Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MINGGU 13

Mata Kuliah : Ekonomi Mineral

Sesi : Senin, 13.20 – 15.00 WIB

Nama : Lukman Firmansyah

NIM : 18137002

Program Studi : Teknik Pertambangan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi ajar minggu XIII ini, kerjakanlah
latihan tugas berikut:

1. Apa yang Anda pahami tentang Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi, jelaskan secara
rinci ?

2. Buat contoh kasus terkait Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi pada kegiatan industri
pertambangan ?

JAWAB

1. Depresiasi : pengalokasian biaya penyusutan terhadap aktiva berwujud selama periode


tertentu. Maksudnya adalah aktiva (semua kekayaan perusahaan dalam bentuk fisik atau
non fisik) mengalami pengurangan nilai harga ketika dijual kembali ke pasar.

Deplesi : metode penyusutan aset karena pengurangan biaya akibat pengelolaan sumber
daya menjadi bahan baku atau persediaan. Hal ini bisa terjadi karena barang tambang
yang memiliki harga fluktuatif (berubah) sehingga bisa mempengaruhi cashflow
perusahaan.

Amortisasi : penyusutan nilai asset perusahaan dalam bentuk tidak berwujud selama
periode tertentu tanpa adanya nilai residu.
2. Contoh kasus Depresiasi :

Nilai perolehan mobil perusahaan tambang sebesar Rp. 100.000.000. mobil tersebut
dapat digunakan selama 5 tahun. nilai residu mobil tersebut pada akhir tahun kelima
adalah sebesar Rp. 10.000.000. berapakah biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun
untuk mobil tambang tersebut?

JAWAB

Presentase biaya depresiasi : (100% / Taksiran Usia) x 2

: (100% / 5) x 2 = 40 %

Jadi biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun adalah 40% dari saldo atau nilai buku
tahun yang bersangkutan.

Biaya Akum. Nilai


Tahun Kalkulasi Biaya Nilai Buku
Depresiasi Depresiasi Perolehan
Perolehan Mobil Rp.100 Juta Rp.100 Juta
1 40% x Rp. 100 Juta Rp.40 Juta Rp.40 Juta Rp.100 Juta Rp. 60 Juta
2 40% x Rp. 60 Juta Rp.24 Juta Rp.64 Juta Rp.100 Juta Rp.36 Juta
3 40% x Rp. 36 Juta Rp.14.4Juta Rp.78.4 Juta Rp.100 Juta Rp. 21.6 Juta
4 40% x Rp. 21.6 Juta Rp.8.64 Juta Rp.87.04 Juta Rp.100 Juta Rp. 12.96 Juta
5 Rp. 2.96 Juta Rp. 90 Juta Rp.100 Juta Rp. 10 Juta
Rp. 90 Juta Rp.100 Juta

Contoh kasus Deplesi :

Sebuah lahan yang akan digunakan untuk tambang ditaksir memiliki harga
Rp. 200.000.000. menurut hasil observasi perusahaan, lahan tersebut diperkirakan
memiliki kandungan tambang sebesar 100.000 ton. Setelah di eksploitasi pada tahun
pertama, ternyata nilai taksirannya hanya mencapai Rp. 20.000.000. dari contoh tersebut
maka berapakah deplesi perusahaan? Dan berapa biaya deplesi perusahaan jika
eksploitasi lahan berikutnya ternyata lahan menghasilkan 30.000 ton?
JAWAB

Deplesi : (Rp.200.000.000 – Rp. 20.000.000) / 100.000 = Rp. 1.800

Jadi penyusutan yang diperoleh metode deplesi sebesar Rp. 1.800/ ton

Jika pada eksploitasi lahan tahun berikutnya menghasilkan 30.000 ton, maka deplesi
pada tahun tersebut = Rp. 1.800 x Rp. 30.000 = Rp. 54.000

Jadi penyusutan yang diperoleh di tahun berikutnya yaitu Rp. 54.000/ton.

Contoh Kasus Amortisasi

PT. Trans Mining bergerak di bidang usaha pertambangan minyak dan gas bumi di suatu
lokasi sebesar Rp. 500.000.000. taksiran jumlah kandungan minyak di daerah tersebut
adalah sebanyak 200.000.000 barel. Setelah produksi minyak dan gas bumi mencapai
100.000.000 barel, PT menjual hak penambangan tersebut ke pihak lain dengan harga
Rp.300.000.000. perhitungan amortisasi nya adalah ?

JAWAB

Karena berkaitan dengan minyak dan gas bumi maka kita bisa memakai metode satuan
produksi

Metode satuan produksi

= (Produksi tahun ini / taksiran minyak atau gas yang bisa ditambang x100%

= (100.000.000 / 200.000.000 x 100%

= 50 %

Sehingga nilai amortisasi nya adalah 50% dari Rp 500.000.000 yaitu Rp 25.000.000.
Daftar Pustaka

M. Giatman, Ekonomi Teknik.PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta,2007.


Mangitung, DM,, 2013, Ekonomi Rekayasa. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Partowidagdo,W,, 2001, Risk Analysis & Project Risk Management, Institut Teknologi
Bandung.
Panneerselvam, R,, 2012, Engineering Economics, PHI Learning Private Limited, New
Delhi.
Halim Abdul, 2005, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai