DISUSUN OLEH :
dengan anggota :
1 Annisa Rachmawati 2
2 Dwi Nurfatimah 6
3 Faiz All-Barr 10
6 Suhailah Aflakhaddin 35
PENILAIAN ASET TOKO ROTI “SANISTA”
A. Pertanyaan
1. Alat apa saja yang digunakan dalam kegiatan usaha ?
2. Kapan alat-alat tersebut diperoleh ? berapa harganya ?
3. Apakah Anda mengestimasikan sampai berapa lama alat tersebut dapat digunakan ?
jika iya, berapa masa manfaat tiap alat ?
4. Apakah ada alat yang ingin dijual dan mengapa alat tersebut dijual ? berapa harga
jualnya ?
5. Apakah ada bahan dasar yang diperoleh dengan cara beternak atau bercocok tanam
untuk membuat produk yang Anda hasilkan ?
B. Uraian Jawaban Pertanyaan
1. Toko Roti Sanista menggunakan beberapa alat untuk memproduksi roti seperti yang
dituturkan oleh Mba Ayu selaku bagian administrasi “ Kami mempuyai alat-alat
seperti loyang, kulkas untuk menyimpan bahan, oven untuk memanggang, mixer
untuk membuat adonannya, kompor dan gas lpg, serta etalase untuk memajang
hasil produk Kita”.
2. Selanjutnya mba Ayu menuturkan bahwa “ Semua alat kira-kira dibeli satu tahun
yang lalu, sekitar bulan Januari 2019, karena took kita memang baru beroperasi
selama satu tahun”.
Mba Ayu melanjutkan “ untuk harganya, kalo oven sekitar Rp 9.000.000,00 jika
baru. Kalo kulkas itu kita beli bekas harganya Rp 800.000,00. Etalasenya kita ada 2,
yang kecil sama yang besar. Harganya masing-masing Rp 200.000,00 sama Rp
800.000,00. Lalu buat kompornya itu harganya Rp 1.200.000,00. Kalo mixer itu kita
ada 2 tapi yang satunya udah ngga dipake. Harganya sekitar Rp 9.000.000,00
3. Toko Roti Sanista mengestimasikan berapa masa manfaat dari alat yang digunakan,
hal ini senada dengan perkataan Mba Ayu yang menyatakan bahwa “ Iya, kami
memperkirakan sampai berapa lama alat yang kami gunakan dapat beroperasi. Jadi
untuk oven kira-kira 5 tahuanan. Kalo etalase itu 7-8 tahun. Kompornya kira-kira 6-
tahunan. Kalo etalase sekitar 8 tahun”.
4. Toko Roti Sanista memiliki alat yang ingin dijual sesuai dengan yang dikatakan Mba
Ayu “Iya ada alat yang ingin kami jual. Jadi kami sudah mengganti mixer kami, mixer
yang lama sudah diperbaiki dan sekarang sedang dipersiapkan untuk dijual”. Lalu
Mba Ayu melanjutkan “ Mixer yang lama kami ingin jual dengan harga Rp
5.000.000,00. Pas beli barunya itu sekitar R 9.000.000,00. Mixer itu merupakan
mixer bekas milik pribadi, sudah digunakan sekitar 2-3 tahun.
