Anda di halaman 1dari 7

Bismillahirrohmanirrohim… Kali ini saya akan membagikan tutorial membuat VCO,

Virgin Coconut Oil. Tutorial ini cocok diaplikasikan di rumah, dan yang terpenting anti
gagal. Dulu pertama kali trial dengan menggunakan 4 buah kelapa ukuran kecil jadi
sekitar 1.1 liter santan kental, nah dapat minyaknya sudah bersih itu jadi 350 ml. Itu
sudah disaring dan super bening yah.. Mantap…. Cara pembuatan VCO ini saya adopsi
dari Laman Permaculture berbahasa Inggris. Untuk versi videonya yang sudah disimpan
di sini: https://youtu.be/dHcF_DiGhNg sengaja dibagikan dalam 2 versi, Indonesia-
inggris. Tapi khusus untuk versi tulisannya, saya bagikan versi Indonesianya yah..
Metode yang digunakan adalah jenis teknik fermentasi. Dengan teknik ini maka volume
minyak VCO yang dihasilkan bisa maksimal selain itu akan tetap terjaga kemurniannya
sehingga tidak merusak nutrisi VCO itu sendiri. Keren kan? VCO ini jenis minyak kelapa
murni yang mempunyai sejuta manfaat. Untuk manfaatnya sudah saya lampirkan juga
di album. Ok langsung saja dicek versi tulisannya di album foto berikut ini yah.. Feel free
to share, hope it’ll be useful.. SPECIAL NOTE: Great thanks to Permaculture Fund to have
been sharing this quite easy way on how to make our own VCO at home

Bahan-bahan
1. 1 Liter santan murni dari kelapa yang cukup tua
2. secukupnya Alat Utama: Corong, kapas
3. Kalau ada ditambahkan kertas saring atau tissue. Bisa juga kain saringan tahu
4. Jar atau botol untuk menampung minyak
5. Sendok bebek atau sendok cekung untuk memanen hasil VCO

Langkah
1. Siapkan santan kental. Sebenarnya, takaran santan sesuai selera ya bisa kurang dari 1 liter bisa lebih.
Saya menggunakan 1.3 liter santan kental dari 5 kelapa parut yang diperas dengan mesin Juicer. Jadi kelapa
parut yang kita peras sebaiknya memang tidak ditambahkan air saat memerasnya. Atau kalau terpaksa, bisa
menggunakan 1 gelas air untuk 2 kelapa, sebagai pancingan agar santannya keluar dengan maksimal.
Masukkan santan kental ke dalam plastik atau ke dalam wadah yang tertutup rapat.

2. Simpan –lagi- santan dalam wadah tertutup [bisa kardus atau toples besar yang bertutup]. Taruh di
tempat hangat misalnya di dalam lemari selama 24 jam. Alternatif lainnya bisa dibungkus kain lalu
ditempatkan di salah satu sisi kulkas yang panas [silahakn cek kulkas masing-masing yang bagian hangatnya
di sebelah mana, kalau punya saya ada di bagian samping kanan kiri].
3. Atau bisa juga ditempatkan di dekat rice cooker atau bisa juga oven [yang sedang dipake tentunya ya
jadi hangat].

4. Nah bisa juga di tempatkan di kardus atau wadah lalu di jemur di panas matahari seharian, setelah
malam bisa disimpan di lemari biar tetap hangat. Tentu saja dengan tetap membungkus rapat-rapat
menggunakan kain atau handuk bersih. Sehingga kehangatan tetap terjaga.

5. Setelah 24 jam keluarkan santan. Akan terlihat gelembung-gelembung menyerupai busa dan santan
mulai terpisah.

6. Di gambar penampakan dengan 2 teknik, yg atas dijemur. Yang bawah diletakan di dekat kulkas.

7. Bekukan dalam freezer selama 3-4 hari.


8. Keluarkan dan biarkan mencair di suhu ruang. Sekarang sudah terlihat pemisahan minyak, ampas
VCO [blondo] dan air residu.

