Kurikulum memiliki keduduka n yang sangat strategis karena kurikulum di susun untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Melalui kurikulum, sumber daya manusia dapat diarahkan, dan kemajuan suatu bangsa akan ditentukan. Kurikul. um harus dikembangkan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejak akhir milenuim kedua ada kecenderungan penyeleng-garaan pendidikan bagi peseta didik berkebutuhan khusus dilaksanakan di sekolah-sekolah regular. Pendidikan semacam ini disebut pendidikan inklusi. Pendidikan iklusi adalah pendidikan yang menyertakan semua anak secara bersama-sama dalam suatu iklim dan proses pembelajaran dengan layanan pendidikan yang layak dan sesuai kebutuhan individu peserta didik tanpa membeda-bedakan anak yang berasal dari latar belakang etik/suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi, afiliasi politik, bahasa, geografis(keterpencilan)tempat tinggal, jenis kelamin,agam/kepercayaan, dan perbedaan kondisi fisik atau mental. Dalam kebersamaantersebut perlu ada penyesuaian komonen-komponen pendidikan terhadap kebutuhan khusus peserta didik. Pendidikan inklusif sebagai wacana baru dalam bidang pendidikan memerlukan pedoman delam sistem penyelenggaraannya. Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun pedoman dalam sistem pengembangan kurikulum dalam penyelenggaraan sekolah inklusi. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan menge-nai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum berisi seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasionaldan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah dan sekolah. Dalam hal ini diverifikasi kurikulum diperlukan mengingat keberagaman karakteristik peserta didik, daerah dan sekolah sehingga cara penyampaian dan pencapaian kompetensi harus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah dan sekolah. Jadi, pengertian diverifikasi kurikulum adalah pelayanan pendidikan. B. Kurikulum Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional pada Pasal 1 angka 19 disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, teknikpenilaian, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan, yang meliputi Standar Kompetensi(SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Untuk pengembanagn kurikulum selanjutnya diserahkan pada satuan pendidikan masing-masing yang nantinya dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Substansi pengembangan kurikulum yang lebih rinci dilakukan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kelompok Mata Pelajaran, dan Standar Kompetensu Mata Pelajaran. Kurikulum ini dikembangkan di tingkat satuan pendidikan dengan meningkatkan kondisi daerah dan kondisi kemampuan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA Wulandari, Asruly. 2013. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Inklusif. Jakarta :Bumi Aksara