5. Untuk mengetahui apakah ada barang yang dapat dideplesi kami menanyakan
apakah ada bahan dasar yang diproduksi sendiri. Mba Ayu menjawab “ tidak ada,
semua bahannya kami beli dari supplier”
Berdasarkan uraian jawaban pertanyaan diatas dapat diidentifikasi alat yang digunakan
sebagai berikut:
1. Mixer baru
Harga perolehan : Rp 9.000.000,00
Tanggal perolehan : Desember 2019
Masa manfaat : 5 tahun
2. Oven
Harga perolehan : Rp 9.000.000,00
Tanggal perolehan : Januari 2019
Masa manfaat : 5 tahun
3. Kulkas
Harga perolehan : Rp 800.000,00
Tanggal perolehan : Januari 2019
Masa manfaat : 8 tahun
4. Kompor
Harga perolehan : 1.200.000,00
Tanggal perolehan : Januari 2019
Masa manfaat : 6 tahun
5. Etalase kecil
Harga perolehan : Rp 200.000,00
Tanggal perolehan : Januari 2019
Masa manfaat : 8 tahun
6. Etalase Besar
Harga perolehan : Rp 800.000,00
Tanggal perolehan : Januari 2019
Masa manfaat : 8 tahun
7. Mixer Lama
Harga perolehan : Rp 9.000.000,00
Tanggal perolehan :-
Masa manfaat :-
Harga Jual : Rp 5.000.000,00
DEPRESIASI
Residual Value
activity 2013 =
Jawab
= 13000 - 1000
= $12000
= 12000 / 60000
= 0.2
(𝐶𝑜𝑠𝑡 − 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙
𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒) = 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐶ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒
𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑆𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒
𝐿𝑖𝑓𝑒
Contoh :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 1 Januari 2007 dengan harga Rp 8,000,000 ditaksir
memiliki umur ekonomis 8 tahun, dan apabila nanti ditarik diperkirakan besi tuanya dapat
dijual seharga Rp 150,000. Tambahan informasi: Perusahaan menggunakan metode garis
lurus.
Declining Balance
Pada metode ini rate di dapat dari 2 x straight line method x 100%.
Selain itu metode ini Residual Value nya tidak dikurangkan .
Diketahui: Cost = $ 13000
Useful Life
Tanggal Account Dr Cr
Accumulated XXX
Depreciation
B. DEPLESI
Menentukan Deplesi
Langkah pertama sebelum menentukan deplesi adalah tentukan dulu depletion cost
per unitnya
(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑜𝑠𝑡−𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙 = 𝐷𝑒𝑝𝑙𝑒𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡.
𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 )
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒𝑑
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒
Setelah itu baru menentukan deplesi dari perkalian unit yang di ekstrak dikali cost
Tanggal Account Dr Cr
Inventory XXX
Tanggal Account Dr Cr
Cash XXX
Analisis
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
= 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 = 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
= 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Penyajian
C. Impairment
Impairment secara singkat merupakan penurunan nilai aset (umumnya dilakukan
uji impairment pada tahun selain revaluasi). Fokus pembahasan impairment di sini
adalah menurut versi IFRS, bagian FASB hanya dijelaskan mengenai aturan
singkatnya.
Berikut aturan mengenai impairment pada FASB:
Pada prinsipnya, setiap asset yang diperoleh diasumsikan akan menghasilkan
cash inflow di masa datang sebagai kompensasi atas cash outflow untuk
memperolehnya sehingga ketika asset tersebut dinilai tidak lagi memenuhi hal ini,
maka dilakukan pengakuan suatu impairment (kerugian/kegagalan). Namun,
keputusan untuk melakukan impairment bukan sesuatu yang sederhana.
Pedoman yang harus diperhatikan antara lain (SFAS 121):
1. Kapan seharusnya melakukan penilaian untuk kemungkinan impairment; saat
ada perubahan yang material dalam penggunaan aset atau lingkungan bisnis,
atau ada informasi nilai pasar aset turun.
2. Kapan melakukan impairment; saat estimasi undiscounted future cash flow
lebih rendah dari BV aset (termasuk goodwill). Namun, sebenarnya syarat ini
sangat longgar karena FCF belum di-PV-kan, padahal BV saja sudah bisa
dikatakan rugi. .
3. Bagaimana mengukur kerugian; dari selisih BV dengan fair value. Kerugian
impairment pertama kali digunakan untuk mengurangi goodwil terkait perolehan
aset itu.
4. Informasi yang harus diungkap; deskripsi aset yang impaired, alasan, asumsi
pengukuran kerugian dan segmen bisnis yang terpengaruh.
