Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian konsumen atas pelayanan yang diberikan
dan mengetahui faktor pelayanan yang dianggap penting oleh konsumen taksi PT. Bluebird
Pusaka di Semarang, tetapi belum baik dalam pelaksanaanya. Penelitian ini dengan metode
survey yang melibatkan 100 responden pelanggan taksi Bluebird dengan teknik non probability
sampling dan diolah dengan Analisis Kuadran (Importance and Performance Analysis – IPA)
yang menyatakan kualitas pelayanan taksi PT. Bluebird pusaka cukup memuaskan.
S
Perkembangan dunia usaha yang
ejalan dengan kemajuan dalam semakin pesat dewasa ini menyebabkan
pendidikan, perekonomian yang lebih perusahaan harus menghadapi persaingan
makmur, perubahan sosial budaya yang ketat. Perusahaan pada umumnya
masyarakat, serta perkembangan ilmu mengnginkan pelanggan yang dimilikinya
pengetahuan dan teknologi, maka kesadaran dapat dipertahankan selama-lamanya. Untuk
masyarakat terhadap unsur – unsur mewujudkan hal itu bukanlah sesuatu yang
pelayanan yang dapat diberikan oleh mudah diiklim persaingan usaha yang sangat
perusahaan semakin meningkat. Pada saat ketat saat ini mengingat adanya perubahan-
ini kesadaran konsumen akan pentingnya nilai perubahan yang cepat dapat terjadi setiap
kualitas pelayanan (Service Quality) yang saat seperti perubahan pada diri pelanggan,
diberikan oleh perusahaan, baik dalam bentuk pesaing maupun perubahan kondisi secara
jasa maupun dalam bentuk barang semakin luas yang selalu dinamis. Hal ini menuntut
meningkat. Dari beberapa pengalaman para pengambil kebijakan untuk
menunjukan bahwa atas pemberian suatu mengembangkan suatu strategi yang mampu
kualitas jasa/pelayanan tertentu akan mancapai sasaran pertumbuhan penjualan,
menimbulkan penilaian yang berbeda dari peningkatan porsi pasar perusahaan, serta
setiap konsumen, karena tergantung dari pencapaian kemampuan sebagai dasar
bagaimana konsumen mengharapkan pertumbuhan berkelanjutan (Ferdinand,
kualitas jasa/pelayanan tersebut. (Valerie A. 2000). Aspek-aspek yang mendukung
jasa adalah untuk: “mengelola bukti” atau Penyedia jasa dapat melakukan langkah-
“menyatakan yang tidak nyata”. Oleh sebab langkah yang diperlukan untuk
itu pemasaran jasa ditantang untuk mempertahankan kualitas jasa yang baik
menambah ide-ide abstrak serta dan tetap konsisten, yaitu dengan
memberikan bukti fisik dan citra pada melakukan seleksi dan pelatihan bagi
penawaran abstrak mereka. karyawan dengan baik, dan mengikuti
2. Tidak dapat dipisahkan (inseperability) perkembangan tingkat kepuasan
Jasa umumnya diproduksi secara khusus konsumen dengan memperhatikan saran
dan dikonsumsi pada waktu yang dan keluhan konsumen melalui survey
bersamaaan. Hal ini tidak berlaku pada pasar. Dengan demikian pelayanan yang
barang fisik yang diproduksi, ditempatkan kurang baik dapat diantisipasi dan
pada persediaan, didistribusikan melalui diperbaiki.
berbagai pengecer dan akhirnya 4. Tidak dapat disimpan (perishability)
dikonsumsi. Jika jasa diberikan oleh Jasa merupakan komoditas yang tidak
seseorang, maka orang tersebut adalah tahan lama dan tidak dapat disimpan.
merupakan bagian dari jasa tersebut. Hal Karakteristik jasa yang mudah rusak
ini dikarenakan penyedia jasa tersebut bukan merupakan masalah bila
juga hadir pada saat jasa tersebut permintaannya bersifat konstan (teratur),
diberikan. Interaksi penyedia jasa dengan karena dengan mudah penyedia jasa
penerima jasa merupakan ciri dari dapat mengatur pelayanan yang akan
pemasaran jasa tersebut. diberikan sebelum proses pemberian
3. Tidak tetap (variability) jasa berlangsung. Karakteristik jasa yang
Dalam bisnis jasa, sangatlah sulit untuk tidak dapat disimpan tidak menjadi
mencapai suatu hasil dengan kualitas masalah bila permintaan tetap karena
yang sesuai dengan standar yang dibuat. penyedia jasa dapat dengan mudah untuk
Jasa yang diberikan seringkali berubah- lebih dahulu mengatur staf untuk
ubah tentang dari siapa yang memberikan jasa tersebut.
menyediakan, kapan, serta dimana jasa
tersebut disediakan. Oleh karena itu Pemasaran Jasa
konsumen seyogyanya benar-benar yakin Berdasarkan karakteristik jasa yang
pada kualitas dari penyedia jasa apakah sudah dijelaskan diatas, memasarkan jasa
lebih baik dari penyedia jasa lainnya. Jika tidaklah semudah memasarkan produk. Ada
jasa diberikan oleh seseorang maka tiga jenis pemasaran jasa yang dikemukakan
keberhasilannya tergantung pada kondisi, oleh Kotler (2000), yaitu:
tenaga, dan mental dari penyedia jasa 1. Eksternal marketing
tersebut ketika usaha jasa tersebut Yaitu aktivitas perusahaan dalam menge-
berlangsung. Oleh karena itu pembeli lola bauran pemasaran ( Marketing Mix )
jasa harus lebih berhati-hati terhadap jasa kepada konsumen.
keragaman seperti ini dan seringkali 2. Internal Marketing
membicarakannya dengan orang lain Yaitu aktivitas perusahaan untuk lebih
sebelum memilih seorang penyedia jasa. melatih dan memotivasi karyawan yang
bertugas melayani konsumen sehingga individual. Hal ini dapat dilakukan dengan
dapat melayani konsumen dengan lebih adanya komunikasi yang lancar dan
baik, dan dapat mencapai kepuasan adanya keinginan untuk mengerti apa
pelanggan. yang diinginkan konsumen.
3. Interaktif Marketing
Yaitu keahlian dalam melayani konsumen. Strategi Kepuasan Konsumen
Dalam hal ini penilaian konsumen Strategi kepuasan konsumen
terhadap kualitas jasa tidak hanya dilihat menyebabkan para pesaing harus berusaha
dari kualitas secara teknis saja, tetapi juga keras dan memerlukan biaya tinggi dalam
dinilai dari segi fundamental. usahanya merebut konsumen suatu
perusahaan. Yang diperhatikan adalah bahwa
Kualitas Jasa dan Pelayanan strategi kepuasan konsumen merupakan
Dalam menilai persepsi dan tingkat strategi jangka panjang yang membutuhkan
kepentingan/harapan konsumen, Supranto komitmen, baik menyangkut dana maupun
(2001), mengemukakan bahwa ada 5 sumber daya manusia. Menurut Tjiptono
dimensi yang di tentukan dalam menentukan (2001) ada beberapa strategi yang dapat
kualitas pelayanan, yaitu: dipadukan untuk meraih dan meningkatkan
1. Wujud atau tangibles kepuasan konsumen:
Penampilan fasilitas dan alat yang di 1. Strategi perusahaan berupa Relationship
gunakan secara fisik mulai dari bangunan Marketing, yaitu strategi dimana transaksi
