MATERI PROTEIN
OLEH
NIM 201901047
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat
dan karunian-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Saya telah
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, namun tentunya
sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya semoga
bisa menjadi koreksi dimasa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya.
Pada dasarnya makalah ini saya buat untuk membahass tentang “ILMU DASAR
KEPERAWATAN”. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dalam makalah ini.mudah-
mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam kepada kita semua.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak retak, oleh
karena itu,saya mengharapkan kritik dan saran dari pembimbing akademik atau dosen untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya.Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimah kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Protein
B. Sumber Protein
C. Pengertian Asam Amini Esensial dan Non Esensial
D. Proses Metabolisme (Katabolisme dan Anabolisme)
E. Konfersi Asam Amino Menjadi Produk Khusus
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Fungsi
lain dari protein adalah untuk mengatur keseimbangan air, pembentukan ikatan-ikatan
essensial tubuh, memelihara netralitas tubuh, sebagai pembentuk antibodi, mengatur
zat gizi dan sebagai sumber energi (Almatsier, 2001).
Protein dikatakan sebagai sumber energi yang ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kkal/g protein (Barasi, 2007).
Kekurangan protein dapat menyebabkan penyakit yang dinamakan kwashiorkor yang
biasanya banyak menyerang anak-anak di bawah umur lima tahun atau balita
(Almatsier, 2001).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di paparkan di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian protein?
2. Bagaimana definisi dan Pengertian Asam Amini Esensial dan Non Esensial
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti pertama atau
utama. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian
dari sel. Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem
komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel.
Karena itulah sebagian besar aktivitas penelitian biokimia tertuju pada protein
khususnya hormon, antibodi, dan enzim (Fatchiyah dkk, 2011).
Protein adalah zat makanan yang mengandung nitrogen yang diyakini sebagai faktor
penting untuk fungsi tubuh, sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa protein
(Muchtadi, 2010).
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari rantai asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida membentuk rantai peptida dengan berbagai panjang
dari dua asam amino (dipeptida), 4-10 peptida (oligopeptida), dan lebih dari 10 asam
amino (polipeptida) (Gandy dkk, 2014). Tiap jenis protein mempunyai perbedaan
jumlah dan distribusi jenis asam amino penyusunnya. Berdasarkan susunan atomnya,
protein mengandung 50-55% atom karbon (C), 20-23% atom oksigen (O), 12-19%
atom nitrogen (N), 6-7% atom hidrogen (H), dan 0,2-0,3% atom sulfur (S) (Estiasih,
2016).
B. Sumber Protein
Menurut Muchtadi (2010) sumber protein bagi manusia dapat digolongkan
menjadi 2 macam, yaitu sumber protein konvensional dan non-konvensional.
a. Protein konvensional Protein konvensional merupakan protein yang berupa
hasil pertanian dan peternakan pangan serta produk-produk hasil olahannya.
Berdasarkan sifatnya, sumber protein konvensional ini dibagi lagi menjadi dua
golongan yaitu protein nabati dan protein hewani.
1. Protein nabati, yaitu protein yang berasal dari bahan nabati (hasil tanaman),
terutama berasal dari biji-bijian (serealia) dan kacang-kacangan. Sayuran dan buah-
buahan tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup berarti.
2. Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari hasil-hasil hewani seperti
daging (sapi, kerbau kambing, dan ayam), telur (ayam dan bebek), susu (terutama
susu sapi), dan hasil-hasil perikanan (ikan, udang, kerang, dan lain-lain). Protein
hewani disebut sebagai protein yang lengkap dan bermutu tinggi, karena mempunyai
kandungan asam-asam amino esensial yang lengkap yang susunannya mendekati apa
yang diperlukan oleh tubuh, serta daya cernanya tinggi sehingga jumlah yang dapat
diserap (dapat digunakan oleh tubuh) juga tinggi.
Faktor mikroekologi yang berpengaruh terhadap laju reaksi kimia dalam makhluk
hidup ialah:
1. Peran metabolit hasil reaksi kimia, di mana metabolit ini dapat berperan sebagai
faktor penghambat aktivitas enzim yang mengkatalisis reaksi tersebut.
2. Keberadaan hormon yang sering menjadi pemicu/ penghambat suatu reaksi.
Metabolisme memiliki empat fungsi spesifi k, yaitu:
a. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi dari
lingkungan atau dari energi solar.
b. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun bagi makro
molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun makro molekul sel.
c. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat,
lipid, polisakarida, dan komponen sel lainnya.
d. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi
khusus sel.
1. Katabolisme (penguraian)
Katabolisme (penguraian) dari masing-masing nutrien untuk menghasilkan energi
utama (karbohidrat, lipid dan protein), berlangsung secara bertahap melalui sejumlah
reaksi enzimatik yang berurutan. Terdapat tiga tahap utama katabolisme aerobik.
Tahap 1. Makromolekul sel dipecahkan menjadi unit-unit pembangun utamanya. Jadi,
polisakarida dipecah menjadi heksosa atau pentosa; Lipid dipecah menjadi asam
lemak, gliserol, dan komponen lainnya, dan protein terhidrolisis menjadi 20
komponen asam aminonya. (Albert L.Lehninger, 2000).
Pada tahap katabolisme II: berbagai produk yang terbentuk di dalam tahap I
dikumpulkan dan diubah menjadi sejumlah (lebih kecil) molekul-molekul yang lebih
sederhana. Jadi heksosa, pentosa, dan gliserol dari tahap I diuraikan menjadi satu jenis
senyawa antara 3-karbon : piruvat, yang kemudian diubah menjadi satu jenis 2-karbon
yaitu gugus asctil dari asetil-koenzim A. Dengan cara yang sama, asam lemak dan
kerangka karbon dari hampir semua asam amino juga dipecah membentuk gugus
asetilKoA Asctil-KoA merupakan produk akhir yang bersifat umurn dari tahap II
katabolisme.
Pada tahap III, gugusan asetil dari asetil KoA diberikan pada siklus asam sitrat, vaitu,
lintas aklur \ang beiMtat unrum yang dilalui oleh nutrien pengjiasil energi. l). Di sini,
terjadi oksidasi nutrien, menghasiikan karbon dioksida, air dan amonia (I produk
nitrogen lain). Lintas akhir katabolisme karenanya menycrupai sungai yang luas, yang
dialiri dari berbagai cabang anak sungai (Albert L.Lehninger, 2000).
2. Anabolisme (Pembentukan)
Anabolisme adalah sebuah proses yang merupakan bagian dari metabolism
yang terjadi dalam rangkaian reaksi kimia berupa penyusunan zat kompleks dari
zat-zat yang sederhana. Reaksi anabolisme merupakan suatu lintasan metabolism
yag menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau
molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang di
gunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya maupun energi kimia
lainnya. Energi tersebut,selanjutnya di gunakan untuk mengikat senyawa-senyawa
sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks.Jadi dalam proses ini
energi yang di perlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh,asam nukleat
untuk pengkopian informasi genetik. Protein,lipid,dan karbohidrat menyusun
struktur tubuh makluk hidup,baik intraseluler maupun ekstraseluler. Bila sintesis
bahan-bahan ini cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya di kenal dengan fotosintesis,
sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan
kemosintesis.
E. Konversi asam amino menjadi produk khusus
Adapun beberapa produk yang di hasilkan oleh asam amino antara lain:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara
lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam
amino yang terikat satusama lai denagn ikatan pebtida.
Fungsi protein lain; sebagai biokatalisator ( enaim, sebgai protein
transport, sebagai pengatur pergerakan, sebagai penunjang mekanis,
pertahanan tubuh dalam bentuk anti bodi, segagai media perambatan impuls
saraf, sebagai pengendali pertumbuhan. Dan pencernaan protein, yaitu dari
mulut, lambung, dan usus halus. Metabolisme protin terdiri dari absorbs dan
transportasi iprotein, katabolisme protein, anabolisme protein.
B. Saran
Sebaiknya dalam mengomsumsi makanan tidak hanya yang mengandung
protein saja tetapi juga unsur yang lain harus di penuhi agar dapat seimbang
sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA