Perspektif Terhadap Kualitas
B. Dimensi Kualitas
Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan dapat digunakan
sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis, terutama untuk produk
manufaktur. Dimensi-dimensi tersebut adalah:
C. Sumber Kualitas
Paling tidak, ada lima sumber kualitas yang biasa dijumpai yaitu:
Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena
kualitas yang buruk. Jadi biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan
penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan.
Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu:
1. Biaya pencegahan (prevention cost), untuk mencegah kerusakan produk
yang
dihasilkan.
2. Biaya deteksi/ penilaian(detection/appraisal cost), untuk menentukan apakah
produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas.
3. Biaya kegagalan internal (internal failure cost), biaya yang terjadi karena ada
ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang atau
jasa tersebut dikirimkan ke pihak luar (pelanggan).
4. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost), biaya yang terjadi karena
produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan yang diketahui
setelah produk tersebut dikirimkan kepada para pelanggan.
Dewasa ini, ada tiga kategori pandangan yang berkembang di antara para praktisi
mengenai biaya kualitas:
1. Kualitas yang makin tinggi berarti biaya yang semakin tinggi pula.
Pandangan ini dikemukakan pertama kali oleh Deming dan dianut olleh para
pemanufaktur jepang. Penghematan dihasikan dari berkurangnya tingkat
lang, produk cat, dan biaya langsung lainnya yang berkaitan dengan
kerusakan.
3. Biaya kualitas merupakan biaya yang besarnya melebihi biaya yang terjadi
bila produk atau jasa dihasilkan secara benar sejak awal.Pandangan ini
dianut oleh para pendukung filosofi TQM. Biaya tidak mencakup biaya
langsung, tetapi juaga biaya akibat kehilangan pelanggan, kehilangan pangsa
pasar, an banyak biaya tersembunyi lainnya serta peluang yang hilang dan
tidak teridentifikasi oleh system akuntansi biaya modern.
1. Biaya kualitas harus digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap
dihubungkan dengan penjualan.
2. Untuk biaya variabel, penyempurnaan kualitas dicerminkan oleh pengurangan
rasio biaya variabel. Pengukuran kinerja dapat menggunakan salah satu dari
dua cara sebagai berikut :
a. Rasio biaya variabel pada awal dan akhir periode tertentu dapat digunakan
untuk menghitung penghematan biaya sesungguhnya, atau kenaikan biaya
sesungguhnya.
b. Rasio biaya yang dianggarkan dan rasio sesungguhnya dapat juga digunakan
untuk mengukur kemajuan ke arah pencapaian sasaran produk.
Berdasarkan pendekatan tradisional biaya terendah dicapai pada level non zero
defect. Pendukung pandangan ini berpendapat bahwa biaya untuk mengatasi
kesalahan meningkat dengan semakin banyaknya kesalahan yang terdeteksi dan
berkurang apabila ada sedikit kesalahan yang dibiarkan. Sebaliknya TQM
berpendapat bahwa biaya terendah dicapai pada level zero defect.
Pendukung pandangan ini berpendapat bahwa meskipun kesalahan yang ada itu
jumlahnya besar, tetapi hal ini tidak memerlukan lebih banyak biaya untuk
memperbaiki kesalahan yang terakhir tersebut dibandingkan dengan mengoreksi
kesalahan yang pertama. Oleh karena itu biaya total menurun terus sampai
kesalahan terakhir diatasi. Dalam hal ini TQM berpendapat bahwa quality is free.
H. Pengukuran Kualitas
1. Edwards Deming
Banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak dari gerakan total quality
management. Tahap-tahap dalam Siklus Deming terdiri dari:
2. Joseph M. Juran
Juran yang memiliki dua gelar kesarjanaan (teknik dan hukum) ini merupakan
pendiri dari Juran Institute, Inc. di Wilton, Connecticut. Institut ini bergerak dalam
bidang pelatihan, penelitian, dan konsultasi manajemen kualitas. Juran
mendefinisikan kualitas sebagai cocok/sesuai untuk digunakan (fitness for use),
yang mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi
apa yang diharapkan oleh para pemakainya. Pengertian cocok ini mengandung lima
dimensi utama yaitu kualitas desain, kualitas kesesuaian, ketersediaan, keamanan,
dan field use.
Juran’s Three Baasic Steps to Progress
Menurut Juran, ada tiga langkah dasar sebagai langkah yang harus diambil
perusahaan bila mereka ingin mencapai kualitas tingkat dunia yaitu:
a. Perencanaan Kualitas.
b. Pengendalian Kualitas.
c. Perbaikan Kualitas.
3. Philip B. Crosby
a. Integritas.
b. Sistem
c. Komunikasi
d. Operasi
e. Kebijakan