Sampel darah
Direct Indirect
Cat gram
Tes katalase
*Keterangan :
● pengamatan pigmen pada media NA :
Kuning emas : Staphylococcus aureus
Kuning jeruk : Staphylococcus saprophyticus
Putih keruh : Staphylococcus epidermidis
● pengamatan pada media KPD :
Hemolisa sempurna : Streptococcus grup beta
Hemolisa tidak sempurna : Streptococcus grup alpha
Tidak menghemolisa : streptococcus grup gamma
Direct Indirect
Urine dicentrifuge dengan
kecepatan 1500 – 2000 rpm
selama 5 menit, lalu buang
supernatant dan sisakan
pellet → inokulasikan ke
media NA, inkubasi 37◦C, 24
jam → hitung jumlah koloni
dalam satuan CFU
Cat gram
Tes katalase
Inokulasikan ke media
Pengamatan Pengamatan pada
KPD dan bile aesculin
pigmen pada media MSA :
inkubasi 37◦C 24 jam
media NA : (+) Staphylococcus
● kuning emas aureus
● kuning jeruk (+/-)
Pengamatan pada Pengamatan media
● putih keruh Staphylococcus
media bile aesculin : KPD :
saprophyticus
(+) terjadi warna ● Hemolisa sempurna
(-) Staphylococcus
hitam, (-) tidak terjadi ● Hemolisa tidak
epidermidis
warna hitam sempurna
● Tidak menghemolisa
Cat gram, hasil :
Gram (+) coccus
bergerombol →
tes koagulase
*Keterangan :
● pengamatan pigmen pada media NA :
Kuning emas : Staphylococcus aureus
Kuning jeruk : Staphylococcus saprophyticus
Putih keruh : Staphylococcus epidermidis
● pengamatan pada media KPD :
Hemolisa sempurna : Streptococcus grup beta
Hemolisa tidak sempurna : Streptococcus grup alpha
Tidak menghemolisa : streptococcus grup gamma
*Cara pengambilan dan penanganan sampel urine :
● Untuk pemeriksaan bakteriologi, sampel urine yang digunakan untuk pemeriksaan
yakni adalah urine midstream yakni pada waktu pasien buang air kecil, pasien tidak
langsung menampung urine dalam wadah, melainkan buang dulu kira-kira setengah
urine yang pertama. Setelah itu, pasien dapat menampung urine yang masih tersisa
dalam tubuh di dalam wadah sampel hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan.
Analisis sampel harus dilakukan tidak lebih dari 2 jam setelah pengambilan sampel.
Penundaan waktu urinalisis dari saat berkemih akan mengurangi validitas hasil. Jika
dalam waktu 2 jam belum dilakukan pemeriksaan maka urine dapat disimpan pada
suhu 4◦C (Wirawan R, 2015)
*Contoh bakteri yang ada di dalam sampel urine :
● Bakteri yang sering ditemukan dalam sampel urine adalah bakteri gram (-) seperti
Escherichia coli , Proteus mirabilis , Klebsiella sp. , Citrobacter sp., Enterobacter
sp. , dan Pseudomonas sp. (Widianingsih dan aldino, 2018). Bakteri gram (+) yang
sering ditemukan dalam sampel urine penderita ISK antara lain Staphylococcus
aureus , Staphylococcus epidermidis , Streptococcus pyogenes (Kumala, dkk, 2009)
IDENTIFIKASI BAKTERI DALAM SAMPEL SWAB VAGINA
Sampel swab vagina
Direct Indirect
Inokulasikan sampel ke media
penyubur BHI, inkubasi 37◦C
selama 24 jam
Cat gram
Tes katalase
Inokulasikan ke media
Pengamatan Pengamatan pada
KPD dan bile aesculin ,
pigmen pada media MSA :
inkubasi 37◦C 24 jam
media NA : (+) Staphylococcus
● kuning emas aureus
● kuning jeruk (+/-)
● putih keruh Staphylococcus Pengamatan pada Pengamatan KPD :
saprophyticus media bile aesculin : ● Hemolisa sempurna
(-) Staphylococcus (+) terjadi warna hitam, ● Hemolisa tidak
epiermidis (-) tidak terjadi warna sempurna
hitam ● Tidak menghemolisa
Cat gram
hasil : gram (+) coccus
bergerombol → tes
koagulase
*Keterangan :
● pengamatan pigmen pada media NA :
Kuning emas : Staphylococcus aureus
Kuning jeruk : Staphylococcus saprophyticus
Putih keruh : Staphylococcus epidermidis
● pengamatan pada media KPD :
Hemolisa sempurna : Streptococcus grup beta
Hemolisa tidak sempurna : Streptococcus grup alpha
Tidak menghemolisa : streptococcus grup gamma
*Cara pengambilan dan penanganan sampel swab vagina :
1. Buka kedua labia minora dengan tangan non-dominan
2. Lakukan inspeksi meatus eksterna dan vulva. Perhatikan apakah ada lesi
kulit, sekret atau perdarahan per vagina dan bekas luka
3. Memasukkan spekulum
4. Swab dinding vagina (jarak >2 cm dari introitus untuk HVS, dan jarak 1-2 cm
dari untuk LVS) menggunakan swab steril
5. Untuk pemeriksaan kultur, digunakan swab transtube untuk mengambil
sampel sekret vagina
6. Masukkan transtube dalam kantung spesimen, serta beri label identitas
pasien
*Sampel harus disimpan pada suhu 2 - 30◦C dan dikirimkan ke laboratorium dalam
waktu 14 hari sejak pengambilan. Sampel juga dapat dibekukan dan dikirim ke
laboratorium pada suhu (-20◦C) dalam 180 hari sejak pengambilan.
*Contoh bakteri yang ada di dalam sampel swab vagina :
Sering ditemui bakteri dalam sampel swab vagina yakni Lactobacillus ,
Streptococcus , Pediococcus , Escherichia coli , Candida albicans , dan Mycoplasma
IDENTIFIKASI BAKTERI DALAM SAMPEL FESES
Sampel feses
Direct Indirect
Inokulasikan pada media
penyubur, ± 1 gram feses
dimasukkan pada NaCl 0,9%
1 ml, ambil 3 ohse
masukkan pada media
penyubur (selenit, BHI, APW
1%
Cat gram
Tes katalase
*Keterangan :
● pengamatan pigmen pada media NA :
Kuning emas : Staphylococcus aureus
Kuning jeruk : Staphylococcus saprophyticus
Putih keruh : Staphylococcus epidermidis
● pengamatan pada media KPD :
Hemolisa sempurna : Streptococcus grup beta
Hemolisa tidak sempurna : Streptococcus grup alpha
Tidak menghemolisa : streptococcus grup gamma
*Cara pengambilan dan penanganan sampel feses :
● Feses untuk pemeriksaan sebaiknya yang berasal dari defekasi spontan, jika
pemeriksaan sangat diperlukan, boleh juga sampel feses di ambil dengan jari
bersarung dari rectum. Feses hendaknya diperiksa dalam keadaan segar, kalau
dibiarkan mungkin sekali unsur-unsur dalam feses itu menjadi rusak. Untuk
mengirim feses, wadah sebaiknya ialah yang terbuat dari kaca atau dari bahan lain
yang tidak dapat ditembus seperti plastik.
*Contoh bakteri yang ada di dalam sampel feses :
Beberapa bakteri yang ditemui dalam sampel feses yakni Enterobacter aerogenes ,
Lactobacillus sp. , Proteus vulgaris , Shigella sp. , Proteus mirabilis , dan Escherichia
coli.
IDENTIFIKASI BAKTERI DALAM SAMPEL SWAB TENGGOROK
Sampel tenggorok
Direct Indirect
Kapas lidi steril yang telah
digunakan untuk mengambil
swab tenggorok ke media
penyubur (BHI), inkubasi
37◦C 24 jam
Cat gram
Tes katalase
Inokulasikan ke media
KPD dan bile aesculin
Inokulasikan ke media NA dan inkubasi 37◦C 24 jam
MSA inkubasi 37◦C selama 24
jam
Pengamatan pigmen Pengamatan pada Pengamatan Pengamatan
pada media NA : media MSA : media Bile pada media KPD:
● kuning emas (+) Staphylococcus aesculin : (+) ● Hemolisa
● kuning jeruk aureus terjadi warna sempurna
● putih keruh (+/-) Staphylococcus hitam, (-) tidak ● Hemolisa tidak
saprophyticus terjadi warna sempurna
(-) Staphylococcus hitam ● Tidak
epidermidis menghemolisa
*Keterangan :
● pengamatan pigmen pada media NA :
Kuning emas : Staphylococcus aureus
Kuning jeruk : Staphylococcus saprophyticus
Putih keruh : Staphylococcus epidermidis
● pengamatan pada media KPD :
Hemolisa sempurna : Streptococcus grup beta
Hemolisa tidak sempurna : Streptococcus grup alpha
Tidak menghemolisa : streptococcus grup gamma
*Cara pengambilan dan penanganan sampel swab tenggorok :
Untuk pengambilan sampel sendiri yakni dilakukan oleh tenaga medis dengan
mengambil apusan sampel dari tengorokan pasien agar dapat mengidentifikasi
adanya patogen penyebab infeksi. Swab tenggorok sendiri sering dilakukan dalam
proses diagnostik berbagai penyakit saluran napas atas termasuk faringitis,
influenza, dan penyakit virus Covid19. Pengambilan sampel akan dimasukkan dalam
media kultur atau dianalisis menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR).
*Contoh bakteri yang ada di dalam sampel swab tenggorok :
Dapat ditemui bakteri seperti Streptococcus viridans , Streptococcus pyogenes ,
Staphylococcus aureus , dan bakteri pathogen lainnya