Anda di halaman 1dari 2

Nama : Faisal Abda'u

Npm : 1886206054

Kelas : VI A

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum di SD

ARTIKEL

KURIKULUM DAN BAHAN AJAR

PENDIDIKAN INKLUSI

A. Konsep Dasar Kurikulum Inklusi


Kurikulum memiliki keduduka n yang sangat strategis karena kurikulum di
susun untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Melalui kurikulum, sumber daya
manusia dapat diarahkan, dan kemajuan suatu bangsa akan ditentukan. Kurikul.
um harus dikembangkan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, kebutuhan
pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sejak akhir milenuim kedua ada kecenderungan penyeleng-garaan pendidikan
bagi peseta didik berkebutuhan khusus dilaksanakan di sekolah-sekolah regular.
Pendidikan semacam ini disebut pendidikan inklusi. Pendidikan iklusi adalah
pendidikan yang menyertakan semua anak secara bersama-sama dalam suatu iklim
dan proses pembelajaran dengan layanan pendidikan yang layak dan sesuai kebutuhan
individu peserta didik tanpa membeda-bedakan anak yang berasal dari latar belakang
etik/suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi, afiliasi politik, bahasa,
geografis(keterpencilan)tempat tinggal, jenis kelamin,agam/kepercayaan, dan
perbedaan kondisi fisik atau mental. Dalam kebersamaantersebut perlu ada
penyesuaian komonen-komponen pendidikan terhadap kebutuhan khusus peserta
didik.
Pendidikan inklusif sebagai wacana baru dalam bidang pendidikan
memerlukan pedoman delam sistem penyelenggaraannya. Sehubungan dengan hal
tersebut perlu disusun pedoman dalam sistem pengembangan kurikulum dalam
penyelenggaraan sekolah inklusi.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan menge-nai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum berisi
seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasionaldan cara pencapaiannya disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan daerah dan sekolah.
Dalam hal ini diverifikasi kurikulum diperlukan mengingat keberagaman
karakteristik peserta didik, daerah dan sekolah sehingga cara penyampaian dan
pencapaian kompetensi harus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah
dan sekolah. Jadi, pengertian diverifikasi kurikulum adalah pelayanan pendidikan.
B. Kurikulum
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
PendidikanNasional pada Pasal 1 angka 19 disebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
teknikpenilaian, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pemerintah dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan Standar Isi dan Standar
Kompetensi lulusan, yang meliputi Standar Kompetensi(SK) dan Kompetensi Dasar
(KD). Untuk pengembanagn kurikulum selanjutnya diserahkan pada satuan
pendidikan masing-masing yang nantinya dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Substansi pengembangan kurikulum yang lebih rinci dilakukan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kelompok Mata Pelajaran, dan
Standar Kompetensu Mata Pelajaran. Kurikulum ini dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan dengan meningkatkan kondisi daerah dan kondisi kemampuan peserta
didik.

DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, Asruly. 2013. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Inklusif. Jakarta
:Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai