Anda di halaman 1dari 15

“ SISTEM INDRA”

KELOMPOK II

* AHMAD AFRIADI 2009 3103 053

* SARTIKA 2009 3103 081

* SURIANI 2009 3103 062

* ASRIANI 2009 3103 093

* MASNI 2009 3103 065

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan kepada kita
sehingga penulisan makalah ini dapat selesai.

Penulisan materi di dalam makalah ini menyangkut “SISTEM INDRA”. Tiap- tiap organisme makhluk
hidup mempunyai sistem koordinasi yang disebut koordinasi indra untuk melakukan aktivitas sehari-
hari baik itu pada hewan vetebrata ataupun pada hewan in vetebrata. Hewan- hewan ini memiliki suatu
alat indra. Misalnya untuk meliha. Hewan vetebrata atau hewan bertulang belakang memiliki indra
penglihat atau mata, indra pencium (hidung), indra peraba (kulit) dan indra pendengar (telinga).

Akhir kata,sayapun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Dan saya sadar,
makalah ini banyak memiliki kekurangan, maka dari itu kritik dan saran sangat diharapkan.

Bulukumba, September 2012


ii

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar..................................................................... ii

Daftar Isi iii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................... 2

C. Tujuan Penulisan………………………………………. 2

D. Manfaat penulisan …………………………………….. 3

BAB II :.............................................................................. PEMBAHASAN 4

A. Pengertian system indra............................................ 4

B. System indra pada manusia…………………………. 5

C. System indra pada mamalia...................................... 13

D. System indra pada aves.............................................. 15

E. System indra pada reptile……………………………. 17

F. System indra pada amfibi/katak……………………... 19

G. System indra pada pisces/ikan………………………. 20

iii

BAB III : PENUTUP............................................................. 22

A. Kesimpulan................................................................ 22

B. Saran.......................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 25

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tiap- tiap organisme makhluk hidup mempunyai sistem koordinasi yang disebut koordinasi indra untuk
melakukan aktivitas sehari- hari baik itu pada hewan vetebrata ataupun pada hewan in vetebrata.
Hewan- hewan ini memiliki suatu alat indra. Misalnya untuk meliha. Hewan vetebrata atau hewan
bertulang belakang memiliki indra penglihat atau mata, indra pencium (hidung), indra peraba (kulit) dan
indra pendengar (telinga).

Akan tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan semua alat indranya untuk melakukan
aktifitasnya.
1

Pada hewan vetebrata mereka memiliki sistem koodinasi atau alat indera yang sempurna. Hewan-
hewan ini menggunakan mata untuk melihat, hidung yang berfungsi sebagai indra pencium, tangan atau
kulit sebagai indra peraba dan telinga yang berfungsi sebagai indra pendengar. Begitu juga pada
manusia. Kita memiliki hidung, mata kulit atau tangan dan telinga untuk menjalankan fungsinya masing-
masing sesuai dengan kegunaannya.

Dengan demikian, berdasarkan penjelasan diatas penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang
“SISTEM INDRA”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan system indra ?

2. Bagaimanakah system indra pada manusia?

3. Bagaimanakah system indra pada mamalia?

4. Bagaimanakah system indra pada aves ?

5. Bagaimanakah system indra pada reptile ?

6. Bagaimanakah system indra pada amfibi ?

7. Bagaimanakah system indra pada pisces/ikan ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengertian system indra ?

2. Untuk mengetahui system indra pada manusia?

3. Untuk mengetahui system indra pada mamalia?

4. Untuk mengetahui system indra pada aves ?

5. Untuk mengetahui system indra pada reptil ?

6. Untuk mengetahui system indra pada amfibi ?

7.

2
Untuk mengetahui system indra pada pisces?

D. MANFAAT PENELITIAN

· Untuk menambah wawasan / pengetahuan tentang sistem indra pada vertebrata.

· Untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian mata kuliah fisiologi hewan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Indera

Sistem indra merupakan sistem alat tubuh yang memiliki kepekaan terhadap suatu rangsangan dari
lingkungan. Pada umumnya, sistem indra terdiri atas lima macam indra (panca indra), yaitu indra
penglihat berupa mata, indra pendengar berupa teinga, indra peraba berupa kulit, indra pencium
berupa hidung, dan indra pengecap berupa lidah. Masing-masing indra mempunyai kepekaan terhadap
rangsangan dari luar. Oleh karena itu, alat indra disebut juga reseptor.
Di dalam alat-alat indra terdapat ujung-ujung saraf sensorik yang berfungsi menerima suatu rangsangan.
Selanjutnya, rangsangan atau impuls saraf tersebut dihantarkan melalui serabut saraf dalam bentuk
muatan listrik menuju ke pusat susunan saraf (otak), setelah itu, rangsangan diterjemahkan dan otak
memerintahkan jenis tanggapan yang akan diberikan. Perintah dari otak disampaikan ke otot atau
kelenjar sebagai efektor yang berfungsi memberikan tanggapan terhadap rangsang tersebut.

Berikut ini penjelasan indera pada ikan, katak, burung dan mamalia

B. Indra Pada Vertebrata

1) Indra Pada Manusia

Manusia memiliki penglihat, pendengar, peraba,perasa, pencium, dan pengecap.

a. Indra penglihat ( mata )

Mata adalah organ yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap lapisan mata
memiliki lapisan reseptor, sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk
menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.

Sel batang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya yang di sebut rodopsin, yaitu suatu bentuk
senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu. Bila terkena sinar terang, rodopsin terurai dan akan
terbentuk kembali dalam keadaan gelap. Proses pembentukan redopsin memerlukan waktu yang
disebut waktu adaptasi rodopsin. Dalam waktu adaptasi, mata kurang melihat.

Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retini dan opsin. Ada 3 sel kerucut yang
masing-masing peka terhadap rangsang warna tertentu yaitu merah, biru, atau kuning. Penderita buta
warna ada yang disebut dikromat atauu monokromat. Dikromat adalah orang yang haya mempunyai 2
sel kerucut, mereka menderita buta warna sebagian. Dikromat hanya menyerasikan spectrum warna
dengan mencampur 2 warna saja. Monokromat merupakan orang yang hanya dapat membedakan
hitam dan putih serta bayangan kelabu.

Bila mata benda yang terlihat dekat, maka otot siliaris berkontraksi. Lensa menjadi menebal untuk
menangkap cahaya sehingga objek yang dekat dapat difokuskan pada retina. Akan tetapi, saat melihat
jauh, otot siliaris berelaksasi, lensa menjadi memipih dan objek difokuskan pada retina.

6
Mata yang normal adalah yang dapat memfokuskan sinar-sinar sejajar yang masuk kedalam mata
sehingga jatuh tepat di bintik kuning di retina. Dengan demikian, benda dapat dilihat dengan jelas.
Keadaan ini disebut emetrop.

b) indra Pendengar (telinga)

mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang kita sebut dengan
suara. Dalam keadaan biasa, getaran mencapai indra pendengar, yaitu telinga, melalui udara.

Telinga terdiri dari 3 bagian, yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam.

Telinga bagian luar yang terdiri dari daun telinga dan liang teling berfungsi untuk membantu
mengkonsentrasikan gelombang suara.

Rongga telingah tengahterisi oleh udara, sedangkan rongga telinga dalamterisi oleh cairan limfa.

1. Mekanisme Terjadinya Suara

Gelombang suara yang masuk dalam liang telinga akan memukul gendang telinga (membram timpani)
sehingga bergetar. Getaran membram timpani ditransmisikan melintas telinga tengah melalui 3 tulang
kecil, yang terdiri dari tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).

Telinga tengah dihubungkan ke nasofaring oleh Tabung Eustachius. Getaran dari osikula yang paling
dalam( dari tulang sanggurdi ) di transmisikan ke telinga dalam melalui membram jendela oval ke
kokleaI. Koklea merupakan suatu tabung yang kurang lebih panjangnya 3 cm dan bergulung seperti
rumah siput. Koklea berisi cairan linfa.

Getaran dari jendela oval di transmisikan ke dalam cairan linfa dalam ruangan koklea. Selanjutnya,
getaran di teruskan dengan gerak berlawanan arah ke jendela bundar.

Di bagian didalm ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi sel-sel rambut yang sangat
peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut tersebut terletak antara membram basiler
dan membram tektorial. Getaran dari cairan koklea menimbulkan getaran dalm membram basiler. Hal
ini menggerakkan sel-sel rambut terhadap membram tektorial, yang berarti menstimulasinya. Impus
listrik yang timbul dalam sel ini kemudian di teruskan oleh saraf auditori ke otak. Dengan kemidian kita
dapat mendengarkan suara.

2. Alat Keseimbangan (ekuilibrium)


Selain untuk mendeteksi gelombang suara, telinga juga sebagai alat deteksi posisi tubuh yang
berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh. Ke 2 fungsi ini cukup berbeda dengan fungsi deteksi
bunyi.

c.Indra Peraba dan Perasa

Pada kulit mamalia termasuk manusia terhadap beberapa repsektor yang memiliki fungsi berbeda. Kulit
manusia tersusun oleh 2 lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Pada epidermis terdapat reseptor
untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan tersebut mekanoreseptor.

Pada dermis terdapat reseptor untuk panas, dingin, dan tekanan yang kuat. Masing-masing reseptor
tersebut adalah sebagai berikut;

Korpuskula pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.

· Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba

· Korpuskula ruffini, merupakan ujung saraf peraba

· Ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin

· Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf peraba

· Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyeri

· Lempeng merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan

d.Indra pembau

10

Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yang terletak pada kepada kedua epitel
olfaktori di dalam rongga hidung.Daerah ini masing-masing berukuran kurang lebih 250 melimeter
persegi. Udara yang masuk ke dalam rongga hidung akan melaluinya.sel-sel penciuman memiliki ujung
berupa rambut-rambut halus.Rambut-rambut itu dihubungkan oleh urat saraf melalui tulang saringan
dan bersatu menjadi urat saraf olfakatori menuju kepusat penciuman bau di otak.Di antara sel-sel
penciuman terdapat sel-sel penujang atau penyokong.

Reseptor pembau dan pengecap saling berhubungan dan bekerja sama.Indra pembau atau pencium
menerima stimulus berupa gas,sedangkan indra pengecap menerima stimulus berupa cairan.

11
Hanya ada dua reseptor yang dapat dibedakan dalam epitel olfaktori,berdasarkan
strukturnya.Akan tetapi,berdasarkan fungsinya ,ada tujuh macam kelompok sel-sel reseptor .Dengan
gabungan ketujuh reseptor itu,kita dapat mengenal 400 macam bau.

e.Indra pengecap(lidah)

Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor
kimia(kemoreseptor).Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap yang
terdapat pada lidah.agar suatu zat dapat dirasakan,zat itu harus larut dalam kelembapan mulut sehingga
dapat menstimulasi kuncup rasa/tunas pengecap.

12

Kuncup rasa kebanyakan terdapat pada permukaan lidah.Ada juga beberapa yang ditemukan pada
langit-langit lunak di belakang mulut dan lengkung langit-langit.Kemoreseptori ini dapat dibedakan
menjadi empat macam sensasi utama,iyaitu rasa manis,rasa asam,rasa asin dan rasa pahit.

Pada lidah terdapat 3 papil pengecap yaitu

· Papil bentuk benang ,merupakan papil perabah dan tersebar diseluruh permukaan lidah

· papil seperti huruf V,tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada dekat
pangkal lidah

· Papil berbentuk palu,terdapat pada daerah tepi-tepi lidah

2. Indra pada mamalia

Pada umumnya, semua jenis indra yang dimiliki oleh manusia juga dimiliki oleh mamalia. Mamalia juga
memiliki lima macam alat indra. Masing-masing alat indra tersebut juga berkembang dan berfungsi
dengan baik. Beberapa jenis mamalia, bahkan memiliki alat indra dengan kepekaan yang sangat kuat
terhadap rangsangan tertentu.