interior, seragam petugas, peralatan yang pertukaran antara pembeli dan penjual
dipakai atau alat komunikasi. berkelanjutan, tidak berakhir setelah
2. Keandalan atau reliability penjualan selesai.
Tingkat kemampuan perusahaan dalam 2. Strategi Superior Customer Service, yaitu
menampilkan jasa pelayanan yang dapat menawarkan pelayanan yang lebih baik
dipercaya dan yang akurat sesuai dengan daripada pesaing (bentuk-bentuk layanan
janji yang telah diterapkan. pelanggan yang meliputi garansi, jaminan,
3. Ketanggapan atau responsiveness pelatihan cara penggunaan produk,
Kesediaan perusahaan dalam membantu konsultasi teknikal, saran-saran untuk
konsumen serta memberikan usaha pemakaian produk alternatif, peluang
pelayanan yang cepat dan tanggap. untuk mengembalikan/ menukar produk
4. Kepastian atau assurance yang tidak memuaskan, reparasi
Tingkat pengetahuan atau kesopan komponen yang rusak atau cacat,
santunan yang harus dimiliki oleh penyediaan suku cadang pengganti,
karyawan disamping kemampuan mereka penindak lanjutan kontak dengan
mendapatkan kepercayaan dan memberi- pelanggan, informasi berkala dari
kan rasa percaya diri pada pihak perusahaan, klub/organisasi pemakai
konsumen. produk, pemantauan dan penyesuaian
5. Simpati atau empathy produk untuk memenuhi perubahan
Adanya perhatian khusus yang diberikan kebutuhan pelanggan , dan lain-lain).
kepada setiap konsumen secara
pelayanan untuk dimensi-dimensi ini Burns, Alvin C. & Bush, Ronald F., Marketing
maka pihak perusahaan sudah Research, Prentice Hall, New Jersey,
melakukan tindakan antisipatif dini jika 2000
nanti suatu saat dimensi-dimensi ini
Cronin, JJ. Jr. and Taylor, S.A. (1992).
dianggap penting oleh penumpang,
“Measuring Service Quality : A
maka keberadaan dimensi-dimensi ini
tidak akan bergeser pada Kuadran A. Reexamination and Extension”,
Journal of Marketing, July, Vol 56,
4. Dimensi kualitas pelayanan yang terletak
pp. 55-68.
pada Kuadaran D yaitu yang dianggap
berlebihan oleh penumpang namun Ferdinand, Augusty, (2002), Structrual Equa-
pelaksanaannya sangat baik, tidak perlu tion Modeling Dalam Penelitian
mendapatkan perhatian secara khusus Manajemen : Aplikasi Model-Model
akan tetapi sebaiknya terus dipertahankan Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis
pelaksanaannya untuk antisipasi dari magister dan Disertasi Doktor,
harapan kepuasan konsumen yang BP.Undip.
semakin tinggi. Dimensi pelayanan yang
terletak dalam kuadran D sebaiknya Gould, Graham, “Why it is customer loyalty
senantiyasa pelaksanaanya dalam that counts (and how to measure
pengawasan agar tidak menjadi sesuatu it)”.Managing Service Quality, Vol.5,
yang merugikan dan menjadi beban yang No.1,1995
akan merugikan perusahaan.
Gremler, Dwayne D. & Brown, Stephen W.,
“Service loyalty: Its nature, impor-
tance, and implications”. In
Edvardsson, B., Brown, S. W.,
DAFTAR PUSTAKA
Johnston, R. and Scheuing, E. E.,
eds., Proceedings American Market-
Aaker, David A., Strategic Market Manage- ing Association, 1996
ment, John Wiley & Sons, Singapore,
Fernell, C. and Wernerfelt, B. (1987), “De-
1992
fensive Marketing Strategy by Cos-
______________, Building Strong Brand, tumer Complain Management : A
The Free Press, New York, 1996 theoretical analysis”. Journal of mar-
keting research, vol 24 no 4, p.337-
______________, Kumar, Day, George S., 346"
Marketing Research, John Wiley & Kotler, Philip., Marketing Management:
Sons, Inc, New York, 2001
Analysis. Planning. Implementation.
and Control, Eight Edition, Prentice
Aritonang, Lerbin, Penelitian Pemasaran, UPT Hall. Inc, New Jersey, 1994
Penerbitan Universitas Taruma-
nagara, Jakarta, 1998