Latar belakang dan tujuan: Laporan awal mengusulkan adanya risiko signifikan
kejadian trombotik, termasuk stroke, pada pasien dengan coronavirus disease
2019 (COVID-19) yang dirawat inap. Meski demikian, terdapat sedikit data
sistemik terkait insidensi dan mekanisme stroke, khususnya pada populasi dengan
berbagai macam ras di Amerika Serikat.
Hasil: Kami mengidentifikasi 844 pasien rawat inap dengan COVID-19 (usia
rerata 59 tahun, 52% wanita, 68% ras kulit hitam); 20 pasien (2,4%) telah
terkonfirmasi stroke iskemik, dan 8 pasien (0,9%) mengalami perdarahan
intrakranial. Dari seluruh pasien stroke iskemik, usia rerata adalah 64 tahun,
dengan hanya 1 pasien (5%) berusia di bawah 50 tahun, dan 80% kulit hitam.
Faktor risiko vaskular konvensional umum dimiliki pasien, dengan 95% memiliki
riwayat hipertensi dan 60% riwayat diabetes mellitus. Waktu median sejak onset
gejala COVID dengan diagnosis stroke adalah 21 hari. Mekanisme stroke adalah
kardioemboli pada 40$ pasien, penyakit pembuluh darah kecil pada 5%,
mekanisme lain pada 20% pasien, dan kriptogenik pada 35% pasien. Dari 11
pasien yang menjalani pencitraan vaskular lengkap, 3 pasien (27%) mengalami
oklusi pembuluh darah besar. Antibodi antifosfolipid ditemukan positif pada
>75% pasien yang diperiksa. Di antara pasien dengan perdarahan intrakranial, 5/8
pasien (63%) mengalami perdarahan intraparenkimal lobar, dan 3/8 pasien (38%)
mengalami perdarahan subarachnoid, sedangkan 4/8 pasien (50%) menjalani
extracorporeal membrane oxygenation.
PENDAHULUAN
HASIL
Detail spesifik pasien ICH ditunjukkan pada Tabel 3. Dari 8 pasien dengan
ICH, 4 pasien mendapatkan extracorporeal membrane oxygenation; semua 4
pasien ini juga mendapatkan antikoagulan intravena. Salah satu dari pasien ini
mengalami ICH koagulopati definit berdasarkan kadar cairan pada CT Scan, satu
pasien dengan ICH lobar besar terkait perdarahan subdural dan subarachnoid, satu
pasien dengan ICH multifocal yang melibatkan regio otak terpisah, dan satu
perdarahan subarachnoid kortikal; tiga pasien terakhir belum ditentukan penyebab
pastinya, meskipun antikoagulan kemungkinan memiliki kontribusi. Dari sisa 4
pasien lainnya dengan ICH, satu pasien mengalami kejadian sinkop dengan
kemungkinan perdarahan subarachnoid kortikal traumatik, satu pasien mengalami
perdarahan subarachnoid kortikal dalam keadaan disseminated intravascular
coagulation (DIC), dan 2 pasien mengalami perdarahan lobar tanpa sebab yang
jelas dimana antikoagulan dicurigai menjadi penyebabnya.
Durasi yang relatif panjang sejak gejala awal COVID-19 hingga diagnosis
stroke iskemik (≈3 minggu) yang teridentifikasi pada penelitian ini bersifat
penting. Temuan ini konsisten dengan akumulasi bukti kondisi hiperkoagubilitas
yang berkembang selama minggu-minggu awal penyakit pada banyak pasien.
Juga penting diketahui bawah mayoritas pasien stroke iskemik pada kohort kami
berusia lebih tua dan memiliki faktor risiko vaskular, sehingga mekanisme stroke
tradisional umum terjadi. Kami mengkonfirmasi observasi awal antibodi
antifosfolipid pada beberapa pasien stroke iskemik dengan COVID-19, meskipun
temuan dalam penelitian kami berupa antibodi anticardiolipin eksklusif.
Dibandingkan dengan antibodi β-2-glikoprotein 1, antibodi antikardiolipin telah
dilaporkan dalam beberapa penyakit infeksi lain dengan patogenisitas tidak pasti
terkait peningkatan risiko trombosis.7 Angka kejadian ICH yang relatif tinggi
diamati berhubungan dengan peningkatan penggunaan terapi antikoagulan pada
pasien COVID-19.
KESIMPULAN
Baik stroke iskemik dan ICH dapat terjadi pada pasien COVID-19 namun
realtif jarang. Sebagian besar pasien dengan stoke iskemik memiliki faktor risiko
vaskular konvensional, lebih dari sepertiga memiliki riwayat stroke sebelumnya,
dan mekanisme stroke tradisional umum terjadi. Observasi lebih lanjut yang
diarahkan untuk mengetahui mekanisme hiperkoagubilitas, menentukan risiko
relatif dan manfaat antikoagulan, serta mengeksplor potensi vaskulopati infeksius
pada COVID-19 sangat perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mao L, Jin H, Wang M, Hu Y, Chen S, He Q, Chang J, Hong C, Zhou Y,
Wang D, et al. Neurologic manifestations of hospitalized patients with
coronavirus disease 2019 in Wuhan, China. JAMA Neurol. 2020;77:1–9. doi:
10.1001/jamaneurol.2020.1127
2. Klok FA, Kruip MJHA, van der Meer NJM, Arbous MS, Gommers D, Kant
KM, Kaptein FHJ, van Paassen J, Stals MAM, Huisman MV, et al.
Confirmation of the high cumulative incidence of thrombotic complications in
critically ill ICU patients with COVID-19: an updated analysis. Thromb Res.
2020;191:148–150. doi: 10.1016/j.thromres.2020.04.041
3. Yaghi S, Ishida K, Torres J, Mac Grory B, Raz E, Humbert K, Henninger N,
Trivedi T, Lillemoe K, Alam S, et al. SARS-CoV-2 and stroke in a New York
Healthcare System. Stroke. 2020;51:2002–2011. doi:
10.1161/STROKEAHA.120.030335
4. Adams HP Jr, Bendixen BH, Kappelle LJ, Biller J, Love BB, Gordon DL,
Marsh EE III. Classification of subtype of acute ischemic stroke. Definitions
for use in a multicenter clinical trial. TOAST. Trial of Org 10172 in acute
stroke treatment. Stroke. 1993;24:35–41. doi: 10.1161/ 01.str.24.1.35
5. Lodigiani C, Iapichino G, Carenzo L, Cecconi M, Ferrazzi P, Sebastian T,
Kucher N, Studt JD, Sacco C, Alexia B, et al; Humanitas COVID-19 Task
Force. Venous and arterial thromboembolic complications in COVID- 19
patients admitted to an academic hospital in Milan, Italy. Thromb Res.
2020;191:9–14. doi: 10.1016/j.thromres.2020.04.024
6. Zhang Y, Xiao M, Zhang S, Xia P, Cao W, Jiang W, Chen H, Ding X, Zhao
H, Zhang H, et al. Coagulopathy and antiphospholipid antibodies in patients
with Covid-19. N Engl J Med. 2020;382:e38. doi: 10.1056/NEJMc2007575
7. García-Carrasco M, Galarza-Maldonado C, Mendoza-Pinto C, Escarcega RO,
Cervera R. Infections and the antiphospholipid syndrome. Clin Rev Allergy
Immunol. 2009;36:104–108. doi: 10.1007/s12016-008-8103-0
8. Ackermann M, Verleden SE, Kuehnel M, Haverich A, Welte T, Laenger F,
Vanstapel A, Werlein C, Stark H, Tzankov A, et al. Pulmonary vascular
endothelialitis, thrombosis, and angiogenesis in Covid-