Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL 2

UPBJJ-UT BOGOR

Nama Mahasiswa : Bayu Indrawan


NIM : 031312045
Semester : 6
Kelas : Hukum
TTM Ke : II
Kode Mata Kuliah : HKUM4204
Nama Mata Kuliah : Hukum Adat
Nilai Tertingggi :
Nilai Terendah :
Nama Tutor : Iman Saepudin, SH.,MH
Paraf Tutor :

Soal dan jawaban

1. Dari keberadaan keturunan, maka sifat dan kedudukan keturunan dapat bersifat apa saja.

a) Lurus: apabila seseorang merupakan keturuanan langsung dari keturunan yang lain,

misalnua antara kakek, bapak dengan anak.

b) Menyimpang atau bercabang apabila antara kedua orang atau lebih itu terdapat

adanya "ketunggalan leluhur". Misalnya bapak-ibunya sama (saudara kandung atau

sekake senenek dan lainnya). Ada istilah Silsilah/garis-garis keturunan.

2. Jelaskan mengenai hukum adat keluarga.

Hukum adat keluarga atau hukum adat kekerabatan adalah hukum adat yang mengatur

tentang bagaimana kedudukan pribadi seseorang sebagai anggota kerabat (keluarga),

kedudukan anak terhadap orang tua dan sebaliknya, kedudukan anak terhadap kerabat

dan sebaliknya, dan masalah perwalian anak.

3. Jelaskan yang dimaksud hukum perkawinan adat.


Hukum perkawinan adat adalah keseluruhan kaidah hukum yang menentukan prosedur

yang harus di tempuh oleh dua orang yang bertalian kelamin dalam menciptakan

kehidupan bersama dalam suatu rumah tangga dengan tujuan untuk meneruskan

keturunan

4. Jelaskan harta pusaka tinggi menurut masyarakat matrilineal (masyarakat minangkabau).

Di minangkabau harta warisan disebut harta pusaka tidak dapat dihibahkan kepada

anggota kerabat dan tidak dapat diwariskan kepada anggota keluarga/kerabat secara

individual tetapi tetap merupakan barang yang oleh seseorang anggota kerabat sebagai

perseorangan, yang hanya boleh dipakai dengan hak memakai disebut dengan 'ganggam

bantiq'. Terdapat 4 macam harta, yaitu harta pusaka tinggi, harta pusaka rendah, harta

pencaharian dan harta suarang

5. Jelaskan harta warisan menurut system hukum adat.

Harta warisan adalah harta yang bersumber dari warisan atau hibah yang dibawa oleh

suami istri ke dalam perkawinannya. Menurut hukum adat harta yang diperoleh suami istri

dengan perwarisan atau penghibahan merupakan harta suami istri yang diperoleh dari

keluarganya yang di bawa suami istri ke dalam perkawinan. Harta ini sepanjang

perkawinan dikuasai oleh yang menerimanya, tetapi terhadap harta itu ada ikatan dengan

keluarga asal, sehingga tidak bebas sepenuhnya untuk mengambil tindakan pemilikan,

bahkan sering terjadi hanya mempunyai hak pakai saja.

Anda mungkin juga menyukai