Anda di halaman 1dari 3

Model pembelajaran di bagi menjadi tiga bagian yaitu,

1. Direct Instruktion ( DI )

2. Cooperative Learning ( CL )

3. Problem Based Imstruktion ( PBI )

Dari ke tiga model pembelajaran di atas memiliki ciri-ciri khusus yaitu:

1. Landasan Teoritik

Landasan teori adalah sebuah konsep dengan pernyataan yang tertata rapi dan sistematis memiliki
variabel dalam penelitian karena landasan teori menjadi landasan yang kuat dalam penelitian yang akan
dilakukan.

Pengertian lain dari landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep, proposisi yang telah disusun
rapi, dan sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan teori ini akan menjadi
dasar yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan.

Oleh karena itu dengan menciptakan landasan teori yang baik dalam penelitian akan menjadi salah satu
hal terpenting, karena landasan teori menjadi sebuah landasan dalam penelitian itu sendiri.

Landasan teori merupakan bagian dari penelitian yang memuat teori-teori dan hasil-hasil penelitian
yang berasal dari studi kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan
pekerjaan penelitian. Landasan teori juga sering disebut kerangka teori.

Secara umum, kerangka landasan teori terdiri dari beberapa konsep beserta dengan definisi dan juga
referensi yang akan digunakan untuk literatur ilmiah yang sangat relevan, teori yang digunakan untuk
studi atau penelitian. Kerangka landasan teori terdiri dari konsep serta definisi dan referensi untuk
literatur ilmiah yang relevan, teori yang digunakan untuk studi atau penelitian. Kerangka teoritis harus
menunjukkan pemahaman tentang teori dan konsep yang relevan dengan topik penelitian dan
berhubungan dengan bidang pengetahuan yang lebih luas yang sedang dipertimbangkan.Berikut
merupakan fungsi dari landasan teori dalam sebuah penelitian, antara lain sebagai berikut:

Menyusun dan juga meringkas pengetahuan di bidang tertentu.

Peristiwa yang terjadi diberikan keterangan sementara.


Sebagai pengembangan pengetahuan baru dalam tulisan.

2. Tujan dan Hasil Belajar Siswa

Menurut Sudjana “2005” mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar sebagai berikut:

Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam
berbagai bidang studi atau meta pelajaran yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan
tersebut dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.

Mengetahui keberhasilan proses pendidkan dan pengajaran di sekolah yakni seberapa jauh
keefektifannya dalam mengubah tingkah laku siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

Menentukan tindak lanjut hasil penilaian yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal
program pendidikan dan pengajaran serta sistem pelaksanaannya.

Memberikan pertanggungjawaban “accountability” dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang


berkepentingan.

3. Tingkah Laku Mengajar ( Sintaks )

Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik
selanjutnya. Karena siikap seorang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga
dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-sehari oleh anak didiknya.

Mengingat pada saat ini banyak sikap dari seorang guru tidak lagi mencerminkan sikapnya sebagai
seorang pendidik karena adanya berbagai faktor yang mestinya tidak terjadi dalam dunia pendidikan.
karenanya masalah sikap guru dalam mengajar perlu mendapat perhatian kita semua.

Proses pendidikan berlangsung tidak tanpa alasan dan atau tujuan, pendidikan merupakan proses yang
berfungsi membimbing pelajar didalam kehidupan. Yakni membimbing perkembangan diri sesuai
dengan tugas-tugas perkembangan tersebut, dalam mencukupi kebutuhan hidup baik sebagai individu
maupun sebagi anggota masyarakat.

Bila mana ditinjau secara luas akan jelas nampak bahwa manusia yang hidup dan berkembang adalah
manusia yang selalu berubah dan perubahan itu adalah hasil belajar. Hanya soalnya tidak semua
peristiwa belajar itu berlangsung secara sadar dan terarah. Malahan pada dasarnya lebih banyak hal-hal
yang dipelajari manusia dengan tak sadar dan terencana . Menyadari bahwa perubahan yang tak
disadari dan tak diarahkan lebih banyak memberikan kemungkinan perubahan tingkah laku yang berada
di luar titik tujuan.

4. Lingkungan Belajar dan Sistem Pengolaan

Lingkungan belajar adalah semua kondisi yang mempengaruhi tingkah laku subjek yang terlibat didalam
pembelajaran, terutama guru dan peserta didik sebagai ujung tombak proses pembelajaran disekolah.
Lingkungan belajar yang kondusif sangat mempengaruhi proses tumbuh kembangnyakualitas guru dan
peserta didik yang ada di sekolah. Pengelolaan kelas merupakan sebuah upayauntuk mewujudkan suatu
kondisi proses atau kegiatan belajar mengajar yang efektif. Pengelolaankelas merupakan salah satu
upaya untuk menciptakan lingkungan kelas yang kondusif. Kelaskondusif dimaksudkan agar proses
pembelajaran dapat menjadi lebih terkontrol dan memberikanrasa nyaman bagi siswa dari sisi psikologis
dan kesiapan siswa dalam belajar. Banyak faktor yangmenyebabkan kelas menjadi tidak kondusif. Solusi
mengatasi persoalan kelas tidak kondusif dapatdilakukan dengan mengatur settingan kelas, menentukan
strategi, gaya komunikasi termasukmemahami psikologis siswa dalam proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai