial
Public Offering)
D. Biaya Produksi
Sehubungan dengan biaya produksi, dalam analisis investasi pada kegiatan
perusahaan ini menggunakan analisis atau estimasi biaya produksi meliputi biaya
penambangan, biaya pengolahan (mill), biaya G&A dan biaya lain-lain. Dimana biaya
produksi yang diperlukan oleh perusahaan ketika berada pada tahap operasi produksi
tembaga-emas dan perak diperkirakan dengan melakukan perbandingan. biaya produksi
terhadap beberapa operasi penambangan sejenis. Perincian biaya operasi yang akan
digunakan oleh PT.Gorontalo Minerals dalam aliran kas adalah sebagai berikut:
- Tambang bawah tanah:
Biaya penambangan : 1.50 USD/ton ore
Biaya Pengolahan : 5.20 USD/ton ore
G&A : 2.00 USD/ton ore
Biaya lain-lain : 0.34 USD/ton ore (5 persen dari total biaya penambangan dan
pengolahan)
- Tambang terbuka:
Biaya penambangan : 2.30 USD/ton ore
Biaya Pengolahan : 5.20 USD/ton ore
G&A : 2.00 USD/ton ore
Biaya lain-lain : 0.38 USD/ton ore (5persen dari total biaya penambangan dan
pengolahan)
F. Analisis Kelayakan
Pada analisis ekonomi dan investasi rencana produksi tembaga-emas
PT.Gorontalo Minerals akan dilakukan dengan menggunakan analisis aliran kas
diskonto. Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis antara lain: Discount
rate sebesar 10 persen pertahun berdasarkan perhitungan WACC. 141 Pajak
sebesar 30 persen, sumber pembiayaan diasumsikan 100 persen equity. Royalty
untuk setiap produk yaitu tembaga 4.00 persen, emas 3.75 persen, perak 3.25
persen, Perhitungan depresiasi dan amortisasi menggunakan metode linear dengan
jangka waktu depresiasi selama 20 tahun. Asumsi-asumsi lain yang juga
digunakan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan pendapatan bersih
ditunjukkan dalam Tabel 48. Adapun informasi tambahan (additional
information) terkait dengan asumsi-asumsi yang berpedoman pada mekanisme
pertambangan yang berlaku saat ini terutama bagaimana menghitung asumsi
pendapatan bersih setelah dikurangi pajak dan royalty serta perhitungan depresiasi
dan amortisasi yang mengasumsikan umur ekonomis dan umur teknis seluruh
peralatan mesin yang dimiliki yaitu 20 tahun. Hal yang menarik pada analisi
ekonomi tambang tidak memasukan faktor bunga bank dalam perhitungan
pendapatan bersih karena pembiayaan produksi ini tidak menggunakan biaya atau
anggaran pinjaman.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan studi kasus yang ada, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perhitungan biaya yang dikeluarkan baik biaya modal tetap maupun biaya
kerja mengacu kepada rancangan teknis penambangan. Dari rancangan
teknis yang telah dibuat diketahui banyaknya biaya yang dikeluarkan
untuk biaya modal sebesar adalah $ 450.000.000
2. Perhitungan Net Present Value (NPV) dari hasil perhitungan didapatkan
sebesar $ 462.42 juta artinya NPV lebih dari nol (0) atau positif
sehingga kegiatan usaha pertambangan sirtu di PT Gorontalo Minerals
dianggap layak atau baik.
3. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) didapatkan sebesar 21.39 %,
artinya laju pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk
sama dengan NPV aliran kas keluar atau dengan kata lain NPV = 0
sebesar 21.39%, Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa IRR lebih
besar dari IRR minimum dan kegiatan usaha pertambangan perak di
PT Gorontalo Minerals dianggap layak atau baik.
4. Perhitungan Payback Periode rencana dari hasil perhitungan didapat
sebesar 7.84 tahun, yang artinya periode pengembalian modal relatif baik
maka kegiatan usaha pertambangan tersebut relatif baik.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15