Anda di halaman 1dari 12

Lampiran 1

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGERTIAN KANKER SERVIKS

Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada leher rahim, organ
reproduksi wanita, biasanya kanker ini menyerang pada daerah antara rahim dan
vagina. Kanker serviks disebabkan oleh virus human papilloma (HPV) yang
awalnya menyerang rahim. Jika terus dibiarkan maka kanker ini juga dapat
menyerang organ tubuh penderita lainnya.

PENYEBAB KANKER SERVIKS

Kanker ini disebabkan oleh human papilomma virus (HPV). Ada 100 tipe
HPV. Namun yang paling banyak menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan
18. Dua tipe ini menyebabkan 70 persen kanker serviks di seluruh dunia. Sisanya
disebabkan oleh HPV tipe lain, di antaranya 31, 33, dan 45. Selain disebabkan
oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat
paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu
cukup lama.

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang
dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik
dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital,
maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat
melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus
HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui
sentuhan kulit.

GEJALA KANKER SERVIKS

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah
diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan
untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan
penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact
bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus
menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar
ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan
dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

FAKTOR RISIKO KANKER SERVIKS

1. Merokok: Wanita yang merokok berada dua kali lebih mungkin mendapat
kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak. Rokok mengandung banyak
zat racun/kimia yang dapat menyebabkan kanker paru. Zat-zat berbahaya ini
dibawa ke dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ lain juga. Produk
sampingan (by-products) rokok seringkali ditemukan pada mukosa serviks
dari para wanita perokok.

2. Infeksi HIV: HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang


menyebabkan penyakit AIDS tidak sama dengan HPV. Ini dapat juga menjadi
faktor resiko kanker serviks. Virus HIV membuat sistem kekebalan tubuh
seorang wanita kurang dapat memerangi baik infeksi HPV maupun kanker-
kanker pada stadium awal.

3. Infeksi Klamidia : Ini adalah bakteri yang umum menyerang organ wanita,
tersebar melalui hubungan seksual. Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa
ia terinfeksi kecuali dilakukan tes untuk klamidia selama pemeriksaan
panggul. Beberapa riset menemukan bahwa wanita yang memiliki sejarah atau
infeksi saat ini berada dalam resiko kanker serviks lebih tinggi. Infeksi dalam
jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah serius lainnya.
4. Diet : Apa yang Anda makan juga dapat berperan. Diet rendah sayuran dan
buah-buahan dapat dikaitkan dengan meningkatnya resiko kanker seviks.
Juga, wanita yang obes/gemuk berada pada tingkat resiko lebih tinggi.

5. Pil KB: Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker serviks. Riset menemukan bahwa resiko kanker serviks
meningkat sejalan dengan semakin lama wanita tersebut menggunakan pil
kontrasepsi tersebut dan cenderung menurun pada saat pil di-stop.

6. Memiliki Banyak Kehamilan: Wanita yang menjalani 3 atau lebih


kehamilan utuh memiliki peningkatan resiko kanker serviks. Tidak ada yang
tahu mengapa ini dapat terjadi.

7. Hamil pertama di usia muda: Wanita yang hamil pertama pada usia
dibawah 17 tahun hampir selalu 2x lebih mungkin terkena kanker serviks di
usia tuanya, daripada wanita yang menunda kehamilan hingga usia 25 tahun
atau lebih tua

8. Penghasilan rendah: Wanita miskin berada pada tingkat resiko kanker


serviks yang lebih tinggi. Ini mungkin karena mereka tidak mampu untuk
memperoleh perawatan kesehatan yang memadai, seperti tes Pap Smear secara
rutin.

9. Riwayat Keluarga: Kanker serviks dapat berjalan dalam beberapa keluarga.


Bila Ibu atau kakak perempuan Anda memiliki kanker serviks, resiko Anda
terkena kanker ini bisa 2 atau 3x lipat dari orang lain yang bukan. Ini mungkin
karena wanita-wanita ini kurang dapat memerangi infeksi HPV daripada
wanita lain pada umumnya.

CARA MENDETEKSI KANKER SERVIKS

1. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode Pap smear


Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik
atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim.
Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut
laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi
jumlah kematian akibat kanker serviks.

2. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode IVA

IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode
pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat.
Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada
perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat
melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya
untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi
lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

3. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode Thin prep

Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya
mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan
memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh
lebih akurat dan tepat.

4. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode Kolposkopi

Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi
atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat
yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi.
Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal
pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsy yaitu,
pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh untuk dilakukan pengobatan
kanker serviks segera dimulai.
PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

Upaya pencegahan kanker serviks melalui dua cara, yaitu primer dan
sekunder. Pencegahan primer melalui program penyuluhan kepada masyarakat
tentang penyebab kanker serviks, langkah pencegahan dan upaya penanganan jika
terinfeksi HPV. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan menghindari faktor
risiko, seperti tidak melakukan seks bebas yang berganti pasangan, tidak menikah
atau berhubungan seksual di bawah usia 16 tahun, serta mengadopsi pola hidup
dan pola makan yang sehat.

Pencegahan sekunder dengan vaksinasi, namun harganya lumayan mahal


disbanding dengan pap-smear dan IVA Test. Vaksin ini efektif untuk remaja atau
maksimal sebelum usia 26 tahun. Di sejumlah Negara maju, vaksin HPV wajib
diberikan pada remaja perempuan sebelum berusia dewasa. Saat ini baru terdapat
dua vaksin, yaitu untuk HPV tipe 16 dan 18. Namun dengan cross protection,
vaksin ini juga bisa untuk HPV tipe 31 dan 33.

PENGOBATAN KANKER SERVIKS

Tiga jenis utama dari pengobatan untuk kanker serviks adalah operasi,
radioterapi, dan kemoterapi.

Stadium pra kanker hingga 1A biasanya diobati dengan histerektomi. Bila


pasien masih ingin memiliki anak, metode LEEP atau cone biopsy dapat menjadi
pilihan.

Untuk stadium IB dan IIA kanker serviks:

 Bila ukuran tumor < 4cm: radikal histerektomi ataupun radioterapi


dengan/tanpa kemo
 Bila ukuran tumor >4cm: radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin,
histerektomi, ataupun kemo berbasis cisplatin dilanjutkan dengan
histerektomi
Kanker serviks stadium lanjut (IIB-IVA) dapat diobati dengan radioterapi
dan kemo berbasis cisplatin. Pada stadium sangat lanjut (IVB), dokter dapat
mempertimbangkan kemo dengan kombinasi obat, misalnya hycamtin dan
cisplatin.

Jika kesembuhan tidak dimungkinkan, tujuan pengobatan adalah untuk


mengangkat atau menghancurkan sebanyak mungkin sel-sel kanker. Kadang-
kadang pengobatan ditujukan untuk mengurangi gejala-gejala. Hal ini disebut
perawatan paliatif.

Pembedahan untuk Kanker Serviks

Ada beberapa jenis operasi untuk kanker serviks. Beberapa melibatkan


pengangkatan rahim (histerektomi), yang lainnya tidak. Daftar ini mencakup jenis
operasi yang paling umum untuk kanker serviks.

Cryosurgery

Sebuah probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair dimasukkan ke


dalam vagina dan pada leher rahim. Ini membunuh sel-sel abnormal dengan cara
membekukan mereka. Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks
yang hanya ada di dalam leher rahim (stadium 0), tapi bukan kanker invasif yang
telah menyebar ke luar leher rahim.

Bedah Laser.

Sebuah sinar laser digunakan untuk membakar sel-sel atau menghapus


sebagian kecil dari jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan laser hanya
digunakan sebagai pengobatan untuk kanker serviks pra-invasif (stadium 0).

Konisasi

Sepotong jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan pisau bedah atau laser tau menggunakan
kawat tipis yang dipanaskan oleh listrik (prosedur ini disebut LEEP atau LEETZ).
Pendekatan ini dapat digunakan untuk menemukan atau mengobati kanker serviks
tahap awal (0 atau I). Hal ini jarang digunakan sebagai satu-satunya pengobatan
kecuali untuk wanita dengan kanker serviks stadium dini yang mungkin ingin
memiliki anak. Setelah biopsi, jaringan (berbentuk kerucut) diangkat untuk
diperiksa di bawah mikroskop. Jika batas tepi dari kerucut itu mengandung kanker
atau pra-sel kanker, pengobatan lebih lanjut akan diperlukan untuk memastikan
bahwa seluruh sel-sel kankernya telah diangkat.

Histerektomi

Histerektomi sederhana

Rahim diangkat, tetapi tidak mencakup jaringan yang berada di dekatnya.


Baik vagina maupun kelenjar getah bening panggul tidak diangkat. Rahim dapat
diangkat dengan cara operasi di bagian depan perut (perut) atau melalui vagina.
Setelah operasi ini, seorang wanita tidak bisa menjadi hamil. Histerektomi
digunakan untuk mengobati beberapa kanker serviks stadium awal (I). Hal ini
juga digunakan untuk stadium pra-kanker serviks (o), jika sel-sel kanker
ditemukan pada batas tepi konisasi.

Histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul

Pada operasi ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh rahim, jaringan di
dekatnya, bagian atas vagina yang berbatasan dengan leher rahim, dan beberapa
kelenjar getah bening yang berada di daerah panggul. Operasi ini paling sering
dilakukan melalui pemotongan bagian depan perut dan ada pula melalui vagina.

Dampak seksual dari histerektomi.

Setelah histerektomi, seorang wanita masih dapat merasakan kenikmatan


seksual. Seorang wanita tidak memerlukan rahim untuk mencapai orgasme. Jika
kanker telah menyebabkan rasa sakit atau perdarahan, meskipun demikian, operasi
sebenarnya bisa memperbaiki kehidupan seksual seorang wanita dengan cara
menghentikan gejala-gejala ini.
Trachelektomi

Sebuah prosedur yang disebut trachelectomy radikal memungkinkan


wanita muda tertentu dengan kanker stadium awal untuk dapat diobati dan masih
dapat mempunyai anak. Metode ini melibatkan pengangkatan serviks dan bagian
atas vagina dan meletakkannya pada jahitan berbentuk seperti kantong yang
bertindak sebagai pembukaan leher rahim di dalam rahim. Kelenjar getah bening
di dekatnya juga diangkat. Operasi ini dilakukan baik melalui vagina ataupun
perut.

Radioterapi untuk Kanker Serviks

Radioterapi adalah pengobatan dengan sinar berenergi tinggi (seperti


sinar-X) untuk membunuh sel-sel kanker ataupun menyusutkan tumornya.

Radioterapi ada 2 jenis, yaitu radioterapi eksternal dan radioterapi internal.


Radioterapi eksternal berarti sinar X diarahkan ke tubuh (area panggul) melalui
sebuah mesin besar. Sedangkan radioterapi internal berarti suatu bahan radioaktif
ditanam ke dalam rahim/leher rahim selama beberapa waktu untuk membunuh
sel-sel kankernya. Salah satu metode radioterapi internal yang sering digunakan
adalah brachytherapy.

Kemoterapi untuk Kanker Serviks


Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel
kanker. Biasanya obat-obatan diberikan melalui infuse ke pembuluh darah atau
melalui mulut. Setelah obat masuk ke aliran darah, mereka menyebar ke seluruh
tubuh. Kadang-kadang beberapa obat diberikan dalam satu waktu.
Lampiran 2

SOAL DAN JAWABAN

SOAL :

1. Jelaskan pengertian kanker serviks!


2. Jelaskan penyebab kanker serviks!
3. Sebutkan 3 dari 5 gejala kanker serviks!
4. Sebutkan 5 dari 9 faktor risiko terkena kanker serviks!
5. Sebutkan 2 dari 4 cara mendeteksi kanker serviks!
6. Jelaskan cara mencegah kanker serviks!
7. Sebutkan 4 dari 7 cara mengobati kanker serviks!

JAWABAN :

1. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada leher rahim,


organ reproduksi wanita, biasanya kanker ini menyerang pada daerah antara
rahim dan vagina
2. Kanker ini disebabkan oleh human papilomma virus (HPV). Ada
100 tipe HPV. Namun yang paling banyak menyebabkan kanker serviks
adalah tipe 16 dan 18. Dua tipe ini menyebabkan 70 persen kanker serviks di
seluruh dunia. Sisanya disebabkan oleh HPV tipe lain, di antaranya 31, 33,
dan 45. Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim
juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang
terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

3. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus


menstruasi, serta penurunan berat badan drastis.