Pada IFRS terdapat beberapa indikasi terdapat Impairment yang terdiri dari faktor
eksternal dan faktor intern.
1. Faktor eksternal
• Nilai pasar aset turun secara significant melebihi penurunan akibat
depresiasi/amortisasi
• Perubahan memburuk yang significant dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau
hukum tempat entitas beroperasi, atau dalam pasar produk atau jasa yang
dihasilkan oleh aset tersebut
• Suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar meningkat sehingga akan
mempengaruhi discount factor yang digunakan untuk menghitung nilai aset yang
diperoleh kembali secara material
2. Faktor internal
• Ada bukti keusangan/ kerusakan fisik aset
• Telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan significant yang
bersifat merugikan sehubungan dengan cara penggunaan aset
• Terdapat bukti dari pelaporan internal yang menunjukkan bahwa kinerja ekonomi
aset tidak memenuhi
harapan atau akan lebih buruk dari yg diharapkan, dan
• Untuk aset yang akhir tahun sebelumnya disajikan at value in use: actual
cashflow < estimated cashflow (before discounted).
Jika terjadi indikasi maka harus dibandingkan antara Carrying Value Aset (book
value aset) dengan Recoverable amount / cash generating unit. Recoverable
amount / cash generating unit adalah nilai tertinggi antara nilai wajar minus biaya
menjual (NRV atau fair value less costs to sell) dan nilai guna aset (value in use).
• Value in use : PV diskontoan dari arus kas mendatang yang timbul dari aset atau
cash generating unit.
• Cash generating unit: kelompok terkecil dari aset yang diidentifikasi
menghasilkan arus kas secara independen dari aset lainnya.
• Fair value less costs to sell (NRV): jumlah diperoleh dari penjualan aset/cash
generating unit, dalam suatu transaksi bebas oleh pihak-pihak yang
menginginkan, dikurangi biaya penjualan.
lmpairment loss :jumlah nilai terbawa dari Carrying value > Recoverable Amount
Apabila aset menggunakan metode revaluasi, maka untuk melakukan impairment,
digunakan saldo revaluation surplus/reserve untuk menggantikan impairment loss.
Contoh:
Mulan co. membeli gedung 5 tahun silam $600,000 usia 20 tahun, depresiasi garis
lurus. BV gedung $450,000. Value in use aset untuk 15 tahun mendatang adalah
$237,950 dan NRV aset saat ini adalah $220,000.
Recoverable Amount yang digunakan adalah yang lebih tinggi antara value in use
dan NRV.
Maka Carrying Value > Recoverable Amount = $450,000 > $237,950
OVEN
Oven yang ada di Toko Roti Sanista ada 2 dengan kualitas dan harga yang sama.
Oven baru dibeli awal tahun 2019 dengan nilai residu sebesar 3.000.000.
Metode Deprsiasi :
a. Metode Aktivitas
9.000 .000−3.000 .000
Depresiasi Tahun 2019 = × 182 ,5=1.499 .999
730
Karena Tahun 2020 baru digunakan selama 1 bulan maka beban depresiasi
untuk bulan Januari yaitu = 1.438.356 × 1/12 = 119.862,9 dibulatkan menjadi
119.863.
b. Metode Garis Lurus
9.000 .000−3.000 .000
Depresiasi Tahun 2019 = =1.200 .000
5
Depresiasi untuk tahun pertama, kedua dan hingga masa manfaat dari oven ini
habis, jumlah beban depresiasi selalu sama untuk setiap tahunnya. Namun
beban depresiasi untuk Januari 2020 yaitu = 1.200.000 × 1/12 = 100.000
c. Metode Pembebanan Menurun, terdiri dari 2 :
Metode Jumlah Angka Tahun
5
Depresiasi Tahun 2019 = ×(9.000 .000−3.000.000)=2.000.000
15
4
Depresiasi Tahun 2020 = × ( 9.000.000−3.000 .000 )=1.600 .000
15
Karena Tahun 2020 baru digunakan selama 1 bulan maka beban depresiasi
untuk bulan Januari yaitu = 1.600.000 × 1/12 =133.333,333 dibulatkan
menjadi 133.334.
