Anda di halaman 1dari 2

Critical Appraisal Journal Reading 4

Pembimbing : dr. R. A Dwi Pujiastuti, Mked(Neu), Sp.S(K)


PPDS : dr. Khansa Salsabila

P : Subjek merupakan 30 peserta dari klinik rawat jalan sakit kepala dan melalui
undangan yang ditujukan kepada mahasiswa dan karyawan universitas kedokteran Medical
University of Innsbruck. Seorang ahli saraf penuh waktu dengan pengalaman yang luas dalam
penelitian migrain dan sakit kepala menyaring semua relawan untuk menetapkan kelayakan
dan memastikan diagnosis migrain episodik dengan dan / atau tanpa aura menurut
International Classification of Headache Disorders edisi ke-3 (ICHD-III)

I/C :
 Mengekspos relawan yang didiagnosis dengan migrain, dengan (n : 16) dan tanpa
aura (n : 14) dengan hipoksia menggunakan ruang hipoksia yang disesuaikan dengan
FiO 2 dari 12,6%. Terjadinya sakit kepala, migrain, aura, dan gejala yang
menyertainya dicatat dan tanda-tanda vital dikumpulkan selama 6 jam di bawah
kondisi hipoksia dan 2 jam selanjutnya. Analisis regresi logistik biner digunakan
untuk menganalisa pemicu sakit kepala, migrain, aura, foto, dan fonofobia.
 Untuk menguji setiap faktor prediksi dilakukan perbandingan kelompok (pasien yang
mengalami gejala sakit kepala, migrain atau aura vs. pasien yang tidak menunjukkan
gejala) untuk menentukan karakteristik demografis pada saat skrining. Untuk analisis
longitudinal, nilai pada T0 (yaitu baseline) dibandingkan dengan titik waktu
berikutnya (T1, T2,.., Toff2) dengan masing-masing kelompok. Asosiasi variabel
dihitung menggunakan uji eksak Fisher dengan Phi sebagai ukuran asosiasi. Untuk
membandingkan nilai rata-rata kelompok, uji-t dua sisi yang tidak berpasangan
dilakukan dengan interval kepercayaan 95%.

O : Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menyelidiki hipoksia dalam ruang hipoksia
normobarik sebagai pemicu kuat dari migrain dan aura pada penderita migrain. Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk membangun studi eksperimental pada subjek manusia yang dapat
diandalkan untuk penelitian lebih lanjut tentang migraine dan tatalaksana farmakologis
kedepannya.

 Semua data studi dikumpulkan dan dikelola menggunakan


alat perekam data elektronik REDCap yang
diselenggarakan di Medical University of Innsbruck (16).
Frekuensi sakit kepala, migrain, dan aura disajikan
Validity sebagai persentase dari total pasien untuk setiap titik
waktu. Nilai numerik total disajikan sebagai deviasi
V standar rata-rata (SD).
 Asosiasi variabel dihitung menggunakan uji eksak Fisher
I dengan Phi sebagai ukuran asosiasi. Untuk
A membandingkan nilai rata-rata kelompok, uji-t dua sisi
yang tidak berpasangan dilakukan dengan interval
kepercayaan 95%.
 Analisis regresi logistik biner dengan parameter rata-rata
frekuensi jantung, rerata tekanan darah arteri dan suhu
tubuh sebagai variabel independen dan variabel hasil
(yaitu sakit kepala vs. tidak ada sakit kepala,migrain vs.
tidak ada migrain, aura vs. tidak ada aura ...) sebagai
variabel dependen.
Critical Appraisal Journal Reading 4
Pembimbing : dr. R. A Dwi Pujiastuti, Mked(Neu), Sp.S(K)
PPDS : dr. Khansa Salsabila
.

Peran patofisiologis migrain aura dalam konteks serangan


Importancy
migrain masih belum jelas. Untuk menjelaskan mekanisme
oksidatif potensial pada migraine perlu dikembangkannya model
eksperimental pada manusia, yang memungkinkan analisis
tampilan klinis migraine. Hipoksia mungkin merupakan model
yang menginduksi proses oksidatif in vivo yang secara alami
terjadi di otak pasien dengan migrain.

Hipoksia dapat memicu serangan migrain dan aura secara


Applicability independen dari agen farmakologis apa pun.

Anda mungkin juga menyukai