Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN PELAYANAN DAN PERILAKU KESEHATAN DI INDONESIA

Julismin dan Nasrullah Hidayat

Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, 20211 Indonesia
email : julismin_1957@yahoo.com

Abstrak

Kesehatan didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial
dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Hanya segelintir publikasi telah
difokuskan secara khusus pada definisi kesehatan dan evolusi dalam 6 dekade pertama.
Beberapa dari mereka menyoroti kurangnya nilai operasional dan masalah diciptakan dengan
menggunakan kata "lengkap." WHO dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari. Secara
keseluruhan kesehatan dicapai melalui kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial,
yang, bersama-sama sering disebut sebagai "Segitiga Kesehatan".
Perilaku kesehatan secara garis besar dikelompokkan menjadi 2 yakni Perilaku sehat dan
perilaku orang sakit. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat. Oleh karena
itu perilaku ini disebut perilaku sehat (helathy behaviour) yang mencakup perilaku-perilaku
(overt dan covert behaviour) dan mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab
penyakit. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan merupakan
perilaku untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya. Oleh
karena itu perilaku ini juga disebut perilaku pencarian pelayanan pelayanan kesehatan
(health seeking behaviour).

Kata Kunci : Pelayana kesehatann, perilaku kesehatan

PENDAHULUAN 1948, kesehatan didefinisikan sebagai


Kesehatan adalah keadaan sejahtera "keadaan lengkap fisik, mental, dan
dari badan, jiwa, dan sosial yang kesejahteraan sosial dan bukan hanya
memungkinkan setiap orang hidup ketiadaan penyakit atau kelemahan.
produktif secara sosial dan ekonomis. Hanya segelintir publikasi telah
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam difokuskan secara khusus pada
Ottawa untuk Promosi Kesehatan, definisi kesehatan dan evolusi dalam 6
mengatakan bahwa pengertian dekade pertama. Beberapa dari mereka
kesehatan adalah “sumber daya bagi menyoroti kurangnya nilai operasional
kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dan masalah diciptakan dengan
hidup Kesehatan adalah konsep positif menggunakan kata "lengkap." Lain
menekankan sumber daya sosial dan menyatakan definisi, yang belum
pribadi, serta kemampuan fisik. diubah sejak 1948, "hanya yang buruk.
Kondisi umum dari seseorang dalam Pada 1986, WHO, dalam Piagam
semua aspek. Ini juga merupakan Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
tingkat fungsional dan/ atau efisiensi mengatakan bahwa kesehatan adalah
metabolisme organisme, sering secara "sumber daya bagi kehidupan sehari-
implisit manusia. hari, bukan tujuan dari kehidupan.
Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan adalah konsep yang
Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun positif menekankan sumber daya
ISSN 2085-8167
sosial dan pribadi, serta kemampuan menimbulkan respon-respon yang
fisik." Klasifikasi sistem seperti WHO relative tetap. Misalnya makanan besar
Keluarga Klasifikasi Internasional akan menimbulkan nafsu untuk
(WHO-FIC), yang terdiri dari makan, cahaya terang akan selalu
Klasifikasi Internasional Berfungsi, menimbulkan reaksi mata tertutup.
cacat, dan Kesehatan (ICF) dan Sedangkan operant respons atau
Klasifikasi Internasional Penyakit instrumental response, yakni respomn
(ICD) juga menentukan kesehatan. yang ditimbulkan dan berkembang
Secara keseluruhan kesehatan dicapai kemudian didikuti stimulus atau
melalui kombinasi dari fisik, mental, rangsangan yang lain. Perangsangan
dan kesejahteraan sosial, yang, yang terakhir ini disebut
bersama-sama sering disebut sebagai reinforcingstimuli atau reinforcer,
"Segitiga Kesehatan" karena berfungsi untuk memperkuat
respons. Misalnya: apabila seseorang
Perilaku Kesehatan petugas kesehatan melakukan
Dari aspek biologi perilaku adalah tugasnya dengan baik adalah respon
suatu kegiatan atau aktivitas terhadap gaji yang cukup misalnya
organisme atau mahluk hidup yang (stimulus). Kemudian karena kerja
bersangkutan. Oleh sebab itu dari segi baik tersebut menjadi stimulus untuk
bilogis, semua mahkluk hidup mulai memperoleh promosi pekerjaan. Jadi
dari binatang sampai dengan manusia, kerja baik tersebut sebagai reiforcer
mempunyai aktivitas masing-masing. untuk memperoleh promosi pekerjaan.
Manusia sebagai salah satu mahkluk Sejalan dengan batasan perilaku
hidup yang mempunyai bentangan menurut Skinner maka perilaku
kegiatan, yang sangat luas, sepanjang kesehatan (health behaviour). Respons
kegiatan yang dilakukan manusia seseorang terhadap stimulus atau
tersebut antaralain: berjalan, berbicara, objek yang berkaitan dengan sehat-
menulis, membaca, berfikir dan sakit, penyakit dan faktor-faktor yang
seterusnya. Secara singkat aktivitas, mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan)
manusia tersebut dikelompokkan seperti lingkungan, makanan,
menjadi 2 yakni, a) aktivitas yang minuman, dan pelayanan kesehatan.
dapat diamati oleh orang lain, Dengan perkataan lain perilaku
misalnya : berfikir, berfantasi, kesehatan lain adalah semua aktivitas
bersikap, dan sebagainya. atau kegiatan seseorang baik yang
Menurut Skinner, (dalam Sukino dapat diamati (observabel) maupun
Notoadmojo,1938) seorang ahli yang tidak dapat diamati (unobservabel)
fisikologi merumuskan bahwa yang berkaitan dengan pemeliharaan
perilaku merupakan respon atau dan peningkatan kesehatan.
reaksi seseorang terhadap stimulus, Pemeliharaan ini mencakup mencegah
(rangsangan dari luar). Selanjutnya atau melindungi dari penyakit dan
teori Skinner menjelaskan adanya dua masalah kesehatan lain, meningkatkan
jenis respon, yaitu Respondent response kesehatan, dan mencari penyembuhan
dan Operant respons (instrumental apabila sakit atau terkena masalah
response). Respondent respon atau kesehatan.
reflexive, yakni respon yang Oleh sebab itu perilaku kesehatan
ditimbulkan oleh rangsangan- ini pada garis besar dikelompokkan
rangsangan (stimulus) tertentu yang menjadi 2 yakni Perilaku sehat dan
disebut eliciting stimulus, karena perilaku orang sakit. Perilaku orang

124| Vol 5. No.1 - 2013


yang sehat agar tetap sehat dan Bidang pelayanan kesehatan
meningkat. Oleh karena itu perilaku masyarakat merupakan bidang
ini disebut perilaku sehat ( helathy pelayanan yang kerap menggunakan
behaviour) yang mencakup perilaku- pendekatan pemberdayaan dalam
perilaku ( overt dan covert behaviour) berbagai programnya. Penggunaan
dan mencegah atau menghindari dari pendekatan ini dinilai tepat bilamana
penyakit dan penyebab penyakit atau pemberdayaan sebagai landasan
masalah atau penyebab masalah program menunjukkan ketiga aspek
kesehatan (perilaku preventif) dan pada diri pihak yang diberdayakan
perilaku dalam mengupayakan (klien) yaitu keterlibatan klien dalam
meningkatnya kesehatan (perilaku membangun akal, pikiran dan
promotif) Contoh: makan dengan gizi ikhtiarnya sehingga klien dapat
dengan seimbang, olahraga teratur , mengambil keputusan dan bertindak
tidak merokok dan minum-minuman untuk dirinya. Dalam banyak masalah
keras, menghindari gigitan nyamuk, kesehatan khususnya yang disebabkan
menggosok gigi setelah makan,cuci oleh perilaku atau gaya hidup
tangan pakai sabun sebelum makan pendekatan pemberdayaan dinilai
dan sebagainya. sangat tepat (Funnell, & Anderson,
Perilaku orang yang sakit atau telah 2005) oleh karena pemberdayaan
terkena masalah kesehatan merupakan mampu meningkatkan efikasi diri
perilaku untuk memperoleh dalam mengubah perilaku yang
penyembuhan atau pemecahan menetap dan mandiri. Pemberdayaan
masalah kesehatannya. Oleh karena itu adalah pendekatan yang berpusat
perilaku ini juga disebut perilaku pada klien (client centered). Berpusat
pencarian pelayanan pelayanan pada klien dicirikan oleh sejauhmana
kesehatan (health seeking behaviour). klien telah menyadari adanya suatu
Perilaku ini mencakup tindakan- kebutuhan akan perubahan, memiliki
tindakan yang diambil seseorang atau cukup pengetahuan untuk kebutuhan
anaknya bila sakit atau terkena perubahan tersebut serta memiliki rasa
masalah kesehatan untuk memperoleh percaya diri yang tinggi. Ada 3 C yang
kesembuhan atau terlepasnya dari harus terbangun dalam diri klien yaitu
masalah kesehatan tersebut. Tempat kesadaran akan perubahan
pencarian kesembuhan ini adalah (conciusness); tahu dan terampil
tempat atau fasilitas pelayanan, baik dalam bertindak (competence) serta
fasilitas atau pelayan kesehatan percaya diri (confidence). Kondisi ini
tradisional (dukun, sinshe atau menjadi sangat penting oleh karena
paranormal), maupun modern, atau perubahan perilaku yang mandiri dan
profesional (Rumah sakit, Puskesmas, menetap hanya dapat dibangun bila
Poliklinik dan sebagainya. Becker klien menjadikan perubahan itu
(1979) membuat klasifikasi lain tentang sebagai satu kebutuhan, mampu dan
perilaku kesehatan dan membedakan percaya diri untuk bertindak.
menjadi 3 yaitu Perilaku Sehat (Health Terbangunnya 3 C dalam diri klien
Behaviour), Perilaku Sakit (illness maka akan juga menumbuhkan
behaviour), dan Perilaku Peran Orang tanggung jawabnya sebagai satu-
Sakit, (The sick Role Behavior). satunya pribadi yang paling mengenal
dan mengetahui kondisinya dan
Pemberdayaan Kesehatan menjadi ahli untuk dirinya sendiri.
Menurut Funnell, & Anderson (2003)
ISSN 2085-8167
mengatakan , the role of health membangun 3 C dalam dirinya
professionals to helps patients make melalui penyediaan informasi yang
appropriate care recommendation, cukup dan relevan sesuai kebutuhan
expert advice and support. serta mudah diakses oleh klien.
Proffessional need to give up feeling Pengetahuan dan akses informasi
responsible for their patients and merupakan domain penting dalam
become responsible to them. Peran mengubah perilaku oleh karena
provider kesehatan adalah membantu pengetahuan, sikap dan ketrampilan
klien mengambil keputusan dan yang cukup akan meningkatkan rasa
bertindak secara tepat dengan percaya diri. Selain kemudahan dalam
menyediakan informasi, memberi memperoleh informasi yang cukup
rekomendasi, nasehat dan dukungan dan relevan adalah juga sangat
kepada klien. Provider kesehatan perlu penting sikap provider kesehatan
menyadari keberadaannya sebagai dalam menghadirkan dirinya sebagai
“ahli” dalam berbagai masalah sumber informasi bagi klien. Sekalipun
kesehatan namun klien adalah juga banyak cara yang dapat dilakukan
ahli dalam kehidupannya sehingga untuk menyampaikan informasi
keduanya harus bekerjasama secara kepada klien, namun informasi yang
seimbang dan saling sinergi. Hal diperoleh secara diadik (WHO,2006)
penting lain yang perlu dalam dengan sumber informasi lebih efektif
pemberdayaan adalah sikap provider dalam mengubah perilaku klien. Oleh
kesehatan. Ciechanowski, et. al (2004) karena itu, sangat diperlukan provider
mengatakan bahwa provider yang kesehatan yang terlatih yang memiliki
menunjukkan sikap empati, responsif bukan saja pengetahuan dan
terhadap kebutuhan dan terhadap ketrampilan tetapi juga adalah sikap
nilai-nilai yang dianut dapat dari seorang motivator, kolaborator
meningkatkan partisipasi dan otonomi dan fasilitator yang berjiwa pelayan.
klien dalam pengambilan keputusan Provider kesehatan yang dapat
dan tindakan. membantu klien dengan kesabaran,
penuh perhatian, tidak menjaga jarak
Implikasi “Pemberdayaan” Dalam dan sikap bersahabat. Provider
Program kesehatan yang demikian hanyalah
Seperti telah diuraikan bahwa ada pada diri provider yang
pemberdayaan memiliki 2 hal pokok menyadari keberadaannya dalam
yaitu memberi dan menerima memberi diri secara tulus menjadi
tanggung jawab, wewenang dan pelayan masyarakat.
otoritas. Penerima adalah klien, dan
pemberi adalah provider kesehatan. UPAYA MENINGKATKAN
Bagaimana provider kesehatan sebagai PELAYANAN KESEHATAN DI
“pemberi” layanan menempatkan INDONESIA
posisinya secara tepat menjadi sangat Menurut Prof. Dr. Soekidjo
penting. Sebagai pendekatan yang Notoatmojo adalah sebuah sub sistem
berpusat pada klien, pelayanan kesehatan yang tujuan
providerkesehatan seharusnya utamanya adalah pelayanan preventif
berperan sebagai motivator, (pencegahan) dan promotif(
kolaborator dan fasilitator. Dalam peningkatan kesehatan ) dengan
ketiga peran tersebut, provider sasaran masyarakat. upaya yang
kesehatan membantu klien diselenggarakan sendiri/secara

126| Vol 5. No.1 - 2013


bersama-sama dalam suatu organisasi sehingga mengasilkan sesuatu
untuk memelihara dan meningkatkan (keluaran) yang direncanakan. Output
kesehatan, mencegah, dan adalah hal-hal yang dihasilkan oleh
mencembuhkan penyakit serta proses. Dampak adalah akibat yang
memulihkan kesehatan peroorangan, dihasilkan oleh keluaran setelah
keluarga, kelompok, atau masyarakat. beberapa waktu lamanya. Umpan
Menurut Depkes RI (2009), setiap balik adalah hasil dari proses yang
upaya yang diselenggarakan sendiri sekaligus sebagai masukan untuk
atau secara bersama-sama dalam suatu sistem tersebut. Lingkungan adalah
organisasi untuk memelihara dan dunia diluar sistem yang
meningkatkan kesehatan, mencegah mempengaruhi sistem tersebut.
dan menyembuhkan penyakit serta Sebagai contoh, di dalam pelayanan
memulihkan kesehatan perorangan, kesehatan Puskesmas, input adalah :
keluarga, kelompok dan atupun Dokter, perawat, obat-obatan.
masyarakat. Menurut Prof. Dr. Prosesnya adalah kegiatan pelayanan
Soekidjo Notoatmojo, pelayanan puskesmas. Outputnya adalah pasien
kesehatan adalah sub sistem sembuh/tidak sembuh, dampaknya
pelayanan kesehatan yang tujuan adalah meningkatnya status kesehatan
utamanya adalah pelayanan preventif masyarakat. Umpan baliknya adalah
(pencegahan) dan promotif( keluhan-keluhan pasien terhadaf
peningkatan kesehatan ) dengan pelayanan. Lingkungannya adalah
sasaran masyarakat. Menurut Levey masyarakat dan instansi-instansi
dan Loomba (1973, pelayanan diluar puskemas tersebut.
Kesehatan Adalah upaya yang Adapun tujuan pelayanan
diselenggarakan sendiri/secara kesehatan terbagi dalam 2 hal yaitu
bersama-sama dalam suatu organisasi promitif dan preventif. Adapun tujuan
untuk memelihara dan meningkatkan promotif yaitu memelihara dan
kesehatan, mencegah, dan meningkatkan kesehatan. Hal ini
mencembuhkan penyakit serta diperlukan misalnya dalam
memulihkan kesehatan peroorangan, peningkatan gizi, perbaikan sanitasi
keluarga, kelompok, atau masyarakat. lingkungan. Sedangkan tujuan
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub preventif adalah pencegahan terhadap
sistem pelayanan kesehatan yang orang yang berisiko terhadap
tujuan utamanya adalah promotif penyakit. Tujuan preventif dapat
(memelihara dan meningkatkan dibagi menjadi 3 yaitu (1) Preventif
kesehatan), preventif (pencegahan), primer, yang terdiri dari program
kuratif (penyembuhan), dan pendidikan, seperti imunisasi,
rehabilitasi (pemulihan) kesehatan penyediaan nutrisi yang baik, dan
perorangan, keluarga, kelompok atau kesegaran fisik, (2) Preventive
masyarakat, lingkungan, yang sekunder, yang terdiri dari pengobatan
dimagsud sub sistem disini adalah sub penyakit pada tahap dini untuk
sistem dalam pelayanan kesehatan membatasi kecacatan dengan cara
adalah input , proses, output, dampak, mengindari akibat yang timbul dari
umpan balik. Input adalah sub elemen perkembangan penyakit tersebut, dan
– sub elemen yang diperlukan sebagai (3) Preventif tersier yaitu pembuatan
masukan untuk berfungsinya sistem. diagnose. Ditunjukan untuk
Proses adalah suatu kegiatan yang melaksanakan tindakan rehabilitasi,
berfungsi untuk mengubah masukan pembuatan diagnose dan pengobatan
ISSN 2085-8167
Dalam palayanan kesehatan, bentuk Penampilan Kelembagaan
pelayanan dapat dibedakan Manajemen Pelayanan Masyarakat
berdasarkan tingkatannya. Pelayanan adalah suatu proses atau kemampuan
kesehatan tingkat pertama (primer) dalam mengelola jasa pelayanan yang
diperlukan untuk masyarakat yang dibutuhkan masyarakat mulai saat
sakit ringan dan masyarakat yang permintaan sampai jasa pelayanan itu
sehat untuk meningkatkan kesehatan diserahkan, digunkan. Pengelolaan
mereka atau promosi kesehatan. jasa pelayanan yang cepat, tepat dan
Contohnya adalah bermutu, karakteristiknya sesuai
Puskesmas,Puskesmas keliling, dan dengan yang dijanjikan atau
klinik. Pelayanan kesehatan tingkat diharapkan masyarakat (konsumen),
kedua (sekunder) diperlukan untuk itulah suatu manajemen atau
kelompok masyarakat yang pengelolaan pelayanan prima atau
memerlukan perawatan inap, yang memuaskan.
sudah tidak dapat ditangani oleh Dalam pengelolaan pelayanan
pelayanan kesehatan primer. kesehatan di masyarakat agar dapat
Contohnya adalah Rumah Sakit tipe C memuaskan terdapat 5 tahap aktifitas
dan Rumah Sakit tipe D. Pelayanan utama yang harus dilakukan secara
kesehatan tingkat ketiga (tersier) berurutan dan terpadu, yaitu
Diperlukan untuk kelompok merencanakan jasa pelayanan yang
masyarakat atau pasien yang sudah dibutuhkan, memproses atau
tidak dapat ditangani oleh pelayanan mengolah jasa pelayanan,
kesehatan sekunder. Contohnya menyerahkan jasa, menanggapi
adalah Rumah Sakit tipe A dan Rumah kebutuhan, dan Merencanakan jasa
sakit tipe B. pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
Selain pelayanan kesehatan fisik, masyarakat.
terdapat pula pelayanan fasilitas Sebelum menentukan kebutuhan
kesehatan non fisik. Pelayanan pelayanan kesehatan, lebih dahulu
fasilitas kesehatan non fisik diketahui siapa yang menjadi sasaran
merupakan suatu alat dan/atau (masyarakat) yang akan dilayani. Pada
tempat yang digunakan untuk umumnya pelanggan yang dilayani
menyelenggarakan upaya pelayanan setiap pegawai adlah semua orang
kesehatan, baik promotif, preventif, atau organisasi/unit kerja yang
kuratif maupun rehabilitatif yang berinteraksi, berhubungan dan
dilakukan oleh Pemerintah, mengharapkan sesuatu keperluan
pemerintah daerah, dan/atau kebutuhannya sesuai dengan
masyarakat. Penyelenggaraan fasilitas pekerjaan kita, sebagai calon ahli
pelayanan kesehatan semakin kesehatan. Mereka mengharapkan kita
kompleks baik dari segi jumlah, jenis dapat memenuhi kebutuhannya sesuai
maupun bentuk pelayanannya. Bahwa dengan karakteristik, kualitas tertentu
klinik sebagai salah satu bentuk atau standard.
fasilitas pelayanan kesehatan Dalam memahami kebutuhan
dibutuhkan untuk terselenggaranya pelanggan yang sesuai dengan
pelayanan kesehatan yang mudah ekspektasi mereka, terdapat 2
diakses, terjangkau dan bermutu pendekatan yang dapat dilakukan,
dalam rangka meningkatkan derajat yaitu: komunikasi (3 cara) dan
kesehatan masyarakat. benchmarking (1 cara). Pendekatan
komunikasi meliputi, cara Reaktif,

128| Vol 5. No.1 - 2013


aktif, dan prokatif. Cara aktif adalah
dengan mendengar keluhan Pembinaan Kesehatan Masyarakat
pelanggan/ masyarakat. Jika ada Dalam sistem kesehatan nasional
keluhan baru beraksi menanggapi. tentang bentuk penyelenggaran
Pendekatan ini kurang efektif dalam kesehatan ratentang bentuk pokok
menciptakan pelayanan yang penyelenggaraan sistem kesehatan
memuaskan pelanggan secara msayarakat nasional ditegaskan
berkesinambungan. bahwa masyarakat dapat berperan
Cara aktif adalah dengan menjawab serta dalam pelaksanaan dan
setiap ada pertanyaan pelanggan atau pengembangan upaya kesehatan.
masyarakat yang datang ke pelayanan. Peran serta masyarakat meliputi
Sedangkan cara proaktif adalah upaya peningkatan, pencegahan,
menjaring informasi tentang harapan penyuluhan dan pemulihan, yang
masyarakat, melalui wawancar, survai. dicerminkan dalam 3 bentuk kegiatan,
Penyedia jasa ini seolah-olah yaitu ikut dalam penelaahan situasi
memposisikan diri sebagai pelanggan. dalam masalah; ikut terlibat dalam
Pendekatan proaktif ini, menurut saya menyusun perencanaan pelaksanaan
sangatlah efektif jika diterapkan pada termasuk penentuan perioritas; dan
penyedia jasa pelayanan kesehatan menjalankan kebiasaan hidup sehat
masyarakat. dan atau berperan serta secara aktif
dalam pengembangan ketenagaan,dan
Sedangkan memahami kebutuhan sarana.
pelayanan dengan benchmarking adalah Peran serta secara aktif dari
suatu proses pengukuran pelayanan masyarakat sangat diperlukan dakam
yang diberikan secara terus-menerus proses pembinaan kesehatan
dengan cara membandingkan masyarakat. Sementara itu Does
pelayanan terbaik dari instansi lain mengemukakan bahwa
(pesaing). Dalam menentukan penyelenggaraan upaya kesehatan
kebutuhan khas setiap pelanggan atau diatur oleh pemerintah dan dilakukan
masyarakat dalam pelayanan secara serasi dan seimbang oleh
kesehatan agar tidak berdasarkan pemerintah bersama masyarakat.
asumsi, opini, tetapi harus Dengan demikian peran serta
berdasarkan data dan informasi actual masyarakat merupakan bagian yang
. oleh karena itu, harus ada sebuah cukup penting dalam mewujudkan
persetujuan persepsi dengan usaha pemerintah dalam membina
masyarakat mengenai nilai, manfaat kesehatan masyarakat.
dan bentuk model jasa pelayanan dari
anda. Jika telah memahami kebutuhan Kesehatan Lingkungan
pelayanan kesehatan masyarakat, Keberlanjutan Ekonomi, dengan
maka harus merumuskan secara mempromosikan kesehatan dan
konkrit kebutuhan itu. Kemudian buat mempengaruhi biaya perawatan
desain atau rancangannya. Dalam kesehatan, Keberlanjutan Sosial,
rancanagan itu harus ditentukan dengan membangun kapasitas
kualitas, karakteristik dari dimensi masyarakat dan pemberdayaan
tertentu, termasuk dimensi waktu individu, dan Keberlanjutan
pemrosesan, dan penyerahan serta Lingkungan, melalui usaha sadar
sentuhan pelayanan pribadi dengan lingkungan. WHO dalam memahami
tujuan sebagai standar pelaksanaan. kesehatan masyarakat dilakukan
ISSN 2085-8167
pendekatan yang holistik dengan berhubungan dengan hidup lebih lama
membuat kerangka kerja dan daripada mereka yang bekerja lebih
menemukan hal-hal yang terkait stres atau berisiko. Dengan
didalamnya. Konsep population health mengembangkan konsep holistik
dan determinants of health, seperti seperti kesehatan penduduk, dengan
sosial, ekonomi dan lingkungan bekerja sama dengan mitra seperti
sebagai dimensi yang sama dalam tujuan kesehatan, dengan menangani
pembangunan berkelanjutan (Public jangka panjang dan jangka pendek
Health Agency of Canada, 2010) yaitu: masalah kesehatan publik seperti
Physical factors dalam lingkungan epidemi dan kesiapsiagaan darurat,
alam (misalnya udara yang kita hirup, PHAC juga melayani pembangunan
air yang kita minum, makanan yang berkelanjutan (Public Health Agency of
kita makan) adalah pengaruh utama Canada, 2010).
pada kesehatan. Kesehatan Kanada, Pada tingkat global, KTT Bumi Rio
misalnya, telah mengidentifikasi 1992 adalah salah satu titik paling
delapan masalah kesehatan yang signifikan dalam membangun sebuah
signifikan berhubungan dengan kerangka kebijakan internasional
perubahan iklim, termasuk efek untuk pembangunan berkelanjutan.
kesehatan dari episode asap Salah satu output utama, Agenda 21,
meningkat, penyakit dan kematian termasuk bab didedikasikan untuk
akibat gelombang panas dan dingin, kesehatan, dengan alasan bahwa
air dan kontaminasi makanan (United Nations,1993):
ditanggung, penyakit yang ditularkan "Health and development are
oleh serangga, efek kesehatan dari intimately interconnected. Both
penipisan ozon stratosfir, dan insufficient development leading to
peristiwa cuaca ekstrim. Faktor-faktor poverty and inappropriate development
di lingkungan manusia yang dibangun resulting in overconsumption, coupled
seperti perumahan, keselamatan kerja, with an expanding world population, can
dan masyarakat dan desain jalan juga result in severe environmental health
pengaruh penting, problems in both developing and developed
Social factors, seperti jaringan yang nations. Action items under Agenda 21
mendukung pendidikan dan sosial, must address the primary health needs of
yang memungkinkan dan mendukung the world's population, since they are
pilihan yang sehat dan gaya hidup, integral to the achievement of the goals of
serta orang-orang yang sustainable development and primary
environmental care.”
berpengetahuan, niat, perilaku dan
Output penting lainnya dari
keterampilan dalam menghadapi
konferensi ini adalah Deklarasi Rio
hidup dengan cara yang sehat, adalah
tentang Lingkungan dan
pengaruh utama pada kesehatan.
Pembangunan (United Nations, 1992).
Economic factors, seperti tingkat
Ini menyatakan sebagai prinsip
pendapatan dan status pekerjaan, yang
pertama bahwa "manusia di tengah
penting faktor-faktor penentu
keprihatinan untuk pembangunan
kesehatan.Kelompok berpenghasilan
berkelanjutan, mereka berhak hidup
tinggi adalah kelompok yang memiliki
sehat dan produktif selaras dengan
akses lebih baik untuk pelayanan
alam." Selain itu, Prinsip 7 dan 14 juga
kesehatan yang berkualitas. Orang
menggunakan kata kesehatan -
yang memiliki kontrol atas situasi
berbicara tentang kesehatan dan
pekerjaan dan sedikit stress

130| Vol 5. No.1 - 2013


integritas bumi, ekosistem dan menjadi baik. Hal tersebut disebabkan,
kebutuhan untuk menghindari antara mental health dan quality of life
aktivitas dan zat-zat yang ditemukan merupakan bagian yang tidak bisa
berbahaya bagi kesehatan manusia dipisahkan. Mental health akan
(Dooris, 2010). meningkatkan quality of life dan
quality of life pun akan
Pembangunan Kualitas Hidup meningkatkanmental health. Untuk
Menjaga fisik saja tidak cukup untuk meningkatkan quality of life, Prof.
menjadi sehat. Kondisi mental pun Soetardjo menganjurkan bahwa
haruslah dijaga. Seringkali kesehatan manusia harus mampu berinteraksi
mental bukan menjadi hal krusial bagi berdasarkan 3 alam, diantaranya alam
sebagian orang untuk dijaga benda yaitu memanfaatkan alam benda
kesehatannya.Tidak heran jika PBB atas dasar saling memelihara. Alam
melalui Badan Kesehatan Dunia sosial, yaitu mampu membangun
(WHO) memaparkan bahwa jumlah hubungan intersubjektif dengan
penderita depresi di seluruh dunia manusia lain atas dasar saling
berjumlah sekitar 350 juta dengan menyayangi, serta mampu
jumlah kematian akibat depresi sebesar membangun interaksi noogenik
1 juta kematian/tahun. Prof. Dr. H. (budaya, gagasan, dan nilai). Alam
Soetardjo A. Wiramihardja, yang terakhir ialah alam transenden,
mengungkapkan, kesehatan mental yaitu meyakini segala kebaikan Tuhan
(mental health) terkait dengan kondisi yang ada.
jiwa dan perilaku yang sehat.
Mental health tersebut juga terkait Pembangunan Kualitas Lingkungan.
dengan mental hygiene yang Secara sederhana kualitas
mendukung tubuh menjadi sehat lingkungan hidup diartikan sebagai
(healthy life). jika kondisi tersebut telah keadaan lingkungan yang dapat
dimiliki oleh seseorang, maka akan memberikan daya dukung yang
tercipta kualitas hidup yang baik optimal bagi kelangsungan hidup
(quality of life). “Quality of life itu ialah manusia di suatu wilayah. Kualitas
bagaimana kualitas seseorang apabila lingkungan itu dicirikan antara lain
dilihat dari interaksi dengan kehidupan dari suasana yang membuat orang
di sekitarnya. orang yang punya mental betah/kerasan tinggal ditempatnya
health yang baik adalah mampu sendiri. Berbagai keperluan hidup
memelihara diri, temperamen, terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik
inteligensi yang siap pakai, berperilaku seperti makan minum, perumahan
dengan pertimbangan sosial, memiliki sampai kebutuhan rohani/spiritual
kecenderungan bahagia, serta mampu seperti pendidikan, rasa aman, ibadah
menyesuaikan diri sesuai dengan dan sebagainya. Jumlah manusia
lingkungannya. sampai saat ini terus bertambah dan
Menyesuaikan diri di sini berarti berkembang. Adapun permukaan
seseorang mampu secara aktif untuk bumi yang merupakan ekosistem
menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia luasnya tetap. Hal
lingkungannya berdasarkan rencana, ini akan mengakibatkan terjadinya
tanpa adanya keterpaksaan untuk benturan antara pertumbuhan jumlah
menyesuaikan diri. Apabila mental manusia dan daya dukung
health telah terjaga, maka secara lingkungan, pada akhirnya
otomatis kualitas hidup pun akan menimbulkan masalah lingkungan
ISSN 2085-8167
atau ketimpangan ekologi. Manusia prakteknya perlunya ditemukan titik
dengan kemampuan ilmu, temu dalam kebijakan yang
pengetahuan, dan teknologi dapat bersimpangan (Department of the
meningkatkan daya dukung Environment, Transport and the
lingkungan. Melalui penerapan Regions, 1999a, 1999b, 2000 dalam
teknologi dalam bidang pertanian, Dooris, 2010).Strategi pembangunan
peternakan, dan permukiman, berkelanjutan dari pemerintah,
manusia dapat mengembang kan serta mengamankan masa depan (H.M.
meningkatkan daya dukung Government, 2008) dengan
lingkungan sehingga mampu menetapkan lima prinsip yang
memakmurkan kehidupan penduduk. melandasinya salah satunya adalah
Sebagai contoh, dengan diterapkannya memastikan masyarakat yang adil dan
program intensifikasi pertanian oleh kuat, sehat dan yang memenuhi
pemerintah, maka satu hektar sawah beragam kebutuhan semua orang dan
yang sebelumnya hanya mampu mempromosikan pribadi yang baik,
menghasilkan satu ton gabah padi dan menciptakan kesempatan yang
dapat menjadi dua atau tiga ton gabah sama untuk semua. Hal ini jelas,
padi. bahwa kesehatan adalah inti dari
Akibat dari kemajuan ilmu kebijakan pembangunan berkelanjutan
pengetahuan dan teknologi manusia di tingkat nasional dan global.
pun dapat menurunkan daya dukung Selanjutnya model konseptual
lingkungan bahkan dalam waktu diusulkan untuk pemahaman
singkat sampai kepada batas kesehatan, kesejahteraan dan
kemampuannya. Sumber daya pembangunan berkelanjutan, semua
lingkungan yang seharusnya berperan berfokus pada kebutuhan untuk
menopang kehidupan manusia atau mengkoordinasikan, mengintegrasikan
makhluk hidup lainnya tidak lagi dan keseimbangan dimensi ekonomi,
mampu mendukung kelangsungan sosial dan lingkungan Pentingnya dari
kehidupannya. Maka yang terjadi konsep tersebut adalah adanya
adalah sebuah bencana baik alam kebijakan yang terkait semakin
maupun kemanusiaan. Dalam ekologi, diperhatikan oleh badan kesehatan
manusia dikenal sebagai makhluk seperti the UK Public Health
paling dominan (man ecological Association (2007) dalam (Dooris,
dominant). Artinya, manusia sangat 2010), yang dikategorikan dampak
mampu memanfaatkan ling kungan kesehatan dari pembangunan yang
bagi kesejahteraan hidupnya. Oleh tidak berkelanjutan adalah akibat
karena kemampuan akalnya, saat ini degradasi lingkungan yang dihasilkan
manusia sangat berperan dalam dari kedua residu beracun di
menentukan alam dibandingkan lingkungan dan hilangnya ruang hijau
makhluk lainnya. Alam atau dan kontak dengan alam.
lingkungan hidup akan lestari, serasi, Konsekuensi dari perubahan iklim
atau hancur, semata-mata tergantung melalui mekanisme seperti banjir,
pada kemauan manusia itu sendiri. peningkatan penyakit vector-borne,
kekurangan tanah dan kenaikan suhu.
Pembangunan Berkualitas Konsekuensi pembangunan ekonomi
The Labour Government di Inggris melalui distribusi sumber daya tidak
sangat menekankan pentingnya merata, konsumsi yang berlebihan dan
kebijakan „joined-up‟ yang dalam kekurangan serta kurang terkontrol

132| Vol 5. No.1 - 2013


dalam perencanaan penggunaan http://www.republika.co.id/berita/vi
lahan, konsekuensi dari disintegrasi deo/ficer/13/05/31/-tingkatkan
sosial melalui hilangnya kohesi kualitas-hidup-
masyarakat dan modal sosial.
http://www.unpad.ac.id/2013/02/ku
Pembangunan berkelanjutan
alitas-hidup-seseorang-terlihat-dari-
diperlukan untuk memastikan
interaksi-dengan-kehidupan-di-
kesejahteraan manusia abadi.
sekitarnya/
Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi Kevin White, 2008. Sosiologi
kebutuhan saat ini dan kebutuhan Kesehatan dan Penyakit . Jakarta :
generasi mendatang (United Nations, Rajawali Pers
1987) dalam (European Commission, Notoatmodjo, 2010. Ilmu Perilaku
2006). Kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta
Dihadapkan dengan degradasi
lingkungan yang luas di dunia dan Simangunsong, S., & Lumbantoruan,
kesenjangan global menyedihkan, W. (2011). Keadaan Permukiman
Komisi Brundtland (Perdana Menteri Penduduk di Kelurahan Tigaraja
Gro Harlem Brundtland) Kecamatan Girsang Si Pangan
menganjurkan pembangunan Bolon Kabupaten
berkelanjutan yang secara bersamaan Simalungun. JURNAL
akan berusaha untuk memenuhi GEOGRAFI, 3(2), 31-42.
kebutuhan pembangunan masyarakat Soejani,dkk. 2008. Lingkungan
miskin dan memastikan bahwa Sumberdaya Alam dan
kemajuan ekonomi tidak lagi Kependudukan Dalam
merugikan lingkungan. Pembangunan Pembangunan. Jakarta : Universitas
berkelanjutan menawarkan visi jangka Indonesia.
panjang dari kemajuan yang
mengintegrasikan sosial, ekonomi dan
lingkungan. Kebutuhan lokal dan
global dan segera serta kebutuhan
jangka panjang (European
Commission, 2006).

DAFTAR PUSTAKA
Ananta Aris, 1995. Kesehatan di
indonesia. Jakarta :Kantor
Kementerian Kependudukan/
BKKBN
http://www.radarlampung.co.id/rea
d/society/37821-kesehatan-
masyarakat-prioritas-utama
http://usepmulyana.files.wordpress.c
om/2009/02/konsepsi-dan-
kebijakan pelayanan-pelayanan-
publik-compatibility-mode.pdf
ISSN 2085-8167

134| Vol 5. No.1 - 2013

Anda mungkin juga menyukai