Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PROGRAM

"PUSKESMAS DIHATI REMAJA"


PUSKESMAS BUMIJAWA

1.    Latar Belakang


Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual, namun remaja belum
mempunyai kematangan dan kedewasaan dalam bertindak, sehingga kondisi ini sering
mendorong perilaku remaja yang tidak sehat antara lain penyalahgunaan narkoba, pergaulan
bebas dan bahkan kriminalitas.
Seperti diketahui, perkembangan kasus HIV dan AIDS di Indonesia masih menjadi
persoalan yang besar dan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan provinsi
tertinggi urutan pertama adalah Papua, Jawa Timur dan ketiga adalah DKI Jakarta.

Di seluruh dunia, data UNICEF menyatakan jumlah kematian HIV/AIDS di kalangan remaja
meningkat hingga 50 persen antara tahun 2005 dan 2012 dan menunjukkan tren
mengkhawatirkan.
UNICEF menyebutkan, sekitar 71.000 remaja berusia antara 10 dan 19 tahun
meninggal dunia karena virus HIV pada tahun 2005. Jumlah itu meningkat menjadi 110.000
jiwa pada tahun 2012.
Dari jumlah tersebut, kalangan remaja atau usia muda merupakan salah satu kelompok
dengan porsi cukup besar dan rentan terhadap bahaya HIV/AIDS, walaupun persentase
kumulatif kasus di kalangan remaja memang tidak sebesar kelompok usia lainnya, namu

Hasil survei terakhir di 33 provinsi pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilaporkan 63% remaja di Indonesia
pada usia antara SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual pranikah, ironisnya
21% diantaranya dilaporkan melakukan aborsi. Persentase remaja yang melakukan hubungan
seksual pranikah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya
(Kapan Lagi, 2008)
2.    Pengertian
Puskesmas Dihatai remaja adalah : Kegiatan Yang mewakili Kegiatan Peduli remaja Yang di
selenggarakan untuk memenuhgi kebutuhan Remaja dan Meningkatkan daya Tahan remaja
terhadap berbagai masalah yang dialaminya sehungga mereka mampu memelihara kesehatan
dan terhindar dari perilaku beresiko

3.    Tujuan
  Meningkatkan derajat kesehatan remaja melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku
tentang kesehatan remaja
  Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja dalam pencegahan masalah kesehatan
 Meningkatkan pemanfaatan puskesmas oleh remaja untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

4.    Sasaran
Remaja usia 10 tahun – 19 tahun dan belum menikah ( Definisi WHO )
Sasaran khusus Remaja yang berada di bangku Sekolah SLTP/ SLTA

5.    Ruang lingkup kasus kesehatan remaja


-         Abortus
-         Pernikahan dini
-         Anemia
-         Obesitas
- HIV/AIDS
- NAPZA

6.    Pelaksana
No Nama Petugas Jabatan
1. Nelly Retnowati, Am.Keb. Penanggungjawab Program Kesehatan Remaja
2. Anita TM, Am.Keb Koordinator Program KIA
3. dr.Muhamad afwan Dokter Umum
4. Kholis Penanggungjawab Program UKS
5. Rukhani,AMG Penanggungjawab Program Gizi
6 Sussy Lenny. Penanggung Jawab Program HIV/AIDS
6. Bidan desa Pembina Desa
7. ( Terlampir ) Konselor Sebaya
7.    Tempat Kegiatan
1)    Dalam Gedung Puskesmas dan jaringannya
2)    Luar gedung puskesmas dan jaringannya :
  Institusi pendidikan : melalui kegiatan UKS “ Konselor Sebaya “

8.    Rincian kegiatan


1)    Konseling kesehatan reproduksi remaja
2)    Konseling gizi
3)    Konseling permasalahan remaja pada umumnya

9.    Indikator Keberhasilan.


1)    Menurunnya angka kehamilan wanita pada usia remaja.
2)    Menurunnya angka kematian bayi dan ibu serta bayi BBLR sebagai akibat kehamilan pada
usia remaja muda.
3) Meningkatnya status kesehatan remaja dengan menurunnya gangguan kesehatan reproduksi,
gangguan kesehatan mental dan penyalahgunaan obat / zat adiktif.
4) Meningkatnya pelayanan kesehatan remaja mulai dari tingkat keluarga sampai ke tingkat
profesional baik oleh pemerintah maupun swasta
5)    Meningkatnya peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan remaja.

  

Anda mungkin juga menyukai