Metode Saldo Menurun
200 %
Depresiasi Tahun 2019 = × ( 9.000 .000−0 )=3.600 .000
5
200 %
Depresiasi Tahun 2020 = × ( 9.000 .000−3.600.000 )=2.160 .000
5
Karena Tahun 2020 baru digunakan selama 1 bulan maka beban depresiasi
untuk bulan Januari yaitu = 2.160.000 × 1/12 = 179.999,999 dibulatkan
menjadi 180.000.
KULKAS
Kulkas minuman ini baru dibeli awal tahun 2018 dan tidak memiliki nilai residu.
Metode Deprsiasi :
a. Metode Aktivitas
800.000
Depresiasi Tahun 2018 = × 7.100=788.889
7.200
800.000
Depresiasi Tahun 2019 = × 7.000=777.778
7.200
800.000
Depresiasi Tahun 2020 = × 6.950=772.223
7.200
Karena Tahun 2020 baru digunakan selama 1 bulan maka beban depresiasi
untuk bulan Januari yaitu = 772.223 × 1/12 = 64.351,916 dibulatkan menjadi
64.352.
(800.000−0)
Depresiasi Tahun 2018 = =100.000
8
Depresiasi untuk tahun pertama, kedua dan hingga masa manfaat dari oven ini
habis, jumlah beban depresiasi selalu sama untuk setiap tahunnya. Namun
beban depresiasi untuk januari 2020 yaitu = 1/12 × 100.000 = 8.333,333
dibulatkan menjadi 8.334.
c. Metode Pembebanan Menurun, terdiri dari 2 :
Metode Jumlah Angka Tahun
8
Depresiasi Tahun 2018 = ×800.000=88.889
72
7
Depresiasi Tahun 2019 = ×800.000=77.778
72
6
Depresiasi Tahun 2020 = ×800.000=66.667
72
Karena Tahun 2020 baru digunakan selama 1 bulan maka beban depresiasi
untuk bulan Januari yaitu = 66.667 × 1/12 = 5.555,58 dibulatkan menjadi
5.556.
200 %
Depresiasi Tahun 2019 = ×600.000=¿150.000
8
200 %
Depresiasi Tahun 2020 = ×450.000=112.500
8
Karena Tahun 2020 baru digunakan selama 1 bulan maka beban depresiasi
untuk bulan Januari yaitu = 112.500 × 1/12 = 9.375.
ETALASE
Jumlahnya ada 2 yaitu etalase kecil dan besar dengan harga 200rb dan 800rb
dengan masa manfaat 8 tahun untuk kedua barang. Untuk mempermudah maka Etalase
dijadikan 1 perhitungan dengan nilai 1000,000 dengan asumsi nilai residu 40rb untuk yang
kecil dan 160rb untuk yang besar, sehingga berjumlah 200rb dengan asumsi nilai residu
20% dari costnya.
METODE DEPRESIASI
a. Metode aktivitas
Tahun berjalan 2019 perusahaan telah menggunakan etalase 12000 jam yang
diasumsikan bisa digunakan 100,000 jam.
1000,000−200,000
Depresiasi Tahun 2019 = x 12000 = 96000
100,000
Tahun berjalan 2020 perusahaan telah menggunakan etalase 1500 jam hingga saat ini.
1000,000−200,000
Depresiasi tahun 2020= x 1500 = 1200
100,000
1000,000−200,000 1
Depresiasi tahun 2020= x 1 tahun x = 8,334
100,000 12
1000,000
Depresiasi Tahun 2019 = x 8 = 222,223
36
1000,000 1
Depresiasi Tahun 2020 = x7x = 16,204
36 12
1
Depresiasi Tahun 2019 = (1000,000-250,000)x 25% x = 15,625
12
KOMPOR
Asset tetap berupa kompor dengan cost 1200,000 dengan masa manfaat 6 tahun dengan
asumsi nnilai residu 100,000 karena dijual di dagang kiloan.
METODE DEPRESIASI
a. Metode aktivitas
Tahun berjalan 2019 perusahaan telah menggunakan kompor 8000 jam yang
diasumsikan bisa digunakan 60,000 jam.
1200,000−100,000
Depresiasi Tahun 2019 = x 8000 = 146,667
60,000
Tahun berjalan 2020 perusahaan telah menggunakan kompor 1000 jam hingga saat ini.
1,200,000−100,000
Depresiasi tahun 2020= x1000 = 18,334
60,000
1,200,000−100,000 1
Depresiasi tahun 2020= x 1 tahun x = 15,278
60,000 12
1,200,000
Depresiasi Tahun 2019 = x 6 = 342,857
21
1,200,000 1
Depresiasi Tahun 2020 = x5x = 23,809
21 12
1
Depresiasi Tahun 2020 = (1,200,000-399,960)x 33,33%x =22,221
12
PERHITUNGAN IMPAIRMENT
Unit bisnis Roti Sanista memiliki 2 aset tetap yang akan dijual yaitu satu set loyang cake dan
satu unit mixer lama. Narasumber menjelaskan bahwa unit bisnis memiliki total 45 buah
loyang cake, tetapi yang akan dijual adalah 1 set (20 buah) dengan total harga
Rp1.250.000. Sedangkan untuk mixer yang diperoleh dengan harga Rp9.000.000 memiliki
masa manfaat 3 tahun telah digunakan selama 1 tahun, akan dijual dengan harga
Rp5.000.000
Loyang Cake
Diasumsikan bahwa harga perolehan 1 set loyang cake adalah Rp1.500.000, yang memiliki
masa manfaat 5 tahun, dan didepresiasikan dengan metode garis lurus, sehingga
Mixer
Telah diketahui bahwa mixer yang diperoleh dengan harga RP9.000.000 dengan masa
manfaat 3 tahun akan dijual seharga Rp5.000.000 Sedangkan mixer telah digunakan
selama 1 tahun bisnis berjalan. Diasumsikan mixer didepresiasi menggunakan double
declining balance.
Depreciation expense = Rp9.000.000 x 100% ÷ 3 tahun x 2
Karena total carrying amount dari mixer lebih kecil daripada recoverable amount-nya maka
aset ini tidak mengalami impairment.
Referensi :
Kieso, Weygandt, and Warfield. 2014. Intermediate Accounting. Ed.2. New Jersey: John
Wiley& Sons.
Biswan, Mahrus. 2019. Praktik Akuntansi Keuangan Menengah . Ed.2. Tangerang Selatan:
PKN STAN PRESS
PERNYATAAN KELOMPOK
Isi resume kami ini memenuhi indikator berikut.
PILIH SALAH
SATU BARIS
No Kriteria Indikator DI BAWAH INI
(DICENTANG
1, 2, ATAU 3)
1 Semua isi slide dinarasikan (word),
tdk ada yang terlewat, naskah diketik
ulang (bukan copy paste), plus
pengayaan dari sumber lain (semua
sumber ditampilkan) baik gambar
Uraian word dari
maupun teks
slide dosen,
2 Semua isi slide dinarasikan (word),
termasuk
tdk ada yang terlewat, naskah diketik
gambar, tabel,
ulang (bukan copy paste), tdk ada
bagan,
pengayaan dari sumber lain (semua
keterangan
sumber ditampilkan) baik gambar
sumber, dll. yg
maupun teks
ada di slide
3
Hanya sebagian isi slide dinarasikan
(word), cenderung copy paste