13

Kucing memiliki tiga macam indra istimewa, yaitu indra penglihat, pendengar, dan peraba. Mata kucing
dapat melihat dengan baik meskipun pencahayaan di lingkungan redup atau agak gelap pada malam
hari. Dalam keadaan demikian, sinar matanya berwarna kehijauan. Warna hijau ini berasal dari pantulan
suatu lapisan di bagian belakang matanya. Pendengaran kucing juga sangat tajam, karena daun
telinganya mampu menangkap getaran bunyi sebanyak-banyaknya. Kucing juga memiliki kumis yang
panjang dan kaku sebagai indra peraba yang sangat peka.
Anjing memiliki indra penciuman dan pendengar yang sangat baik. Daya penciumannya yang tajam
membuat anjing mampu mengikuti bau mangsanya sampai beberapa kilometer. Anjing pelacak dapat
menemukan persembunyian seorang penjahat dengan mencium jejaknya. Telinga anjing juga dapat
digerakkan dan ditegakkan sehingga mampu menangkap getaran bunyi yang sangat baik sekali.

14

Indra pendengar kelelawar sangat baik, namun indra penglihatannya kurang berkembang. Ketika
terbang di malam hari, kelelawar mengeluarkan bunyi yang berfrekwensi tinggi (ultrasonic) yang tidak
dapat didengar oleh manusia.gelombang bunyi yang dikeluarkan akan mengenai mangsa atau rintangan
disekitarnya dan dipantulkan kembali kepadanya. Pantulan gelombang bunyi tersebut diterima telinga
kelelawar yang berukuran besar kemudian disampaikan ke pusat pendengaran otak. Melalui cara inilah
kelelawar mengetahui keberadaan mangsa atau rintangan di sekitarnya. Prinsip semacam ini juga
dipakai oleh manusia dalam membuat radar.

3. Indra Pada Burung

Indra penglihatan dan indra keseimbangan burung berkembang dengan baik. Kedua macam indra
tersebut memungkinkan burung untuk terbang lurus, menukuk , atau membelok dengan cepat. Indra
keseimbangan burung terletak dalam rongga telinga dan berhubungan dengan otak kecil. Otak kecil
burung berukuran besar karena mengalami perkembangan dengan baiksebagai pusat keseimbangan
tubuhburung pada saat terbang.

15

Sebagian besar burung memiliki indra penglihatan tajam yang sangat membantu burung untuk
mendapatkan makanan, untuk menemukan musuh, maupun untuk terbang. Mata burung mampu
berakomodasi ddengan cara merubah bentuk lensa matanya. Pada saat burung melihat benda yang
jauh, lensa mata burung akan memipih. Sebaliknya, pada saat burung melihat benda yang dekat, lensa
mata burung akan mencembung.

Pada umumnya, mata burung terletak disisi kiri dan kanan kepalanya agar dapat melihat keadaan di
sekelilingnya tanpa harus memutar kepala. Beberapa jenis burung pemangsa, misalnya burung hantu,
memiliki mata menghadap kedepan. Pandangan binokuler ini memungkinkan burung hantu untuk
melihat benda –benda yang dekat dan jauh sehingga mampu memperkirakan jarak satu benda. Hal ini
penting bagi burung-burung pemangsa untuk mengintai dan menangkap mangsa.

16
Aktivitas burung hantu banyak dilakukan di malam hari. Oleh karena itu, retina matanya lebih banyak
mengandung sel-sel batang di bandingkan retina mata burung lain.sel-sel batang tersebut peka atau
sensitive terhadap cahaya redup. Burung yang banyak beraktivitas pada siang hari, memiliki retina mata
yang banyak mengandung sel-sel kerucut. Sel kerucut tersbut peka terhadap cahaya yang kuat.

Pada umumnya, burung lebih mengandalkan indra penglihat untuk mencari makan karena indra
pencium tidak berkembang dengan baik. Akan tetapi, burung kiwi merupakan pengecualian. Indra
penglihatan burung kiwi kurang berkembang dengan baik, namun indra penciuman berupa lubang
hidung di ujung paruhnya berkembang dengan baik dan digunakan untuk mencium makanan yang
terdapat didalam tanah.

4. Indra Pada Reptil

Indra pada reptil yang berkembang dengan baik adalah indra pencium. Kadal, komodo, dan ular memiliki
indra pencium yang di sebut organ Jacobson.

