Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Wiwin Marlina

NIM : J1A018115

TUGAS : FORENSIK PANGAN

1. Polisorbat 80
Polisorbat 80 adalah surfaktan dan pengemulsi nonionik yang sering
digunakan dalam makanan dan kosmetik. Senyawa sintetis ini berbentuk cairan
kuning kental yang larut dalam air. Polysorbate / Tween 80 digunakan sebagai
surfaktan dalam sabun dan kosmetik dan juga sebagai pelumas dalam tetes mata.
Dalam makanan atau produk farmasi, ini dapat bertindak sebagai pengemulsi.
Polysorbate / Tween 80 juga digunakan untuk menstabilkan formulasi obat berair
untuk pemberian parenteral atau vaksinasi.
Polisorbat 80 termasuk BTM karena merupakan pengemulsi nonionic yang
digunakan baik di dalam makanan maupun kosmetik. Bahaya yang dapat
ditimbulkan dari penggunaan polisorbat 80 adalah Iritan Kadar maksimum
penggunaan polisorbat 80 adalah pada Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa atau yoghurt dengan buah) 3000 mg/kg,
pada Lemak dan minyak nabati 5000 mg/kg khusus untuk emulsi lemak yang
digunakan untuk tujuan pemanggangan, Margarin dan produk sejenis 1000
khusus untuk emulsi lemak yang digunakan untuk tujuan pemanggangan.
2. MSG

Mononatrium glutamat, monosodium glutamat (MSG), atau natrium/sodium


glutamat merupakan garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu
asam amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami. MSG
termasuk BTM karena merupakan salah satu bahan penyedap rasa pada bahan
pangan. Bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan MSG yaitu penggunaan
MSG yang berlebihan akan dengan cepat merusak rasa masakan Kadar
maksimum penggunaan MSG adalah yang aman itu pemberian 10 miligram per
kilo berat badan.

3. Na-Nitrit

Natrium nitrit adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaNO2.
Senyawa ini adalah bubuk kristalin putih hingga agak kekuningan yang sangat
larut dalam air dan higroskopis. Senyawa ini adalah prekursor berguna bagi
berbagai senyawa organik, seperti obat-obatan, pewarna, dan pestisida, namun
mungkin paling dikenal sebagai aditif dalam daging untuk mencegah botulisme.

Na-Nitrit termasuk BTM karena merupakan bahan tambahan pangan yang


digunakan sebagai pengawet pada berbagai jenis daging olahan. Bahaya yang
dapat ditimbulkan dari penggunaan Na-Nitrit yaitu penggunaan Na-Nitrit yang
berlebihan dapat menyebabkan resah, pucat, muntah-muntah, sesak nafas, dan
selanjutnya menjadi cianosis (biru) karena kekurangan oksigen. Sebagai bahan
tambahan makanan nitrit menimbulkan efek yang dapat membahayakan kesehatan.
Kadar maksimum penggunaan Natrium nitrit adalah Yang aman itu pemberian
30mg/kg berat badan.

4. Glifosat

Glifosat adalah herbisida berspektrum luas (dapat mematikan sebagian besar


tipe tanaman) yang dapat mengendalikan gulma semusim maupun tahunan di
daerah tropis pada waktu pasca-tumbuh (post emergence). Cara kerja herbisida ini
adalah dengan menghambat enzim 5-enolpiruvil-shikimat-3-fosfat sintase (EPSPS)
yang berperan dalam pembentukan asam amino aromatik, seperti triptofan, tirosin,
dan fenilalanin. Tumbuhan akan mati karena kekurangan asam amino yang penting
untuk melakukan berbagai proses hidupnya.
Glifosat bukan termasuk BTM karena merupakan senyawa atau material yang
disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas gulma
pengganggu tanaman utama yang menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Bahaya penggunaan glifosat adalah dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti
iritasi mata, penglihatan menjadi kabur, kulit terbakar atau gatal, mual, sakit
tenggorokan, asma, kesulitan bernapas, sakit kepala, mimisan, dan pusing. Kadar
maksimum penggunaan glifosat adalah 3-3,5 ton/ha.

5. Kadar kafein

Teh: Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang
dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Kadar kafein pada
teh yaitu 11 mg.

Kopi: Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara. Kadar kafein pada kopi yaitu 40 mg.

Minuman berenergi: Minuman energi adalah jenis minuman yang ditujukan


untuk menambah energi seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan,
minuman energi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk. Kadar kafein
pada minuman berenergi yaitu 31 mg.

Diantara teh, kopi dan minuman berenergi kopi merupakan minuman yang
memilik kadar kafein paling tinggi.

6. a. Asam lemak trans

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di
alam namun bisa disintesis secara buatan. Hidrokarbon adalah atom karbon
dengan atom hidrogen yang saling tersambung dengan ikatan tunggal maupun
rangkap. Ikatan rangkap dapat berupa ikatan trans maupun cis. Dalam dunia
tumbuhan dan hewan, asam lemak umumnya membentuk ikatan cis dan tidak
jenuh.

b. Asam lemak jenuh rantai panjang

Dalam kimia, terutama biokimia, suatu asam lemak adalah asam karboksilat
dengan rantai alifatik panjang, baik jenuh maupun tak jenuh. Hampir semua
asam lemak alami memiliki rantai tak bercabang dengan jumlah atom karbon
genap, mulai dari 4 sampai 28.Asam lemak biasanya diturunkan dari trigliserida
atau fosfolipida. Asam lemak adalah sumber nutrisi bahan bakar penting untuk
hewan karena, ketika dimetabolisme, mereka menghasilkan ATP dalam jumlah
banyak. Rantai asam lemak berbeda panjangnya, sering kali dikategorikan
sebagai pendek hingga sangat panjang. Asam lemak rantai pendek (short-chain
fatty acid, SCFA), adalah asam lemak dengan ekor alifatik yang memiliki jumlah
karbon lima atau kurang (misalnya, asam butirat). Asam lemak rantai sedang
(medium-chain fatty acid, MCFA), adalah asam lemak dengan ekor alifatik yang
memiliki jumlah karbon 6 sampai 12, yang dapat membentuk trigliserida rantai
sedang. Asam lemak rantai panjang (long-chain fatty acid, LCFA), adalah asam
lemak dengan ekor alifatik 13 sampai 20 karbon. Asam lemak rantai sangat
panjang (very long chain fatty acid, VLCFA) adalah asam lemak dengan ekor
alifatik sama dengan 22 karbon atau lebih.

c. Serat pangan larut

Serat pangan, dikenal juga sebagai serat diet atau dietary fiber, merupakan
bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang
memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus
manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar.
Serat pangan mencakup polisakarida, oligosakarida, lignin, serta substansi
lainnya yang berhubungan dengan tumbuhan.Trowell et al. (1985)
mendefiniskan serat pangan adalah sisa dari dinding sel tumbuhan yang tidak
terhidrolisis atau tercerna oleh enzim pencernaan manusia yaitu meliputi
hemiselulosa, selulosa, lignin, oligosakarida, pektin, gum, dan lapisan lilin. Serat
pangan larut adalah tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia tetapi
larut dalam air panas.

Anda mungkin juga menyukai