Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

NAMA-NAMA KELOMPOK 4(D)


1. GEOVANI DANGEUBUN
2. JONA ANJELIN DOMAKUBUN
3. KANIA L KAFIAR
4. RUDOLF MARDO MATULESSY
5. DEBORA GOBAI
6. SERGIUS PANDORI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar bukan hanya menghafal dan buka pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa.perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk,seperti perubahan terhadap
lingkungan, sikap dan tingkah laku keterampilan, kecakapan, kemampuan daya reaksi dan
daya penerimaan. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif,proses mereaksi terhadap semua
situasi yang ada pada sisiwa.
Didalam pembelajaran juga perlu adanya guru dan siswa, dan dukungannya suatu teori
belajar, karena tanpa siswa guru tidak akan disebut guru kalau tidak ada siswa, juga dalam
pembelajaran tidak akan terlepas dengan teori itulah yang akan merangsang kemapuan para
siswa atas apa yang dimiliki dalam dirinya. Secara keseluruhan teori belajar dikelompokkan
menjadi 4empat kelompok atau aliran meliputi :
1. Teori Belajar Behavioristik
2. Teori Belajar Kognitifistik
3. Teori Belajar Kontrukfistik
4. Teori Belajar Humanistik

Atas dasar keempat tersebut pemakalah akan menerangkan salah satu dari teori – teori
diatas , yaitu teori belajar humanistik. Pada hakikatnya teori ini berkembang dengan aliran
psikologi yang kemudian berpengaruh terhadap arah pengembangan teori , praktek
pendidikana dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran humanistik.
Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun
1960 – an. Dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada
abad pertengahan.pada akhir tahun 1950 – an ,para ahli psikologi,seperti : Carl Rogers dan
Arthur Combs mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara
khusus tentang barbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri) , aktualisasi diri ,
kesehatan , harapan , cinta , kreativitas , hakikat , individualitas dan sejenisnya. Kehadiran
psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikonalisis dan behaviorisme serta
dipandang sebagai “ kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi. Psikoanilisis dianggap sebagai
kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikonalisis ala freud yang
berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan
kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok psikonalis
berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dalam
diri.
Dalam mengembangkan teorinya,psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang
dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan
menitik beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan
pilihannya, nilai – nilai , tanggung jawab personal.

Rumusan Masalah
1. Siapakah tokoh-tokoh dari teori belajar humanistik?
2. Identifikasi karakteristik dan kelebihan teori belajar humanistik?
3. Bagaimana implikasi dari teori belajar humanistik?
4. Seperti apa aplikasi dari teori belajar humanistik?
 
Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan para ahli tentang teori humanistik
2. Untuk mengetahi karakteristik dan kelebihan Humanistik
3. Untuk mengetahui bagemana Teori belajar Humanistikdalam kegiatan pembelajaran
4. Untuk mengetahui implikasi dari penerapan Teori Humanistik dalam pembelajaran
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pandangan para ahli tentang teori belajar humanistik


1. Arthur Combs
Memiliki pendapat bahwa belajar merupakan hal yang bisa terjadi tatkala bagi seseorang
ada artinya. Guru tidak bisa memaksa seseorang untuk mempelajari hal yang tidak
disukai atau dianggap tidak relevan. Ketika muncul perlawanan, hal itu sebenarnya
merupakan bentuk perilaku buruk yang mencerminkan ketidakmauan seseorang untuk
mempelajari hal yang bukan minatnya, karena sama saja dengan melakukan sesuatu yang
baginya tidak mendatangkan kepuasan.

2. Abraham Maslow
Memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan teori belajar umanistic ini. Maslow
berpendapat bahwa proses belajar pada manusia merupakan proses yang dilaluinya untuk
mengaktualisasikan dirinya. Belajar adalah proses untuk mengerti sekaligus memahami
siapa diri kita sendiri, bagaimana kita menjadi diri kita sendiri, sampai potensi apa yang
ada pada diri kita untuk kita kembangkan umanis tertentu

3. Carl Rogers
Baginya, pengalaman individu merupakan fenomena logika yang dialami oleh individu
itu sendiri. Rogers juga berpendapat bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan
untuk mencapai kesempurnaan hidup, membentuk konsep hidup yang unik, dan tingkah
lakunya selaras dengan konsep kehidupan yang dimilikinya. Menurut Rogers,
pembelajaran terjadi melalui fenomena hidup atau pengalaman yang dialami setiap orang.
2. Identifikasi Karakteristik Dan Kelebihan Teori Belajar Humanistik
1. Mengedepankan demokratis, partisipatif dialogis, dan humanis
Kelebihan pertama yang dapat diperoleh dari ilmu psikologi humanistis adalah prinsipnya
yang selalu mengedepankan sifat sifat dan aturan yang berakitan dengan demokratis,
partisipasif dialogis, dan humanis sehingga sangat mengesankan menghargai seseorang
dengan baik. Teori umanistic menjadi lebih baik dibandingkan teori belajar kognitif.
2. Suasana yang saling menghargai
Kelebihan selanjutnya dari teori pembelajaran umanistic adalah dapat membuat suasana
jadi semakin menghargai satu sama lain, Munculnya kebebasan untuk berpendapat tanpa
dibatasi, dan kebebasan mengungkapkan batasan. Dengan begitu maka peserta didik
dapat menjadi lebih kreatif. Ada banyak contoh penerapan psikologi humanistik dalam
pembelajaran yang berhasil dilakukan dalam suasana saling menghargai.
3. Peran aktif peserta didik
Sebagai teori untuk memberikan pembelajaran yang baik berkaitan dengan kelebihan dan
kekurangan teori humanitis, pendekatan demokratis, humanis seperti yang disebutkan
sebelumnya dapat menjadikan pembelajaran lebih mendapatkan peran aktif dari peserta
didik. Selain peran aktif, antar individu juga dapat hidup bersama meskipun memiliki
berbagai macam pertimbangan masing masing yang memicu perbedaan.

3. Aplikasi teori belajar humanistik dalam kegiatan pembelajaran


Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode – metode yang diterapakan.
Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para peserta
didik sedangkan guru memberikan motivasi,kesdaran yang mengenai makna belajar
dalam kehidupan peserta didik.
Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan mendampingi peserta
didik untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun
proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif peserta didik melalui kontrak belajar yang bersifat
jelas, jujur dan positif.
3. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan kesanggupan peserta didik untuk
belajar atas inisiatif sendiri.
4. Mendorong peserta didik untuk peka berpikir kritis,memaknai proses pembelajaran
secara mandiri
5. Peserta didik didorong untuk bebas mengemukakan pendapat,memilih pilihannya
sendiri,melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan.
6. Guru menerima peserta didik apa adanya ,berusaha memehami jalan pikiran peserta
didik, tidak memilih secara normatif tetapi mendorong peserta didik untuk
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan proses belajarnya
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi peserta didik.

4. Implikasi Teori Belajar Humanistik Bagu Guru Dan Peserta Didik Dan Stake Holder
Lainnya

Penerapan teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran
yang mewarnai metode – metode yang diterapkan.
Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fisilitator bagi para peserta didik
sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
peserta didik.
Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan mendampingi peserta didik
untuk memperoleh tujuan pmbelajaran.
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. Berikut ini adalah
berbagai kemudahan belajar dan berbagai kualitas fasilitator, yaitu :
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasan awal,situasi
kelompok,atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan – tujuan perorangan di
dalam kelas dan juga tujuan – tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing – masing peserta didik untuk
melaksanakan tujuan – tujuan yang bermakna bagi dirinya,sebagai kekuatan pendorong,
yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber – sumber untuk belajar yang paling
luas dan mudah dimanfaatkan para peserta didik untuk membantu mencapai tujuan
mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan
oleh kelompok.
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan
bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi
dirinya.
2. Tokoh-tokoh dari teori humanistik ini antara lain : Arthur Combs, Maslow, Carl Rogers,
Kolb, Honey dan Mumford, dan Hebermas.
3. Salah satu prinsip teori belajar humanistik adalah bahwa manusia itu mempunyai
kemampuan belajar secara alami. Artinya, seseorang secara alamiah memiliki rasa ingin tahu
dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi terhadap dunianya.

Anda mungkin juga menyukai