17

Organ jocobson di temukan pertama kali pada abad ke-19 oleh seorang ilmuan Denmark yang bernama
L.L. Jacobson. Indra tersebut terdapat di langit-langit rongga mulut.kadal, ular, komodo sering
menjulurkan lidahnya untuk mencium bau mangsa dengan mengambil bau yang telah ditinggalkan
mangsanya diudara dan di tanah. Lidah itu kemudian di tarik dan ditempelkan pada organ Jacobson
untuk menyampaikan bau. Sebagai pemakan bangkai, komodo memiliki indra pencium yang sangat
tajam. Hewan ini dapat mencium darah segar dari jrak 4km. indra reptile yang lain belum berkembang
dengan baik.

18

Beberapa jenis ular, misalnya ular derik, memiliki indra yang peka terhadap rangsang panas. Indra ini
begitu peka sehingga dapat membedakan dua benda dengan suhu yang hanya berbeda sepersepuluh
ribu derajat Calcius. Dengan indra ini, ular dapat berburu mangsa dalam keadaan gelap.

5. Indra Pada Amfibi

Pada amfibi, misalnya katak, indra yang berkembang dengan cukup baik adalah indra penglihatan dan
pendengaran. Mata katak bebentu bulat serta di lindungi oleh kelopak mata atas dan bawah. Di bagian
sebelah dalam mata terdapat membran niktitans, yaitu selaput tipis yang tembus cahaya. Membram
niktitans berfungsi melindungi mata dari kekeringan dan membantu membersihkan bola mata. Lensa
mata katak tidak dapat berakomodasi. Oleh karena itu, mata katak hanya dapat melihat benda dengan
jarak tertentu saja.
19

Indra pendengar katak berupa telinga yang terdiri atas telinga luar dan telinga dalam. Telinga luar
berupa sepasang selaput pendengar di sebelah kanan dan kiri kepala. Selaput pendengar tersebut
membentuk segi tiga yang melebar di bagian luarnya. Apabila terkena getaran atau bunyi, selaput
pendengar akan bergetar. Getaran dari selaput pendengar diteruskan oleh tulang pendengar ke tingkap
jorong akan diteruskan oleh cairan limfe ke saraf pendengar. Akhirnya, getaran oleh sraf pendengaran di
teruskan ke otak.

6. Indra Pada Ikan

20

Indra ikan yang berkembang dengan baik adalh indra penglihat, pencium, dan pendengar. Indra
penglihatan ikan terletak ke dua sisi kepalanya. Bola mata ikan tidak dilindungi oleh kelopak, namun
dilindungi oleh selaput tipis yang tembus cahaya. Ikan dapat melihat dengan jelas dalam air karena baik
air maupun kornea ikan membiaskan cahaya pada sudut yang sama. Sel-sel saraf penglihat ikan terdiri
atas sel-sel saraf penglihat pada ikan terdiri atas sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Sel-sel batang
menyebapkan ikan dapat melihat dengan jelas di tempat yang kurang menerima cahaya. Ikan juga dapat
melihat warna walaupun hanya sampai tahap tertentu. Ikan mudah melihat warna merah dan kuning,
tetapi lebih sulit membedakan warna hijau, biru, dan hitam.

Mata ikan dapat berakomodasi dengan cara mengubah kedudukan lensa mata di belakang
(mundur) dank e depan(maju). Gerakan ini dilakukan oleh otot kecil yang disebut retractor lentis. Ketika
melihat benda yang dekat, otot retractor lentis berelaksasi(mengendur) sehingga lensa bergerak ke
depan. Sebaliknya, ketika melihat benda jauh, rekraktor lentis berkontraksi (mengerut) sehingga lensa
tertari kebelakang.

Indra pencium ikan juga berkembangdengan baik. Indra pencium tersebut terletak di ruang kecil
tepat di depan mata. Ikan menggunakan indra tersebut untuk mencari makanan , menghindari musuh,
dan menemukan pasangan untuk kawin.
Indra pendengar ikan mirip dengan telinga dalam manusia dan tidak terlihat dari luar karena
terletak dalam tengkorak. Telinga ikan membantu mendeteksi bunyi, menjaga keseimbangan tubuh
ikan, serta membantu ikan untuk merasakan perubahan kecepatan dan arah sewaktu berenang.

