Anda di halaman 1dari 10

FOTOSINTESIS

LAPORAN PRAKTIKUM
Di susun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Praktikum Biologi Dasar

Dosen Pengampu :
Masni Veronika Situmorang, S.Pd., M.Pd

Oleh
Nama : SITI ANJAR PRIYADI
Npm : 2001100014

FKIP BIOLOGI
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG
SIANTAR
2020
A. Judul Laporan
fotosintesis
B. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Desember 2020
Waktu : 13.00 wib
Tempat : Rumah Pribadi
C. Tujuan
Membuktikan fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen
D. Landasan Teori
Fotosintesis merupakan suatu peristiwa penyusunan senyawa komplek dari senyawa
sederhana dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Pada sebagian besar tumbuhan,
seluruh bagian hijau tumbuhan termasuk batang hijau dan buah yang belum matang
memiliki kloroplas, namun daun merupakan tempat utama fotosintesis. Dalam kloroplas
ada sekitar setengah juta kloroplas per mm2 permukaan daun. Kloroplas mengandung
pigmen klorofil a, klorofil b, dan karotenoid.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi terjadinya proses ini adalah adanya zat
warna (klorofil), adanya cahaya matahari, ketersediaan air dan karbondioksida (CO2).
Hasil akhir dari proses ini adalah terbentuknya amilum dan dikeluarkannya oksigen (O2).
E. Alat dan Bahan
1. Gelas kimia
2. Kaki tiga/kompor listrik
3. Cawan petri
4. Gelas ukur
5. Aluminium foil/ timah rokok
6. Pinset
7. Daun tumbuhan dikotil (Hibiscus rosasinensis) yang masih berada di pohon dan
berwarna hijau
8. Hydrilla verticilata
9. JKJ/lugol
10. Alkohol 70%
11. Aquades
F. Langkah Kerja
Percobaan 1. Pembuktian Cahaya Sebagai Syarat Fotosintesis
1. Daun tumbuhan berwarna hijau yang masih berada di pohon, satu atau dua lembar
dibungkus dengan aluminium foil sedemikian rupa sehingga tidak ada sinar yang
masuk ke dalamnya. Daun tersebut dibiarkan terkena sinar matahari.
2. Pada sore hari dipetik daun yang ditutup dan juga daun yang terkena sinar matahari.
3. Kedua jenis daun langsung dimasukkan ke dalam air mendidih selama 30 menit
untuk mematikan sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel lebih permeabel
terhadap iodin. Pekerjaan tersebut dilakukan sehari sebelum praktikum.

Gambar: Daun yang ditutup dan yang terkena sinar matahari


4. Daun yang telah direbus esok harinya dibawa untuk kegiatan praktikum.
5. Panaskan air untuk memanaskan alkohol. Perhatikan, alkohol adalah zat yang mudah
terbakar sehingga diperlukan teknik khusus untuk memanaskannya.
6. Masukkan alkohol ke dalam gelas kimia kecil. Rebuslah alkohol tersebut dalam air
panas. Ingatlah untuk selalu berhati-hati.
7. Daun-daun tersebut dimasukkan dalam alkohol mendidih sambil diaduk-aduk
sehingga warna hijaunya luruh.
8. Selanjutnya dicuci dengan air dingin. Setelah agak kering diteteskan JKJ.
PERTANYAAN DAN TUGAS
Amati perbedaan warna yang terjadi pada daun tersebut!

Percobaan 2. Laju Fotosintesis


1. Ambil gelas ukur 100 ml dan isi dengan air hingga penuh.
2. Ambil beberapa batang Hydrilla verticilata dan sayatlah bagian pangkalnya dengan
kemiringan tertentu agar udara dapat keluar dengan lancar.
3. Masukkan ke dalam gelas ukur.
4. Letakkan pada cahaya matahari dan tunggu hingga gelembung udara keluar dari
pangkal tumbuhan tersebut.
Tabel Pengamatan
Jumlah Gelembung
Menit ke
Di Dalam Di Luar
1
2
3
4
5
Grafik Pengamatan

PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Hitunglah jumlah gelembung udara yang keluar per menit dan lakukan 5 kali
pengulangan!
2. Buatlah grafik dari hasil pengamatan jumlah gelembung di dalam dan di luar
ruangan
G. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Percobaan 1 : Pembuktian Cahaya Sebagai Syarat Fotosintesis

Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang
berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses
penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks
yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya
matahari. (Kimball, 2002)

Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas
500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %,
air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari
sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan
dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu
kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi
larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang
mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil
larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan
sulit larut klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan
hanya alcohol yang kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun
yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya, contoh
pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan data kelas, karena
hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini. Daun yang digunakan
kelompok tersebut adalah daun tanaman pacar air. Setelah beberapa menit, daun tersebut
ditiriskan dan ditempatkan pada sebuah cawan. Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan
Yod-KI atau lugol sehingga terjadi perubahan warna  seperti yang terlihat pada gambar
berikut:

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun
yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun
ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat,
sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum,
sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum.
Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian
daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun
yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini  sesuai
dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia
menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian
daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium.
Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang


dilakukan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini
juga dibuktikan bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang
dapat melakukan ”memasak” atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang
fotosintesis oleh  Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena
klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)

Percobaan 2 : Laju Fotosintesis


Tabel Pengamatan
Jumlah Gelembung
Menit ke
Di Dalam Di Luar
1
2
3
4
5
1. Hydrilla + tanpa cahaya
Pada percobaan pertama, pengamatan proses fotosintesis Hydrilla ditempat gelap ini,
dihasilkan data bahwa pada 5 menit pertama tidak ada gelembung , 5 menit kedua masih
belum muncul gelembung, dan 5 menit ketiga juga tidak ada gelembung. Hal tersebut
dikarenakan tumbuhan Hydrilla tidak melakukan proses fotosintesis di tempat yang gelap
sehingga tidak dihasilkan gelembung yang banyak, gelembung tersebut berupa oksigen.
Karena, semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah pula ATP (energi) yang
terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi.Sehingga pada perlakuan pertama tidak
dihasilkan satupun gelembung.

2. Hydrilla + cahaya matahari (terang)


Pada percobaan kedua, 5 menit pertama dihasilkan 6 gelembung, 5 menit kedua
dihasilkan 8 gelembung, dan saat 5 menit ketiga dihasilkan 167 gelembung, sehingga
rata-rata gelembung yang dihasilkan sebanyak 60,33. Jumlah gelembung pada menit ke-
5 dan menit ke 10 dihasilkan lama dan sedikit, tetapi pada menit ke 15 tiba-tiba banyak
sekali gelembung yang muncul , hal tersebut dikarenakan, semakin tinggi intensitas
cahaya maka semakin banyak ATP yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis.
Sehingga gelembung yang dihasilkan semakin banyak.

H. Kesimpulan

Fotosintesis adalah proses pengubahan zat organic H2O  dan CO2 oleh klorofil


menjadi  zat organic (karbohidrat) dengan pertolongan cahaya.

Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh
tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan
bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan
”memasak” atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis
oleh  Dwidjoseputro(1986) 

I. Pertanyaan dan Tugas


1. Amati perbedaan warna yang terjadi pada daun tersebut!
Jawab : Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi
pucat.
2. Hitunglah jumlah gelembung udara yang keluar per menit dan lakukan 5 kali
pengulangan!
3. Buatlah grafik dari hasil pengamatan jumlah gelembung di dalam dan di luar
ruangan

Anda mungkin juga menyukai