Pemeriksaan pada Gambar 13.2 menunjukkan bahwa jalur aliran dari total jam (H) menuju
efisiensi jam (E) membutuhkan traverse dari 4 node. Pada setiap node alirannya terpecah dan
hanya sebagian kecil yang terus berlanjut di setiap jalur. Dalam memperkirakan waktu
produksi, yang dihasilkan tertarik pada jalur atas. Ini ditunjukkan pada Gambar 13.5.
Fungsi transfer
N1 = ketersediaan operasional
N1 * = ketersediaan mekanis
N2 = pemanfaatan
N3 = efisiensi kerja
N4 = efisiensi kerja
Diringkas dalam, Tabel 13.8 juga ditampilkan hubungan antara total jam dan jam
efisiensi diberikan oleh :
E = N1 N2 N3 N4 H
Pada Contoh 2, jika tambang akan bekerja dengan shift 1-8 jam per hari, 5 hari /
minggu, 50 minggu pertahun, maka total jam yang tersedia per mesin menjadi 2000 jam.
Karena 2 mesin harus digunakan. Jika dua mesin dibeli maka pemanfaatannya akan turun,
seperti yang ditunjukkan pada Contoh 3.
Contoh 3:
Total jam = 4000
Jam efisiensi = 2000
Ketersediaan mekanis = 0,80
Efisiensi kerja = 0,90
E
Pemanfaatan=N 2=
N 1N 3 N 4 H
2000
N 2=
0.80 x 0.90 x 0.83 x 4000
N 2=0.84
Perhitungan produksi (P) dari mesin tertentu mengikuti waktu siklus(T) ditambah
produksi per siklus (P0). Definisi siklus berlaku untuk alat hal – hal berikut :
Shovel : Menggali, mengangkat dan mengayun, membuang, mengayun
dan menurunkan.
Truk : Memuat, memuat di perjalanan, berbelok dan membuang.
Bor :Rekahan, pemboran, pembilasan, menarik, memindahkan, meningkatkan
Siklus per jam dihitung dari :
60
C= (13.12
T
Keterangan :
T = Menit per siklus
C = siklus per jam efisiensi
Total produksi :
E x 60 x P
P= (13.13)
T
Atau
N 1 N 2 N 3 N 4 H x 60 x P 0
P= (13.14)
T
Contoh 4:
Misalkan shovel 20 cy, pada Contoh 1 memiliki waktu siklus rata-rata 30 detik (0,5 menit)
dan produksi 30 ton per siklus.
Produksi tahunan yang diharapkan adalah :
1076 x 60 x 30
P= =3,873,600ton
0.5