9. Bekukan kembali dalam freezer selama 2 jam saja. Jadi ada dua kali proses pembekuan. Yang
pertama selama 4 hari, yang ke dua cukup 2 jam saja. Kenapa? Proses pembekuan pertama itu untuk
memisahkan ke 3 bagian tadi. Nah untuk pembekuan kedua itu agar minyak dan blondo menjadi beku
sehingga lebih mudah memisahkan air residu [yang tidak terpakai] dari blondo dan minyak VCO. Jelas kan
yah? Jadi jangan bingung. Ok??

10. Setelah 2 jam keluarkan santan dari freezer. Lubangi bagian bawah plastik, buang airnya di dalam
wadah.

11. Air residu tersebut kalau suka bisa juga dimanfaatkan untuk menyiram tanaman
12. Letakkan santan beku yg airnya sudah dibuang didalam wadah lain. Biarkan cair sempurna. Akan
mulai terlihat minyak yang berada di atas ampas VCO. Sementara itu siapkan penyaring.

13. Ambil corong yang di bagian lubangnya sudah ditaruh kapas. Begitu juga dibagian dalam [badan]
corong juga sudah dialasi kapas. Atau bisa juga bagian badan corong dialasi tissue dapur atau kain tipis.

14. Ambil minyak secara hati-hati,nih hasilnya dapat satu mug besar.

15. Tuang ke penyaring.

16. Lalu bagaimana dengan blondonya? Sebenarnya blondo tersebut mengandung banyak mikroba
bermanfaat. Karena memang blondo bisa dimanfaatkan sebagai starter pembuatan susu kefir lho. Nanti
kapan-kapan akan saya bagikan caranya yah.
17. Agak lama akan keluar minyak setetes demi setetes dari corong. Minyak ini bening. Proses ini agak
lama ya.. Harus sabar tingkat dewa hehe.

18. Ini dia hasilnya.. VCO bening dengan bau santan yg samar sudah bisa digunakan. Jika kurang suka
dengan aromanya, kita bisa menambahkan aroma alami lain misalnya aroma daun jeruk kering atau daun
pandan yang sudah dikeringkan. Harus dengan bahan yang sudah benar-benar kering ya, jadi tidak merusak
kualitas minyak VCO.

19. Nih jadinya lumayan banyak dan jernih.. ini masih belum selesai ya..karena sebagian masih disaring,
nyaringnya butuh sehari semalam biar bisa tersaring semua.

20. VCO ini bisa dimanfaatkan juga sebagai minyak goreng seperti minyak goreng biasanya. Rasanya
bahkan jauh lebih gurih dibanding minyak konvensional. Sehingga membuat cita rasa masakan jadi lebih
harum dan lezat. Biasanya saya gunakan untuk menumis, membuat nasi goreng atau membuat telur orak arik
kesukaan si kecil. Si kecil jadi lahap makan padahal aslinya mah susah makannya. Karena emang rasanya
jadi super enak mungkin makanya nagih. Eh malah kebablasan curhat hehe..

21. Sebagai catatan, ampas dari hasil penyaringan atau biasa disebut blondo atau galendo jangan dibuang
ya. Karena bisa dimanfaatkan untuk membuat VCO berikutnya, sebagai starter. Dan selain itu juga bisa
dimanfaatkan menjadi kefir grain. Sehingga kita juga bisa membuat susu kefir dari ampas VCO. Untuk
caranya, akan dibagikan di tutorial berikutnya aja yah.
22. Jika ampas dimanfaatkan menjadi starter. Caranya yaitu: ampas vco tersebut disaring dengan tissu
atau kertas saring untuk menghilangkan sisa-sisa air dan minyak. Letakkan dalam wadah terbuka lalu
biarkan di dekat jendela selama seminggu atau lebih sampai kering. Tujuan pengeringan ini agar bisa
disimpan lebih lama. Nanti, saat pembuatan vco, campurkan 1 sdt ampas vco kering kedalam 500 ml santan.
Lalukan proses yang sama seperti cara pembuatan VCO. Dengan penggunaan starter ini, maka VCO yang
23. TIPS DAN TRIK SEPUTAR VCO: Sebaiknya kelapa yang sudah diparut, segera diperas dan
diambil santannya, karena kalau terlalu lama dibiarkan maka hasil minyak akan menjadi tengik.
24. Kalau misalnya dengan menggunakan teknik fermentasi ini ternyata gagal. Artinya ketika adonan
calon VCO sudah dimasukan di freezer dan dicairkan ternyata tidak mengeluarkan minyak [minyak sangat
sedikit]. Atau antara blondo dan minyaknya menyatu dan susah dipisahkan. Kalau sudah begitu maka
alternatifnya kita bisa menggunakan teknik kitchen modification, caranya yaitu: masak adonan calon VCO
tersebut dengan menggunakan teknik double boiler.
25. Jadi cara memasaknya seperti mengetim cokelat. Adonan calon VCO tersebut ditempatkan di panci,
lalu panci tersebut ditempatkan lagi di atas panci atau kuali yang sudah dikasih air. Lalu masak dengan api
kecil, sambil terus diaduk. Pastikan suhunya dijaga kurang dari 70 derajat celcius. Kalau tidak ada thermo,
barometernya bisa dengan menyentuh langsung panci yang diatas, jika masih hangat dan tidak panas
sehingga kita bisa memegangnya dengan tangan telanjang, artinya suhu tersebut masih aman.

26. Nah, setelah 30 menit sampai satu jam kemudian [tergantung banyaknya adonan], maka adonan akan
pecah dan minyak keluar. Pastikan blondo jangan sampai berubah jadi cokelat ya apalagi sampai jadi hitam.
Jadi kalau sudah banyak keluar minyaknya, bisa kita angkat. Dinginkan dan siap disaring. Dengan teknik
ini, walaupun dengan cara dimasak tapi masih bisa disebut VCO karena panas yang digunakan masih
terkontrol dan hasil minyaknya juga masih bening dan transparanjd masih tergolong VCO. CMIIW

27. Trik lain, agar hasil minyak bisa maksimal. Jika sudah 3-4 hari di freezer dan saat dicairkan hasil
masih kurang banyak dan keruh sehingga susah disendokin juga. Solusinya bisa kita inapkan lagi di freezer
semalaman. Besoknya kita cek lagi, insyaAlloh minyak sudah keluar lebih maksimal.

28. Ampas kelapa parut sisa perasan santan untuk bahan VCO bisa dimanfaatkan menjadi tepung kelapa.
Untuk cara membuat tepung kelapa, akan saya bagikan tutorialnya kapan-kapan.
29. Segudang manfaat minyak VCO.. Saya ambil gambarnya dari Gugel ya admin cookpad. Izin...
makasih

30. Kelapa yang bagus digunakan sebagai bahan VCO adalah jenis kelapa yang tidak muda, tapi juga
tidak terlalu tua. Jika terlalu muda, maka kandungan minyak masih sangat sedikit. Dan jika terlalu tua,
makin banyak kandungan minyak yang sudah dirubah menjadi karbohidrat. Usia buah kelapa idealnya
sekitar 12-13 bulan. Indikatornya bisa dilihat dari kulit luar daging kelapa maupun sabut kelapa yang
berwarna cokelat. Jika diguncangkan maka bunyinya terdengar nyaring.
31. Kelapa yg terdengar nyaring jika diguncang itu karena kandungan air kelapa sudah berkurang. Dan
yang pasti belum bertunas. Karena kalau sudah bertunas, sudah pasti banyak kandungan nutrisi dan
kandungan minyak kelapa terserap oleh bakal pohon kelapa. Saat dibelah, daging buah kelapa berwarna
putih dengan ketebalan 10-15 mm.
32. Blondo VCO bisa juga dimanfaatkan untuk lulur alami loh. Biasanya saya miks 2-3 sdm blondo
VCO dengan 1-2 sdm minyak VCO lalu ditambahkan gula putih kasar secukupnya. Kadang juga
ditambahkan bubuk kopi kasar. Mantap buat luluran. Kalau dirasa bermanfaat, silahkan bagikan kepada
teman-teman dan orang-orang tercinta…

Anda mungkin juga menyukai