4. 1. Merokok: Wanita yang merokok berada dua kali lebih mungkin


mendapat kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak. Rokok
mengandung banyak zat racun/kimia yang dapat menyebabkan kanker paru.
Zat-zat berbahaya ini dibawa ke dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ
lain juga. Produk sampingan (by-products) rokok seringkali ditemukan pada
mukosa serviks dari para wanita perokok.

2. Infeksi HIV: HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang


menyebabkan penyakit AIDS tidak sama dengan HPV. Ini dapat juga menjadi
faktor resiko kanker serviks. Virus HIV membuat sistem kekebalan tubuh
seorang wanita kurang dapat memerangi baik infeksi HPV maupun kanker-
kanker pada stadium awal.

3. Infeksi Klamidia : Ini adalah bakteri yang umum menyerang organ wanita,
tersebar melalui hubungan seksual. Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa
ia terinfeksi kecuali dilakukan tes untuk klamidia selama pemeriksaan
panggul. Beberapa riset menemukan bahwa wanita yang memiliki sejarah atau
infeksi saat ini berada dalam resiko kanker serviks lebih tinggi. Infeksi dalam
jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah serius lainnya.

4. Diet : Apa yang Anda makan juga dapat berperan. Diet rendah sayuran dan
buah-buahan dapat dikaitkan dengan meningkatnya resiko kanker seviks.
Juga, wanita yang obes/gemuk berada pada tingkat resiko lebih tinggi.

5. Pil KB: Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker serviks. Riset menemukan bahwa resiko kanker serviks
meningkat sejalan dengan semakin lama wanita tersebut menggunakan pil
kontrasepsi tersebut dan cenderung menurun pada saat pil di-stop.

5. 1. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode Pap smear

Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan


pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher
rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut
laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah
mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

2. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode IVA


IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode
pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat.
Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak
ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.
Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat
dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan,
maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

6. Upaya pencegahan kanker serviks melalui dua cara, yaitu primer dan
sekunder. Pencegahan primer melalui program penyuluhan kepada masyarakat
tentang penyebab kanker serviks, langkah pencegahan dan upaya penanganan
jika terinfeksi HPV. Pencegahan sekunder dengan vaksinasi, namun harganya
lumayan mahal disbanding dengan pap-smear dan IVA Test.

7. 1. Bedah Laser.
Sebuah sinar laser digunakan untuk membakar sel-sel atau menghapus
sebagian kecil dari jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan laser
hanya digunakan sebagai pengobatan untuk kanker serviks pra-invasif
(stadium 0).
2. Trachelektomi
Sebuah prosedur yang disebut trachelectomy radikal memungkinkan wanita
muda tertentu dengan kanker stadium awal untuk dapat diobati dan masih
dapat mempunyai anak. Metode ini melibatkan pengangkatan serviks dan
bagian atas vagina dan meletakkannya pada jahitan berbentuk seperti kantong
yang bertindak sebagai pembukaan leher rahim di dalam rahim. Kelenjar getah
bening di dekatnya juga diangkat. Operasi ini dilakukan baik melalui vagina
ataupun perut.
3. Radioterapi untuk Kanker Serviks
Radioterapi adalah pengobatan dengan sinar berenergi tinggi (seperti sinar-X)
untuk membunuh sel-sel kanker ataupun menyusutkan tumornya.

Radioterapi ada 2 jenis, yaitu radioterapi eksternal dan radioterapi internal.


Radioterapi eksternal berarti sinar X diarahkan ke tubuh (area panggul)
melalui sebuah mesin besar. Sedangkan radioterapi internal berarti suatu
bahan radioaktif ditanam ke dalam rahim/leher rahim selama beberapa waktu
untuk membunuh sel-sel kankernya. Salah satu metode radioterapi internal
yang sering digunakan adalah brachytherapy.

4. Kemoterapi untuk Kanker Serviks


Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Biasanya obat-obatan diberikan melalui infuse ke pembuluh darah atau
melalui mulut. Setelah obat masuk ke aliran darah, mereka menyebar ke
seluruh tubuh. Kadang-kadang beberapa obat diberikan dalam satu waktu.

Anda mungkin juga menyukai