Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. KESIMPULAN........................................................................................................................17
B. SARAN....................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model-model pembelajaran tematik MI/SD sangat penting pada saat
ini. Model pembelajaran sangat penting pada pemberlangsungan proses ajar
mengajar. Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang
menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran
yang tepat, akan berdampak pada keberhasilan belajar siswa serta tercapainya
tujuan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu desain
pembelajaran yang dirancang untuk memperlancar proses pembelajaran.
Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh
guru di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah
dasar. Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh
guru di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah
dasar. Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang
akan diguanakan dalam proses pembelajaran. Karena dengan menguasai
model pembelajaran, guru akan merasakan adanya kemudahan dalam
pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahauan, dan keterampilan sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat. Banyak model
pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa di dalam proses
pembelajaran, diantaranya adalah Discovery learning merupakan cara untuk
menemukan sesuatu yang bermakna dalam bembelajaran.
model pembelajaran PBL merupakan cara yang dilakukan guru untuk
mengajak peserta didik dalam menelusuri suatu permasalahan yang diperoleh
dari dunia nyata ataupun duniaa maya berdasarkan maateri yang sedang
dibahas. Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai
model pembelajaran. Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada
model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh
karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah
memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang
tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
1
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai
prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya
mempelajari model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang
dikelompokan menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan
pola umum prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengetian model-model pembelajaran?
2. Apa saja dasar pertimbangan pemilihan model pembelajaran?
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran?
4. Macam –macam model pembelajaran?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model-model
pembelajaran Untuk mengetahui apa saja dasar pertimbangan
pemilihan model pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri model pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam model pembelajaran
D. Manfat penulisan
1. Bagi Siswa
2. Agar siswa lebih mudah memahami setiap kegiatan pembelajaran
3. Bagi Guru
4. Agar guru lebih mudah melakukan proses belajar mengajar dikelas
2
BAB II PEMBAHASAN
4
(4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis
bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi: (1) dampak pembeklajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
diukur; (2) dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6. Membuat persiapan mengajar (desain instuksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
5
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran DL Menurut Saefuddin
kelebihan model DL, yaitu:
1) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif,
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer,
3) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil,
4) Model ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat
dan sesuai dengan kecepatannya sendiri,
5) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajar sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasinya sendiri,
Sedangkan kekurangannya, menurut Hosnan menguraikan beberapa
kekurangan dari model DL, yaitu:
1) Menyita banyak waktu karena guru dituntut mengubah kebiasaan
mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator,
motivator, dan pembimbing,
2) Kemampuan berpikir rasional peserta didik ada yang masih terbatas,
dan
3) Tidak semua peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.
6
sistematis.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajran PBL merupakan cara yang dilakukan guru untuk mengajak
peserta didik dalam menelusuri suatu permasalahan yang diperoleh dari
dunia nyata ataupun duniaa maya berdasarkan maateri yang sedang
dibahas.
7
a. Defenisi Model Pembelajaran IBL
Menurut Shoimin Model Pembelajaran IBL merupakan salah satu
model yang dapat mendorong peserta didik untuk aktf kuliah dalam
pembelajaran. Sedangkan menurut Gunawan model pembelajaran IBL
merupakan kegiatan pembelajaran berbasis penyelidikan dimana peserta didik
mencari sendiri jawaban dari masalah yang dihadapi.
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran IBL merupakan cara yang dapat digunakan guru untuk
merangsang rasa ingin tahu peserta didik dalam menjelajahi sumber saampai
ke akar-akar yang dapat dijadikan penambah wawasan sebaga jawaban dari
suatu masalah dengan mengajak peserta didik terjun langsung ke lokasi.
8
1) Jika guru kurang spesifik merumuskaan teka-teki atau pertanyaan
kepada peserta didik dengan baik untuk memecahkan masalah secara
sistematis.
2) Sering kali guru mengalami kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam
belajar.
3) Pada saat mengimplementasinya, strategi pembelajaran inquiry
memerlukan waktu yang lama.
4) Pada sistem pembelajaran klasikal dengan jumlah peserta didik yang
relatif banyak, penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sukar untuk
dikembangkan dengan baik.
5) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
peserta didik dalam menguasai materi, maka pembelajaran inquiry sulit
diimplementasikan.
9
Pembelajaran PjBL, yaitu:
1) Model ini bersifat terpadu dengan kurikulum sehingga tidak
memerlukan tambahan apapun dalam pelaksanaannya.
2) Peserta didik bekerja terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan
mempraktikan strategi otentik secara disiplin.
3) Peserta didik bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah
yang penting baginya.
4) Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi, dan
komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajaran penting dalam cara-
cara baru.
5) Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan
mengimplementasikan proyek-proyek yang melintasi batas-batas
geografis.
10
1) Membentuk kelompok heterogen beranggota empat orang
2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3) Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping dan ditulis
pada lembar kertas
4) Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
5) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
1) Model ini amat tepat untuk meningkatkan pemahamn peserta didik
terhadap materi pelajaran.
2) Peserta didik memiliki ketelitian terhadap hasil belajar karena bekerja
dalam kelompok
3) Peserta didik dapat memahami makna soal dan saling memeriksa
pekerjaaan.
4) Meningkatkan hasil belajar, khususnya dalam menyelesaikan soal.
5) Peserta didik dapat memberikan tanggapan secara bebas, dilatih untuk
dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.
11
pemahaman materi yang diperolehnnya. Gambar yang bisa dijadikan peta
konsep pikiran jejaring laba-laba, gurita, pohon, dan lain-lain. Maka dari
itu cocok diterapkan dalam pembelajaran tematik di MI/SD karena mampu
membentuk peserta didik menjadi kreatif.
12
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran quantum
Kegiatan Guru: Memberikan salam, mengajak peserta didik berdoa,
mengajak peserta didik bernyanyi, melakukan aperespsi, menyampaikan
tujuan pembelajaran, memotivasi peserta didik agar semangat. Kegiatan
Siswa: Menjawab salam, berdoa bersama,bernyanyi bersama,
mendengarkan guru, mendengarkan tujuan pembelajaran, mendengarkan
motivasi yang diberi guru.
13
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam melaksanakan suatu
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat dipahami oleh peserta didik. Cara
yang ditempuh guru dan peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran
tematik SD/MI dilihat dari sudut proses pembelajaran. Guru harus memahami
betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan diguanakan dalam proses
pembelajaran.
Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam
memilihnya, yaitu: Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai,
pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran,
pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa, pertimbangan lainnya yang
bersifat nonteknis. Adapun macam-macam model pembelajaran ialah:
14
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun , semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami meyadari masih banyak kekurangan,
maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan kekurangan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
15