Ikan mempunyai indra tambahan yang di sebut gurat sisi.gurat sisi jg disebut indra ke enam. Fungsi
gurat sisi adalah untuk mengetahui tekanan air. Selain itu, alat ini dapat mendeteksi gangguan terkecil
apapun di lingkungannya. Gurat sisi secara tepat dapat menentukan arah gangguan itu dan memeberi
peringatan kalau ikan hampir menabrak karang atau benda lain.

21

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

ü Sistem indra merupakan sistem alat tubuh yang memiliki kepekaan terhadap suatu rangsangan dari
lingkungan. Pada umumnya, sistem indra terdiri atas lima macam indra (panca indra), yaitu indra
penglihat berupa mata, indra pendengar berupa teinga, indra peraba berupa kulit, indra pencium
berupa hidung, dan indra pengecap berupa lidah.

ü Pada umumnya, semua jenis indra yang dimiliki oleh manusia juga dimiliki oleh mamalia. Mamalia juga
memiliki lima macam alat indra. Masing-masing alat indra tersebut juga berkembang dan berfungsi
dengan baik. Beberapa jenis mamalia, bahkan memiliki alat indra dengan kepekaan yang sangat kuat
terhadap rangsangan tertentu
ü

22

Indra pendengar kelelawar sangat baik, namun indra penglihatannya kurang berkembang. Ketika
terbang di malam hari, kelelawar mengeluarkan bunyi yang berfrekwensi tinggi (ultrasonic) yang tidak
dapat didengar oleh manusia.gelombang bunyi yang dikeluarkan akan mengenai mangsa atau rintangan
disekitarnya dan dipantulkan kembali kepadanya.

ü Indra penglihatan dan indra keseimbangan burung berkembang dengan baik. Kedua macam indra
tersebut memungkinkan burung untuk terbang lurus, menukuk , atau membelok dengan cepat. Indra
keseimbangan burung terletak dalam rongga telinga dan berhubungan dengan otak kecil.

ü Aktivitas burung hantu banyak dilakukan di malam hari. Oleh karena itu, retina matanya lebih banyak
mengandung sel-sel batang di bandingkan retina mata burung lain.sel-sel batang tersebut peka atau
sensitive terhadap cahaya redup

ü Indra pada reptil yang berkembang dengan baik adalah indra pencium. Kadal, komodo, dan ular
memiliki indra pencium yang di sebut organ Jacobson

ü Beberapa jenis ular, misalnya ular derik, memiliki indra yang peka terhadap rangsang panas. Indra ini
begitu peka sehingga dapat membedakan dua benda dengan suhu yang hanya berbeda sepersepuluh
ribu derajat Calcius. Dengan indra ini, ular dapat berburu mangsa dalam keadaan gelap.

23

Pada amfibi, misalnya katak, indra yang berkembang dengan cukup baik adalah indra penglihatan dan
pendengaran. Mata katak bebentu bulat serta di lindungi oleh kelopak mata atas dan bawah. Di bagian
sebelah dalam mata terdapat membran niktitans, yaitu selaput tipis yang tembus cahaya. Membram
niktitans berfungsi melindungi mata dari kekeringan dan membantu membersihkan bola mata

ü Indra ikan yang berkembang dengan baik adalh indra penglihat, pencium, dan pendengar. Indra
penglihatan ikan terletak ke dua sisi kepalanya. Bola mata ikan tidak dilindungi oleh kelopak, namun
dilindungi oleh selaput tipis yang tembus cahaya. Ikan dapat melihat dengan jelas dalam air karena baik
air maupun kornea ikan membiaskan cahaya pada sudut yang sama.

B. SARAN

§ Selain makalah ini, anda bisa memperdalam ilmu tentang system INDRA dengan Browsing di internet.

§ Makalah ini, masih memiliki banyak kekurangan maka kritik dan saran anda sangat membantu.
24

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com, “Sistem Indra” diakses pada tanggal 28 september 2012 , pukul 14.00 WITA.

http//blogger.”makalah kajian tentang sistem indra” diakses pada tanggal 28 september 2012, pukul 15
WITA

TRAMBI SLTP 2B “Sistem Indra”

LKS BIOLOGI SMA kelas XI semester 1, penerbit MITRA

BIOLOGI SMA kelas XI, penerbit ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai